Beranda / Romansa / Istri Kesayangan CEO / Bab 1791 - Bab 1800

Semua Bab Istri Kesayangan CEO: Bab 1791 - Bab 1800

2190 Bab

Bab 1791

Pagi hari pukul delapan, di depan pintu masuk kediaman keluarga Setiawan terparkir sebuah mobil hitam. Di saat itu juga, ponsel Yuna berdering. Dia melihat nomor pemanggil dan langsung menutupnya. Yuna menghabiskan susu yang masih tersisa di gelasnya, lalu mengambil barang-barang yang sudah dia siapkan sebelumnya dan berkata kepada Brandon, “Aku berangkat dulu, ya.”“Kalau merasa nggak enak badan, langsung berhenti dan hubungi aku secepatnya.” Apa yang perlu Brandon sampaikan sudah dia sampaikan semua, jadi dia tidak perlu banyak bicara lagi dan hanya mengingatkan Yuna.“Yuna ….”Mendengar namanya disebut membuat Yuna menghentikan langkahnya. Brandon segera menghampiri dan tanpa berkata-kata memberikannya sebuah pelukan yang erat. Pelukannya begitu hangat dan memberikan ketenangan. Yuna menyandarkan kepalanya di bahu Brandon dan menikmati ketenangan yang hanya sesaat ini. Sesungguhnya mereka sadar betul bahwa apa yang akan mereka hadapi adalah sesuatu yang sangat berbahaya dan kejam, t
Baca selengkapnya

Bab 1792

“Siap!”Berhubung mereka sendiri yang berani menjemput Yuna secara terang-terangan, berarti mereka pastinya sudah membuat persiapan yang matang. Ditambah lagi dengan fakta bahwa mereka sangat cerdik dan jarang sekali tertangkap oleh kamera pengawas. Lagi pula, masalahnya sekarang sudah bukan lagi perlu atau tidak untuk membuntuti mereka. Mereka sudah dengan gamblang mengatakan kalau tempat penelitian vaksin itu adalah pangkalan utama mereka.Yuna sudah masuk ke dalam sarang harimau, maka Brandon juga tidak bisa terus bersantai. Masih ada banyak hal yang harus dia kerjakan.Kembali ke rumah, Brandon melihat Kenzi sedang fokus bermain Lego di tengah ruang keluarga.“Mama pergi lagi?” tiba-tiba Kenzi bertanya sambil tetap tetap menyusun mainannya dengan serius.“Iya,” angguk Brandon. “Tapi nggak lama lagi Mama pulang.”“Nggak. Biasanya Mama lama banget baru pulang!”Terkejut dengan jawaban anaknya, Brandon memiringkan kepalanya menatap wajah Kenzi dan bertanya, “Kamu tahu dari mana? Mama
Baca selengkapnya

Bab 1793

Cara Kenzi mengedipkan matanya ketika meminta sesuatu juga sangat mirip dengan ayahnya.“Papa juga mau meninggalkan aku, ya?” tanya Kenzi.“... ehem! Papa nggak bermaksud begitu, cuma ….”“Nggak apa-apa. Papa pergi saja! Aku bisa main di rumah!”Kata-kata sederhana yang terucap oleh Kenzi membuat Brandon menelan kembali kata-kata yang belum dia susun dengan baik di kepalanya. Dia sungguh menyesal dan merasa bersalah tidak bisa meluangkan waktu lebih banyak untuk Kenzi. Akhir-akhir ini Brandon benar-benar tidak punya waktu untuk dia luangkan buat keluarga. Terlebih lagi, Yuna juga sudah mengatakan kepada Brandon apa yang terjadi dengan Yovi waktu itu. Namun apa daya, daripada diserahkan kepada neneknya, lebih baik Kenzi dititipkan kepada Juan yang memang jelas lebih dekat.“Kenzi, kalau Papa sudah selesai kerja, baru Papa temani kamu main, ya?”“Oke!” ***“Aw, sakit ….”Jeritan Chermiko menggema sampai ke satu halaman, membuat burung-burung yang sedang bersantia di sana terbang dengan
Baca selengkapnya

Bab 1794

“Waktu kamu masih terjangkit virus itu, bukannya sewaktu kambuh jauh lebih sakit dari ini? Kenapa sekarang cuma segini doang kamu sudah teriak-teriak?! Jangan-jangan kamu sengaja, ya!”“Nggak! Kakek lanjut saja, aku nggak akan teriak lagi!”Rasa sakit yang kali ini sama sekali berbeda dengan sakit yang Chermiko rasakan sewaktu virusnya sedang kambuh. Waktu itu Chermiko merasa tubuhnya seperti akan meledak. Setiap sel yang ada di tubuhnya terasa seolah akan pecah, membuat tubuhnya terasa dicabik-cabik. Sakit, tetapi tidak bisa berteriak, dan seluruh tenaganya habis terserap. Berbeda dengan rasa sakit yang kali ini dia rasakan ketika ditusuk jarum oleh kakeknya. Yang kali ini sakitnya berkepanjangan dan sedikit demi sedikit seperti masuk ke dalam tulangnya.Melihat cucunya yang begitu menderita, Juan hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil menghela napas. Dengan satu jarum di tangan, tangan satunya lagi dia gunakan untuk memberikan sedikit sentuhan di lokasi titik yang akan dia tusuk.
Baca selengkapnya

Bab 1795

Tatapan mata Juan yang serius ketika menyapa Brandon langsung berubah begitu dia melihat Kenzi sedang bermain. Dia pun langsung menghampiri Kenzi dan menyapanya. Brandon menyaksikan dengan kedua matanya sendiri pria tua berjenggot itu berlari secepat mungkin dan langsung menggendong Kenzi yang berat badannya sudah tidak ringan lagi. Bahkan mereka berdua tertawa bersama-sama.“Bocah, bukannya kamu sudah pulang ke rumah? Kenapa malah datang lagi? Kangen sama Kakek, ya?!” tanya Juan sambil menggosokkan jenggotnya ke wajah Kenzi. Kenzi merasa geli menghindar dan menarik-narik jenggot Juan.“Eh, eh, eh, anak nakal! Jenggot Kakek jangan ….”Sebelum Juan selesai berbicara, tiba-tiba dia baru ingat kalau Brandon juga ada di sini. Dia tidak perlu merasa canggung ketika bermain dengan Kenzi di depan Yuna, tetapi kali ini yang datang bukan Yuna, melainkan Brandon. Juan tidak merasa takut pada Brandon, tapi bagaimanapun juga Brandon tetap ayahnya Kenzi.Sejujurnya, Brandon pun tidak terlalu peduli
Baca selengkapnya

Bab 1796

Juan tertegun dan raut wajahnya langsung berubah saat mendengar ucapan Brandon. Akan tetapi saat dia hendak menurunkan Kenzi, dia tak sengaja menatap bola mata Kenzi yang begitu polos dan tak berdosa. Seketika itu hatinya luluh dan kembali memeluk Kenzi dengan erat.“Kamu pasti sudah merasa hebat, ya. Apa pun yang kamu bisa tercapai tanpa perlu mendengar pendapat dari orang lain terlebih dahulu?”“Bukan begitu. Pak Juan salah paham. Aku nggak bermaksud menyuruh-nyuruh Pak Juan, tapi … aku nggak bisa menemukan orang yang tepat untuk menitipkan Kenzi.”“Oh, jadi aku orang yang tepat, begitu? Berarti aku harus berterima kasih karena kamu sudah menganggap aku sebagai orang yang bisa diandalkan.”Brandon tidak menganggap sindiran Juan sebagai hinaan baginya. Sejak awal dia sudah mendengar kalau temperamen Juan memang aneh, dan juga kali ini Brandon yang ingin meminta tolong kepadanya, jadi sudah seharusnya dia menerima itu.“Pak Juan satu-satunya orang yang tepat untuk menjaga Kenzi. Situas
Baca selengkapnya

Bab 1797

Brandon kaget mendengar amukan Juan, dan saat itu dia baru sadar bahwa dirinya selama ini telah memandang rendah Juan. Brandon mengira Juan marah dengan apa yang Yuna kerjakan, tetapi ternyata dia sungguh-sungguh peduli dengan keselamatan Yuna.Setelah mereka berdua terdiam selama beberapa saat, Brandon menghela napas dan berkata, “Pak Juan tahu sendiri seperti apa sifat Yuna kalau dia sudah memutuskan sesuatu.”“... sifatnya seperti apa, ya, itu urusan dia. Memangnya kamu sendiri nggak kalah keras dari dia? Dia itu istrimu, bukankah sudah tugas kamu untuk melindungi dia? Sewaktu kamu nggak ada, aku masih bisa mengerti. Tapi sekarang kamu ada di samping dia, kenapa kamu masih biarin dia melakukan pekerjaan yang berbahaya? Apa kamu nggak tahu tempat apa itu? Tempat itu sudah kayak sarang harimau!”Chermiko baru saja kembali dari tempat itu dengan kondisi nyaris kehilangan nyawanya, dan sekarang malah gantian Yuna yang masuk? Mengingat waktu itu Yuna berhasil meloloskan diri dari lab itu
Baca selengkapnya

Bab 1798

Menangkap mereka mudah saja, tetapi jika dalang di balik mereka tidak dibasmi sampai habis, korbannya akan makin banyak. Dan seperti yang sebelumnya Brandon katakan, kalau sampai mereka melepaskan virus itu atau semacamnya … entah apa yang akan terjadi kepada orang-orang tidak berdosa. Wabah yang terjadi di Asia Selatan sudah cukup memakan banyak korban dan dampaknya masih terasa hingga saat ini.Membayangkan virus yang lebih mengerikan dari itu menyebar luas membuat bulu kuduk Juan berdiri. Meski begitu, Juan tetap merasa apa yang Yuna lakukan terlalu berbahaya baginya.“Pak Juan tenang saja, aku akan berusaha semampuku supaya wabah itu nggak terjadi untuk yang kedua kalinya!” ucap Brandon, bermaksud membuat Juan merasa sedikit terhibur.“Siapa peduli soal itu! Yang penting kalian berdua bisa hidup dengan nyaman dan jaga anak kalian yang benar, itu saja sudah cukup. Buat apa jadi penyelamat dunia segala!”Ya, itu juga yang Brandon katakan kepada Yuna. Di depan bahaya yang begitu besar
Baca selengkapnya

Bab 1799

Setelah Brandon pergi, Juan meluangkan waktunya untuk bermain dengan Kenzi hingga Kenzi mengantuk. Begitu Kenzi tertidur, Juan membawanya ke kamar agar Kenzi bisa tidur dengan lebih nyaman.Selama ini Juan selalu berpikir bahwa dengan bakat yang Yuna miliki, dia cocok untuk belajar kedokteran, dan Juan pun dengan senang hati memberikan semua ilmu yang dia miliki kepada Yuna. Namun justru karena sekarang Yuna sudah menguasai itu, dia malah menempatkan dirinya sendiri di posisi yang berbahaya. Juan jadi bertanya-tanya apakah keputusan yang dia buat benar atau salah.Begitu Juan memakaikan selimut untuk Kenzi dan keluar kamar, salah seorang pelayan menghampirinya, “Pak Juan, Den Chermiko tadi tanya sudah ata ubelum?”“Sudah apanya …? Waduh, aku lupa sama dia!”Juan langsung berlari ke halaman belakang di mana Chermiko sedang tengkurap dengan jarum yang masih tertancap di punggungnya. Chermiko kedinginan, tapi dia tidak berani bergerak dan hanya bisa menunggu kakeknya mencabut jarum. Selag
Baca selengkapnya

Bab 1800

“Kakek lebih baik nggak usah buang-buang waktu membaca buku yang usianya sudah ribuan tahun lalu itu. Sehebat apa pun ilmu di zaman itu, nggak mungkin mereka bisa dipakai untuk melawan masalah yang ada di zaman modern ini. Lagi pula virus ini adalah virus jenis baru yang bisa bermutasi. Buku lama itu mana mungkin bisa memberi solusi untuk melawan virus ini.”Chermiko juga mempelajari ilmu kedokteran tradisional, tetapi dia menganggap sehebat apa pun pengobatan tradisional, itu tidak akan cukup. Virus baru ini tidak pernah ada sebelumnya. Dan sewaktu virus itu disuntik masuk ke dalam tubuh Chermiko, Juan tidak menemukan keanehan apa pun dari nadinya. Dengan kata lain, semua pengetahuan tentang kedokteran tradisional yang mereka pelajari selama ini tidak akan bisa digunakan untuk melawan virus ini.“Kata siapa nggak bisa! Ke mana saja perginya ilmu yang selama ini kamu pelajari dariku?!”“.…”“Ilmu kedokteran bisa maju seperti sekarang ini semua berkat akumulasi dari kebijaksanaan leluhu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
178179180181182
...
219
DMCA.com Protection Status