Share

Bab 325

Setibanya di hotel, Reni sudah menunggu di depan kamar lengkap dengan pen dan kertas di tangan selayaknya orang yang akan menghadiri rapat.

Merasa bersalah karena hanya makan seorang diri tanpa membawakan makanan pulang untuk Reni, Yuna pun mempersilakannya masuk dan menawarkan, “Bu Reni sudah makan? Aku ada snack, nih.”

Berdiskusi sambil makan memang paling ampuh untuk mencairkan suasana, tapi Reni dengan tegas menolak, “Nggak usah, aku sudah makan. Kita bahas soal acara besok saja.”

“Oke, jadi rencana kita gimana?” tanya Yuna sambil menuangkan segelas air untuk dirinya sendiri.

Si Reni ini pasti punya ide yang brilian, apalagi setelah mengurung diri begitu lama sejak mereka pulang dari acara.

“Tadi aku sudah diskusi sama kantor. Kita sepakat untuk tetap ikut kompetisinya besok,” ujar Reni dengan wajahnya yang serius.

“Oh, oke!”

“Eh?! Kamu … nggak keberatan?”

“Iya, memangnya kenapa aku keberatan?”

“Berarti … kamu yakin bisa menang?”

“Kalau nggak yakin, aku nggak bakal datang sebagai p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status