Beranda / Romansa / Istri Kesayangan CEO / Bab 1841 - Bab 1850

Semua Bab Istri Kesayangan CEO: Bab 1841 - Bab 1850

2188 Bab

Bab 1841

Di siang hari yang panas terik, Yuna dengan pakaian pelindungnya yang tebal sibuk bekerja dengan cekatan di lab. Koridor di tempat penelitian itu sepi tidak ada orang yang lewat.Biasanya sebagian besar pekerja sibuk di siang hari dan baru akan sepi ketika malam tiba. Namun selama dua hari terakhir mengamati, Yuna mendapati situasi di lab tempat dia bekerja ini justru terbalik. Makin malam justru makin banyak orang yang bekerja, dan lab baru sepi ketika matahari sudah bersinar terang.Sebenarnya tempat ini sudah sepenuhnya menjadi daerah kekuasaan mereka dan bisa saja mereka bekerja seperti biasa tanpa harus sembunyi-sembunyi. Namun mungkin karena sudah terbiasa seperti itu, atau memang di malam hari baru eksperimennya efektif, yang jelas jam kerja di sini terbalik dengan jam kerja normal.Akan tetapi ini justru menguntungkan Yuna apabila dia ingin melakukan sesuatu. Dia tidak perlu bergadang dan harus melakukan persiapan yang terlalu banyak. Dia cukup bekerja seperti biasa saja. Di si
Baca selengkapnya

Bab 1842

Secara spontan Yuna langsung menarik kembali tangannya. Sesaat yang lalu dia merasa seperti mendapat godaan iblis yang menyuruh dia untuk menyentuhnya. Yuna juga meneliti berbagai macam tanaman dan obat-obat, tidak mungkin dia tidak tahu tentang betapa bahayanya racun yang tanaman itu miliki. Terlebih lagi tanaman itu terlihat seperti sudah bermutasi, yang jelas lebih tidak boleh disentuh sembarangan.Saat tersadar, Yuna sontak menoleh ke arah asal suara itu yang rupanya berasal dari seorang pria dengan pakaian pelindung lengkap. Seharusnya semua orang yang bekerja di tempat ini tidak mengenali siapa Yuna, tetapi entah bagaimana caranya, pria itu memberikan impresi yang tidak asing. Meski pria itu mengenakan pakaian pelindung super tebal, Yuna merasa familier ketika melihat tatapan mata yang tampak melalui celah pakaian.“Siapa kamu?” tanya Yuna waspada.“Kamu nggak perlu tahu siapa aku. Tapi aku sarankan lebih baik kamu secepatnya pergi dari tempat ini,” ujar pria itu dan kemudian lan
Baca selengkapnya

Bab 1843

Setelah apa yang Yuna lalui tadi, dia mulai menenangkan kembali pikirannya dan berusaha untuk mencerna apa yang terjadi dengan kepala dingin. Tidak semudah itu untuk mencari kebenaran atas apa yang terjadi di tempat ini, maka dia pun kembali memfokuskan dirinya dengan eksperimen yang ada di depan mata.Sesungguhnya, eksperimen ini sudah berjalan setengahnya. Yang harus diselesaikan sekarang hanya tinggal masalah terkait pencampuran bahan dan pengaturan rasionya saja. Dari data-data yang mereka berikan perihal hasil eksperimen selama ini, Yuna mendapatkan satu kesalahan, yaitu bahwa mereka, atau orang yang dulu mengerjakan eksperimen ini selalu menggunakan rasio bahan yang dulu sempat Yuna berikan, rasio yang dulu Yuna gunakan dan berhasil.Setelah melihat data-data tersebut, Yuna mulai sadar bahwa mereka yang sebelumnya mengerjakan eksperimen ini sama sekali tidak memahami dunia parfum. Lebih tepatnya, mereka tidak mengerti cara menggabungkan parfum dengan obat-obatan.Memang rasio bah
Baca selengkapnya

Bab 1844

“Bos kamu yang suruh kamu tanya?”“... sampai sekarang kamu masih nggak percaya sama aku?”“Ya.”Semua hal yang Shane lakukan dan tutupi dari Yuna di masa lalu membuat Yuna sedikit pun tidak percaya lagi kepadanya. Ketika kepercayaan seseorang sudah dirusak, tidak mungkin semudah itu untuk membangunnya kembali. Kalaupun saat ini bukan musuh, mereka berdua juga tidak bisa dibilang teman.“Apa di eksperimen ini ada orang yang kukenal?” tanya Yuna.Shane berpikir sejenak di tengah keterkejutannya oleh pertanyaan Yuna. Dia menjawab, “Di sini memang ada beberapa orang yang dulu sempat kerja bareng kamu di lab yang dulu. Kenapa memangnya? Kamu mengenali mereka?”“Bukan mereka,” jawab Yuna menggelengkan kepala. Beberapa rekan kerjanya di lab dulu mungkin juga masih bekerja di sini, tetapi Yuna tidak begitu ingat dengan mereka. Yuna tidak terlalu sering bergaul dengan mereka, dan kalaupun ada, tidak begitu dekat. Yuna jarang meluangkan waktu untuk bersosialisasi, terlebih lagi memiliki kesan y
Baca selengkapnya

Bab 1845

“Tapi kamu bilang si ‘Bos’ itu cuma orang depan saja. Di belakang dia masih ada sekelompok orang lain yang lebih kuat dari dia, bukan?”“Ya, itu memang benar. Tapi dia juga pasti memegang semua rahasia dan data penting yang kita cari tahu selama ini.”Dipikir-pikir, meski bosnya juga bekerja di bawah kuasa orang lain, Shane merasa dia pasti memegang sesuatu yang penting sebagai jaminan. Walau gila, dia punya ambisinya sendiri, dan semua eksperimen ini adalah bentuk dari perwujudan ambisinya. Sebelum semua ini selesai, dia tidak mungkin membiarkan dirinya mati begitu saja oleh siapa pun yang ada di atasnya.“Jadi, maksud kamu ….”“Kita harus bekerja sama untuk mencari tahu apa rahasia yang dia simpan selama ini,” ujar Shane.Shane tahu Yuna datang ke sini pasti tidak akan membiarkan dirinya diperdaya begitu saja, sama seperti Shane sendiri. Sekian lama Shane terus mencari sesuatu yang bisa melepaskan dia dari kendali organisasi ini dan mencari cara untuk menolong Nathan. Namun Shane tid
Baca selengkapnya

Bab 1846

“Bukannya nggak mau ngomong, tapi aku sendiri juga masih belum terlalu yakin. Kamu sudah lihat sendiri bagian yang terdalam dari lab ini. Sebenarnya ada beberapa proyek yang dijalankan bersamaan, tapi semuanya menemui kendala yang sama. Masalah yang harus kamu selesaikan nggak cuma satu proyek saja. Tapi Bos pernah bilang kalau waktunya nggak cukup, kamu utamakan R10 dulu.”Setelah begitu lama mendengar penjelasan Shane, akhirnya Yuna kembali bersemangat ketika dia mendengar sesuatu yang penting, “R10?”“Ya! Semua proyek di tempat ini diurutkan dengan nomor. Seharusnya kamu juga sudah lihat sewaktu membaca berkas mereka. R10 ini adalah proyek yang paling penting.”“Jadi, R10 itu eksperimen yang lagi aku kerjakan sekarang?”“Bukan. Yang kamu kerjakan sekarang ini R13!”“R13? Jadi eksperimennya nggak dijalankan berdasarkan urutan? R10 belum berhasil tapi sudah lanjut ke R13?”Shane mengangguk. Sebenarnya pada saat baru sampai ke tempat ini, dia juga memberikan reaksi yang sama dengan Yun
Baca selengkapnya

Bab 1847

“Kamu ….”Fahrel sudah ingin marah, tetapi dia menahan diri saat melihat rona wajah istrinya yang tidak begitu baik. Dibandingkan beberapa hari yang lalu, rona wajah Susan hari ini bisa dikatakan yang terbaik.“Kamu dengar, nggak, apa yang aku bilang?” tanya Fahrel.“Iya. Edgar sudah sadar,” jawab Susan. Kemudian dia meletakkan alat makan dan menyeka mulutnya, kemudian menatap Fahrel dan bertanya, “Terus kenapa?”“Sekarang dia sudah nggak menuruti kita lagi, sama kayak dulu! Kalau dia sampai mengambil proyek vaksin itu dari aku, habislah nasib kita!”Dulu mungkin Susan akan langsung menangis membayangkan nasibnya akan kembali seperti yang dulu, tetapi kali ini dia mala terlihat biasa saja dan menjawab Fahrel dengan sikap yang begitu tenang, “Nggak akan.”“Kamu tahu dari mana dia nggak akan merebut proyek vaksin itu dariku?”“Kamu bodoh, ya? Proyek ini cuma dari awal memang cuma main-main saja. Kalau dia mau ambil, ya ambil! Kalau dia mau ganti orang, ya ganti orang! Kamu sudah terima p
Baca selengkapnya

Bab 1848

Seketika itu Fahrel tak bisa berkata-kata. Ya, itu memang benar. Tidak ada yang salah dari ucapan susan, tapi entah bagaimana Fahrel tetap merasa ada sesuatu yang tidak beres darinya. Baru saja dua hari yang lalu Susan masih bersedih seakan sudah tidak mau melanjutkan hidupnya lagi, lalu … kenapa tiba-tiba dia berubah secepat ini?“Aku tentu saja senang kamu sudah normal, tapi … aku cuma bingung kenapa kamu bisa tiba-tiba begitu?”“Aku juga nggak tahu, mungkin memang sudah takdir yang nggak mau aku bersedih terus! Aish, ngapain, sih, kamu banyak nanya begin? Kamu sendiri juga senang kan aku sudah balik normal lagi. Apa kamu lebih senang kalau aku terus bersedih dan ikut mati bersama Rainie?”“Sembarangan saja kamu ngomongnya!”“Sudahlah. Aku sudah bilang jangan halangi aku. Aku mau pergi belanja!”Kali ini Fahrel tidak lagi berupaya mencegah istrinya dan ikut keluar. Dia masih curiga melihat istrinya masuk ke mobil dengan wajah tenang. Sementara itu Susan yang sudah di dalam mobil tak
Baca selengkapnya

Bab 1849

Susan membuka pintu ruangan tersebut dengan hati yang berdebar, tetapi begitu pintu terbuka, dia mendapati ternyata ruangan itu kosong melompong, tidak ada orang satu pun di dalam sana.Spontan dia terkejut dan mengitari ruangan itu. Setelah memastikan bahwa tidak ada jalan rahasia atau semacamnya, dia langsung membuka ponselnya dan mengirimkan pesan, “Aku sudah sampai, kamu di mana?”Dengan cepat dia membalas, “Di atas meja ada tas, buka tasnya.”Susan mencari tas itu dan benar saja, di pojokan terdapat sebuah meja dan tas berwarna hitam. Dia membuka tasnya dan melihat di dalam ada plastik yang berisikan dua botol kecil. Entah apa isi botol itu, tetapi ketika Susan baru mau membuka, ponsenya berbunyi.“Jangan buka isinya. Bawa pulang, simpan yang benar. Jangan sampai ada orang lain yang tahu.”Untung saja Susan masih belum membuka isi botol itu, tetapi harus diakui dia sangat penasaran. Selagi dia berusaha melawan rasa penasaran untuk tidak membuka botol tersebut, lagi-lagi dia mendap
Baca selengkapnya

Bab 1850

“Rainie” mengatakan kepada Susan untuk tidak memberi tahu ayahnya, atau siapa pun. Sekarang Susan selalu menuruti apa pun yang anaknya katakan, selama itu bisa membuat dia kembali ke sisinya. Maka berdasarkan instruksi yang diberikan, Susan datang ke tempat itu dengan pikiran awal mengira dia akhirnya bisa bertemu Rainie, tetapi kenyataannya tidak. Di sini tidak ada seorang pun, yang ada hanya sebuah tas saja.Di tengah kekecewaannya itu, ponsel Susan berdering mendapat sebuah pesan yang tertulis, “Simpan barangnya, tunggu aku pulang.”Cukup dengan kata-kata yang singkat itu memberikan Susan energi yang tidak terbatas jumlahnya.“Tunggu aku pulang,” katanya. Itu Rainie, sudah pasti itu adalah Rainie!Saking girangnya Susan, dia memegang ponselnya dengan erat dan menaruh di dekat dadanya seolah ponsel itu adalah benda kesayangannya.Di saat itu pula datang lagi pesan kedua, “Aku sudah pesan tempat ini selama empat jam. Kamu bisa istirahat sebentar baru pergi supaya orang nggak curiga. S
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
183184185186187
...
219
DMCA.com Protection Status