Share

Bab 329

Author: Awan
last update Last Updated: 2023-04-06 19:00:00
“Apa maksud kamu?” tanya Lawson.

“Bukannya kamu punya sesuatu yang bisa menghibur diri sendiri? Keluarin saja barang itu dan kasih ke Yuna biar dia senang. Kalau dia sudah coba, aku jamin dia nggak bakal mau lepas sama kamu.”

Seketika itu Lawson langsung sadar apa yang dimaksud oleh Valerie. Dia pun menepuk bahu Valerie sambil berkata, “Haha, ternyata kamu ini memang busuk! Gimana kalau kamu juga coba dikit? Kita bersenang-senanglah sedikit!”

“Aku ngomong serius, tapi kamu malah bercanda! Itu kan mahal, mending kamu simpan buat Yuna saja.”

Mendengar itu, Lawson tidak lagi meledek Valerie, tapi berkat itu Lawson mendapat sebuah ide baru.

“Jadi, gimana rencana kita?” tanya Lawson dengan raut wajah serius.

***

Pagi-pagi Brandon terbangun oleh suara dering ponselnya. Dia meraih ponselnya dan mendekatkannya ke telinga, “Halo?”

“Kak Brandon, ini aku? Kakak sudah bangun? Aku bawain sarapan, nih. Bukain pintunya, dong!”

Brandon, “….”

Sekarang bahkan pukul tujuh pagi saja belum, dan kemarin Fr
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mei Hua
suka ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 330

    “Gimana kalau kamu ikut saja ke kantor?”Brandon yakin Sharon tidak akan mau ikut karena dia membawa mobilnya sendiri ke sini, tapi tak disangka Sharon malah dengan senang hati menerima ajakan itu dan langsung naik ke kursi penumpang.“Boleh, boleh!”“..., terus mobil kamu gimana?”“Bodo amat! Taruh di sini saja dulu! Nanti malam baru aku bawa pulang.”“Nanti mobil kamu bisa diderek, lho, kalau cuma ditaruh di sini sampai malam,” kata Brandon.“Derek saja, ngga apa-apa. Nanti aku minta orang rumah bawa balik mobilnya. Kak Brandon suka makan apa? Aku nggak tahu selera makan Kakak masih sama atau nggak, jadi aku ada beli beberapa, tinggal pilih saja suka yang mana,” ujar Sharon sembari menyodorkan kantung makanan ke depan Brandon.Di dalam mobil Brandon juga baru menyadar di kursi penumpang depan masih tersisa satu botol aromaterapi yang Yuna taruh di mobil untuk wewangian.“Sharon, kamu turun dulu, duduk di belakang saja,” kata Brandon.“Kenapa?!”“Duduk depan nggak aman! Lagian kamu ba

    Last Updated : 2023-04-07
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 331

    Sayangnya imajinasi Sharon yang indah tidak berlangsung lama. Brandon makan dengan terburu-buru, bukan dengan santai sambil mengobrol seperti yang dia bayangkan. Brandon hanya mengambil sebuah sandwich dan satu gelas kopi, lalu pindah ke meja kerjanya dan menyalakan komputer. Bisa dibilang sejak mengambil sarapannya, mata Brandon tidak pernah lepas dari monitor.Akhirnya, Sharon sudah kuat lagi menahan perasaannya dan melempar makanan yang ada di tangannya. Dia berjalan ke depan Brandon dan berkata, “Kak Brandon nggak suka sama aku?!”Brandon hanya meliriknya sekilas dan kembali menatap layar, “Kenapa?”“Kamu benci sama aku?!”“Nggak.”“Terus kenapa aku dicuekin?!”“Aku lagi kerja.”“Bohong! Kamu memang nggak peduli sama aku. Aku nggak percaya kerjaan kamu sesibuk itu sampai waktu buat sarapan saja nggak ada!”“... jangan ganggu!” kata Brandon sembari memasukkan semua sandwich yang masih tersisa di tangan ke dalam mulutnya, “Sarapannya sudah habis, waktunya kamu pulang. Coba aku lihat

    Last Updated : 2023-04-07
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 332

    “Aku sibuk, lagian sebentar lagi aku harus pergi,” jawab Brandon singkat.“Apa-apaan! Mentang-mentang sibuk, adikku dibiarin begitu saja?!” bentak Calvin.“Kamu tahu sendiri dia itu adik kamu!” balas Brandon. “Sharon sudah bukan anak kecil lagi, jangan biarin dia terus-terusan datang ke tempatku sampai orang lain bilang aku jahat sama dia. Bukannya dia ada shooting film? Kenapa masih ada waktu buat gangguin aku?”“Kamu nggak suka sama adikku?! Brandon, kamu tahu sendiri kalau Sharon suka sama kamu. Papa mamaku juga nggak keberatan, jadi apa salahnya. Jujur sama aku, kamu tertarik sama cewek lain?”“... dia itu adikku juga. Sudah, aku harus berangkat dulu. Kamu cari dia.”Brandon langsung menutup panggilan dengan Calvin dan menghubungi nomor lain, “Pesanin satu tiket ke Prancis, cari jadwal paling pagi.”Baru pertama kalinya Brandon merasa pekerjaannya terasa membosankan. Hari-hari tanpa Yuna menemani terasa begitu menyiksa baginya. ***Fragrance Competition baru akan dimulai siang har

    Last Updated : 2023-04-07
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 333

    Sebenarnya perlombaan percobaan parfum ini bukan termasuk acara yang formal. Hanya ada maksud tersembunyi untuk memilih orang-orang baru yang berpotensi. Oleh karena itu, selain mengundang perwakilan perusahaan, ada juga orang baru yang terlihat berprestasi selama dua tahun terakhir.Untuk orang-orang baru yang diundang secara khusus mendapat perlakuan yang lebih spesial. Mereka tidak perlu ikut dalam perlombaan tahap pertama. Sehingga peserta di perlombaan pertama jauh lebih sedikit.Yuna yang menjadi peserta perwakilan perusahaan tentu saja tidak bisa menghindari perlombaan tahap pertama. Sebenarnya yang diperlombakan juga sangat mudah. Setiap peserta diberikan lima botol parfum dan para peserta diminta untuk menentukan bahan baku dari parfum tersebut hanya berdasarkan indera penciuman mereka saja.Selain itu mereka diminta untuk menentukan aroma dasar yang menjadi wangi parfum tersebut. Hal ini merupakan sebuah tugas yang sangat mudah bagi Yuna. Dulu waktu Edith mempersulit dirinya,

    Last Updated : 2023-04-07
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 334

    Yuna sengaja melewatinya dan melangkah cepat ke arah pintu masuk. Tidak ada yang tahu apa yang sedang direncanakan oleh Valerie. Kalau ada sesuatu maka dia bisa gawat.Ketika dia baru saja keluar, terlihat Reni langsung melangkah lebar untuk menghampirinya. Perempuan itu terlihat bahagia dan dari ekspresinya terlihat antusias sekali, tetapi masih berusaha keras untuk ditutupi olehnya.“Selamat, Bu Yuna!”Berita tentang orang-orang yang lolos tes tahap dua sudah disampaikan di detik yang sama. Hanya saja mereka harus menunggu di dalam terlebih dahulu baru boleh keluar. Yuna melihat ekspresi bahagia perempuan itu dan merasa lucu. Dia mencubit pipi Reni dengan gemas.“Aku kasih saran.”“Hah?”“Lain kali jangan panggil aku Bu Yuna lagi,” kata Yuna yang merasa aneh karena jarang sekali ada orang yang memanggilnya seperti itu.Reni terdiam sesaat dan bertanya, “Pa-panggil apa dong?”“Panggil nama?”Reni mengerjapkan matanya kemudian berkata, “Yuna?”“Pintar!” sahut Yuna sambil menepuk kepala

    Last Updated : 2023-04-07
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 335

    Meski Reni berpikiran sedikit lebih panjang, apa yang perempuan itu katakan juga masuk akal. Bukannya mempedulikan ucapan orang-orang. Akan tetapi kondisi saat ini sedikit lebih sensitif dan khusus. Kalau mereka bertemu secara pribadi, kemungkinan besar akan mendapatkan pembicaraan dari orang-orang. Walaupun dia tidak peduli, tetapi tidak baik bagi Lisa dan juga ayahnya.Oleh karena itu Yuna menoleh ke arah lelaki asing tersebut dan berkata, “Begini saja, aku telepon Lisa. Kita bicara di telepon saja.”Orang tersebut tidak berkata apa pun. Yuna melihat orang tersebut sambil mengeluarkan ponsel dan menghubungi Lisa. Akan tetapi telepon tersebut tidak tersambung sama sekali.“Dia ada alasan tersendiri yang nggak bisa disampaikan. Mohon pengertian Bu Yuna,” ujar lelaki itu.Awalnya Yuna ingin sekali menolak, tetapi telepon yang tidak bisa tersambung itu ditambah dengan lelaki itu ada barang milik Lisa di tangannya membuat Yuna khawatir perempuan itu ada dalam bahaya. Atau mungkin Lisa men

    Last Updated : 2023-04-08
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 336

    Sebelum kalimatnya selesai, Renita sudah terjatuh ke arah yang lain.“Reni?” panggil Yuna sambil meremas bahu perempuan itu.“Reni, kamu kenapa?”Tiba-tiba Yuna merasa pandangannya berkabut dan dia melihat ke arah orang itu sambil berkata, “Kalian bukan orang utusan Lisa!”Tubuh Yuna juga ikut jatuh pingsan.“Kalian berdua telat menyadarinya,” kata lelaki berkacamata hitam tersebut.Mobil mereka melintasi jalanan yang sepi dan gelap kemudian berhenti di tengah jalan. Mereka berganti mobil yang lain dan kemudian lanjut melaju membelah jalanan. Hingga akhirnya mobil tersebut berhenti di depan sebuah rumah kayu kecil.Supir menghentikan mobil dan turun kemudian berputar ke sisi mobil yang satu lagi untuk membuka pintu. Lelaki berkacamata hitam itu melompat turun dari mobil dan menggendong tubuh Yuna serta Reni di atas bahunya. Dia melangkah masuk ke dalam rumah kayu.Pintu rumah tersebut terbuka dari dalam. Kemungkinan orang yang ada di dalam mendengar suara dari luar dan bertanya, “Ada y

    Last Updated : 2023-04-08
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 337

    Setelah mengurung Yuna dan Reni lelaki brewok itu menelepon seseorang dan berkata, “Benar, orangnya sudah ada sama kami, kapan uangnya dikirim?”“Sudah diikat?” tanya orang di seberang telepon dengan nada khawatir.“Tenang saja, kami nggak pernah mengecewakan klien,” ujar lelaki itu kemudian lanjut berkata, “Meski nggak diikat, kamu pikir dia bisa kabur?”“Sebaiknya jangan terlalu santai,” ujar lelaki itu. Meski sebenarnya dia cukup tenang selama Yuna bersama dengan mereka bertiga. Perempuan itu tidak akan bisa kabur. Akan tetapi karena dia mau melakukan hal seperti ini, maka tidak ada boleh kesalahan sedikit pun.Lelaki brewok tersebut mengabaikan ucapan orang di seberang telepon dan bertanya, “Kapan kamu ke sini?”“Aku harus tunggu dua hari lagi. Dua hari ini kasih dia minum air, tapi jangan kasih makan terlalu banyak. Jangan sampai kenyang. Setelah itu jangan lupa suntik dia.”Lelaki brewok itu terdiam sesaat dan terkekeh sambil berkata, “Seharusnya hal ini kamu sendiri yang lakukan

    Last Updated : 2023-04-08

Latest chapter

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2282

    Yuna memiringkan kepalanya sedikit sembari menarik tangan Juan, lalu menatap wajahnya dan berkata dengan penuh amarah, “Kamu dipukuli?!”“Nggak apa-apa!”“Apanya nggak apa-apa! Kamu dipukuli mereka?!”Yuna spontan mengubah posisi duduk, tetapi dia baru saja sadar dari koma dan tubuhnya masih lemah, alhasil napasnya jadi sedikit terengah-engah.“Siapa? Fred?!”“Kamu kira aku nggak bisa menangkis? Kalau aku serius, dia nggak bakal bisa mengenaiku sedikit pun!”“Beraninya dia memukulmu?!”Jelas sekali ucapan Juan sama sekali tidak digubris oleh Yuna. Dia sudah terlanjur diselimuti oleh kemarahan melihat gurunya disakiti oleh orang lain. Mulut Yuna memang sering kali kasar ketika sedang berbicara dengan Juan, tetapi jauh di lubuk hati dia sangat menghormati gurunya. Waktu Yuna berguru dengan Juan memang tidak terlalu lama dan putus nyambung, tetapi dia sudah belajar banyak sekali darinya. Bagi Yuna, Juan adalah senior yang sangat berjasa dalam hidupnya. Yang lebih membuat Yuna marah, di us

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2281

    “Hus! Amit-amit! Siapa yang ajarin kamu ngomong begitu! Yuna yang aku kenal nggak begini, sejak kapan kamu jadi sentimental!”“Kamu sendiri juga biasanya nggak pernah percaya sama yang begituan. Jadi, kenapa kamu mau datang ke sini?”“Aku … cuma mau lihat saja apa yang terjadi di sini!”Yuna tidak membalas sanggahan Juan dan hanya tersenyum, sampai-sampai membuat Juan panik dan menyangkal, “Oke, oke. Aku datang untuk lihat keadaan kamu, puas?! Kamu nggak tahunya pasti punya tenaga untuk bikin aku marah. Kayaknya kamu sudah sehat, ya.”“Iya, aku sudah mendingan!” kata Yuna, dia lalu hendak mencabut jarum-jarum yang masih tertancap di badannya.”“Eh, jangan bergerak!” seru Juan, emudian dia mencabut jarumnya satu per satu sesuai dengan urutan dia menusuk sambil menggerutu, “Aku dengar kamu tiba-tiba koma. Bikin aku takut saja. Aku juga dengar dia bilang detak jantung kamu hampir berhenti. Biar kutebak, kamu …. Ah, biarlah. Kamu ini, nggak pernah peduli sama badan sendiri. Bisa-bisanya ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2280

    “Tahan dia, dia masih bisa berguna,” kata Fred.“Aku nggak akan pergi dari kamar ini!” Tiba-tiba Juan memberontak dan akhirnya melawan perintah Fred. “Kalau kamu mau aku angkat kaki dari kamar ini, lebih baik bunuh aku saja sekalian!”“Kamu pikir aku nggak berani?”“Terserah kamu saja!”Juan langsung duduk bersila di lantai dan tangannya memeluk ujung kasur dengan erat. Mau diapa-apakan oleh mereka pun Juan tidak akan mau berpindah tempat. Jangan remehkan tubuhnya yang sudah menciut akibat usia, walau begitu pun tenaganya masih lumayan besar sampai ditarik oleh banyak orang pun dia tetap tak berpindah. Namun keributan itu membuat Yuna merasa terganggu.“Pak Tua … hentikan!”Fred melompat kegirangan akhirnya mendengar Yuna sudah bisa bicara. Dia segera meminta mereka untuk berhenti dan berjalan menghampiri Yuna.“Akhirnya kamu bangun juga. Mau ngomong juga kamu sekarang? Yuna, kamu sudah keterlaluan! Kamu pikir dengan bunuh diri, kamu berhasil merusak rencana besarku?”“Aku nggak ngerti

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2279

    Namun Yuna masih sangat lemah meski jantungnya sudah kembali berdenyut. Dia kelihatan sangat lesu seperti orang yang sedang mengalami depresi berat. Fred pun menyadari itu, dan dia langsung memberi perintah kepada para dokternya, “Hey, cepat periksa dia!”Para dokter itu pun berbondong-bondong datang dan melakukan berbagai macam pemeriksaan, lalu mereka menyimpulkan, “Pak Fred, untuk saat ini dia baik-baik saja. Nggak ada kondisi yang membahayakan, tapi dia masih sangat lemah dan butuh waktu istirahat.”“Perlu berapa lama? Apa dia masih bisa pulih seperti semula?”“Itu … kurang lebih minimal setengah bulan.”“Setengah bulan? Lama banget!”Setengah bulan terlalu lama dan malah mengganggu pekerjaannya. Fred tidak punya cukup kesabaran untuk menunggu selama itu. Namun sekarang tidak ada jalan lain yang lebih baik, mau tidak mau dia harus bersabar. Dia lantas berbalik dan melihat ke arah Juan. Dia mendekatinya dan menarik kerah bajunya seraya berkata, “Hey, tua banga, aku menganggap kamu s

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2278

    Anak buahnya yang berjaga di luar ruangan juga langsung masuk dan menghentikan Juan begitu mereka mendapat arahan dari Fred. Fred sendiri juga langsung berlari ke kamar itu secepat mungkin, tetapi sayang dia terlambat.Monitor ICU mengeluarkan bunyi nyaring dan garis detak jantung Yuna juga sudah menjadi garis lurus.“Nggak, nggak!” Fred langsung berlari memegang bahu Yuna dan menggoyangkan tubuhnya.“Kamu belum boleh mati! Kamu nggak boleh mati tanpa perintah dariku!”Fred berteriak-teriak seperti orang gila, dan tim medisnya juga masuk melakukan resusitasi jantung, tetapi garis horizontal di monitor ICU tetap tidak berubah, yang berarti Yuna sudah mati.“Nggak mungkin ….”Fred berbalik menatap Juan yang sudah ditahan oleh pengawal dan membentaknya, “Kenapa? Kenapa?! Dia itu muridmu, murid kesayanganmu! Kamu datang ke sini untuk menolong dia, bukan membunuh dia!”Di tengah gempuran emosi yang dahsyat, Fred melayangkan pukulan telak di wajah Juan sampai Juan mengeluarkan darah segar da

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2277

    Juan meletakkan jarinya di atas bagian pergelangan tangan Yuna dan menekannya sedikit. Kedua matanya sedikit tertutup seperti orang yang hendak tidur, tetapi dia hanya sedang menenangkan diri agar bisa fokus merasakan setiap dentuman pembuluh darah yang melewati tangan.Tak lama berselang, Juan mengangkat tangannya dan mendekat untuk menatap wajah Yuna lebih dekat, kemudian menaruh jarinya di leher Yuna.Semua itu Fred amati melalui tampilan kamera pengawas. Dia menundukan kepala dengan dagu bertopang di tangannya. Dia sedang berpikir keras. Si tua itu kelihatannya seperti sedang memeriksa Yuna, tetapi di sisi lain juga tidak dan lebih terlihat seperti sedang sok pintar saja.Dokter-dokter yang ada di sini setiap kali memeriksa pasien selalu menggunakan peralatan canggih dan bisa dilihat apa hasil diagnosisnya melalui angka dan data yang pasti. Namun pengobatan tradisional tidak demikian. Mereka hanya meraba nadi untuk melihat penyakitnya, atau menanyakan beberapa pertanyaan ke pasien

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2276

    Mana mungkin Fred akan membiarkan itu terjadi! Kalau Yuna mati, usahanya selama ini akan sia-sia, dan tahap akhir dari R10 tidak akan bisa berjalan.“Pak Fred ….”Para dokter tidak tahu apa yang baru saja terjadi. Masuk-masuk mereka hanya berusaha untuk memasangkan kabelnya kembali. Mereka masih bingung bagaimana kabel yang terpasang dengan baik bisa lepas, atau memang ada orang yang mencabutnya.“Pak Fred ….”“Keluar!”Para dokter itu pun ta berani banyak bicara dan langsung kelar. Sekarang ruangan itu kembali seperti sebelumnya, hanya ada tiga orang saja.“Kamu juga keluar!” kata Fred kepada pengawalnya.Pengawal itu awalnya sempat bingung, tetapi dia menuruti saja apa pun perintah yang diberikan. Maka tanpa banyak protes dia pun undur diri. Juan yang tak lagi dikekang oleh si pengawal kembali mendekati Yuna dan memeriksa nadinya. Fred pernah melihat cara pemeriksaan itu dan mengakui kehebatannya. Meski dari sudut pandang kedokteran modern itu agak sulit untuk dipahami, sudah begitu

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2275

    Langkahnya pelan tapi pasti, selangkah demi selangkah dia mendatangi ranjang di mana Yuna sedang tertidur lelap. Wajahnya pucat seperti baru saja kehilangan darah dalam jumlah yang sangat banyak. Napasnya pun pelan dan lemah. Mesin yang menunjukkan detak jantungnya juga bergerak memperlihatkan denyutnya yang luar biasa lemah, seakan-akan bisa berhenti kapan saja tanpa ditebak.Juan tidak mengucapkan sepatah kata pun, tetapi di saat itu dia mengerti mengapa orang asing ini memaksanya untuk ikut dengannya. Mereka masih belum memeras Yuna sampai habis, makanya mereka tidak akan membiarkan Yuna mati begitu saja. Bagi kedokteran modern mungkin ini jalan buntu, makanya Fred meminta bantuan dia. Dengan memanfaatkan hubungan yang dia dan Yuna miliki, Fred memaksanya untuk datang.“Dia ini murid kesayanganmu, jadi kamu pasti nggak mau lihat dia mati di usia yang masih muda, ‘kan?”Kata-kata Fred terkesan simpatik, tetapi siapa pun yang mendengarnya pasti dapat merasakan bau-bau sarkas dari mulu

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2274

    Mereka sepakat menggelengkan kepala. Seharusnya itu tidak mungkin.“Apa ada kemungkinan Pak Juan pergi ke sana untuk mengobati Yuna?” tanya Brandon.“Sewaktu aku pergi dari kedutaan, Fred kelihatan sehat-sehat saja, nggak kelihatan seperti lagi sakit. Kalau mamaku, seharusnya lebih nggak mungkin lagi. Dia sudah punya dokter khusus, dan semestinya Fred nggak akan mau repot-repot cari dokter lain. Kalau muridnya yang sakit dan perlu diobati, makanya dia mau pergi ke sana, itu lebih masuk akal,” ujar Ross.“Tapi selama ini Yuna sehat-sehat saja. Dia bisa mengobati diri sendiri, kayaknya agak mustahil kalau dia tiba-tiba sakit. Lagi pula kalaupun jatuh sakit, di sana ada banyak dokter yang hebat-hebat, rasanya agak di luar nalar kalau Fred sampai harus jauh-jauh membahayakan dirinya sendiri menemui Pak Juan,” tutur Shane berpendapat. “Mungkin kita cuma bisa tahu apa yang sebenarnya terjadi kalau pergi ke sana langsung.”Jika analisis mereka itu tepat, berarti memang Yuna yang jatuh sakit.

DMCA.com Protection Status