Share

Bab 1843

Author: Awan
Setelah apa yang Yuna lalui tadi, dia mulai menenangkan kembali pikirannya dan berusaha untuk mencerna apa yang terjadi dengan kepala dingin. Tidak semudah itu untuk mencari kebenaran atas apa yang terjadi di tempat ini, maka dia pun kembali memfokuskan dirinya dengan eksperimen yang ada di depan mata.

Sesungguhnya, eksperimen ini sudah berjalan setengahnya. Yang harus diselesaikan sekarang hanya tinggal masalah terkait pencampuran bahan dan pengaturan rasionya saja. Dari data-data yang mereka berikan perihal hasil eksperimen selama ini, Yuna mendapatkan satu kesalahan, yaitu bahwa mereka, atau orang yang dulu mengerjakan eksperimen ini selalu menggunakan rasio bahan yang dulu sempat Yuna berikan, rasio yang dulu Yuna gunakan dan berhasil.

Setelah melihat data-data tersebut, Yuna mulai sadar bahwa mereka yang sebelumnya mengerjakan eksperimen ini sama sekali tidak memahami dunia parfum. Lebih tepatnya, mereka tidak mengerti cara menggabungkan parfum dengan obat-obatan.

Memang rasio bah
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1844

    “Bos kamu yang suruh kamu tanya?”“... sampai sekarang kamu masih nggak percaya sama aku?”“Ya.”Semua hal yang Shane lakukan dan tutupi dari Yuna di masa lalu membuat Yuna sedikit pun tidak percaya lagi kepadanya. Ketika kepercayaan seseorang sudah dirusak, tidak mungkin semudah itu untuk membangunnya kembali. Kalaupun saat ini bukan musuh, mereka berdua juga tidak bisa dibilang teman.“Apa di eksperimen ini ada orang yang kukenal?” tanya Yuna.Shane berpikir sejenak di tengah keterkejutannya oleh pertanyaan Yuna. Dia menjawab, “Di sini memang ada beberapa orang yang dulu sempat kerja bareng kamu di lab yang dulu. Kenapa memangnya? Kamu mengenali mereka?”“Bukan mereka,” jawab Yuna menggelengkan kepala. Beberapa rekan kerjanya di lab dulu mungkin juga masih bekerja di sini, tetapi Yuna tidak begitu ingat dengan mereka. Yuna tidak terlalu sering bergaul dengan mereka, dan kalaupun ada, tidak begitu dekat. Yuna jarang meluangkan waktu untuk bersosialisasi, terlebih lagi memiliki kesan y

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1845

    “Tapi kamu bilang si ‘Bos’ itu cuma orang depan saja. Di belakang dia masih ada sekelompok orang lain yang lebih kuat dari dia, bukan?”“Ya, itu memang benar. Tapi dia juga pasti memegang semua rahasia dan data penting yang kita cari tahu selama ini.”Dipikir-pikir, meski bosnya juga bekerja di bawah kuasa orang lain, Shane merasa dia pasti memegang sesuatu yang penting sebagai jaminan. Walau gila, dia punya ambisinya sendiri, dan semua eksperimen ini adalah bentuk dari perwujudan ambisinya. Sebelum semua ini selesai, dia tidak mungkin membiarkan dirinya mati begitu saja oleh siapa pun yang ada di atasnya.“Jadi, maksud kamu ….”“Kita harus bekerja sama untuk mencari tahu apa rahasia yang dia simpan selama ini,” ujar Shane.Shane tahu Yuna datang ke sini pasti tidak akan membiarkan dirinya diperdaya begitu saja, sama seperti Shane sendiri. Sekian lama Shane terus mencari sesuatu yang bisa melepaskan dia dari kendali organisasi ini dan mencari cara untuk menolong Nathan. Namun Shane tid

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1846

    “Bukannya nggak mau ngomong, tapi aku sendiri juga masih belum terlalu yakin. Kamu sudah lihat sendiri bagian yang terdalam dari lab ini. Sebenarnya ada beberapa proyek yang dijalankan bersamaan, tapi semuanya menemui kendala yang sama. Masalah yang harus kamu selesaikan nggak cuma satu proyek saja. Tapi Bos pernah bilang kalau waktunya nggak cukup, kamu utamakan R10 dulu.”Setelah begitu lama mendengar penjelasan Shane, akhirnya Yuna kembali bersemangat ketika dia mendengar sesuatu yang penting, “R10?”“Ya! Semua proyek di tempat ini diurutkan dengan nomor. Seharusnya kamu juga sudah lihat sewaktu membaca berkas mereka. R10 ini adalah proyek yang paling penting.”“Jadi, R10 itu eksperimen yang lagi aku kerjakan sekarang?”“Bukan. Yang kamu kerjakan sekarang ini R13!”“R13? Jadi eksperimennya nggak dijalankan berdasarkan urutan? R10 belum berhasil tapi sudah lanjut ke R13?”Shane mengangguk. Sebenarnya pada saat baru sampai ke tempat ini, dia juga memberikan reaksi yang sama dengan Yun

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1847

    “Kamu ….”Fahrel sudah ingin marah, tetapi dia menahan diri saat melihat rona wajah istrinya yang tidak begitu baik. Dibandingkan beberapa hari yang lalu, rona wajah Susan hari ini bisa dikatakan yang terbaik.“Kamu dengar, nggak, apa yang aku bilang?” tanya Fahrel.“Iya. Edgar sudah sadar,” jawab Susan. Kemudian dia meletakkan alat makan dan menyeka mulutnya, kemudian menatap Fahrel dan bertanya, “Terus kenapa?”“Sekarang dia sudah nggak menuruti kita lagi, sama kayak dulu! Kalau dia sampai mengambil proyek vaksin itu dari aku, habislah nasib kita!”Dulu mungkin Susan akan langsung menangis membayangkan nasibnya akan kembali seperti yang dulu, tetapi kali ini dia mala terlihat biasa saja dan menjawab Fahrel dengan sikap yang begitu tenang, “Nggak akan.”“Kamu tahu dari mana dia nggak akan merebut proyek vaksin itu dariku?”“Kamu bodoh, ya? Proyek ini cuma dari awal memang cuma main-main saja. Kalau dia mau ambil, ya ambil! Kalau dia mau ganti orang, ya ganti orang! Kamu sudah terima p

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1848

    Seketika itu Fahrel tak bisa berkata-kata. Ya, itu memang benar. Tidak ada yang salah dari ucapan susan, tapi entah bagaimana Fahrel tetap merasa ada sesuatu yang tidak beres darinya. Baru saja dua hari yang lalu Susan masih bersedih seakan sudah tidak mau melanjutkan hidupnya lagi, lalu … kenapa tiba-tiba dia berubah secepat ini?“Aku tentu saja senang kamu sudah normal, tapi … aku cuma bingung kenapa kamu bisa tiba-tiba begitu?”“Aku juga nggak tahu, mungkin memang sudah takdir yang nggak mau aku bersedih terus! Aish, ngapain, sih, kamu banyak nanya begin? Kamu sendiri juga senang kan aku sudah balik normal lagi. Apa kamu lebih senang kalau aku terus bersedih dan ikut mati bersama Rainie?”“Sembarangan saja kamu ngomongnya!”“Sudahlah. Aku sudah bilang jangan halangi aku. Aku mau pergi belanja!”Kali ini Fahrel tidak lagi berupaya mencegah istrinya dan ikut keluar. Dia masih curiga melihat istrinya masuk ke mobil dengan wajah tenang. Sementara itu Susan yang sudah di dalam mobil tak

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1849

    Susan membuka pintu ruangan tersebut dengan hati yang berdebar, tetapi begitu pintu terbuka, dia mendapati ternyata ruangan itu kosong melompong, tidak ada orang satu pun di dalam sana.Spontan dia terkejut dan mengitari ruangan itu. Setelah memastikan bahwa tidak ada jalan rahasia atau semacamnya, dia langsung membuka ponselnya dan mengirimkan pesan, “Aku sudah sampai, kamu di mana?”Dengan cepat dia membalas, “Di atas meja ada tas, buka tasnya.”Susan mencari tas itu dan benar saja, di pojokan terdapat sebuah meja dan tas berwarna hitam. Dia membuka tasnya dan melihat di dalam ada plastik yang berisikan dua botol kecil. Entah apa isi botol itu, tetapi ketika Susan baru mau membuka, ponsenya berbunyi.“Jangan buka isinya. Bawa pulang, simpan yang benar. Jangan sampai ada orang lain yang tahu.”Untung saja Susan masih belum membuka isi botol itu, tetapi harus diakui dia sangat penasaran. Selagi dia berusaha melawan rasa penasaran untuk tidak membuka botol tersebut, lagi-lagi dia mendap

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1850

    “Rainie” mengatakan kepada Susan untuk tidak memberi tahu ayahnya, atau siapa pun. Sekarang Susan selalu menuruti apa pun yang anaknya katakan, selama itu bisa membuat dia kembali ke sisinya. Maka berdasarkan instruksi yang diberikan, Susan datang ke tempat itu dengan pikiran awal mengira dia akhirnya bisa bertemu Rainie, tetapi kenyataannya tidak. Di sini tidak ada seorang pun, yang ada hanya sebuah tas saja.Di tengah kekecewaannya itu, ponsel Susan berdering mendapat sebuah pesan yang tertulis, “Simpan barangnya, tunggu aku pulang.”Cukup dengan kata-kata yang singkat itu memberikan Susan energi yang tidak terbatas jumlahnya.“Tunggu aku pulang,” katanya. Itu Rainie, sudah pasti itu adalah Rainie!Saking girangnya Susan, dia memegang ponselnya dengan erat dan menaruh di dekat dadanya seolah ponsel itu adalah benda kesayangannya.Di saat itu pula datang lagi pesan kedua, “Aku sudah pesan tempat ini selama empat jam. Kamu bisa istirahat sebentar baru pergi supaya orang nggak curiga. S

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1851

    “Dewa atau bukan aku nggak peduli, tapi karena kamu sudah ada di sini, kamu harus menunjukkan kontribusi. Atau ….”“Atau kamu bakal menggunakan keluarga untuk mengancamku? Apa kamu nggak punya cara lain selain itu? Di luar sana kalian boleh saja bersiap sombong, tapi di sini bukanlah tempat di mana kalian bisa berbuat sesuka hati.”“Memangnya kenapa? Toh semuanya sudah berada di dalam kendaliku! Seisi gedung ini, semua orang yang ada di sini, sebentar lagi akan jadi pengikut setiaku!”Melihat sikap dan tawanya yang gila itu membuat Yuna tidak sabar ingin menendangnya keluar melalui kaca hingga terjatuh ke bawah, dan mengakhiri semua kegilaan ini. Namun Yuna tidak bisa karena dia harus mencari akar dari semua eksperimen ini. Sampai sekarang Yuna masih belum mendapatkan apa-apa terkait R10 yang mereka bicarakan.Menarik napas panjang untuk menenangkan diri, Yuna berkata, “Oh ya? Belum tentu karena eksperimennya masih belum berhasil. Kalau aku saja nggak bisa, bukankah berarti usaha kalia

Pinakabagong kabanata

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2399

    Harus diakui, setiap tutur kata yang Yuna ucapkan sangat mengena di sanubari Ratu. Memang benar meski Ratu tidak bisa lagi menunggu, toh sekarang ada waktu kosong. Tidak ada salahnya bagi Ratu untuk memberi kesempatan kepada yuna untuk mencoba. Kalau yuna gagal, tinggal lakukan sesuai dengan rencana awal.Rencana R10 ini sejak awal memang sudah mendapat berbagai macam halangan. Pertama adalah perlawanan dari anaknya sendiri, kemudian jika diumumkan pun, entah akan seperti apa kritik dan tekanan dari opini publik. Namun di luar semua itu, yang paling penting adalah bahwa Ratu sendiri juga tidak yakin dengan keputusannya sendiri.Dari luar, Ratu mungkin terlihat tegas. Namun hanya dia sendiri yang tahu kalau sebenarnya dia pun sering meragukan keputusannya. Jika Ratu tidak ragu, pada hari itu juga dia akan tetap melanjutkan eksperimennya, bukan malah menunggu seperti sekarang. Dengan diberhentikannya eksperimen R10 untuk sementara, Ratu makin bimbang.“Kamu butuh apa?” tanya Ratu. Berhub

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2398

    Saat Yuna mengatakan itu, ekspresi wajah Ratu masih tidak berubah. Ratu hanya menutup kelopak matanya untuk menutupi sorotan yang terpancar dari bola matanya. Tentu saja pada awal eksperimen ini dilakukan, dia menyembunyikan faktanya dari semua orang agar tidak ada yang tahu.Eksperimen ini sejatinya adalah sesuatu yang membahayakan nyawa manusia. Ratu tahu betul akan hal tersebut, karena untuk membuat dia hidup abadi, dia harus mengorbankan nyawa orang lain. Kalau sampai ada satu orang saja yang tahu dan kemudian tersebar luas, tentu saja seluruh dunia akan mengecamnya.Namun di sisi lain, Ratu tidak mungkin dan tidak akan mau menyerah. Makanya saat melakukan penelitian, dia hanya memberikan satu resep kepada setiap grup, kemudian meminta mereka untuk menjalankan eksperimen sesuai dengan instruksi yang tertera di setiap lembaran resepnya.Tentu untuk menutupi agar orang lain tidak bisa menerka apa yang sedang mereka lakukan, Ratu memberikan banyak resep yang sebenarnya sama sekali tid

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2397

    Suara anak kecil yang menggemaskan itu membuat Yuna teringat, sewaktu dia terakhir kali bertemu dengan Nathan, saat itu dia memang sedang hamil. Seketika mendengar itu, Yuna pun tersenyum seraya memegangi perutnya yang kini sudah rata, “Mereka sudah lahir.”“Adik cowok, ya?” tanya Nathan penasaran.“Ada cowok dan cewek. Anak Tante yang lahir ada dua, lho!” ujar Yuna tersenyum sembari mengangkat dua jarinya.Sorot mata Nathan seketika bercahaya. Perasaannya yang sejak awal murung dan penuh waspada langsung berubah menjadi jauh lebih ceria selayaknya anak kecil pada umumnya.“Dua adik?! Wah, Tante hebat banget!”“Hahaha, makasih, ya! Nanti Tante ajak kamu ketemu mereka kalau ada kesempatan,” ujar Yuna tersenyum, nada bicaranya pun jauh lebih lembut saat dia berbicara dengan anak kecil. Melihat Nathan membuat Yuna teringat dengan anak-anaknya sendiri, hanya saja ….“Aku juga kangen sama mereka, tapi … kayaknya aku nggak bisa ketemu mereka lagi,” ucap Nathan dengan suaranya yang kian menge

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2396

    Mungkin sekarang Nathan sudah tidak lagi disembunyikan seperti pada saat Fred yang memimpin. Namun tentu saat itu banyak hal yang Fred lakukan secara diam-diam. Dia mengira dia bisa menyembunyikan semuanya dari orang lain bahkan dari sang Ratu sekalipun. Namun dia tidak tahu bahwa sebenarnya Ratu sudah mengetahuinya sejak awal.Di luar kamar tempat Nathan ditahan ditempatkan seorang penjaga. Yuna sempat dicegat saat dia mau masuk ke dalam. Yuna menduga mungkin ini adalah perintah dari Ratu. Mereka semua juga diawasi dan dapat berkomunikasi dengan intercom.Nathan sangat patuh sendirian di dalam tidak seperti kebanyakan anak seumurannya. Bahkan sewaktu melihat Yuna, dia masih bisa tersenyum dengan santun dan menyapanya.“Halo, Tante.”“Kamu masih mengenali aku?” tanya Yuna.“Iya, Tante Yuna,” jawab Nathan mengangguk.Yuna pernah menyelamatkan nyawa Nathan saat mereka berada di Prancis. Yuna juga banyak membantu Nathan dan ada suatu waktu Nathan sering main ke rumah Yuna, tetapi kemudian

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2395

    Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2394

    Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2393

    “Aku nggak pernah dengar tentang itu,” sahut Ross dengan tenang.“Jelas kamu nggak pernah dengar. Itu hal yang sangat mereka rahasiakan, nggak mungkin mereka mau kamu tahu.”“Jadi Mama sendiri tahu dari mana?” Ross bertanya balik.“....” Ratu berdeham seraya berpaling, dia lalu mengatakan, “Aku punya jalur informasiku sendiri. Terserah kamu percaya atau nggak, tapi itu benar.”“Aku bukanya nggak percaya, tapi kamu yang takut aku nggak percaya. Kalau memang dirahasiakan, pastinya nggak akan mudah untuk mendapat informasi itu. Aku cuma penasaran dari mana kamu tahu itu. Tentu saja kamu bisa bilang informasi itu didapat dari jalur informanu sendiri, tapi coba pikir lagi. Kamu sudah melakukan eksperimen ini selama bertahun-tahun, tapi siapa yang tahu sebelum ini terbongkar? Atau kamu pikir kamu lebih pandai merahasiakan ini dari mereka?”“.… Ross, kamu ….”Saat Ratu baru mau berbicara, dia lagi-lagi disela oleh Ross yang bicara dengan suara pelan. “Ma, tolong jangan marah. Kamu marah karen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2392

    Bagaimanapun yang namanya anak sendiri, ketika sudah meminta maaf, amarah Ratu sudah tidak lagi berkobar.“Iya, aku tahu aku salah,” kata Ross menunduk. “Aku nggak sepantasnya ngomong begitu.”“Kamu benar-benar sadar kalau salah?” tanyanya. “Angkat kepalamu. Tatap mataku.”Lantas Ross perlahan mengangkat kepalanya sampai matanya bertatapan, tetapi tetap tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa-apa. Selagi menatap Ross dalam-dalam, Rat tersenyum dan berkata, “Ross, kamu nggak tahu kamu salah. Tatapan mata kamu memberi tahu kalau kamu sebenarnya masih nggak rela!”Bagaimana mungkin Ratu tidak memahami anaknya sendiri. Tatapan mata Ross mengatakan dengan sangat jelas kalau dia masih tidak mengaku salah, tetapi dia hanya mengalah agar ibunya tidak marah. Hanya saja setelah mengalami masa kritis dan setelah mengobrol dengan Juan dan Fred, pemikiran dan suasana hati Ratu sudah sedikit berubah.“Ross, kamu sudah lama tinggal di negara ini, jadi pemikiran kamu sudah terpengaruh sama

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2391

    Ricky sudah menunggu di luar menantikan Ratu keluar dari kamar tersebut. Dia langsung memegang kursi roda tanpa mengatakan apa-apa, dan mendorongnya dalam kesunyian. Begitu pun dengan Ratu, dia juga hanya diam saja selama mereka berjalan menuju lift.“Pangeran Ross minta bertemu,” kata Ricky.Ratu memejamkan kedua matanya guna menyembunyikan perasaan yang mungkin bisa terlihat dari sorotan mata. Dia tidak menjawab dan hanya mengeluarkan desahan panjang. Walau begitu, Ricky mengerti apa yang ingin Ratu sampaikan dan dia pun tidak lagi banyak bertanya.Seiringan dengan lift yang terus naik, tiba-tiba Ratu berkata, “Bawa dia temui aku.”“Yang Mulia?”“Bawa dia temui aku.”Selesai Ratu berbicara, kebetulan lift juga sudah sampai di lantai tujuan. Ratu mendorong kursi rodanya sendiri keluar dari lift. Ricky sempat tertegun sesaat, tetapi kemudian dia kembali menekan tombol lantai di mana Ross berada.Tak lama kemudian, Ricky mengantar Ross masuk kamar tidur Ratu. Dia mengetuk pintunya, teta

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status