Share

Bab 1585

Penulis: Anggur
Arif tertawa dalam hati. Sekarang Stefan benar-benar menjadi budak istri sepenuhnya.

Olivia yang berada di ujung telepon lainnya tersenyum, “Sebentar lagi aku pulang. Kamu sudah di rumah?”

“Hmm, aku baru sampai di rumah. Kamu lagi di mana? Aku pergi jemput kamu.”

“Nggak usah, kamu sudah sampai di rumah, nggak perlu datang jemput aku lagi. Aku akan pulang pakai mobil sendiri. Beda kalau kamu belum sampai di rumah, bisa jemput aku sekalian. Sayang, tunggu aku di rumah. Sepuluh menit lagi aku pulang.”

“Oke, kalau begitu kamu hati-hati. Jangan kemudikan mobil seperti pesawat.”

Olivia tertawa dan berkata, “Aku nggak bisa kemudikan pesawat.”

Kadang-kadang ketika Olivia pulang larut malam, jalan sudah sepi, dia baru sedikit mengebut di jalan. Akan tetapi, dua pengawal yang mengikuti dan melindunginya akan segera membujuknya untuk menurunkan kecepatan.

Hanya saja, setelah Stefan mengetahui hal itu, Stefan tetap akan menegurnya, lalu pergi mengadu pada Odelina dan agar Olivia dimarahi kakaknya.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1586

    “Sayang, aku pulang.”Olivia masuk ke dalam rumah dengan membawa makanan ringan yang dibelinya sambil memanggil suaminya.Stefan berdiri dan menghadapnya. Dia pun melihat Olivia membawa sebuah kantong. Di dalam kantong ada beberapa kotak bekal sekali pakai.“Katanya nggak mau makan, tapi masih beli makanan. Kamu merasa masakan suamimu nggak enak, jadi nggak mau makan masakanku?”Suami tukang mengeluh itu merasa tidak adil. Dia bisa membesar-besarkan hal sekecil apa pun tanpa batas, sampai pada titik di mana Olivia tidak menyukainya.“Nggak, kok. Keterampilan memasak suamiku sudah jauh melebihi aku. Waktu aku lewat pasar malam, aku teringat beberapa jajanan yang dulu sering aku makan. Akhirnya aku berhenti dan beli untuk bawa pulang.”Stefan tidak bisa membuat jajanan itu. Dia bisa memakan sarapan yang biasa disantap orang biasa karena dia pura-pura miskin. Olivia tidak tahu soal itu, jadi Olivia sering membeli sarapan di luar untuk Stefan. Karena tidak ingin ketahuan, mau tidak mau Ste

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1587

    “Suamiku, aku mencintaimu.”Olivia mengucapkan kata-kata cinta favorit Stefan lagi.“Mulai sekarang, aku akan kasih kamu bunga setiap hari, oke?”Memberikan bunga adalah hal yang mudah. Olivia bisa minta Rosalina menyiapkan buket bunga untuknya setiap hari, nanti Olivia tinggal memberikannya kepada Stefan.“Di kantorku hanya ada satu vas bunga. Kasih dua hari sekali juga boleh,” kata Stefan yang akhirnya ekspresi wajahnya mulai melembut.“Bagaimana kalau aku taruh beberapa vas lagi di kantormu?” tanya Olivia.“Nggak mau, nanti orang-orang anggap aku seperti vas.”Olivia tertawa, “Kamu pria, siapa juga yang akan anggap kamu seperti vas. Kalau begitu aku nggak kasih vas lagi, deh. Aku akan kasih kamu bunga dua hari sekali. Besok sudah hari Jumat. Sabtu nggak kerja, jalan-jalan mau, nggak? Aku belikan baju baru untukmu.”Di lemari pakaian Stefan penuh dengan baju. Selang beberapa waktu sekali, desainer akan mengukur badan dan membuatkan baju baru untuknya.Akan tetapi, Stefan tetap suka m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1588

    “Harus istirahat yang cukup. Ingat, kesehatan itu paling penting.” Odelina menasihati adiknya.“Kak, aku baik-baik saja.”Olivia kurang tidur gara-gara suaminya yang tukang mengeluh itu. Olivia tidak bisa membicarakan hal tentang kehidupan suami istri dengan kakaknya.“Kak, Yenny sudah keluar, ya?” tanya Olivia tiba-tiba.Odelina terdiam sejenak, lalu menjawab, “Dia hamil.”“Dia baru hamil ketika ditangkap. Setelah masuk penjara, karena suasana hatinya sedang buruk, dia juga nggak menyadari kalau dirinya sedang hamil. Sekarang sudah tiga bulan. Roni bantu dia urus pembebasan dengan pengawasan.”Akan tetapi, setelah Yenny melahirkan anaknya, dia tetap harus menjalankan hukumannya.“Anaknya datang tepat pada waktunya,” kata Olivia.Roni juga masih memiliki perasaan terhadap Yenny. Meskipun sudah ditekan oleh orang tua dan kakaknya untuk menceraikan Yenny, Roni tetap saja menolak untuk bercerai. Roni bahkan ingin meminta Odelina membuat surat yang menyatakan Odelina telah memaafkan Yenny

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1589

    Daniel baru saja masuk ke dalam toko. Belum juga bicara, pria itu berbalik dan pergi lagi. Olivia tampak bingung melihat kelakuan pria itu.Apa maksud Daniel? Apakah nyali pria itu menciut? Atau pria itu tidak berani masuk karena melihat Olivia di sana?Tepat ketika Olivia tengah menerka-nerka apa maksud Daniel langsung berbalik dan pergi, Daniel segera masuk lagi ke toko, dengan buket bunga di tangannya.Ternyata Daniel lupa mengambil bunganya. Olivia tiba-tiba paham. Dia spontan melihat ke arah kakaknya, malah mendapati raut wajah sang kakak tetap datar, sangat tenang.Karena hari masih pagi, tidak ada pelanggan lain di toko selain Olivia. Kedua karyawan sedang duduk di samping sambil menyantap sarapan. Begitu melihat ada orang masuk ke toko, kedua karyawan segera pergi untuk melayani pelanggan.Namun, begitu melihat orang yang datang tidak lain adalah Daniel yang pergi dan kembali lagi, mereka berdua pun duduk kembali dan melanjutkan sarapan mereka.Daniel mengejar Odelina secara te

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1590

    Daniel tersenyum dan menanggapi dengan satu kata oh. Olivia melihat punggung kakaknya yang sedang bekerja, lalu bertanya pada Daniel dengan suara pelan, “Pagi-pagi begini, toko bunga belum ada yang buka. Pak Daniel bawa bunga ini dari rumah?”Daniel bergumam, lalu berkata, “Aku potong semua bunga yang bisa dipotong di halaman rumah, lalu aku bungkus sendiri jadi buket bunga.”“Pantas saja.”Olivia melirik buket bunga di atas meja. Buket bunga itu terdiri dari berbagai bunga, bukan hanya bunga mawar.Biasanya Daniel adalah seorang pria yang kasar. Meskipun ada bunga dan berbagai tanaman lain di halaman vilanya, dia tidak pernah berniat untuk merawat tanaman-tanaman itu. Pengurus rumah tangga yang menyuruh orang membeli semua tanaman itu untuk menambah sedikit konsep artistik di vila. Itu juga sebabnya, tidak semuanya berupa bunga mawar.Daniel memotong semua bunga di vila untuk membuat buket bunga. Pada saat pengurus rumah tangga mengetahui kalau Daniel memotong semua bunga yang mekar d

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1591

    Odelina sibuk sampai lewat pukul sembilan. Karena sudah semakin sedikit orang yang datang untuk beli sarapan, dia baru punya waktu untuk istirahat sebentar.Cherly memilih waktu saat Odelina sedang senggang baru datang ke toko. Odelina tertegun sejenak ketika melihat perempuan itu datang. Setelah itu, Odelina menunjukkan senyum khasnya dan berkata, “Bu Cherly.”“Bu Odelina lagi nggak sibuk, kan?”“Sekarang sudah nggak sibuk. Sebentar lagi mau beres-beres dan tutup toko. Ada apa, Bu Cherly?”Odelina tidak banyak berinteraksi dengan Cherly. Dia merasa Cherly datang ke toko pasti karena Daniel.“Nggak ada apa-apa, sih. Aku pergi ke Lumanto Group untuk tanda tangan kontrak dengan Kak Daniel. Kebetulan lewat sini, jadi mampir sebentar. Akhir-akhir ini toko ramai, nggak?”Odelina tersenyum, “Lumayan, seenggaknya masih bisa dapat keuntungan untuk bayar sewa toko dan gaji karyawan.”“Sarapan buatanmu enak banget, Kak Daniel yang bilang. Dia sangat suka beli sarapan di sini. Pelan-pelan saja, s

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1592

    Setelah mendengar perkataan Cherly, Odelina sangat curiga kalau Cherly mendapat keuntungan dari Daniel ketika menandatangani kontrak dengan pria itu, sehingga Cherly datang untuk membantu Daniel sebagai pelobi.Seolah-olah bisa membaca pikiran Odelina, Cherly tiba-tiba tertawa dan berkata, “Kak Daniel nggak suruh aku datang ke sini. Aku tahu Kak Daniel sedang kejar kamu tapi bertemu hambatan di mana-mana. Jadi aku datang untuk katakan hal baik tentang Kak Daniel.”“Bu Cherly, aku hanya anggap Pak Daniel sebagai teman.”“Karena Tante Yanti nggak terima kamu?”“Nggak ada hubungannya dengan Bu Yanti. Aku benar-benar hanya anggap Pak Daniel sebagai teman, nggak ada perasaan lain.”Sebenarnya Yanti juga merupakan salah satu alasan. Hanya saja, bukan itu alasan utamanya. Odelina tidak menerima perasaan Daniel karena dia benar-benar tidak mencintai pria itu. Dia hanya menganggap Daniel sebagai teman, tidak lebih, tidak ada perasaan lain.Setelah bercerai dengan Roni, Odelina pernah mengatakan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1593

    SMP Negeri Kota Mambera.Amelia memarkir mobilnya, lalu masuk ke toko buku Olivia sambil membawa kunci mobilnya. Olivia sedang jaga toko sendirian. Kadang-kadang, dia akan membuat barang kerajinan tangan saat bosan.Olivia baru saja selesai membuat barang kerajinan tangan berupa sepeda ketika Amelia masuk ke dalam toko.“Kenapa kamu buat barang beginian lagi? Bukannya kamu sudah serahkan semuanya ke orang lain? Jangan ambil terlalu banyak pekerjaan. Kalau kamu kelelahan, Stefan marah lalu dia nggak izinkan kamu lakukan apa pun dan suruh kamu diam saja di rumah setiap hari. Kalau sampai jadi seperti itu, jangan mengeluh pada kami, ya.”Amelia meletakkan kunci mobilnya di meja kasir lalu ikut duduk di bangku. Dia mengambil sepeda yang baru saja diselesaikan Olivia dan memuji, “Oliv, nggak bisa dipungkiri tanganmu memang benar-benar hebat. Apa pun yang kamu buat terlihat sama persis dengan barang aslinya.”“Aku pernah mempelajarinya secara khusus. Kamu suka apa, kalau sempat aku buatkan u

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3527

    “… kan bisa saja apa yang aku minta kalian nggak bisa bantu, makanya aku minta bantuannya ke kakak iparku. Kak Olivia sudah pergi ke Vila Ferda, Kak Rika masih belum resmi masuk keluarga Adhitama dan aku juga nggak begitu dekat sama dia. Cuma Kak Rosalina saja yang bisa kuminta bantuan. Memang nggak boleh aku minta tolong sama dia?”Rosalina adalah kakak iparnya yang paling tua, tetapi keluarga Adhitama ini terdiri dari beberapa anak lelaki dari ayah yang berbeda sehingga Olivia secara tidak langsung hanya ipar tiri statusnya. Hanya Rosalina saja yang bisa dianggap sebagai ipar dari saudara kandung.“Rosalina bahkan nggak kenal dan nggak pernah ketemu sama cewek yang kamu suka. Dia nggak bakal bisa bantu banyak juga, jadi mending kamu nggak usah ganggu dia. Kalau ada apa-apa, bilang ke aku saja. Kalau aku rasa Rosalina bisa bantu, nanti biar aku yang ngomong ke dia.”“Ini bukan soal si Rubah, tapi soal Nana. Kak Rosalina kan kenal sama Nana dan seharusnya mereka juga pernah berinteraks

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3526

    “Ini mah banyak banget!” keluh Samuel.“Kamu pikir kami semua sesantai kamu? Kamu saja yang bisa santai, aku dan Kak Stefan setiap hari sibuknya bukan main.”“Kata siapa aku santai? Aku juga punya kesibukan sendiri, kok.”“Masa? Aku nggak pernah lihat kamu sibuk.”“.…”Samuel tidak ditempatkan di kantor pusat Adhitama Group, jelas saja para kakak yang lebih tua tidak pernah melihat Samuel sibuk. Ini salah Samuel sendiri yang tadi mengatakan kalau dia sedang senggang. Bukankah akan lebih baik jika dia terus terang saja apa tujuan dari kedatangannya ke sini?“Kak Stefan jauh lebih capek dari aku,” ucap Calvin.Stefan adalah kunci dari Adhitama Group. Meskipun urusan sepele tidak perlu melalui persetujuan Stefan lagi, tetap saja masih ada banyak urusan lain yang harus dia tangani secara langsung. Adhitama Group sangat besar. Setiap ari ada saja pekerjaan yang harus Stefan urus, belum lagi rapat yang tidak pernah ada habisnya dan sesekali harus pergi menjamu klien.Saat masih bertunangan,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3525

    Masih berbicara dengan suaminya di telepon, Rosalina berkata, “Kamu kan sibuk, beresin saja dulu sana. Aku mau menemani Nenek jalan-jalan lagi sebentar. Dia tadi habis marah-marah sama Dewi sampai mukanya merah semua.”Sarah, “….”Di telepon Calvin tertawa sangat keras, tetapi dia cukup sadar diri untuk tidak menanyakan apa yang Dewi katakan kepada neneknya, supaya neneknya tidak melampiaskan kekesalannya dengan cara mengumbar aib Calvin yang lain. Setelah pembicaraan di telepon berakhir, Calvin meletakan ponselnya dan menyeruput kopinya. Sebelum dia meletakkan kembali gelasnya di atas meja, dia mendengar suara ketukan pintu.“Masuk,” ujarnya.Lantas pintu ruang kantornya terbuka dimasuki oleh Samuel. Melihat kedatangan adik kecilnya itu, Calvin pun dengan rapi meletakkan gelasnya kembali ke tatakan gelas dan berkata dengan senyum tipis di wajah, “Tuben, ada angin apa kamu datang ke sini?”“Aku merasa sedikit tersinggung Kak Calvin ngomong begitu. Aku ini adik kandungmu, lho.”Samuel d

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3524

    Terlalu banyak cucu juga bukan hal yang baik.“Nggak, kok. Nenek nggak bilang apa-apa tentang kamu. Jangan selalu berpikiran buruk tentang Nenek, ya,” ujar Rosalina dengan maksud bercanda.Mendengar itu, Nene Sarah dengan sengaja meninggikan suaranya, “Rosalina, aku kasih tahu, nih. Calvin waktu kecil suka ngompol. Waktu umur dia lima tahun saja kadang-kadang masih suka ngompol. Dia selalu ngaku cari kamar mandi di mimpinya. Pas lagi nyari, begitu ketemu langsung pipis.”“Nenek!” sahut Calvin di telepon.Ya, baiklah. Di antara kakak beradik itu, memang Calvin yang paling sering mengompol. Yang lain pada umumnya sudah tidak mengompol lagi di usia mereka sudah bisa berbicara. Begitu mereka ke kamar mandi sebelum tidur, mereka akan tertidur lelap sampai hari mulai terang. Berbeda dengan Calvin,dia justru banyak minum menjelang tidur dan tidak ke kamar mandi. Makanya, dia sering terbangun di tengah malam untuk pipis. Namun bagaimanapun juga, Calvin baru berusia 5-6 tahun dan masih dianggap

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3523

    Nenek Sarah tersenyum, lalu dia berkata, “Aku nggak peduli apa kata mereka. Toh cucuku ya milikku. Aku yang membesarkan mereka dari kecil, aku dan suamiku yang bersusah payah mendidik mereka dengan sepenuh hati. Aku yang paling tahu seperti apa sifat mereka, dan wanita seperti apa yang cocok dengan mereka. Aku cuma mau cucuku bahagia dan memberikan mereka istri yang pantas. Apa itu salah? Orang-orang bilang Olivia nggak pantas untuk Stefan. Mereka sering kali bertanya memangnya sudah berapa lama Olivia masuk ke keluarga Adhitama? Atau bertanya dengan kemampuan yang Olivia miliki, apa dia pantas untuk Stefan?”Sarah dari dulu memang lebih menyayangi Olivia. Dia melanjutkan, “Aku justru sangat berterima kasih sama Olivia karena dia mau menikah sama Stefan. Dengan sifat Stefan yang temperamental itu, bisa jadi dia nggak akan dapat pasangan seumur hidup. Bahkan para ahli juga pada bilang kalau Stefan dan Olivia itu memang ditakdirkan untuk jadi suami istri seumur hidup. Mereka mendapatkan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3522

    Tante Rida pernah berpesan kepada Rosalina. Andaikan Rosalina sungguh mencintai Calvin, maka terimalah cintanya. Jangan sampai Rosalina melewatkan kesempatan ini atau dialah yang akan menyesal nantinya.Setiap anak lelaki yang terlahir di keluarga Adhitama, entah di urutan yang keberapa pun, mereka sama-sama mendapatkan pendidikan yang setara. Cara mereka menyikapi hubungan asmara juga sama, yaitu fokus dengan pasangan masing-masing bahkan sampai ke tahap buta asmara. Mereka tidak akan jatuh cinta dengan mudah, tetapi sekali jatuh cinta, maka itu akan menjadi komitmen seumur hidup.“Aku bisa mengerti. Memang ini sudah risiko menjadi bagian dari keluarga yang dikenal banyak orang,” ujar Sarah, seraya menepuk punggung tangan Rosalina dengan kasih sayang.Rosalina tersenyum dan berkata, “Nek, yang aku bilang itu dulu. Sekarang aku sudah nggak merasa tertekan atau merasa minder lagi. Dulu aku merasa beruntung karena Calvin sudah memilih aku. Sekarang aku merasa aku pasti punya suatu kelebi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3521

    “Duduk dulu di sana, kita bicarakan pelan-pelan,” kata Nenek Sarah seraya menunjuk ke sebuah gazebo yang terletak tidak jauh dari mereka.”Rosalina dengan lembut menanggapi ajakan itu dan menuntun Sarah menuju ke gazebo yang dimaksud. Setelah mereka sampai di sana dan duduk, Sarah memegang tangan Rosalina dan berkata kepadanya, “Rosalina, tekanan menjadi menantu di keluarga Adhitama pasti berat, ya. Nggak peduli apa pun yang kalian lakukan, pasti akan selalu ada mata yang terus mengawasi setiap pergerakan kalian kalaupun kalian melakukannya dengan baik, nggak banyak orang yang kasih pujian ke kalian, dan kalau mereka merasa kalian kurang baik, pasti banyak yang menghujat. Kalau privasi kalian nggak terjaga dengan baik, pasti akan dengan mudah tersebar ke luar dan menimbulkan rumor yang jadi hiburan untuk orang lain. Ini akan bikin kalian sangat frustrasi dan kerepotan.”Namun ketika mendengar itu, Rosalina hanya mengatupkan bibirnya dan menjawab, “Nek, aku baik-baik saja, kok. Awalnya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3520

    Sarah hanya ingin mencari topik pembicaraan dengan cucu menantunya itu, makanya dia pura-pura tertarik.“Aku rasa mereka orang yang sama. Mereka sampai cari satu pengganti untuk menyamar jadi Giselle. Habis itu, Lisa juga muncul di depanku. Dia ingin buat aku nggak curiga. Target mereka sepertinya Olivia. Tapi karena aku paling kenal Giselle, jadi mereka mau nggak mau harus libatkan aku juga.”Hanya dengan membuat Rosalina tidak curiga, Olivia baru akan berhenti curiga. Karena Rosalina kakaknya Giselle.“Aku hanya ingin beritahu Olivia, biar bisa analisis bersama. Rasanya mereka sedang main catur besar di belakang. Nggak perlu terburu-buru. Mereka nggak buru-buru, kita juga nggak buru-buru. Makanya aku pagi ini baru datang ke sini, tapi ternyata Olivia sudah pergi.”Rosalina merasa iri pada Olivia. “Aku juga ingin libur, bawa anak-anak pergi main. Tapi sayangnya aku nggak punya keponakan.”Rosalina memiliki adik perempuan, tapi Giselle juga belum menikah. Jadi dia belum memiliki kepona

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3519

    “Iya, Mama sudah tua, nggak usah keliaran ke mana-mana dan buat anak-anak khawatir,” kata Dewi.Sarah sengaja melotot ke arah menantunya. “Kenapa kamu ikut-ikutan juga? Aku nggak keliaran. Sekarang aku diam saja di rumah, kan? Aku nggak ikut Oliv pergi gendong Audrey.”Dewi langsung mengungkap kebohongan ibu mertuanya. “Bukannya karena Mama selalu mau culik anak orang setiap kali pergi ke sana jadi sekarang mereka nggak mau terima kunjungan Mama?”Wajah Sarah memerah. Rosalina spontan tertawa cekikikan.“Rosalina, temani Nenek jalan-jalan. Suasana hati Nenek jadi nggak bagus karena tantemu. Dia nggak kasih aku cucu perempuan. Aku suka cucu orang lain, dia malah salahkan aku.”“Mama juga nggak punya anak perempuan, masih saja mau salahkan aku. Memangnya kami yang nggak mau punya anak perempuan? Ada masalah dengan feng shui keluarga Adhitama. Aku curiga rumah dan makam leluhur kita ada di tanah milik seorang biksu,” kata Dewi sambil menutup mulut untuk menahan tawa.Keluarga Adhitama han

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status