Share

Bab 322

Penulis: Awan
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-05 19:00:00
“Shane, ini bukan salah Yuna. Dia yang nolongin Nathan, aku saksinya!”

Tampaknya Lisa juga mengenali siapa pria ini. Dia mengambil inisiatif membela Yuna, tapi di sisi lain dia sungguh tidak menyangka Helen tega menuduh Yuna yang menyakiti Nathan.

“Lisa, ini teman kamu?” tanya Shane sembari mengangguk menanggapi ucapannya.

“Iya, dia temanku! Yuna nggak nyakitin Nathan, justru dia yang nolong. Aku berani sumpah!”

“Lisa, memangnya dia itu dokter? Kenapa kamu bisa jamin kalau dia nggak nyakitin Nathan? Mungkin sebenarnya Nathan nggak apa-apa, tapi malah jadi kacau gara-gara dia. Dia masukkin tangannya yang kotor ke dalam mulut Nathan ….”

Mendengar itu, bola mata Shane yang tersembunyi di balik kacamatanya pun berkilat, “Kamu apain Nathan?”

“Dia masukkin tangannya ke dalam mulut Nathan, terus dia juga yang buka bajunya Nathan. Shane, bukan aku … sumpah bukan aku! Aku mana mungkin nyakitin anakku sendiri …,” kata Helen.

“Kalau kamu nggak suka, kenapa nggak bilang dari tadi?! Jelas-jelas Yun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 323

    “Aku papanya,” sahut Shane.“Pasien mengalami gejala alergi yang cukup parah, lain kali makannya harus dijaga, jangan sampai kena makanan yang jadi sumber alerginya.”Penjelasan dokter kurang lebih sama seperti apa yang Yuna katakan. Yuna bukan dokter, tapi dia pernah melihat beberapa cara untuk menangani orang yang mengalami alergi.Setelah memastikan bahwa Nathan baik-baik saja dan telah dipindahkan ke bangsal untuk beristirahat, Yuna pun izin pamit, “Karena semuanya sudah nggak ada masalah lagi, aku permisi dulu.”“Tunggu sebentar,” kata Shane, “Kamu sudah nolong anakku, apa yang bisa aku kasih sebagai imbalan?”“Ngga usah. Aku nggak ngapa-ngapain. Kalau mau berterima kasih, harusnya ke dokter saja.”“Kamu yakin nggak mau apa-apa? Mau itu uang atau apa pun, kamu tinggal bilang saja kalau butuh.”“Yuna, Shane ini termasuk orang yang paling berkuasa di kalangan orang Indonesia yang tinggal di Paris. Kalau kamu butuh apa-apa, bilang ke dia saja.”Sebenarnya Yuna juga sudah bisa melihat

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-05
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 324

    “Oh ya, Yuna, parfum yang tadi kamu bilang itu apa? Kok, aku nggak pernah dengar, ya? Itu parfum baru?”Punya ayah seorang peracik parfum terkenal sedunia bukan berarti anaknya juga akan tertarik dengan parfum. Lisa sama sekali tidak tahu apa-apa soal parfum, dan dia juga tidak bekerja di industri parfum. Dia tidak punya bakat dan tidak terlalu tertarik dengan dunia parfum.“Bukan barang baru, sih. Sebenarnya barang lama, saking lamanya sampai sudah nggak diproduksi lagi.”“Oh, gitu? Jadi barangnya sudah susah dicari?”“Susah dicari, sih, nggak. Tapi ….”Parfum yang dimaksud itu adalah parfum yang sudah ada di pasaran sejak seratus tahun lebih yang lalu. Blomstrende adalah parfum pertama yang dikembangkan secara independen oleh seseorang yang berasal dari Swiss. Tidak hanya parfumnya sendiri yang spesial, tapi botol yang digunakan untuk menyimpan parfum itu juga sangat indah. Sekarang parfum ini sudah tidak diproduksi lagi, dan hanya ada dua botol yang disimpan di museum sebagai koleks

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-05
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 325

    Setibanya di hotel, Reni sudah menunggu di depan kamar lengkap dengan pen dan kertas di tangan selayaknya orang yang akan menghadiri rapat.Merasa bersalah karena hanya makan seorang diri tanpa membawakan makanan pulang untuk Reni, Yuna pun mempersilakannya masuk dan menawarkan, “Bu Reni sudah makan? Aku ada snack, nih.”Berdiskusi sambil makan memang paling ampuh untuk mencairkan suasana, tapi Reni dengan tegas menolak, “Nggak usah, aku sudah makan. Kita bahas soal acara besok saja.”“Oke, jadi rencana kita gimana?” tanya Yuna sambil menuangkan segelas air untuk dirinya sendiri.Si Reni ini pasti punya ide yang brilian, apalagi setelah mengurung diri begitu lama sejak mereka pulang dari acara.“Tadi aku sudah diskusi sama kantor. Kita sepakat untuk tetap ikut kompetisinya besok,” ujar Reni dengan wajahnya yang serius.“Oh, oke!”“Eh?! Kamu … nggak keberatan?”“Iya, memangnya kenapa aku keberatan?”“Berarti … kamu yakin bisa menang?”“Kalau nggak yakin, aku nggak bakal datang sebagai p

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-06
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 326

    Tengah malam di kamar hotelnya, Valerie yang baru saja menutup telepon mendengar suara ketukan di pintu. Ketika Valerie membuka pintu, dia melihat Lawson sudah berdiri di depan sambil menenteng satu botol minuman keras, serta wajah tersenyum yang menatap tepat ke matanya.“Ngapain kamu kemari? Sudah malam, aku mau istirahat,” kata Valerie seraya menutup pintunya kembali.“Halah! Banyak gaya kamu!”Lawson menahan pintu dengan tangan satunya. Valerie kalah beradu kekuatan dengan Lawson dan mundur ke belakang.“Lawson, jangan lupa apa tujuan kita kemari! Coba lihat kayak apa tampang kamu sekarang!”“Memangnya kita mau ngapain di sini?” ledek Lawson sambil terkekeh, “Kau minta diajak kemari, aku sudah penuhin, tapi kamu belum kasih apa yang aku minta. Bukankah harusnya kamu lunasin dulu utang kamu, ya, ‘kan?”Lawson membuka kedua tangannya lebar-lebar dan melemparkan diri ke tubuh Valerie, tapi Valerie untungnya berhasil menghindar.“Buat apa buru-buru!”“Aku sudah nunggu lama banget, kamu

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-06
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 327

    Valerie tampil dengan senyum lebar di wajah begitu dia keluar dari kamar mandi. Lawson juga sudah bangun dan berbalik untuk menatap Valerie. Kedua bola matanya sekarang terlihat jernih, berbeda jauh dengan tatapan matanya kemarin malam.“Sudah bangun?” tanya Valerie tersenyum lalu duduk di sofa dengan tubuh masih berbalut handuk. “Jadi kita sudah bisa ngomong soal kerjaan?”“Kerjaan apa?” tanya Lawson dengan santai.“Gimana rencana kamu di kompetisi hari ini?”Kedua kaki Valerie bertumpuk satu sama lain, dan matanya menyapu wajah Lawson menunggu jawaban darinya.“Hah?”Namun melihat reaksi Lawson yang seakan tidak tahu apa-apa, Valerie pun memajukan badannya dan berkata dengan gamblang, “Aku mau jadi juara satu.”Valerie hanya akan mendapatkan perhatian dari Will jika dia menjadi pemenang di ajang kali ini. Dan hanya dengan cara itulah Valerie bisa menorehkan namanya di industri parfum kelas dunia. Ini merupakan kesempatan paling penting yang tidak mungkin Valerie lewatkan, jadi dia pa

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-06
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 328

    “Oh … jadi kamu sudah nyelidikin siapa aku?”“Iya, tapi kamu nggak perlu takut, aku nggak bakal apa-apain kamu. Gimanapun juga, kita berdua berdiri di kapal yang sama. Kamu untung, aku juga untung, betul, ‘kan?”“Jadi apa mau kamu? Terserah kamu mau apa, asal bukan jadi juara satu di kompetisi nanti. Aku nggak bisa ngabulin itu.”“Kata siapa nggak bisa! Aku dengar di kompetisi region Eropa tahun lalu, semua orang sudah yakin kalau yang menang itu orang lain, tapi malah kamu yang jadi juara satu. Memang ada kecurigaan kalau kamu berbuat curang, tapi mereka nggak punya bukti apa-apa. Aku percaya kamu pasti bisa. Aku nggak tahu trik apa lagi yang bakal kamu pakai, tapi kayak yang kamu bilang, ini wilayah kekuasaan kamu, jadi kamu pasti punya cara kamu sendiri, ‘kan? Sebenarnya ini dibilang gampang juga nggak, tapi susah juga nggak. Yang namanya kompetisi, asal dari awal sudah tahu apa konteksnya, nggak bakal susah-susah banget buat dihadapi.”Valerie tahu betul seberapa jauh kemampuan yan

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-06
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 329

    “Apa maksud kamu?” tanya Lawson.“Bukannya kamu punya sesuatu yang bisa menghibur diri sendiri? Keluarin saja barang itu dan kasih ke Yuna biar dia senang. Kalau dia sudah coba, aku jamin dia nggak bakal mau lepas sama kamu.”Seketika itu Lawson langsung sadar apa yang dimaksud oleh Valerie. Dia pun menepuk bahu Valerie sambil berkata, “Haha, ternyata kamu ini memang busuk! Gimana kalau kamu juga coba dikit? Kita bersenang-senanglah sedikit!”“Aku ngomong serius, tapi kamu malah bercanda! Itu kan mahal, mending kamu simpan buat Yuna saja.”Mendengar itu, Lawson tidak lagi meledek Valerie, tapi berkat itu Lawson mendapat sebuah ide baru.“Jadi, gimana rencana kita?” tanya Lawson dengan raut wajah serius. ***Pagi-pagi Brandon terbangun oleh suara dering ponselnya. Dia meraih ponselnya dan mendekatkannya ke telinga, “Halo?”“Kak Brandon, ini aku? Kakak sudah bangun? Aku bawain sarapan, nih. Bukain pintunya, dong!”Brandon, “….”Sekarang bahkan pukul tujuh pagi saja belum, dan kemarin Fr

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-06
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 330

    “Gimana kalau kamu ikut saja ke kantor?”Brandon yakin Sharon tidak akan mau ikut karena dia membawa mobilnya sendiri ke sini, tapi tak disangka Sharon malah dengan senang hati menerima ajakan itu dan langsung naik ke kursi penumpang.“Boleh, boleh!”“..., terus mobil kamu gimana?”“Bodo amat! Taruh di sini saja dulu! Nanti malam baru aku bawa pulang.”“Nanti mobil kamu bisa diderek, lho, kalau cuma ditaruh di sini sampai malam,” kata Brandon.“Derek saja, ngga apa-apa. Nanti aku minta orang rumah bawa balik mobilnya. Kak Brandon suka makan apa? Aku nggak tahu selera makan Kakak masih sama atau nggak, jadi aku ada beli beberapa, tinggal pilih saja suka yang mana,” ujar Sharon sembari menyodorkan kantung makanan ke depan Brandon.Di dalam mobil Brandon juga baru menyadar di kursi penumpang depan masih tersisa satu botol aromaterapi yang Yuna taruh di mobil untuk wewangian.“Sharon, kamu turun dulu, duduk di belakang saja,” kata Brandon.“Kenapa?!”“Duduk depan nggak aman! Lagian kamu ba

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-07

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2282

    Yuna memiringkan kepalanya sedikit sembari menarik tangan Juan, lalu menatap wajahnya dan berkata dengan penuh amarah, “Kamu dipukuli?!”“Nggak apa-apa!”“Apanya nggak apa-apa! Kamu dipukuli mereka?!”Yuna spontan mengubah posisi duduk, tetapi dia baru saja sadar dari koma dan tubuhnya masih lemah, alhasil napasnya jadi sedikit terengah-engah.“Siapa? Fred?!”“Kamu kira aku nggak bisa menangkis? Kalau aku serius, dia nggak bakal bisa mengenaiku sedikit pun!”“Beraninya dia memukulmu?!”Jelas sekali ucapan Juan sama sekali tidak digubris oleh Yuna. Dia sudah terlanjur diselimuti oleh kemarahan melihat gurunya disakiti oleh orang lain. Mulut Yuna memang sering kali kasar ketika sedang berbicara dengan Juan, tetapi jauh di lubuk hati dia sangat menghormati gurunya. Waktu Yuna berguru dengan Juan memang tidak terlalu lama dan putus nyambung, tetapi dia sudah belajar banyak sekali darinya. Bagi Yuna, Juan adalah senior yang sangat berjasa dalam hidupnya. Yang lebih membuat Yuna marah, di us

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2281

    “Hus! Amit-amit! Siapa yang ajarin kamu ngomong begitu! Yuna yang aku kenal nggak begini, sejak kapan kamu jadi sentimental!”“Kamu sendiri juga biasanya nggak pernah percaya sama yang begituan. Jadi, kenapa kamu mau datang ke sini?”“Aku … cuma mau lihat saja apa yang terjadi di sini!”Yuna tidak membalas sanggahan Juan dan hanya tersenyum, sampai-sampai membuat Juan panik dan menyangkal, “Oke, oke. Aku datang untuk lihat keadaan kamu, puas?! Kamu nggak tahunya pasti punya tenaga untuk bikin aku marah. Kayaknya kamu sudah sehat, ya.”“Iya, aku sudah mendingan!” kata Yuna, dia lalu hendak mencabut jarum-jarum yang masih tertancap di badannya.”“Eh, jangan bergerak!” seru Juan, emudian dia mencabut jarumnya satu per satu sesuai dengan urutan dia menusuk sambil menggerutu, “Aku dengar kamu tiba-tiba koma. Bikin aku takut saja. Aku juga dengar dia bilang detak jantung kamu hampir berhenti. Biar kutebak, kamu …. Ah, biarlah. Kamu ini, nggak pernah peduli sama badan sendiri. Bisa-bisanya ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2280

    “Tahan dia, dia masih bisa berguna,” kata Fred.“Aku nggak akan pergi dari kamar ini!” Tiba-tiba Juan memberontak dan akhirnya melawan perintah Fred. “Kalau kamu mau aku angkat kaki dari kamar ini, lebih baik bunuh aku saja sekalian!”“Kamu pikir aku nggak berani?”“Terserah kamu saja!”Juan langsung duduk bersila di lantai dan tangannya memeluk ujung kasur dengan erat. Mau diapa-apakan oleh mereka pun Juan tidak akan mau berpindah tempat. Jangan remehkan tubuhnya yang sudah menciut akibat usia, walau begitu pun tenaganya masih lumayan besar sampai ditarik oleh banyak orang pun dia tetap tak berpindah. Namun keributan itu membuat Yuna merasa terganggu.“Pak Tua … hentikan!”Fred melompat kegirangan akhirnya mendengar Yuna sudah bisa bicara. Dia segera meminta mereka untuk berhenti dan berjalan menghampiri Yuna.“Akhirnya kamu bangun juga. Mau ngomong juga kamu sekarang? Yuna, kamu sudah keterlaluan! Kamu pikir dengan bunuh diri, kamu berhasil merusak rencana besarku?”“Aku nggak ngerti

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2279

    Namun Yuna masih sangat lemah meski jantungnya sudah kembali berdenyut. Dia kelihatan sangat lesu seperti orang yang sedang mengalami depresi berat. Fred pun menyadari itu, dan dia langsung memberi perintah kepada para dokternya, “Hey, cepat periksa dia!”Para dokter itu pun berbondong-bondong datang dan melakukan berbagai macam pemeriksaan, lalu mereka menyimpulkan, “Pak Fred, untuk saat ini dia baik-baik saja. Nggak ada kondisi yang membahayakan, tapi dia masih sangat lemah dan butuh waktu istirahat.”“Perlu berapa lama? Apa dia masih bisa pulih seperti semula?”“Itu … kurang lebih minimal setengah bulan.”“Setengah bulan? Lama banget!”Setengah bulan terlalu lama dan malah mengganggu pekerjaannya. Fred tidak punya cukup kesabaran untuk menunggu selama itu. Namun sekarang tidak ada jalan lain yang lebih baik, mau tidak mau dia harus bersabar. Dia lantas berbalik dan melihat ke arah Juan. Dia mendekatinya dan menarik kerah bajunya seraya berkata, “Hey, tua banga, aku menganggap kamu s

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2278

    Anak buahnya yang berjaga di luar ruangan juga langsung masuk dan menghentikan Juan begitu mereka mendapat arahan dari Fred. Fred sendiri juga langsung berlari ke kamar itu secepat mungkin, tetapi sayang dia terlambat.Monitor ICU mengeluarkan bunyi nyaring dan garis detak jantung Yuna juga sudah menjadi garis lurus.“Nggak, nggak!” Fred langsung berlari memegang bahu Yuna dan menggoyangkan tubuhnya.“Kamu belum boleh mati! Kamu nggak boleh mati tanpa perintah dariku!”Fred berteriak-teriak seperti orang gila, dan tim medisnya juga masuk melakukan resusitasi jantung, tetapi garis horizontal di monitor ICU tetap tidak berubah, yang berarti Yuna sudah mati.“Nggak mungkin ….”Fred berbalik menatap Juan yang sudah ditahan oleh pengawal dan membentaknya, “Kenapa? Kenapa?! Dia itu muridmu, murid kesayanganmu! Kamu datang ke sini untuk menolong dia, bukan membunuh dia!”Di tengah gempuran emosi yang dahsyat, Fred melayangkan pukulan telak di wajah Juan sampai Juan mengeluarkan darah segar da

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2277

    Juan meletakkan jarinya di atas bagian pergelangan tangan Yuna dan menekannya sedikit. Kedua matanya sedikit tertutup seperti orang yang hendak tidur, tetapi dia hanya sedang menenangkan diri agar bisa fokus merasakan setiap dentuman pembuluh darah yang melewati tangan.Tak lama berselang, Juan mengangkat tangannya dan mendekat untuk menatap wajah Yuna lebih dekat, kemudian menaruh jarinya di leher Yuna.Semua itu Fred amati melalui tampilan kamera pengawas. Dia menundukan kepala dengan dagu bertopang di tangannya. Dia sedang berpikir keras. Si tua itu kelihatannya seperti sedang memeriksa Yuna, tetapi di sisi lain juga tidak dan lebih terlihat seperti sedang sok pintar saja.Dokter-dokter yang ada di sini setiap kali memeriksa pasien selalu menggunakan peralatan canggih dan bisa dilihat apa hasil diagnosisnya melalui angka dan data yang pasti. Namun pengobatan tradisional tidak demikian. Mereka hanya meraba nadi untuk melihat penyakitnya, atau menanyakan beberapa pertanyaan ke pasien

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2276

    Mana mungkin Fred akan membiarkan itu terjadi! Kalau Yuna mati, usahanya selama ini akan sia-sia, dan tahap akhir dari R10 tidak akan bisa berjalan.“Pak Fred ….”Para dokter tidak tahu apa yang baru saja terjadi. Masuk-masuk mereka hanya berusaha untuk memasangkan kabelnya kembali. Mereka masih bingung bagaimana kabel yang terpasang dengan baik bisa lepas, atau memang ada orang yang mencabutnya.“Pak Fred ….”“Keluar!”Para dokter itu pun ta berani banyak bicara dan langsung kelar. Sekarang ruangan itu kembali seperti sebelumnya, hanya ada tiga orang saja.“Kamu juga keluar!” kata Fred kepada pengawalnya.Pengawal itu awalnya sempat bingung, tetapi dia menuruti saja apa pun perintah yang diberikan. Maka tanpa banyak protes dia pun undur diri. Juan yang tak lagi dikekang oleh si pengawal kembali mendekati Yuna dan memeriksa nadinya. Fred pernah melihat cara pemeriksaan itu dan mengakui kehebatannya. Meski dari sudut pandang kedokteran modern itu agak sulit untuk dipahami, sudah begitu

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2275

    Langkahnya pelan tapi pasti, selangkah demi selangkah dia mendatangi ranjang di mana Yuna sedang tertidur lelap. Wajahnya pucat seperti baru saja kehilangan darah dalam jumlah yang sangat banyak. Napasnya pun pelan dan lemah. Mesin yang menunjukkan detak jantungnya juga bergerak memperlihatkan denyutnya yang luar biasa lemah, seakan-akan bisa berhenti kapan saja tanpa ditebak.Juan tidak mengucapkan sepatah kata pun, tetapi di saat itu dia mengerti mengapa orang asing ini memaksanya untuk ikut dengannya. Mereka masih belum memeras Yuna sampai habis, makanya mereka tidak akan membiarkan Yuna mati begitu saja. Bagi kedokteran modern mungkin ini jalan buntu, makanya Fred meminta bantuan dia. Dengan memanfaatkan hubungan yang dia dan Yuna miliki, Fred memaksanya untuk datang.“Dia ini murid kesayanganmu, jadi kamu pasti nggak mau lihat dia mati di usia yang masih muda, ‘kan?”Kata-kata Fred terkesan simpatik, tetapi siapa pun yang mendengarnya pasti dapat merasakan bau-bau sarkas dari mulu

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2274

    Mereka sepakat menggelengkan kepala. Seharusnya itu tidak mungkin.“Apa ada kemungkinan Pak Juan pergi ke sana untuk mengobati Yuna?” tanya Brandon.“Sewaktu aku pergi dari kedutaan, Fred kelihatan sehat-sehat saja, nggak kelihatan seperti lagi sakit. Kalau mamaku, seharusnya lebih nggak mungkin lagi. Dia sudah punya dokter khusus, dan semestinya Fred nggak akan mau repot-repot cari dokter lain. Kalau muridnya yang sakit dan perlu diobati, makanya dia mau pergi ke sana, itu lebih masuk akal,” ujar Ross.“Tapi selama ini Yuna sehat-sehat saja. Dia bisa mengobati diri sendiri, kayaknya agak mustahil kalau dia tiba-tiba sakit. Lagi pula kalaupun jatuh sakit, di sana ada banyak dokter yang hebat-hebat, rasanya agak di luar nalar kalau Fred sampai harus jauh-jauh membahayakan dirinya sendiri menemui Pak Juan,” tutur Shane berpendapat. “Mungkin kita cuma bisa tahu apa yang sebenarnya terjadi kalau pergi ke sana langsung.”Jika analisis mereka itu tepat, berarti memang Yuna yang jatuh sakit.

DMCA.com Protection Status