Ketika Yuna memeriksa kondisi fisik Nathan, bagian wajah, leher, serta seluruh punggungnya sudah basah kuyup karena berkeringat. Kaki dan tangannya juga terus mengejang,dan tidak hanya itu, wajahnya muncul bintik-bintik kecil berwarna kemerahan.“Kayaknya alergi makanan,” kata Yuna seraya membuka kancing kerah bajunya.“Kamu ngapain?! Siapa kamu, jangan sentuh anakku sembarangan!” teriak ibunya Nathan seraya menarik lengan Yuna dengan kuat.“Ini gejala alergi. Kalau nggak segera ditangani, nyawanya bisa terancam!” ujar Yuna kepada Lisa yang masih termangu tanpa sedikit memedulikan ibunya Nathan yang sedang marah-marah.Lisa langsung tersadar seketika dia mendengar sahutan Yuna, dan dia segera melerai wanita itu, “Helen, dia temanku. Dia lagi berusaha nolongin Nathan, kamu nggak usah panik.”Mungkin karena memang tadi terlalu panik, nasihat dari Lisa untungnya berhasil menenangkan Helen. Meski dia masih menangis, setidaknya dia tidak lagi berupaya menghentikan apa yang sedang Yuna lakuk
Read more