Share

Bab 314

Penulis: Awan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Bahkan Yuna sendiri juga cukup terkejut dengan kejadian yang dia alami sendiri. Teman Yuna bisa dibilang tidak terlalu banyak, tapi bisa-bisanya dia bertemu dengan temannya di negara orang lain, dan ternyata dia memiliki peran yang begitu penting.

“Mungkin ini karma baik, anggap saja ini sesuatu yang kamu tuai dari bibit yang kamu tanam dulu.”

Apa pun itu, yang jelas sekarang Brandon merasa lega karena dengan adanya hubungan antara Yuna dengan Lisa, seharusnya Will tidak akan terlalu mempersulit Yuna.

“Apanya yang karma baik! Justru sekarang masalahku jadi makin rumit. Mau aku menang atau kalah, dua-duanya sama-sama nggak menguntungan.”

“Kamu takut?” tanya Brandon sambil memutar kursinya ke belakang. Di hadapannya terdapat sebuah kaca besar yang membentang dari atap sampai lantai. Di balik kaca itu terlihat sebuah pemandangan kota di malam hari yang sangat luas. Waktu sudah mendekati tengah malam, tapi Brandon tidak ada niat untuk pulang ke rumahnya karena dia hanya akan merasa hampa t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
araa
serruuuu...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 315

    Spontan, gadis itu berhenti dan menolehkan senyumannya ke arah Brandon sambil berkata, “Oke, pintunya nggak aku tutup.”Dia pun kembali ke meja dan membuka kantung berisi kotak makan besar yang tadi dia taruh di atas meja.“Kalau sudah fokus kerja, kamu sudah nggak peduli lagi sama yang lain. Aku tahu kamu pasti belum makan, ‘kan?”Seketika melihat segelas kopi yang ada di depan Brandon, dia pun langsung membuang semua isinya dan berkata, “Minum kopi pas perut kosong nggak bagus. Kamu ini, ya, memang nggak bisa jaga diri sendiri!”Di dalam kotak makan yang dia bawa ada nasi beserta lauk pauk yang masih hangat. Tak hanya warna makanannya yang menggugah selera, tapi aromanya juga sangat menggoda.“Aku sudah bikinin iga asam manis kesukaan kamu, terus ada juga ayam suwir, ayo dimakan,” ujar gadis itu dengan wajah yang ramah sembari menyiapkan segala macam peralatan makan di atas meja.“Ini semua kamu yang masak?” tanya Brandon.“Iya, ayo cobain.”“Kamu yang masak?”Brandon mengulangi pert

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 316

    Sharon tidak pernah menutupi perasaannya bahwa dia menyukai Brandon. Tak peduli sudah ditolak berapa kali, Sharon tidak pernah menyerang menyatakan perasaannya pada Brandon. Di mata Sharon, meski sudah ditolak, sampai sekarang belum ada wanita lain yang dekat dengan Brandon, jadi dia berpikir mungkin Brandon juga tertarik dengannya, tapi Brandon tidak bisa mengungkapkan perasaan dia yang sesungguhnya karena sudah menganggap Sharon seperti adiknya sendiri.Keyakinan itulah yang membuat Sharon terus berjuang. Dia yakin suatu saat nanti Brandon pasti akan tersentuh dengan kegigihannya dan mau menjadi kekasihnya.“Ya sudah. Aku cuma kangen sama kamu karena kita sudah lama nggak ketemu. Kamu jangan galak-galak, ya? Orang sudah bawain makanan buat kamu jauh-jauh. Kalau memang nggak mau ya sudah, tapi nggak usah marahin aku.”Terlihat ada air yang membasahi kedua bola mata Sharon dan bisa menetes kapan saja.“Kamu sudah bukan anak kecil lagi, jadi jangan suka berbuat seenaknya saja. Kamu kan

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 317

    Tebakan Brandon tetap sasaran. Di saat itu juga Yuna sedang bersiap untuk makan malam. Awalnya Yuna tidak ada niat untuk mencari makanan yang spesifik. Asal pesan makanan apa saja sudah cukup, yang penting makan. Akan tetapi, rekomendasi yang Brandon berikan justru membangkitan minatnya.Bagi Yuna, kebahagiaan hidupnya selain meracik parfum adalah makan makanan enak. Tadinya Yuna berniat mengajak Reni untuk makan bersama, tapi mengingat sifatnya yang rewel, lebih baik pergi sendiri saja agar telinga Yuna tetap sehat. Paling-paling Yuna bungkus saja makanan untuk dia.Alhasil, Yuna pun memutuskan untuk pergi sendiri. Dia memanggil taksi dan memberi tahu lokasi restoran ke sopir taksi. Sebenarnya Yuna bisa berbahasa Prancis, jadi dia tidak mengalami kendala ketika harus berkomunikasi meski hanya sendirian di sini, hanya saja tidak banyak orang yang tahu, termasuk Logan. Dia tidak perlu tahu kalau Yuna sesungguhnya bisa bahasa Jepang dan Jerman juga.Yuna memiliki daya tangkap yang baik d

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 318

    Di samping gadis itu juga terdapat seorang anak laki-laki berusia sekitar lima atau enam tahun sedang menyantap makanannya menggunakan pisau dan garpu. Penampilannya terlihat sangat berkelas tapi juga menggemaskan.Mungkin karena merasa dirinya sedang diperhatikan, anak itu pun mendongak dan menatap balik ke arah Yuna sambil tersenyum. Dia tampak malu-malu tapi tetap terlihat sopan. Melihat anak yang menggemaskan itu, tiba-tiba saja Yuna teringat dengan apa yang pernah Brandon katakan padanya dulu.Saat Yuna membawa pulang sepasang ukiran kayu berbentuk anak kecil, Brandon mengira Yuna sudah ingin punya anak, satu anak laki-laki dan satu anak perempuan. Saat itu Yuna menganggap omongan Brandon terlalu mengada-ada, tapi setelah dipikir-pikir kembali, kalau mereka punya anak … pasti akan sangat menggemaskan.Tanpa sadar Yuna menyunggingkan senyum tipis di wajahnya dan mengambil foto makanan dengan ponsel, lalu mengirimkannya kepada Brandon, disertai caption yang bertuliskan, “Racun.”Ter

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 319

    Ketika Yuna memeriksa kondisi fisik Nathan, bagian wajah, leher, serta seluruh punggungnya sudah basah kuyup karena berkeringat. Kaki dan tangannya juga terus mengejang,dan tidak hanya itu, wajahnya muncul bintik-bintik kecil berwarna kemerahan.“Kayaknya alergi makanan,” kata Yuna seraya membuka kancing kerah bajunya.“Kamu ngapain?! Siapa kamu, jangan sentuh anakku sembarangan!” teriak ibunya Nathan seraya menarik lengan Yuna dengan kuat.“Ini gejala alergi. Kalau nggak segera ditangani, nyawanya bisa terancam!” ujar Yuna kepada Lisa yang masih termangu tanpa sedikit memedulikan ibunya Nathan yang sedang marah-marah.Lisa langsung tersadar seketika dia mendengar sahutan Yuna, dan dia segera melerai wanita itu, “Helen, dia temanku. Dia lagi berusaha nolongin Nathan, kamu nggak usah panik.”Mungkin karena memang tadi terlalu panik, nasihat dari Lisa untungnya berhasil menenangkan Helen. Meski dia masih menangis, setidaknya dia tidak lagi berupaya menghentikan apa yang sedang Yuna lakuk

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 320

    Apa benar dia ibunya Nathan? Masa dia tidak tahu kalau anaknya sendiri menderita alergi? Dengan tatapan penuh keraguan Yuna menatap ke arah Lisa, tapi Lisa juga hanya bisa tersenyum pasrah.Kebetulan mobil ambulans juga baru saja tiba di restoran. Petugas medis segera membawa Nathan masuk ke dalam dan melakukan pemeriksaan singkat, lalu berangkatlah mereka ke rumah sakit.Yuna akhirnya merasa lega karena sudah ada pihak rumah sakit yang menanganinya. Ketika Yuna hendak membayar tagihan makanannya, tak disangka Helen malah menarik bajunya dan berkata, “Jangan pergi! Kamu ikut aku ke rumah sakit!”“Helen!” seru Lisa, “Kamu nggak bisa begitu! Yuna temanku!”“Maaf, Lisa, kalaupun dia teman kamu, dia tetap harus ikut aku ke rumah sakit. Sekarang kita belum tahu pasti apa Nathan bakal baik-baik saja. Tadi dia berbuat sesuatu ke Nathan, kita nggak ada yang tahu mungkin itu malah bikin kondisinya tambah parah.”“Nggak mungkin, aku percaya sama Yuna!” ujar Lisa.“Percuma, kamu tahu sendiri kala

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 321

    Kepanikan kali ini benar-benar berbeda dengan panik yang Helen alami saat di restoran tadi, seolah-olah saat itu Helen adalah orang yang berbeda. Wajahnya yang cantik itu kini dipenuhi dengan rasa takut dan tegang.Dengan rasa penasaran Yuna menoleh ke samping dan melihat ada beberapa orang pria yang sedang berjalan ke arah mereka. Pria yang menjadi pemimpin mereka mengenakan kacamata tanpa bingkai dan jas hitam yang pas di badan. Di belakangnya diikuti oleh pengawal dan sekretaris.Ekspresi wajah pria itu terlihat sangat kalem dan memancarkan aura yang sangat elegan. Selain itu, parasnya juga terlihat seperti keturunan orang Asia.“Shane! Dengar dulu penjelasanku ….”Meski masih terlihat panik, Helen tetap berlari ke arahnya dengan wajah bercucuran air mata. Namun, sebelum Helen mendekatinya, dia sudah dihadang oleh si pengawal.“Di mana Nathan?” tanya Shane.“Nathan masih di dalam. Aku juga nggak tahu kenapa jadi kayak begini. Tadinya kami masih senang-senang saja, tapi tiba-tiba … a

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 322

    “Shane, ini bukan salah Yuna. Dia yang nolongin Nathan, aku saksinya!”Tampaknya Lisa juga mengenali siapa pria ini. Dia mengambil inisiatif membela Yuna, tapi di sisi lain dia sungguh tidak menyangka Helen tega menuduh Yuna yang menyakiti Nathan.“Lisa, ini teman kamu?” tanya Shane sembari mengangguk menanggapi ucapannya.“Iya, dia temanku! Yuna nggak nyakitin Nathan, justru dia yang nolong. Aku berani sumpah!”“Lisa, memangnya dia itu dokter? Kenapa kamu bisa jamin kalau dia nggak nyakitin Nathan? Mungkin sebenarnya Nathan nggak apa-apa, tapi malah jadi kacau gara-gara dia. Dia masukkin tangannya yang kotor ke dalam mulut Nathan ….”Mendengar itu, bola mata Shane yang tersembunyi di balik kacamatanya pun berkilat, “Kamu apain Nathan?”“Dia masukkin tangannya ke dalam mulut Nathan, terus dia juga yang buka bajunya Nathan. Shane, bukan aku … sumpah bukan aku! Aku mana mungkin nyakitin anakku sendiri …,” kata Helen.“Kalau kamu nggak suka, kenapa nggak bilang dari tadi?! Jelas-jelas Yun

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2188

    “Aku?” kata Chermiko. “Nggak, aku cuma merasa itu terlalu aneh! Apa pun yang keluar dari mulut cewek gila itu, aku ….”Kata-kata yang hendak Chermiko katakan tersangkut di lehernya saat ditatap oleh Shane. Tadinya dia mau bilang tidak akan menganggap serius apa pun yang Rainie katakan, tetapi setelah dipikir-pikir, dia juga akan berpikir hal yang sama dengan Shane.“Oke, mau dia benar-benar bisa menghilang atau nggak, selama masih ada kemungkinan itu benar sekecil apa pun, kita harus cari tahu!” kata Brandon. Dia tidak menganggap ini sebagai sesuatu yang patut ditertawakan. Kalau sampai Rainie melarikan diri, maka bahaya terhadap masyarakat akan sangat besar.“Shane, jaga anak-anak!”Brandon pertama-tama langsung menghubungi Edgar agar dia bisa mengerahkan koneksinya untuk mencari Rainie di setiap sudut kota. ***Pintu kamar di mana Ratu sedang tidur siang diketuk sebanyak tiga kali, kemudian pintu itu dibuka begitu saja tanpa seizinnya. Sang Ratu membuka matanya sejenak dan langsung

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2187

    “Seaneh apa pun ini pasti ada penjelasannya,” kata Brandon. Dia mengamati bantal di atas kasur itu dan menaruhnya kembali, lalu berkata, “Ayo kita keluar dulu sekarang!”Di kamar itu sudah tidak ada orang dan sudah tidak perlu dikunci lagi. Mereka berdua pun satu per satu keluar dan setela mereka kembali ke tempat Shane berada.“Rainie benar-benar menghilang?” tanya Shane.“Iya,” jawab Chermiko menganggu.“Kok bisa? Apa ada orang lain dari organisasi itu yang menolong dia?”“Aku nggak tahu.”Tidak ada satu orang pun di antara mereka yang tahu mengapa Rainie bisa menghilang. Mereka bertiga sama bingungnya karena tidak ada penjelasan yang masuk di akal. Brandon tak banyak bicara, dia mengerutkan keningnya membayangkan kembali ada apa saja yang dia lihat di kamar itu. Dia merasa ada sesuatu yang mengganjal pikirannya, tetapi dia tidak tahu apa itu.Shane, yang entah sedang memikirkan apa, juga tiba-tiba berkata, “Apa mungkin …? Nggak, itu mustahil ….”“Apaan? Apa yang nggak mungkin?” Cher

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2186

    Chermiko sudah menahannya sebisa mungkin, tetapi suara gemetar bercampur dengan napas terengah-engah tetap saja menakutkan untuk didengar. Saat mendengar itu, Shane langsung terbelalak dan menyahut, “Apa?!”“Rainie … Rainie nggak ada di kamarnya!” kata Chermiko sembari menunjuk ke belakang.“Ngomong yang jelas, kenapa dia bisa nggak ada?” Ucapan ini datang dari belakang, membuat Chermiko kaget dan menoleh, dan menemukan ternyata Brandon sudah ada di belakangnya entah dari kapan.Brandon baru tidur sebentar dan belum lama terbangun. Semua masalah yang mereka alami membuat kualitas tidurnya terganggu. Anak dan istri tidak ada, dan sekarang ditambah lagi dengan sekian banyak masalah serius yang datang tak habis-habis. Bagaimana dia bisa tidur lelap? Apalagi sekarang ada dua bayi yang entah anaknya atau bukan datang membutuhkan penjagaan.Tidur singkat sudah cukup untuk memulihkan energinya, setelah itu Brandon mandi dan mengganti pakaian, lalu turun untuk melihat anak-anaknya, dan ternyat

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2185

    Chermiko mulai menyadari Shane lagi-lagi terbawa oleh perasaan sedihnya. Dia pun segera melurusan, “Eh … maksudku. Aku cuma nggak menyangka ternyata kamu bisa ngurus anak juga. Kalau aku jadi kamu, aku pasti sudah panik. Tapi kalau dilihat-lihat lagi, dua anak ini mukanya lumayan mirip sama Brandon, ya. Menurut kamu gimana?”Mendengar itu, Shane melirik kedua bayi yang sedang tertidur pulas dan melihat, benar seperti yang tadi Chermiko bilang, bagian kening mereka sedikit mirip dengan Brandon, sedangkan mulut mereka mirip dengan Yuna.“Kelihatannya memang mirip, ya. Tapi kita jangan tertipu dulu. Aku merasa makin lama kita lihat jadi makin mirip. Kalau sekarang aku bilang mereka nggak mirip, apa kamu masih merasa mereka mirip?”Benar juga, andaikan mereka bukan anaknya Brandon, dengan sugesti seperti itu Chermiko percaya saja kalau mereka tidak mirip.“Waduh, aku rasanya kayak lagi berhalusinasi!” ucapnya.“Makanya sekarang kita jangan berpikir mirip atau nggak mirip dulu. Lebih baik k

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2184

    “Itu normal. Dulu waktu Nathan masih kecil juga aku kayak begini,” kata Shane. “Hampir semalaman penuh kamu nggak mungkin bisa tidur. Begitu kamu taruh mereka, mereka pasti langsung nangis, jadi kamu harus gending mereka terus. Waktu itu tanganku juga sudah mau patah rasanya.”“Kamu gendong anak sendiri? Bukannya pakai pengasuh?!”“Waktu itu aku masih belum sekaya sekarang, istriku nggak mau pakai pengasuh, jadi aku yang gendong.” Shane tidak mau mengingat masa lalunya lagi karena itu hanya akan membuatnya sedih. Shane lalu menghampiri Brandon dan hendak mengambil anak itu dari tangannya. “Sudah pagi, biar aku yang jagain. Kamu istirahat dulu.”“Nggak usah!”“Jangan begini lah! Kalau kamu merasa berutang sama Yuna dan anak-anak kamu, masih ada waktu lain untuk menebus, tapi sekarang kamu harus istirahat! Kalau kamu sampai tumbang, siapa lagi yang bisa jagain mereka, dan siapa yang bisa nolongin Yuna!”Ketika mendengar itu, akhirnya Brandon mengalah dan memberikan kedua anaknya kepada S

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2183

    Kemampuan medis Yuna tak diragukan membuat Fred kagum kepadanya, tetapi Yuna punya perang yang lebih penting dari itu. Lagi pula sifat Yuna yang sangat keras membuatnya tidak mungkin dijadikan kawan oleh Fred. Dibiarkan hidup juga tidak ada gunanya.“Bagus … bagus sekali!”Setelah memahami apa yang sesungguhnya terjadi, Fred menarik napas panjang dan mengatur kembali emosinya. Dia mengucapkan kata “bagus” berulang kali, dan ini merupakan pelajaran yang sangat berharga baginya. Selama ini selalu dia yang mengerjai orang lain. Tak pernah sekali pun Fred berpikir dirinya tertipu oleh sebuah trik murahan. Bukan berarti Fred bodoh karena tidak menyadari hal itu, hanya saja terlalu banyak hal yang harus dia kerjakan sehingga dia tidak bisa berpikir dengan jernih.“Yuna, kali ini kamu menang! Tapi sayang sekali kamu nggak akan bisa melihat akhir dari semua ini! Sebentar lagi kita sudah mau masuk ke tahap terakhir dari R10. kamu sudah siap?”Fred menyunggingkan seulas senyum yang aneh di waja

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2182

    “Tadi kamu ada diare lagi?” Yuna bertanya.“Nggak ada,” jawab Fred menggeleng, tetapi dia marah menyadari dirinya malah dengan lugu menjawab pertanyaan yang tidak berkaitan. “Itu nggak ada urusannya! Sekarang juga aku mau obat itu!”“Sudah nggak sakit perut dan nggak diare, rasa mual juga sudah mendingan, ya? Paling cuma pusing sedikit dan kadang kaki terasa lemas. Iya, ‘kan?”Fred tertegun diberikan sederet pertanyaan oleh Yuna, dia pun mengingat lagi apa benar dia mengalami gejala yang sama seperti Yuna sebutkan.“Kayaknya … iya!”Meski sudah berkat kepada dirinya sendiri untuk tidak terbuai oleh omongannya, tetap saja tanpa sadar Fred menjawab dengan jujur. Setelah Fred menjawab, Yuna tidaklagi bertanya dan hanya tersenyum.“Kenapa kamu senyum-senyum?! Aku tanya mana obatnya, kamu malah ….”“Pencernaan kamu sehat-sehat saja, nggak kayak orang yang lagi keracunan!”“Kamu ….”Fred lantas meraba-raba perut dan memukul-mukul dadanya beberapa kali. Dia merasa memang benar sudah jauh lebi

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2181

    “Gimana caranya aku bisa memastikan kalau anak-anak yang suamiku terima itu benar-benar anakku?”“Hmm? Mau beralasan apa lagi kamu?”“Nggak, aku cuma mau memastikan kalau mereka itu benar anakku, bukan anak orang lain yang dijadikan pengganti.”Sebelumnya Yuna juga sudah berpikir adanya kemungkinan ini terjadi, tetapi ketika melihat Brandon membawa kotak itu dan memeriksa napas anak-anaknya, dia hampir meneteskan air mata. Brandon dikenal sebagai orang yang sangat dingin, tetapi Yuna bisa melihat sewaktu Brandon melakukan itu, jarinya sampai gemetar. Kelihatan sekali selama beberapa hari ini dia juga sangat menderita.Semenjak memutuskan untuk masuk ke tempat ini, Yuna tidak mengira akan terperangkap di sini untuk waktu yang sangat lama, bahkan sampai anak-anaknya lahir. Sudah sebulan penuh sejak kelahiran mereka, tetapi Yuna masih bisa bisa keluar. Bahkan ada kemungkinan dia akan terperangkap di sini untuk seumur hidup.Hidup atau mati sering kali terjadi hanya dalam sekejap mata dan

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2180

    “Yang perlu kita curigai sekarang adalah kalau anak-anak ini bukan punyaku, berarti mereka siapa? Dan dari mana datangnya mereka? Tapi kalau benar mereka anakku … apa mau mereka?”“Apa mungkin mereka mau menggunakan anak-anakmu untuk mengancammu?” kata Shane. “Atau ….”“Atau apa?”“Nggak, nggak apa-apa! Aku cuma asal ngomong saja.”Mendengar Shane bilang begitu, Brandon juga tidak bertanya lagi lebih dalam. Brandom mengamati raut wajah Chermiko kelihatannya kurang begitu baik. Dia tampak sangat serius dengan kening yang mengerut.“Apa pun keadaannya, anak-anak ini sudah ada di tangan kita. Kita tetap harus merawat mereka dengan baik. Kalian berdua tidur saja dulu, biar aku yang jaga mereka.”“Jangan, kamu sudah kelelahan dari beberapa hari belakangan. Banyak hal yang perlu kamu ambil keputusan langsung, jadi kamu saja yang tidur, biar aku yang jaga!” kata Shane.“Kalian berdua tidur saja. Aku dokter, biar aku yang jaga!” ucap Chermiko.“Sudah, sudah, jangan diperdebatkan lagi! Kemungki

DMCA.com Protection Status