Share

Bab 336

Penulis: Awan
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-08 19:00:00
Sebelum kalimatnya selesai, Renita sudah terjatuh ke arah yang lain.

“Reni?” panggil Yuna sambil meremas bahu perempuan itu.

“Reni, kamu kenapa?”

Tiba-tiba Yuna merasa pandangannya berkabut dan dia melihat ke arah orang itu sambil berkata, “Kalian bukan orang utusan Lisa!”

Tubuh Yuna juga ikut jatuh pingsan.

“Kalian berdua telat menyadarinya,” kata lelaki berkacamata hitam tersebut.

Mobil mereka melintasi jalanan yang sepi dan gelap kemudian berhenti di tengah jalan. Mereka berganti mobil yang lain dan kemudian lanjut melaju membelah jalanan. Hingga akhirnya mobil tersebut berhenti di depan sebuah rumah kayu kecil.

Supir menghentikan mobil dan turun kemudian berputar ke sisi mobil yang satu lagi untuk membuka pintu. Lelaki berkacamata hitam itu melompat turun dari mobil dan menggendong tubuh Yuna serta Reni di atas bahunya. Dia melangkah masuk ke dalam rumah kayu.

Pintu rumah tersebut terbuka dari dalam. Kemungkinan orang yang ada di dalam mendengar suara dari luar dan bertanya, “Ada y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Risna Nur
cerita bagud
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 337

    Setelah mengurung Yuna dan Reni lelaki brewok itu menelepon seseorang dan berkata, “Benar, orangnya sudah ada sama kami, kapan uangnya dikirim?”“Sudah diikat?” tanya orang di seberang telepon dengan nada khawatir.“Tenang saja, kami nggak pernah mengecewakan klien,” ujar lelaki itu kemudian lanjut berkata, “Meski nggak diikat, kamu pikir dia bisa kabur?”“Sebaiknya jangan terlalu santai,” ujar lelaki itu. Meski sebenarnya dia cukup tenang selama Yuna bersama dengan mereka bertiga. Perempuan itu tidak akan bisa kabur. Akan tetapi karena dia mau melakukan hal seperti ini, maka tidak ada boleh kesalahan sedikit pun.Lelaki brewok tersebut mengabaikan ucapan orang di seberang telepon dan bertanya, “Kapan kamu ke sini?”“Aku harus tunggu dua hari lagi. Dua hari ini kasih dia minum air, tapi jangan kasih makan terlalu banyak. Jangan sampai kenyang. Setelah itu jangan lupa suntik dia.”Lelaki brewok itu terdiam sesaat dan terkekeh sambil berkata, “Seharusnya hal ini kamu sendiri yang lakukan

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-08
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 338

    Mendengar ucapan Santo membuat lelaki brewok mendeliknya tajam sambil berkata, “Jangan mikir yang aneh-aneh! Jangan sentuh mereka juga!”“Aku hanya ngomong doang kok, hanya merasa sedikit menyayangkan,” gumam lelaki itu.“Sedikit sayang,” sahut lelaki kacamata.Lelaki brewok dan sopir menatapnya secara bersamaan karena merasa terkejut. Sesaat kemudian lelaki berkacamata mempersiapkan obat dan juga jarum suntikan. Dia meletakkan barang-barang itu ke atas nampan dan bangkit sambil berkata, “Aku suntikin dia dulu.”“Ernes, jangan terlalu kasar. Jangan sampai orangnya mati. Kita bisa ikutan mati,” ujar lelaki brewok mengingatkan.Lelaki berkacamata hitam mengangguk dan melangkah masuk ke dalam kamar Yuna. Dia membuka pintu kamar dan melihat perempuan yang terbaring di atas ranjang. Tubuhnya sangat kecil dan terlihat lemah. Lengan perempuan itu tersingkap jelas dan menunjukkan kulit putih mulusnya.Ernes berjalan mendekat dan membuka lampu yang ada di samping ranjang. Dia berdiri di tepi ka

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-08
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 339

    “Memangnya kamu ada hak untuk bertanya?” tanya Yuna sambil mendengus dingin. Lelaki berkacamata itu hanya merasakan pisau yang dingin dan tajam itu kembali menusuk kulitnya lagi.Rasa perih karena kulitnya yang tergores pisau serta ketakutan bahwa kapan saja pisau tersebut bisa menembus masuk membuatnya berkata, “Ja-jangan! Kita bisa bicarakan baik-baik!”“Baik, kalau gitu kita bicarakan dengan baik-baik. Siapa yang memerintahkan kalian?!” tanya Yuna sambil memiringkan kepalanya.Sewaktu di mobil Yuna sudah merasa ada yang tidak beres. Meski Lisa ada urusan dan mencarinya, seharusnya perempuan itu akan menghubunginya terlebih dahulu. Akan tetapi telepon Lisa justru tidak tersambung bahkan tidak aktif. Pasti ada masalah besar! Masalah besar kenapa tidak mencari ayahnya tetapi mencari Yuna? Semuanya terasa tidak masuk akal.Oleh karena itu, sepertinya Lisa tidak terjadi sesuatu, tetapi orang-orang ini memang mencarinya. Yuna memutuskan untuk mengikuti permainan orang tersebut dan ingin m

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-08
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 340

    Lelaki itu membungkuk dan hendak membuka selimut, tetapi ketika tangannya menyentuh selimut, dia langsung merasa ada yang tidak beres. Baru saja hendak berbalik, lelaki yang menjadi sopir itu langsung merasa pinggangnya kebas dan nyaris melonjak terkejut.Dia berusaha untuk menggerakkan tubuhnya, tetapi tidak bisa bergerak. Hanya bola matanya yang bergerak-gerak tanpa henti. Mulutnya hendak terbuka, tetapi merasa kebas tanpa bisa mengeluarkan suara apa pun. Apakah dia sudah bisu? Pemikiran tersebut membuatnya semakin panik.Awalnya Yuna hanya ingin mengendalikan mereka untuk menanyakan siapa orang yang sudah memerintahkan mereka. Akan tetapi dia khawatir mereka akan berteriak maka semua rencananya akan gagal. Lebih baik dia mengendalikan satu per satu lalu baru menanyakannya secara perlahan.Ternyata sang sopir yang tadi naik juga tidak turun lagi. Lelaki brewok mulai merasa ada yang tidak beres. Meski dia merasa dua orang perempuan tadi tidak ada apa-apanya, kali saja ada orang luar y

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-09
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 341

    Yuna menyusun mereka bertiga hingga duduk berjejeran. Tubuh perempuan itu sudah penuh oleh keringan. Bagaimanapun mereka lelaki dengan tubuh kekar, Yuna yang merupakan seorang perempuan dengan bentuk tubuh yang jauh lebih kecil tentu saja kewalahan.Setelah Yuna selesai membereskan ketiga orang tersebut, dia turun ke lantai satu dan mengelilingi rumah itu. Setelah mengetahui posisi keberadaan rumah kayu kecil tersebut yang berada di tepi kota dan penduduk yang sangat sedikit. Di sekitar sini seperti tidak ada tempat apa pun yang menyebabkan daerah tersebut menjadi sepi.Dari dalam kulkas dia mengeluarkan roti dan juga susu untuk mengisi perutnya. Setelah itu dia masuk ke kamar yang lain untuk melihat asistennya yang tengah tertidur lelap dengan posisi menyamping. Perempuan itu tidak tahu bahwa dirinya sedang dalam bahaya.Namun ada baiknya juga Reni masih tidur, dibandingkan dia sadar dan justru panik dan membuat Yuna kesulitan. Yuna menyelimuti tubuh Reni agar perempuan itu tertidur d

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-09
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 342

    Detik selanjutnya dia baru menyadari kalau sekarang dia sudah bisa berbicara. Santo terdiam sesaat karena tidak percaya. Dia mencoba berbicara lagi, “Kamu, aku ….”“Aku sudah bisa bicara! Aku sudah bisa bicara lagi!” seru lelaki itu dengan antusias. Dia bahkan lupa bahwa dia mendadak bisu dan mendadak menjadi bisa bicara lagi. Dengan girang dia berkata, “Bos! Lihat aku sudah bisa bicara! Aku sudah nggak bisu! Aku bisa bicara! Cepat lihat! Blablabla ….”“Diam!” seru lelaki brewok dengan wajah menggelap menatap temannya yang senang di waktu yang salah.Disentak seperti itu membuatnya langsung bungkum dan tersadar dengan kejadian saat ini. Santo mencoba menggerakkan tubuhnya dan menyadari bahwa dia masih belum bisa bergerak. Padahal tubuhnya tidak terikat oleh tali, tapi entah kenapa dia merasa seperti diikat dengan erat. Lebih tepatnya dia seperti mendadak cacat karena tidak bisa merasakan apa pun.“Ini … ini yang katanya akupuntur itu?”Dulu lelaki brewok masih tidak mengerti apa yang d

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-09
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 343

    Lelaki brewok terdiam dengan kedua mata yang melotot lebar. Meski wajahnya terlihat tenang dan datar, terlihat ekspresi terkejut di wajah lelaki itu. Mungkin karena dia tidak menyangka kalau perempuan seperti Yuna bisa melakukan hal yang begitu kejam. Gerakannya tidak hanya gesit dan cepat hingga membuatnya tidak bisa melihat jelas. Selain itu Yuna juga bersikap sangat kejam.“Sekarang sudah bisa kasih tahu aku siapa majikan kalian?” tanya Yuna sambil meliriknya sekilas.Lelaki brewok tersadar dari rasa terkejutnya. Dia hanya tertawa dingin dan membuang pandangannya agar tidak melihat Yuna. Sikapnya terlihat jelas bahwa dia tidak ingin bekerja sama dengan Yuna. Perempuan itu juga tidak peduli dan melangkah ke hadapan lelaki brewok sambil membungkuk dan menggeledah tubuh lelaki itu untuk mencari ponsel.Di ponselnya terdapat kunci dengan sidik jari. Yuna mengambil tangan lelaki itu dan membuka kunci dengan menggunakan jari lelaki itu. Dia tidak lupa menarik tissue untuk membersihkan tan

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-09
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 344

    Sopir tersebut tampak pucat pasi dan dengan cepat berkata, “Jangan, jangan! Aku telepon! Aku telepon!”Melihat raut ketakutan lelaki itu membuat Yuna merasa sedikit penasaran dan bertanya, “Ini apa? Memangnya kalian meletakkan apa di dalam sini?”Sang sopir tidak berbicara dan Yuna berpura-pura hendak menusuk jarum tersebut pada lelaki itu. Dia mencoba menghindar dan berkata, “I-itu salah satu obat terlarang.”Ekspresi Yuna langsung berubah. Dia menginjak tubuh lelaki itu dan berkata, “Bisa-bisanya kalian memiliki barang begini!”“Aaahh!” rintih lelaki itu dan memuntahkan darah. Kenapa selalu dia yang dihajar?“Bu-bukan punya kami. Ini barang yang dikasih majikan kami. Katanya harus disuntikkan ke tubuhmu baru kamu bisa nurut. Uhuk, uhuk!”Darah segar menyembur keluar bersamaan dengan batuk lelaki itu.“Hahaha! Nurut!” kata Yuna dengan penuh penekanan. Dia seperti masuk ke sebuah dunia neraka. Sorot mata perempuan itu seperti bisa membunuh seseorang.“Ampun … ak-aku beneran nggak tahu.

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-09

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2284

    Selagi Rainie sedang berpikir, Fred masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.“Hari ini kamu sudah hubungi dia?”“Sudah, baru saja. Lokasinya sesuai. Aku juga sudah video call, nggak masalah,” jawab Rainie.Dia tidak berani mengatakan kepada Fred kalau dia memiliki kecurigaan terhadap Ross. Dia tidak mau Fred tahu kalau karyanya belum sempurna.“Ok,e coba hubungi dia lagi!”“Eh?”“Kenapa, ada masalah?”“Nggak, tapi tadi baru saja aku telepon. Apa … ada pertanyaan yang mau disampaikan?”“Nggak ada, aku cuma mau ngobrol langsung sama dia sebentar. Nggak boleh?”“... oh, tentu saja boleh.”“Kalau begitu tunggu apa lagi ? Cepat telepon dia lagi!”Rainie pun kembali menghubungi nomor Ross sembari memegang erat botol birnya, berharap semua berjalan lancar sesuai rencana. Telepon sempat berdering beberapa saat sampai akhirnya diangkat oleh ross. Di video call tersebut Ross memakai topi dan kacamata sehingga separuh wajahnya tertutup oleh bayangan objek di sekitarnya.“Tadi kenap

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2283

    Di malam hari, Ross mengirimkan lokasi GPS-nya kepada Rainie. Tentu saja lokasi itu sudah dipalsukan sesuai dengan rencana perjalanannya semula, mengubah alamat IP, dan mengirimkannya kepada Rainie. Tak lama Rainie menghubunginya dengan video call.Untungnya Brandon sudah bersiaga dengan menyiapkan latar yang meyakinan, jadi ketika Rainie menelepon, Ross hanya perlu berdiri di depan latar dan menerima panggilan Rainie.Ketika panggilan tersambung, Rainie langsung memperhatikan apa yang ada di belakang Ross. “Pangeran, di belakang sana banyak pepohonan lebat. Sudah sampai di pinggir kota?”“Tempatnya agak jauh dan terpencil. Supaya menghindari pengawasan dari pihak berwenang, aku nggak bisa lewat jalan besar,” jawab Ross, kemudian dia gantian bertanya, “Urusan di kedutaan lancar? Fred bisa menanganinya?”“Pak Fred pasti bisa, maaf jadi merepotkan Pangeran,” jawab Rainie.“Nggak apa-apa! Memang ini sudah kewajibanku menjaga keamanan mamaku sendiri.”“Baiklah kalau begitu, Pangeran. Selam

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2282

    Yuna memiringkan kepalanya sedikit sembari menarik tangan Juan, lalu menatap wajahnya dan berkata dengan penuh amarah, “Kamu dipukuli?!”“Nggak apa-apa!”“Apanya nggak apa-apa! Kamu dipukuli mereka?!”Yuna spontan mengubah posisi duduk, tetapi dia baru saja sadar dari koma dan tubuhnya masih lemah, alhasil napasnya jadi sedikit terengah-engah.“Siapa? Fred?!”“Kamu kira aku nggak bisa menangkis? Kalau aku serius, dia nggak bakal bisa mengenaiku sedikit pun!”“Beraninya dia memukulmu?!”Jelas sekali ucapan Juan sama sekali tidak digubris oleh Yuna. Dia sudah terlanjur diselimuti oleh kemarahan melihat gurunya disakiti oleh orang lain. Mulut Yuna memang sering kali kasar ketika sedang berbicara dengan Juan, tetapi jauh di lubuk hati dia sangat menghormati gurunya. Waktu Yuna berguru dengan Juan memang tidak terlalu lama dan putus nyambung, tetapi dia sudah belajar banyak sekali darinya. Bagi Yuna, Juan adalah senior yang sangat berjasa dalam hidupnya. Yang lebih membuat Yuna marah, di us

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2281

    “Hus! Amit-amit! Siapa yang ajarin kamu ngomong begitu! Yuna yang aku kenal nggak begini, sejak kapan kamu jadi sentimental!”“Kamu sendiri juga biasanya nggak pernah percaya sama yang begituan. Jadi, kenapa kamu mau datang ke sini?”“Aku … cuma mau lihat saja apa yang terjadi di sini!”Yuna tidak membalas sanggahan Juan dan hanya tersenyum, sampai-sampai membuat Juan panik dan menyangkal, “Oke, oke. Aku datang untuk lihat keadaan kamu, puas?! Kamu nggak tahunya pasti punya tenaga untuk bikin aku marah. Kayaknya kamu sudah sehat, ya.”“Iya, aku sudah mendingan!” kata Yuna, dia lalu hendak mencabut jarum-jarum yang masih tertancap di badannya.”“Eh, jangan bergerak!” seru Juan, emudian dia mencabut jarumnya satu per satu sesuai dengan urutan dia menusuk sambil menggerutu, “Aku dengar kamu tiba-tiba koma. Bikin aku takut saja. Aku juga dengar dia bilang detak jantung kamu hampir berhenti. Biar kutebak, kamu …. Ah, biarlah. Kamu ini, nggak pernah peduli sama badan sendiri. Bisa-bisanya ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2280

    “Tahan dia, dia masih bisa berguna,” kata Fred.“Aku nggak akan pergi dari kamar ini!” Tiba-tiba Juan memberontak dan akhirnya melawan perintah Fred. “Kalau kamu mau aku angkat kaki dari kamar ini, lebih baik bunuh aku saja sekalian!”“Kamu pikir aku nggak berani?”“Terserah kamu saja!”Juan langsung duduk bersila di lantai dan tangannya memeluk ujung kasur dengan erat. Mau diapa-apakan oleh mereka pun Juan tidak akan mau berpindah tempat. Jangan remehkan tubuhnya yang sudah menciut akibat usia, walau begitu pun tenaganya masih lumayan besar sampai ditarik oleh banyak orang pun dia tetap tak berpindah. Namun keributan itu membuat Yuna merasa terganggu.“Pak Tua … hentikan!”Fred melompat kegirangan akhirnya mendengar Yuna sudah bisa bicara. Dia segera meminta mereka untuk berhenti dan berjalan menghampiri Yuna.“Akhirnya kamu bangun juga. Mau ngomong juga kamu sekarang? Yuna, kamu sudah keterlaluan! Kamu pikir dengan bunuh diri, kamu berhasil merusak rencana besarku?”“Aku nggak ngerti

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2279

    Namun Yuna masih sangat lemah meski jantungnya sudah kembali berdenyut. Dia kelihatan sangat lesu seperti orang yang sedang mengalami depresi berat. Fred pun menyadari itu, dan dia langsung memberi perintah kepada para dokternya, “Hey, cepat periksa dia!”Para dokter itu pun berbondong-bondong datang dan melakukan berbagai macam pemeriksaan, lalu mereka menyimpulkan, “Pak Fred, untuk saat ini dia baik-baik saja. Nggak ada kondisi yang membahayakan, tapi dia masih sangat lemah dan butuh waktu istirahat.”“Perlu berapa lama? Apa dia masih bisa pulih seperti semula?”“Itu … kurang lebih minimal setengah bulan.”“Setengah bulan? Lama banget!”Setengah bulan terlalu lama dan malah mengganggu pekerjaannya. Fred tidak punya cukup kesabaran untuk menunggu selama itu. Namun sekarang tidak ada jalan lain yang lebih baik, mau tidak mau dia harus bersabar. Dia lantas berbalik dan melihat ke arah Juan. Dia mendekatinya dan menarik kerah bajunya seraya berkata, “Hey, tua banga, aku menganggap kamu s

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2278

    Anak buahnya yang berjaga di luar ruangan juga langsung masuk dan menghentikan Juan begitu mereka mendapat arahan dari Fred. Fred sendiri juga langsung berlari ke kamar itu secepat mungkin, tetapi sayang dia terlambat.Monitor ICU mengeluarkan bunyi nyaring dan garis detak jantung Yuna juga sudah menjadi garis lurus.“Nggak, nggak!” Fred langsung berlari memegang bahu Yuna dan menggoyangkan tubuhnya.“Kamu belum boleh mati! Kamu nggak boleh mati tanpa perintah dariku!”Fred berteriak-teriak seperti orang gila, dan tim medisnya juga masuk melakukan resusitasi jantung, tetapi garis horizontal di monitor ICU tetap tidak berubah, yang berarti Yuna sudah mati.“Nggak mungkin ….”Fred berbalik menatap Juan yang sudah ditahan oleh pengawal dan membentaknya, “Kenapa? Kenapa?! Dia itu muridmu, murid kesayanganmu! Kamu datang ke sini untuk menolong dia, bukan membunuh dia!”Di tengah gempuran emosi yang dahsyat, Fred melayangkan pukulan telak di wajah Juan sampai Juan mengeluarkan darah segar da

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2277

    Juan meletakkan jarinya di atas bagian pergelangan tangan Yuna dan menekannya sedikit. Kedua matanya sedikit tertutup seperti orang yang hendak tidur, tetapi dia hanya sedang menenangkan diri agar bisa fokus merasakan setiap dentuman pembuluh darah yang melewati tangan.Tak lama berselang, Juan mengangkat tangannya dan mendekat untuk menatap wajah Yuna lebih dekat, kemudian menaruh jarinya di leher Yuna.Semua itu Fred amati melalui tampilan kamera pengawas. Dia menundukan kepala dengan dagu bertopang di tangannya. Dia sedang berpikir keras. Si tua itu kelihatannya seperti sedang memeriksa Yuna, tetapi di sisi lain juga tidak dan lebih terlihat seperti sedang sok pintar saja.Dokter-dokter yang ada di sini setiap kali memeriksa pasien selalu menggunakan peralatan canggih dan bisa dilihat apa hasil diagnosisnya melalui angka dan data yang pasti. Namun pengobatan tradisional tidak demikian. Mereka hanya meraba nadi untuk melihat penyakitnya, atau menanyakan beberapa pertanyaan ke pasien

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2276

    Mana mungkin Fred akan membiarkan itu terjadi! Kalau Yuna mati, usahanya selama ini akan sia-sia, dan tahap akhir dari R10 tidak akan bisa berjalan.“Pak Fred ….”Para dokter tidak tahu apa yang baru saja terjadi. Masuk-masuk mereka hanya berusaha untuk memasangkan kabelnya kembali. Mereka masih bingung bagaimana kabel yang terpasang dengan baik bisa lepas, atau memang ada orang yang mencabutnya.“Pak Fred ….”“Keluar!”Para dokter itu pun ta berani banyak bicara dan langsung kelar. Sekarang ruangan itu kembali seperti sebelumnya, hanya ada tiga orang saja.“Kamu juga keluar!” kata Fred kepada pengawalnya.Pengawal itu awalnya sempat bingung, tetapi dia menuruti saja apa pun perintah yang diberikan. Maka tanpa banyak protes dia pun undur diri. Juan yang tak lagi dikekang oleh si pengawal kembali mendekati Yuna dan memeriksa nadinya. Fred pernah melihat cara pemeriksaan itu dan mengakui kehebatannya. Meski dari sudut pandang kedokteran modern itu agak sulit untuk dipahami, sudah begitu

DMCA.com Protection Status