Share

Bab 332

Author: Awan
“Aku sibuk, lagian sebentar lagi aku harus pergi,” jawab Brandon singkat.

“Apa-apaan! Mentang-mentang sibuk, adikku dibiarin begitu saja?!” bentak Calvin.

“Kamu tahu sendiri dia itu adik kamu!” balas Brandon. “Sharon sudah bukan anak kecil lagi, jangan biarin dia terus-terusan datang ke tempatku sampai orang lain bilang aku jahat sama dia. Bukannya dia ada shooting film? Kenapa masih ada waktu buat gangguin aku?”

“Kamu nggak suka sama adikku?! Brandon, kamu tahu sendiri kalau Sharon suka sama kamu. Papa mamaku juga nggak keberatan, jadi apa salahnya. Jujur sama aku, kamu tertarik sama cewek lain?”

“... dia itu adikku juga. Sudah, aku harus berangkat dulu. Kamu cari dia.”

Brandon langsung menutup panggilan dengan Calvin dan menghubungi nomor lain, “Pesanin satu tiket ke Prancis, cari jadwal paling pagi.”

Baru pertama kalinya Brandon merasa pekerjaannya terasa membosankan. Hari-hari tanpa Yuna menemani terasa begitu menyiksa baginya.

***

Fragrance Competition baru akan dimulai siang har
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Darya ivanov
semoga suatu saat nanti diangkat jadi film......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 333

    Sebenarnya perlombaan percobaan parfum ini bukan termasuk acara yang formal. Hanya ada maksud tersembunyi untuk memilih orang-orang baru yang berpotensi. Oleh karena itu, selain mengundang perwakilan perusahaan, ada juga orang baru yang terlihat berprestasi selama dua tahun terakhir.Untuk orang-orang baru yang diundang secara khusus mendapat perlakuan yang lebih spesial. Mereka tidak perlu ikut dalam perlombaan tahap pertama. Sehingga peserta di perlombaan pertama jauh lebih sedikit.Yuna yang menjadi peserta perwakilan perusahaan tentu saja tidak bisa menghindari perlombaan tahap pertama. Sebenarnya yang diperlombakan juga sangat mudah. Setiap peserta diberikan lima botol parfum dan para peserta diminta untuk menentukan bahan baku dari parfum tersebut hanya berdasarkan indera penciuman mereka saja.Selain itu mereka diminta untuk menentukan aroma dasar yang menjadi wangi parfum tersebut. Hal ini merupakan sebuah tugas yang sangat mudah bagi Yuna. Dulu waktu Edith mempersulit dirinya,

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 334

    Yuna sengaja melewatinya dan melangkah cepat ke arah pintu masuk. Tidak ada yang tahu apa yang sedang direncanakan oleh Valerie. Kalau ada sesuatu maka dia bisa gawat.Ketika dia baru saja keluar, terlihat Reni langsung melangkah lebar untuk menghampirinya. Perempuan itu terlihat bahagia dan dari ekspresinya terlihat antusias sekali, tetapi masih berusaha keras untuk ditutupi olehnya.“Selamat, Bu Yuna!”Berita tentang orang-orang yang lolos tes tahap dua sudah disampaikan di detik yang sama. Hanya saja mereka harus menunggu di dalam terlebih dahulu baru boleh keluar. Yuna melihat ekspresi bahagia perempuan itu dan merasa lucu. Dia mencubit pipi Reni dengan gemas.“Aku kasih saran.”“Hah?”“Lain kali jangan panggil aku Bu Yuna lagi,” kata Yuna yang merasa aneh karena jarang sekali ada orang yang memanggilnya seperti itu.Reni terdiam sesaat dan bertanya, “Pa-panggil apa dong?”“Panggil nama?”Reni mengerjapkan matanya kemudian berkata, “Yuna?”“Pintar!” sahut Yuna sambil menepuk kepala

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 335

    Meski Reni berpikiran sedikit lebih panjang, apa yang perempuan itu katakan juga masuk akal. Bukannya mempedulikan ucapan orang-orang. Akan tetapi kondisi saat ini sedikit lebih sensitif dan khusus. Kalau mereka bertemu secara pribadi, kemungkinan besar akan mendapatkan pembicaraan dari orang-orang. Walaupun dia tidak peduli, tetapi tidak baik bagi Lisa dan juga ayahnya.Oleh karena itu Yuna menoleh ke arah lelaki asing tersebut dan berkata, “Begini saja, aku telepon Lisa. Kita bicara di telepon saja.”Orang tersebut tidak berkata apa pun. Yuna melihat orang tersebut sambil mengeluarkan ponsel dan menghubungi Lisa. Akan tetapi telepon tersebut tidak tersambung sama sekali.“Dia ada alasan tersendiri yang nggak bisa disampaikan. Mohon pengertian Bu Yuna,” ujar lelaki itu.Awalnya Yuna ingin sekali menolak, tetapi telepon yang tidak bisa tersambung itu ditambah dengan lelaki itu ada barang milik Lisa di tangannya membuat Yuna khawatir perempuan itu ada dalam bahaya. Atau mungkin Lisa men

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 336

    Sebelum kalimatnya selesai, Renita sudah terjatuh ke arah yang lain.“Reni?” panggil Yuna sambil meremas bahu perempuan itu.“Reni, kamu kenapa?”Tiba-tiba Yuna merasa pandangannya berkabut dan dia melihat ke arah orang itu sambil berkata, “Kalian bukan orang utusan Lisa!”Tubuh Yuna juga ikut jatuh pingsan.“Kalian berdua telat menyadarinya,” kata lelaki berkacamata hitam tersebut.Mobil mereka melintasi jalanan yang sepi dan gelap kemudian berhenti di tengah jalan. Mereka berganti mobil yang lain dan kemudian lanjut melaju membelah jalanan. Hingga akhirnya mobil tersebut berhenti di depan sebuah rumah kayu kecil.Supir menghentikan mobil dan turun kemudian berputar ke sisi mobil yang satu lagi untuk membuka pintu. Lelaki berkacamata hitam itu melompat turun dari mobil dan menggendong tubuh Yuna serta Reni di atas bahunya. Dia melangkah masuk ke dalam rumah kayu.Pintu rumah tersebut terbuka dari dalam. Kemungkinan orang yang ada di dalam mendengar suara dari luar dan bertanya, “Ada y

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 337

    Setelah mengurung Yuna dan Reni lelaki brewok itu menelepon seseorang dan berkata, “Benar, orangnya sudah ada sama kami, kapan uangnya dikirim?”“Sudah diikat?” tanya orang di seberang telepon dengan nada khawatir.“Tenang saja, kami nggak pernah mengecewakan klien,” ujar lelaki itu kemudian lanjut berkata, “Meski nggak diikat, kamu pikir dia bisa kabur?”“Sebaiknya jangan terlalu santai,” ujar lelaki itu. Meski sebenarnya dia cukup tenang selama Yuna bersama dengan mereka bertiga. Perempuan itu tidak akan bisa kabur. Akan tetapi karena dia mau melakukan hal seperti ini, maka tidak ada boleh kesalahan sedikit pun.Lelaki brewok tersebut mengabaikan ucapan orang di seberang telepon dan bertanya, “Kapan kamu ke sini?”“Aku harus tunggu dua hari lagi. Dua hari ini kasih dia minum air, tapi jangan kasih makan terlalu banyak. Jangan sampai kenyang. Setelah itu jangan lupa suntik dia.”Lelaki brewok itu terdiam sesaat dan terkekeh sambil berkata, “Seharusnya hal ini kamu sendiri yang lakukan

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 338

    Mendengar ucapan Santo membuat lelaki brewok mendeliknya tajam sambil berkata, “Jangan mikir yang aneh-aneh! Jangan sentuh mereka juga!”“Aku hanya ngomong doang kok, hanya merasa sedikit menyayangkan,” gumam lelaki itu.“Sedikit sayang,” sahut lelaki kacamata.Lelaki brewok dan sopir menatapnya secara bersamaan karena merasa terkejut. Sesaat kemudian lelaki berkacamata mempersiapkan obat dan juga jarum suntikan. Dia meletakkan barang-barang itu ke atas nampan dan bangkit sambil berkata, “Aku suntikin dia dulu.”“Ernes, jangan terlalu kasar. Jangan sampai orangnya mati. Kita bisa ikutan mati,” ujar lelaki brewok mengingatkan.Lelaki berkacamata hitam mengangguk dan melangkah masuk ke dalam kamar Yuna. Dia membuka pintu kamar dan melihat perempuan yang terbaring di atas ranjang. Tubuhnya sangat kecil dan terlihat lemah. Lengan perempuan itu tersingkap jelas dan menunjukkan kulit putih mulusnya.Ernes berjalan mendekat dan membuka lampu yang ada di samping ranjang. Dia berdiri di tepi ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 339

    “Memangnya kamu ada hak untuk bertanya?” tanya Yuna sambil mendengus dingin. Lelaki berkacamata itu hanya merasakan pisau yang dingin dan tajam itu kembali menusuk kulitnya lagi.Rasa perih karena kulitnya yang tergores pisau serta ketakutan bahwa kapan saja pisau tersebut bisa menembus masuk membuatnya berkata, “Ja-jangan! Kita bisa bicarakan baik-baik!”“Baik, kalau gitu kita bicarakan dengan baik-baik. Siapa yang memerintahkan kalian?!” tanya Yuna sambil memiringkan kepalanya.Sewaktu di mobil Yuna sudah merasa ada yang tidak beres. Meski Lisa ada urusan dan mencarinya, seharusnya perempuan itu akan menghubunginya terlebih dahulu. Akan tetapi telepon Lisa justru tidak tersambung bahkan tidak aktif. Pasti ada masalah besar! Masalah besar kenapa tidak mencari ayahnya tetapi mencari Yuna? Semuanya terasa tidak masuk akal.Oleh karena itu, sepertinya Lisa tidak terjadi sesuatu, tetapi orang-orang ini memang mencarinya. Yuna memutuskan untuk mengikuti permainan orang tersebut dan ingin m

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 340

    Lelaki itu membungkuk dan hendak membuka selimut, tetapi ketika tangannya menyentuh selimut, dia langsung merasa ada yang tidak beres. Baru saja hendak berbalik, lelaki yang menjadi sopir itu langsung merasa pinggangnya kebas dan nyaris melonjak terkejut.Dia berusaha untuk menggerakkan tubuhnya, tetapi tidak bisa bergerak. Hanya bola matanya yang bergerak-gerak tanpa henti. Mulutnya hendak terbuka, tetapi merasa kebas tanpa bisa mengeluarkan suara apa pun. Apakah dia sudah bisu? Pemikiran tersebut membuatnya semakin panik.Awalnya Yuna hanya ingin mengendalikan mereka untuk menanyakan siapa orang yang sudah memerintahkan mereka. Akan tetapi dia khawatir mereka akan berteriak maka semua rencananya akan gagal. Lebih baik dia mengendalikan satu per satu lalu baru menanyakannya secara perlahan.Ternyata sang sopir yang tadi naik juga tidak turun lagi. Lelaki brewok mulai merasa ada yang tidak beres. Meski dia merasa dua orang perempuan tadi tidak ada apa-apanya, kali saja ada orang luar y

Latest chapter

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2399

    Harus diakui, setiap tutur kata yang Yuna ucapkan sangat mengena di sanubari Ratu. Memang benar meski Ratu tidak bisa lagi menunggu, toh sekarang ada waktu kosong. Tidak ada salahnya bagi Ratu untuk memberi kesempatan kepada yuna untuk mencoba. Kalau yuna gagal, tinggal lakukan sesuai dengan rencana awal.Rencana R10 ini sejak awal memang sudah mendapat berbagai macam halangan. Pertama adalah perlawanan dari anaknya sendiri, kemudian jika diumumkan pun, entah akan seperti apa kritik dan tekanan dari opini publik. Namun di luar semua itu, yang paling penting adalah bahwa Ratu sendiri juga tidak yakin dengan keputusannya sendiri.Dari luar, Ratu mungkin terlihat tegas. Namun hanya dia sendiri yang tahu kalau sebenarnya dia pun sering meragukan keputusannya. Jika Ratu tidak ragu, pada hari itu juga dia akan tetap melanjutkan eksperimennya, bukan malah menunggu seperti sekarang. Dengan diberhentikannya eksperimen R10 untuk sementara, Ratu makin bimbang.“Kamu butuh apa?” tanya Ratu. Berhub

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2398

    Saat Yuna mengatakan itu, ekspresi wajah Ratu masih tidak berubah. Ratu hanya menutup kelopak matanya untuk menutupi sorotan yang terpancar dari bola matanya. Tentu saja pada awal eksperimen ini dilakukan, dia menyembunyikan faktanya dari semua orang agar tidak ada yang tahu.Eksperimen ini sejatinya adalah sesuatu yang membahayakan nyawa manusia. Ratu tahu betul akan hal tersebut, karena untuk membuat dia hidup abadi, dia harus mengorbankan nyawa orang lain. Kalau sampai ada satu orang saja yang tahu dan kemudian tersebar luas, tentu saja seluruh dunia akan mengecamnya.Namun di sisi lain, Ratu tidak mungkin dan tidak akan mau menyerah. Makanya saat melakukan penelitian, dia hanya memberikan satu resep kepada setiap grup, kemudian meminta mereka untuk menjalankan eksperimen sesuai dengan instruksi yang tertera di setiap lembaran resepnya.Tentu untuk menutupi agar orang lain tidak bisa menerka apa yang sedang mereka lakukan, Ratu memberikan banyak resep yang sebenarnya sama sekali tid

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2397

    Suara anak kecil yang menggemaskan itu membuat Yuna teringat, sewaktu dia terakhir kali bertemu dengan Nathan, saat itu dia memang sedang hamil. Seketika mendengar itu, Yuna pun tersenyum seraya memegangi perutnya yang kini sudah rata, “Mereka sudah lahir.”“Adik cowok, ya?” tanya Nathan penasaran.“Ada cowok dan cewek. Anak Tante yang lahir ada dua, lho!” ujar Yuna tersenyum sembari mengangkat dua jarinya.Sorot mata Nathan seketika bercahaya. Perasaannya yang sejak awal murung dan penuh waspada langsung berubah menjadi jauh lebih ceria selayaknya anak kecil pada umumnya.“Dua adik?! Wah, Tante hebat banget!”“Hahaha, makasih, ya! Nanti Tante ajak kamu ketemu mereka kalau ada kesempatan,” ujar Yuna tersenyum, nada bicaranya pun jauh lebih lembut saat dia berbicara dengan anak kecil. Melihat Nathan membuat Yuna teringat dengan anak-anaknya sendiri, hanya saja ….“Aku juga kangen sama mereka, tapi … kayaknya aku nggak bisa ketemu mereka lagi,” ucap Nathan dengan suaranya yang kian menge

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2396

    Mungkin sekarang Nathan sudah tidak lagi disembunyikan seperti pada saat Fred yang memimpin. Namun tentu saat itu banyak hal yang Fred lakukan secara diam-diam. Dia mengira dia bisa menyembunyikan semuanya dari orang lain bahkan dari sang Ratu sekalipun. Namun dia tidak tahu bahwa sebenarnya Ratu sudah mengetahuinya sejak awal.Di luar kamar tempat Nathan ditahan ditempatkan seorang penjaga. Yuna sempat dicegat saat dia mau masuk ke dalam. Yuna menduga mungkin ini adalah perintah dari Ratu. Mereka semua juga diawasi dan dapat berkomunikasi dengan intercom.Nathan sangat patuh sendirian di dalam tidak seperti kebanyakan anak seumurannya. Bahkan sewaktu melihat Yuna, dia masih bisa tersenyum dengan santun dan menyapanya.“Halo, Tante.”“Kamu masih mengenali aku?” tanya Yuna.“Iya, Tante Yuna,” jawab Nathan mengangguk.Yuna pernah menyelamatkan nyawa Nathan saat mereka berada di Prancis. Yuna juga banyak membantu Nathan dan ada suatu waktu Nathan sering main ke rumah Yuna, tetapi kemudian

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2395

    Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2394

    Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2393

    “Aku nggak pernah dengar tentang itu,” sahut Ross dengan tenang.“Jelas kamu nggak pernah dengar. Itu hal yang sangat mereka rahasiakan, nggak mungkin mereka mau kamu tahu.”“Jadi Mama sendiri tahu dari mana?” Ross bertanya balik.“....” Ratu berdeham seraya berpaling, dia lalu mengatakan, “Aku punya jalur informasiku sendiri. Terserah kamu percaya atau nggak, tapi itu benar.”“Aku bukanya nggak percaya, tapi kamu yang takut aku nggak percaya. Kalau memang dirahasiakan, pastinya nggak akan mudah untuk mendapat informasi itu. Aku cuma penasaran dari mana kamu tahu itu. Tentu saja kamu bisa bilang informasi itu didapat dari jalur informanu sendiri, tapi coba pikir lagi. Kamu sudah melakukan eksperimen ini selama bertahun-tahun, tapi siapa yang tahu sebelum ini terbongkar? Atau kamu pikir kamu lebih pandai merahasiakan ini dari mereka?”“.… Ross, kamu ….”Saat Ratu baru mau berbicara, dia lagi-lagi disela oleh Ross yang bicara dengan suara pelan. “Ma, tolong jangan marah. Kamu marah karen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2392

    Bagaimanapun yang namanya anak sendiri, ketika sudah meminta maaf, amarah Ratu sudah tidak lagi berkobar.“Iya, aku tahu aku salah,” kata Ross menunduk. “Aku nggak sepantasnya ngomong begitu.”“Kamu benar-benar sadar kalau salah?” tanyanya. “Angkat kepalamu. Tatap mataku.”Lantas Ross perlahan mengangkat kepalanya sampai matanya bertatapan, tetapi tetap tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa-apa. Selagi menatap Ross dalam-dalam, Rat tersenyum dan berkata, “Ross, kamu nggak tahu kamu salah. Tatapan mata kamu memberi tahu kalau kamu sebenarnya masih nggak rela!”Bagaimana mungkin Ratu tidak memahami anaknya sendiri. Tatapan mata Ross mengatakan dengan sangat jelas kalau dia masih tidak mengaku salah, tetapi dia hanya mengalah agar ibunya tidak marah. Hanya saja setelah mengalami masa kritis dan setelah mengobrol dengan Juan dan Fred, pemikiran dan suasana hati Ratu sudah sedikit berubah.“Ross, kamu sudah lama tinggal di negara ini, jadi pemikiran kamu sudah terpengaruh sama

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2391

    Ricky sudah menunggu di luar menantikan Ratu keluar dari kamar tersebut. Dia langsung memegang kursi roda tanpa mengatakan apa-apa, dan mendorongnya dalam kesunyian. Begitu pun dengan Ratu, dia juga hanya diam saja selama mereka berjalan menuju lift.“Pangeran Ross minta bertemu,” kata Ricky.Ratu memejamkan kedua matanya guna menyembunyikan perasaan yang mungkin bisa terlihat dari sorotan mata. Dia tidak menjawab dan hanya mengeluarkan desahan panjang. Walau begitu, Ricky mengerti apa yang ingin Ratu sampaikan dan dia pun tidak lagi banyak bertanya.Seiringan dengan lift yang terus naik, tiba-tiba Ratu berkata, “Bawa dia temui aku.”“Yang Mulia?”“Bawa dia temui aku.”Selesai Ratu berbicara, kebetulan lift juga sudah sampai di lantai tujuan. Ratu mendorong kursi rodanya sendiri keluar dari lift. Ricky sempat tertegun sesaat, tetapi kemudian dia kembali menekan tombol lantai di mana Ross berada.Tak lama kemudian, Ricky mengantar Ross masuk kamar tidur Ratu. Dia mengetuk pintunya, teta

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status