Share

Bab 318

Author: Awan
Di samping gadis itu juga terdapat seorang anak laki-laki berusia sekitar lima atau enam tahun sedang menyantap makanannya menggunakan pisau dan garpu. Penampilannya terlihat sangat berkelas tapi juga menggemaskan.

Mungkin karena merasa dirinya sedang diperhatikan, anak itu pun mendongak dan menatap balik ke arah Yuna sambil tersenyum. Dia tampak malu-malu tapi tetap terlihat sopan. Melihat anak yang menggemaskan itu, tiba-tiba saja Yuna teringat dengan apa yang pernah Brandon katakan padanya dulu.

Saat Yuna membawa pulang sepasang ukiran kayu berbentuk anak kecil, Brandon mengira Yuna sudah ingin punya anak, satu anak laki-laki dan satu anak perempuan. Saat itu Yuna menganggap omongan Brandon terlalu mengada-ada, tapi setelah dipikir-pikir kembali, kalau mereka punya anak … pasti akan sangat menggemaskan.

Tanpa sadar Yuna menyunggingkan senyum tipis di wajahnya dan mengambil foto makanan dengan ponsel, lalu mengirimkannya kepada Brandon, disertai caption yang bertuliskan, “Racun.”

Ter
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 319

    Ketika Yuna memeriksa kondisi fisik Nathan, bagian wajah, leher, serta seluruh punggungnya sudah basah kuyup karena berkeringat. Kaki dan tangannya juga terus mengejang,dan tidak hanya itu, wajahnya muncul bintik-bintik kecil berwarna kemerahan.“Kayaknya alergi makanan,” kata Yuna seraya membuka kancing kerah bajunya.“Kamu ngapain?! Siapa kamu, jangan sentuh anakku sembarangan!” teriak ibunya Nathan seraya menarik lengan Yuna dengan kuat.“Ini gejala alergi. Kalau nggak segera ditangani, nyawanya bisa terancam!” ujar Yuna kepada Lisa yang masih termangu tanpa sedikit memedulikan ibunya Nathan yang sedang marah-marah.Lisa langsung tersadar seketika dia mendengar sahutan Yuna, dan dia segera melerai wanita itu, “Helen, dia temanku. Dia lagi berusaha nolongin Nathan, kamu nggak usah panik.”Mungkin karena memang tadi terlalu panik, nasihat dari Lisa untungnya berhasil menenangkan Helen. Meski dia masih menangis, setidaknya dia tidak lagi berupaya menghentikan apa yang sedang Yuna lakuk

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 320

    Apa benar dia ibunya Nathan? Masa dia tidak tahu kalau anaknya sendiri menderita alergi? Dengan tatapan penuh keraguan Yuna menatap ke arah Lisa, tapi Lisa juga hanya bisa tersenyum pasrah.Kebetulan mobil ambulans juga baru saja tiba di restoran. Petugas medis segera membawa Nathan masuk ke dalam dan melakukan pemeriksaan singkat, lalu berangkatlah mereka ke rumah sakit.Yuna akhirnya merasa lega karena sudah ada pihak rumah sakit yang menanganinya. Ketika Yuna hendak membayar tagihan makanannya, tak disangka Helen malah menarik bajunya dan berkata, “Jangan pergi! Kamu ikut aku ke rumah sakit!”“Helen!” seru Lisa, “Kamu nggak bisa begitu! Yuna temanku!”“Maaf, Lisa, kalaupun dia teman kamu, dia tetap harus ikut aku ke rumah sakit. Sekarang kita belum tahu pasti apa Nathan bakal baik-baik saja. Tadi dia berbuat sesuatu ke Nathan, kita nggak ada yang tahu mungkin itu malah bikin kondisinya tambah parah.”“Nggak mungkin, aku percaya sama Yuna!” ujar Lisa.“Percuma, kamu tahu sendiri kala

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 321

    Kepanikan kali ini benar-benar berbeda dengan panik yang Helen alami saat di restoran tadi, seolah-olah saat itu Helen adalah orang yang berbeda. Wajahnya yang cantik itu kini dipenuhi dengan rasa takut dan tegang.Dengan rasa penasaran Yuna menoleh ke samping dan melihat ada beberapa orang pria yang sedang berjalan ke arah mereka. Pria yang menjadi pemimpin mereka mengenakan kacamata tanpa bingkai dan jas hitam yang pas di badan. Di belakangnya diikuti oleh pengawal dan sekretaris.Ekspresi wajah pria itu terlihat sangat kalem dan memancarkan aura yang sangat elegan. Selain itu, parasnya juga terlihat seperti keturunan orang Asia.“Shane! Dengar dulu penjelasanku ….”Meski masih terlihat panik, Helen tetap berlari ke arahnya dengan wajah bercucuran air mata. Namun, sebelum Helen mendekatinya, dia sudah dihadang oleh si pengawal.“Di mana Nathan?” tanya Shane.“Nathan masih di dalam. Aku juga nggak tahu kenapa jadi kayak begini. Tadinya kami masih senang-senang saja, tapi tiba-tiba … a

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 322

    “Shane, ini bukan salah Yuna. Dia yang nolongin Nathan, aku saksinya!”Tampaknya Lisa juga mengenali siapa pria ini. Dia mengambil inisiatif membela Yuna, tapi di sisi lain dia sungguh tidak menyangka Helen tega menuduh Yuna yang menyakiti Nathan.“Lisa, ini teman kamu?” tanya Shane sembari mengangguk menanggapi ucapannya.“Iya, dia temanku! Yuna nggak nyakitin Nathan, justru dia yang nolong. Aku berani sumpah!”“Lisa, memangnya dia itu dokter? Kenapa kamu bisa jamin kalau dia nggak nyakitin Nathan? Mungkin sebenarnya Nathan nggak apa-apa, tapi malah jadi kacau gara-gara dia. Dia masukkin tangannya yang kotor ke dalam mulut Nathan ….”Mendengar itu, bola mata Shane yang tersembunyi di balik kacamatanya pun berkilat, “Kamu apain Nathan?”“Dia masukkin tangannya ke dalam mulut Nathan, terus dia juga yang buka bajunya Nathan. Shane, bukan aku … sumpah bukan aku! Aku mana mungkin nyakitin anakku sendiri …,” kata Helen.“Kalau kamu nggak suka, kenapa nggak bilang dari tadi?! Jelas-jelas Yun

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 323

    “Aku papanya,” sahut Shane.“Pasien mengalami gejala alergi yang cukup parah, lain kali makannya harus dijaga, jangan sampai kena makanan yang jadi sumber alerginya.”Penjelasan dokter kurang lebih sama seperti apa yang Yuna katakan. Yuna bukan dokter, tapi dia pernah melihat beberapa cara untuk menangani orang yang mengalami alergi.Setelah memastikan bahwa Nathan baik-baik saja dan telah dipindahkan ke bangsal untuk beristirahat, Yuna pun izin pamit, “Karena semuanya sudah nggak ada masalah lagi, aku permisi dulu.”“Tunggu sebentar,” kata Shane, “Kamu sudah nolong anakku, apa yang bisa aku kasih sebagai imbalan?”“Ngga usah. Aku nggak ngapa-ngapain. Kalau mau berterima kasih, harusnya ke dokter saja.”“Kamu yakin nggak mau apa-apa? Mau itu uang atau apa pun, kamu tinggal bilang saja kalau butuh.”“Yuna, Shane ini termasuk orang yang paling berkuasa di kalangan orang Indonesia yang tinggal di Paris. Kalau kamu butuh apa-apa, bilang ke dia saja.”Sebenarnya Yuna juga sudah bisa melihat

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 324

    “Oh ya, Yuna, parfum yang tadi kamu bilang itu apa? Kok, aku nggak pernah dengar, ya? Itu parfum baru?”Punya ayah seorang peracik parfum terkenal sedunia bukan berarti anaknya juga akan tertarik dengan parfum. Lisa sama sekali tidak tahu apa-apa soal parfum, dan dia juga tidak bekerja di industri parfum. Dia tidak punya bakat dan tidak terlalu tertarik dengan dunia parfum.“Bukan barang baru, sih. Sebenarnya barang lama, saking lamanya sampai sudah nggak diproduksi lagi.”“Oh, gitu? Jadi barangnya sudah susah dicari?”“Susah dicari, sih, nggak. Tapi ….”Parfum yang dimaksud itu adalah parfum yang sudah ada di pasaran sejak seratus tahun lebih yang lalu. Blomstrende adalah parfum pertama yang dikembangkan secara independen oleh seseorang yang berasal dari Swiss. Tidak hanya parfumnya sendiri yang spesial, tapi botol yang digunakan untuk menyimpan parfum itu juga sangat indah. Sekarang parfum ini sudah tidak diproduksi lagi, dan hanya ada dua botol yang disimpan di museum sebagai koleks

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 325

    Setibanya di hotel, Reni sudah menunggu di depan kamar lengkap dengan pen dan kertas di tangan selayaknya orang yang akan menghadiri rapat.Merasa bersalah karena hanya makan seorang diri tanpa membawakan makanan pulang untuk Reni, Yuna pun mempersilakannya masuk dan menawarkan, “Bu Reni sudah makan? Aku ada snack, nih.”Berdiskusi sambil makan memang paling ampuh untuk mencairkan suasana, tapi Reni dengan tegas menolak, “Nggak usah, aku sudah makan. Kita bahas soal acara besok saja.”“Oke, jadi rencana kita gimana?” tanya Yuna sambil menuangkan segelas air untuk dirinya sendiri.Si Reni ini pasti punya ide yang brilian, apalagi setelah mengurung diri begitu lama sejak mereka pulang dari acara.“Tadi aku sudah diskusi sama kantor. Kita sepakat untuk tetap ikut kompetisinya besok,” ujar Reni dengan wajahnya yang serius.“Oh, oke!”“Eh?! Kamu … nggak keberatan?”“Iya, memangnya kenapa aku keberatan?”“Berarti … kamu yakin bisa menang?”“Kalau nggak yakin, aku nggak bakal datang sebagai p

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 326

    Tengah malam di kamar hotelnya, Valerie yang baru saja menutup telepon mendengar suara ketukan di pintu. Ketika Valerie membuka pintu, dia melihat Lawson sudah berdiri di depan sambil menenteng satu botol minuman keras, serta wajah tersenyum yang menatap tepat ke matanya.“Ngapain kamu kemari? Sudah malam, aku mau istirahat,” kata Valerie seraya menutup pintunya kembali.“Halah! Banyak gaya kamu!”Lawson menahan pintu dengan tangan satunya. Valerie kalah beradu kekuatan dengan Lawson dan mundur ke belakang.“Lawson, jangan lupa apa tujuan kita kemari! Coba lihat kayak apa tampang kamu sekarang!”“Memangnya kita mau ngapain di sini?” ledek Lawson sambil terkekeh, “Kau minta diajak kemari, aku sudah penuhin, tapi kamu belum kasih apa yang aku minta. Bukankah harusnya kamu lunasin dulu utang kamu, ya, ‘kan?”Lawson membuka kedua tangannya lebar-lebar dan melemparkan diri ke tubuh Valerie, tapi Valerie untungnya berhasil menghindar.“Buat apa buru-buru!”“Aku sudah nunggu lama banget, kamu

Latest chapter

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2399

    Harus diakui, setiap tutur kata yang Yuna ucapkan sangat mengena di sanubari Ratu. Memang benar meski Ratu tidak bisa lagi menunggu, toh sekarang ada waktu kosong. Tidak ada salahnya bagi Ratu untuk memberi kesempatan kepada yuna untuk mencoba. Kalau yuna gagal, tinggal lakukan sesuai dengan rencana awal.Rencana R10 ini sejak awal memang sudah mendapat berbagai macam halangan. Pertama adalah perlawanan dari anaknya sendiri, kemudian jika diumumkan pun, entah akan seperti apa kritik dan tekanan dari opini publik. Namun di luar semua itu, yang paling penting adalah bahwa Ratu sendiri juga tidak yakin dengan keputusannya sendiri.Dari luar, Ratu mungkin terlihat tegas. Namun hanya dia sendiri yang tahu kalau sebenarnya dia pun sering meragukan keputusannya. Jika Ratu tidak ragu, pada hari itu juga dia akan tetap melanjutkan eksperimennya, bukan malah menunggu seperti sekarang. Dengan diberhentikannya eksperimen R10 untuk sementara, Ratu makin bimbang.“Kamu butuh apa?” tanya Ratu. Berhub

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2398

    Saat Yuna mengatakan itu, ekspresi wajah Ratu masih tidak berubah. Ratu hanya menutup kelopak matanya untuk menutupi sorotan yang terpancar dari bola matanya. Tentu saja pada awal eksperimen ini dilakukan, dia menyembunyikan faktanya dari semua orang agar tidak ada yang tahu.Eksperimen ini sejatinya adalah sesuatu yang membahayakan nyawa manusia. Ratu tahu betul akan hal tersebut, karena untuk membuat dia hidup abadi, dia harus mengorbankan nyawa orang lain. Kalau sampai ada satu orang saja yang tahu dan kemudian tersebar luas, tentu saja seluruh dunia akan mengecamnya.Namun di sisi lain, Ratu tidak mungkin dan tidak akan mau menyerah. Makanya saat melakukan penelitian, dia hanya memberikan satu resep kepada setiap grup, kemudian meminta mereka untuk menjalankan eksperimen sesuai dengan instruksi yang tertera di setiap lembaran resepnya.Tentu untuk menutupi agar orang lain tidak bisa menerka apa yang sedang mereka lakukan, Ratu memberikan banyak resep yang sebenarnya sama sekali tid

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2397

    Suara anak kecil yang menggemaskan itu membuat Yuna teringat, sewaktu dia terakhir kali bertemu dengan Nathan, saat itu dia memang sedang hamil. Seketika mendengar itu, Yuna pun tersenyum seraya memegangi perutnya yang kini sudah rata, “Mereka sudah lahir.”“Adik cowok, ya?” tanya Nathan penasaran.“Ada cowok dan cewek. Anak Tante yang lahir ada dua, lho!” ujar Yuna tersenyum sembari mengangkat dua jarinya.Sorot mata Nathan seketika bercahaya. Perasaannya yang sejak awal murung dan penuh waspada langsung berubah menjadi jauh lebih ceria selayaknya anak kecil pada umumnya.“Dua adik?! Wah, Tante hebat banget!”“Hahaha, makasih, ya! Nanti Tante ajak kamu ketemu mereka kalau ada kesempatan,” ujar Yuna tersenyum, nada bicaranya pun jauh lebih lembut saat dia berbicara dengan anak kecil. Melihat Nathan membuat Yuna teringat dengan anak-anaknya sendiri, hanya saja ….“Aku juga kangen sama mereka, tapi … kayaknya aku nggak bisa ketemu mereka lagi,” ucap Nathan dengan suaranya yang kian menge

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2396

    Mungkin sekarang Nathan sudah tidak lagi disembunyikan seperti pada saat Fred yang memimpin. Namun tentu saat itu banyak hal yang Fred lakukan secara diam-diam. Dia mengira dia bisa menyembunyikan semuanya dari orang lain bahkan dari sang Ratu sekalipun. Namun dia tidak tahu bahwa sebenarnya Ratu sudah mengetahuinya sejak awal.Di luar kamar tempat Nathan ditahan ditempatkan seorang penjaga. Yuna sempat dicegat saat dia mau masuk ke dalam. Yuna menduga mungkin ini adalah perintah dari Ratu. Mereka semua juga diawasi dan dapat berkomunikasi dengan intercom.Nathan sangat patuh sendirian di dalam tidak seperti kebanyakan anak seumurannya. Bahkan sewaktu melihat Yuna, dia masih bisa tersenyum dengan santun dan menyapanya.“Halo, Tante.”“Kamu masih mengenali aku?” tanya Yuna.“Iya, Tante Yuna,” jawab Nathan mengangguk.Yuna pernah menyelamatkan nyawa Nathan saat mereka berada di Prancis. Yuna juga banyak membantu Nathan dan ada suatu waktu Nathan sering main ke rumah Yuna, tetapi kemudian

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2395

    Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2394

    Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2393

    “Aku nggak pernah dengar tentang itu,” sahut Ross dengan tenang.“Jelas kamu nggak pernah dengar. Itu hal yang sangat mereka rahasiakan, nggak mungkin mereka mau kamu tahu.”“Jadi Mama sendiri tahu dari mana?” Ross bertanya balik.“....” Ratu berdeham seraya berpaling, dia lalu mengatakan, “Aku punya jalur informasiku sendiri. Terserah kamu percaya atau nggak, tapi itu benar.”“Aku bukanya nggak percaya, tapi kamu yang takut aku nggak percaya. Kalau memang dirahasiakan, pastinya nggak akan mudah untuk mendapat informasi itu. Aku cuma penasaran dari mana kamu tahu itu. Tentu saja kamu bisa bilang informasi itu didapat dari jalur informanu sendiri, tapi coba pikir lagi. Kamu sudah melakukan eksperimen ini selama bertahun-tahun, tapi siapa yang tahu sebelum ini terbongkar? Atau kamu pikir kamu lebih pandai merahasiakan ini dari mereka?”“.… Ross, kamu ….”Saat Ratu baru mau berbicara, dia lagi-lagi disela oleh Ross yang bicara dengan suara pelan. “Ma, tolong jangan marah. Kamu marah karen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2392

    Bagaimanapun yang namanya anak sendiri, ketika sudah meminta maaf, amarah Ratu sudah tidak lagi berkobar.“Iya, aku tahu aku salah,” kata Ross menunduk. “Aku nggak sepantasnya ngomong begitu.”“Kamu benar-benar sadar kalau salah?” tanyanya. “Angkat kepalamu. Tatap mataku.”Lantas Ross perlahan mengangkat kepalanya sampai matanya bertatapan, tetapi tetap tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa-apa. Selagi menatap Ross dalam-dalam, Rat tersenyum dan berkata, “Ross, kamu nggak tahu kamu salah. Tatapan mata kamu memberi tahu kalau kamu sebenarnya masih nggak rela!”Bagaimana mungkin Ratu tidak memahami anaknya sendiri. Tatapan mata Ross mengatakan dengan sangat jelas kalau dia masih tidak mengaku salah, tetapi dia hanya mengalah agar ibunya tidak marah. Hanya saja setelah mengalami masa kritis dan setelah mengobrol dengan Juan dan Fred, pemikiran dan suasana hati Ratu sudah sedikit berubah.“Ross, kamu sudah lama tinggal di negara ini, jadi pemikiran kamu sudah terpengaruh sama

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2391

    Ricky sudah menunggu di luar menantikan Ratu keluar dari kamar tersebut. Dia langsung memegang kursi roda tanpa mengatakan apa-apa, dan mendorongnya dalam kesunyian. Begitu pun dengan Ratu, dia juga hanya diam saja selama mereka berjalan menuju lift.“Pangeran Ross minta bertemu,” kata Ricky.Ratu memejamkan kedua matanya guna menyembunyikan perasaan yang mungkin bisa terlihat dari sorotan mata. Dia tidak menjawab dan hanya mengeluarkan desahan panjang. Walau begitu, Ricky mengerti apa yang ingin Ratu sampaikan dan dia pun tidak lagi banyak bertanya.Seiringan dengan lift yang terus naik, tiba-tiba Ratu berkata, “Bawa dia temui aku.”“Yang Mulia?”“Bawa dia temui aku.”Selesai Ratu berbicara, kebetulan lift juga sudah sampai di lantai tujuan. Ratu mendorong kursi rodanya sendiri keluar dari lift. Ricky sempat tertegun sesaat, tetapi kemudian dia kembali menekan tombol lantai di mana Ross berada.Tak lama kemudian, Ricky mengantar Ross masuk kamar tidur Ratu. Dia mengetuk pintunya, teta

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status