Home / Romansa / Istri Kesayangan CEO / Chapter 1801 - Chapter 1810

All Chapters of Istri Kesayangan CEO: Chapter 1801 - Chapter 1810

2188 Chapters

Bab 1801

Yuna dan Shane tiba di tempat tujuan mereka. Sedari awal, Yuna sudah tahu ke mana dia akan datang, tetapi dia tidak menduga kalau mereka datang bukan melewati pintu utama, melainkan lewat pintu kecil yang ada di samping.Pintu boleh kecil, tetapi di sekitar sana dilengkapi oleh kameran pengawas serta infra merah untuk mendeteksi penyusup. Dari pemahaman serta pengalaman Yuna tinggal di rumah Brandon, dia tahu kalau tingkat keamanan tempat ini sangat tinggi.“Organisasi kalian ini hebat banget, ya, bisa masuk ke tempat ini,” Yuna berkomentar.Shane terlihat menggerakkan bibirnya seperti hendak mengatakan sesuatu, tetapi dia tidak jadi mengucapkannya. Mobil yang mereka naiki sampai ke parkiran basement. Begitu mereka turun, Shane membawa Yuna masuk ke sebuah lift, yang membawa mereka naik sampai ke lantai paling atas dengan menggunakan kartu akses miliknya.Yuna menyadari lift ini hanya memiliki dua lantai, yaitu lantai paling bawah dan lantai paling atas, tidak ada tombol apa-apa lagi d
Read more

Bab 1802

“Bagus!” sahutnya, tetapi Yuna masih tidak melihat ada seorang pun di sana. Yang dia bisa lihat di arah ke mana Shane menatap hanyalah sebuah kursi direktur yang sangat besar. Namun dilihat dari belakang tidak terlihat seperti ada orang yang sedang mendudukinya.“Senang bertemu denganmu, Yuna!”Kursi itu berputar seiring dengan ucapan yang keluar, dan akhirnya Yuna melihat orang yang duduk di kursi itu. Betapa kagetnya Yuna melihat orang yang selama ini mengendalikan Shane hingga membuatnya tak tunduk dan melakukan begitu banyak hal buruk, ternyata memiliki tubuh yang sangat … kecil.Saat pertama kali melihatnya, reaksi pertama Yuna adalah berpikir jika orang itu berdiri tegak, tingginya mungkin tidak jauh berbeda dengan Kenzi. Orang itu memakai topeng, di bagian wajah yang tidak tertutup topeng terlihat ada bekas luka yang sangat mengerikan. Kedua matanya yang menatap Yuna juga seolah memancarkan cahaya yang mengerikan. Tanpa perlu melakukan apa-apa, dengan tatapan matanya itu saja su
Read more

Bab 1803

“Bos ….”Seketika itu Shane sungguh kehabisan akal harus bagaimana lagi dia membela Yuna. Bosnya ini jelas mengalami kelainan, tidak hanya kelainan secara fisik, tetapi juga mentalnya. Karena itulah dia membuat begitu banyak keputusan yang membahayakan manusia. Namun Yuna malah dengan gamblang meledek kekurangannya. Bukankah ini sama saja dengan membuat masalah?“Apa kamu nggak sadar perbuatan kamu ini sama dengan cari mati?!“Tapi kamu nggak akan membunuhku. Setidaknya untuk sekarang, ‘kan?”“Oh, percaya diri sekali kamu?” Pria itu duduk kembali ke kursinya dan bertanya kepada Yuna dengan santai, seolah amarahnya menghilang begitu saja dalam sekejap.Shane tahu, Yuna bisa berkata seperti itu karena dia masih dibutuhkan. Bosnya tidak akan melakukan apa-apa yang bisa membahayakan Yuna, tetapi yang Yuna lakukan tetap saja sangatlah berbahaya. Apa dia tidak pernah berpikir apabila pekerjaannya sudah selesai, dia sendiri yang akan berada di situasi yang tidak menguntungkan? Kerusakan menta
Read more

Bab 1804

Yuna tentu tahu apa risikonya menantang lawannya secara terang-terangan. Sekilas dia terlihat tenang sambil memegangi perutnya, tetapi tanpa sadar dia mengepalkan tangan bersiaga apabila sewaktu-waktu dia diracuni.Pria pendek itu tersenyum, dengan kedua matanya yang tajam itu dia menatap Yuna. Setelah beberapa detik berlalu, dia melepaskan tawa yang menusuk telinga, dan berkata, “Ya, apa yang kamu katakan nggak salah! Di dunia ini memang nggak ada sesuatu yang pasti! Nggak akan ada yang tahu apa yang terjadi besok. Jangankan besok, kita nggak akan tahu apa yang terjadi sedetik berikutnya! Tapi aku bisa kasih tahu kamu dengan pasti, kalau kamu macam-macam denganku di sini, aku akan membuat keluargamu celaka! Kalaupun aku mati duluan, akan ada orang lain yang menggantikan posisiku!”Andaikan situasi memungkinkan, Yuna sudah tidak sabar ingin berlari dan mencekik leher pria pendek itu dengan kedua tangannya, atau menggunakan ilmu bela diri yang Yuna kuasai untuk menyiksanya sampai mati,
Read more

Bab 1805

Pria pendek itu tertawa menanggapi pertanyaan Yuna dan membalas, “Soal itu kamu nggak perlu khawatir. Bisa saja kamu atau aku, atau siapa pun yang cukup pintar, tapi yang pasti bukan sekumpulan manusia bodoh di luar sana.”“Jadi kamu merasa diri kamu sendiri pintar?” tanya Yuna tanpa menutupi kebencian yang terasa dari ucapannya.“Oh, jelas! Bukankah semua kejadian yang terjadi baru-baru ini menjadi bukti? Semua itu terjadi karena buah dari pemikiranku. Dunia ini jadi kacau balau karena rencanaku. Kalau bukan kamu yang datang mengacau, percayalah, rencanaku sudah terwujudkan sejak lama!”Dipikir-pikir memang sangat disayangkan, andaikan saja dari awal dia sudah mengajak Yuna untuk bekerja sama, mungkin semuanya akan berjalan lancar tanpa kendala. Hanya saja pada saat itu dia tidak menyangka Yuna begitu berpengaruh. Dengan perginya Yuna dari lab waktu itu, mereka kekurangan orang yang bisa menggabungkan wewangian dengan obat, alhasil rencana mereka jadi terhambat hingga sekarang. Yuna a
Read more

Bab 1806

“Nggak bisa!” Yuna menolak tegas. “Aku masih punya pekerjaan, keluarga, dan teman di luar sana. Kalau aku serahkan HP-ku, gimana aku bisa menghubungi mereka nanti? Aku datang ke tempat ini untuk membantu kalian, bukan untuk menjadi tawanan. Lagi pula, HP itu adalah privasi setiap orang, mana mungkin aku serahkan ke orang lain, terutama kamu. Dan dari mana aku bisa tahu kalau kamu berjanji nggak akan menyakiti keluargaku. Aku harus tetap bisa memastikan keamanan mereka setiap saat!”“Nggak usah berpikir berlebihan,” kata pria itu. “Berhubung kamu sudah bersedia untuk bekerja sama dengan kami, sudah pasti kami akan memperlakukan kamu seperti rekan sendiri. Apa juga untungnya bagi kami dengan mempersulit kamu, dan kami juga nggak punya kepentingan untuk menyakiti keluargamu. Kami juga nggak mau terjadi masalah yang nggak perlu.”“Bercanda! Apa penduduk nggak bersalah yang kalian jadikan korban masih kurang banyak? Kalau kalian nggak percaya padaku, kenapa aku harus percaya pada kalian? Ka
Read more

Bab 1807

Yuna dan Shane turun menggunakan lift lain. Awalnya Yuna pikir dia akan langsung dibawa ke laboratorium tempat dia akan bekerja nanti, tapi ternyata Shane membawanya ke ruang istirahat terlebih dahulu.Sepanjang perjalanan, Yuna mengamati banyak kamera pengawas yang ditempatkan di setiap sudut ruangan. Yang terlihat saja entah sudah berapa banyak, belum lagi kamera yang tersembunyi. Dengan kata lain, siapa pun yang bekerja di tempat ini akan terus diawasi dan hidup berada di bawah pengawasan mereka setiap saat.Shane hanya mengantar Yuna tanpa berbicara sepatah kata pun. Dalam situasi yang sunyi senyap itu mereka berpindah lantai, lalu naik dan tibalah di sebuah kamar. Sampai momen di mana Shane membukakan pintu kamar tersebut dengan sandi, barulah dia berbicara kepada Yuna menyuruhnya untuk masuk.Dengan sedikit keraguan, Yuna melihat apa saja yang ada di dalam kamar itu. Di dalam hanya ada beberapa perabotan yang tua dan sederhana tapi bersih. Semua yang dibutuhkan ada di sana. Yuna
Read more

Bab 1808

“Aku sudah janji sama Brandon akan menjaga kamu. Aku nggak akan membiarkan kamu mati di tempat ini.”Shane mengucapkan janjinya kepada Brandon sekali lagi dengan tegas, walau begitu, Yuna tidak menganggap serius ucapannya itu. Yuna pun melihat sekelilingnya dan mendapati kamarnya memang tidak terlalu besar, tetapi masih lebih baik daripada kamar yang dia tempati sewatu bekerja di Departemen X. Tempat tidur dan segala kebutuhan lain sudah tersedia. Kemudian Yuna memeriksa kamar mandi untuk memastikan tidak ada kamera pengawas yang tersembunyi di sana.Setelah sekian lama berjalan, Yuna mulai merasa lelah. Dia duduk di kurs yang ada di dekatnya dan melihat Shane yang masih berdiri di sana dengan wajah murung.“Sudahlah, nggak perlu tegang begitu. Aku juga bertindak bukan berdasarkan dorongan emosi sesaat. Entah tadi aku ngomong begitu atau nggak, aku akan tetap dibunuh begitu aku nggak berguna lagi bagi mereka. Jadi untuk apa juga aku harus berhati-hati. Selama aku masih bisa berguna unt
Read more

Bab 1809

Setelah Shane pergi, Yuna mengamati kamarnya dengan saksama dan baru mengerti mengapa Shane melakukan itu tadi. Kamar ini dilengkapi dengan sistem pengawasan yang terhubung langsung dengan ventilasi udara. Seluruh kamar, bahkan bisa dibilang seluruh gedung ini dilengkapi pula dengan sistem pengawasan serupa, sehingga tidak ada seorang pun yang luput dari pantauan mereka.Selain sistem pengawasan, pasti mereka juga sudah memasang kamera CCTV di setiap sudut. Hidup di tempat ini bahkan lebih mengerikan daripada hidup di penjara. Akan tetapi Yuna sudah memiliki persiapan untuk menghadapi situasi ini.Dia mengeluarkan ponsel dari saku lalu ada juga selembar kartu kecil, beberapa helai benang tipis, dan juga sebuah benda yang mirip dengan korek api berukuran kecil dari tasnya. Ketika beberapa benda itu digabung menjadi satu dan dicolok ke ponsel, Yuna langsung memberikan kabar kepada Brandon.Benda itu adalah sesuatu yang Brandon berikan, perangkat berteknologi tinggi yang dibuat oleh tim i
Read more

Bab 1810

Namun seketika memasuki gedung tersebut, Yuna baru tahu kalau gedung itu memang berbeda dari yang lain. Pertama-tama dari bahan bangunannya saja sudah dibuat secara khusus yang tidak hanya kedap suara, tapi juga memiliki banyak saluran udara. Pencahayaan di gedung itu juga tidak cukup sehingga suasana terasa suram dan mencekam. Padahal jika dilihat dari arah gedung itu menghadap, seharusnya pencahayaannya tidak seburuk ini, yang mana berarti hanya ada satu kemungkinan, yaitu memang ada orang yang sengaja membuat sedemikian rupa.Di sepanjang koridor terdapat beberapa lampu kecil, tetapi dayanya tidak terlalu besar sehingga terlihat remang. Menelusuri koridor ini terasa seperti memasuki dunia lain. Saat mereka mendengar pintu yang ada di belakang tertutup secara mendadak, Yuna langsung menoleh dan menatap Shane.“Nanti juga kamu akan terbiasa,” kata Shane.Yuna hanya tertawa menanggapinya tanpa mengatakan apa-apa. Tidak, selamanya dia tidak akan bisa terbiasa. Dia tidak mau membiasakan
Read more
PREV
1
...
179180181182183
...
219
DMCA.com Protection Status