Semua Bab Istri Kesayangan CEO: Bab 1811 - Bab 1820
1876 Bab
Bab 1811
Shane hanya mengangkat bahunya, yang secara tidak langsung mengatakan kalau dia sendiri juga tidak tahu tanaman apa itu. Sebenarnya kalau bukan karena Yuna, Shane tidak akan terlibat secara langsung dengan eksperimen ini. Dia sudah sering datang kemari, tetapi sebagian besar waktu dia habiskan hanya untuk mengawasi proses eksperimen. Dia tidak pernah tahu benda apa yang sebenarnya mereka teliti, dan bagaimana prosesnya.Mungkin karena Shane dianggap sebagai orang luar, pria pendek yang disebut “Bos” itu juga tidak terlalu peduli padanya. Ditambah lagi Shane berada di bawah ancamannya, sehingga dia tidak merasa khawatir. Selain itu, mereka juga masih membutuhkan bantuan dana dari Shane . karena alasan itulah Shane diizinkan untuk masuk ke sini, tetapi jika ditanya apa saja yang dikerjakan di sini, Shane tidak akan tahu.Karena tak kunjung mendapatkan jawaban, Yuna langsung maju untuk melihat lebih dekat tanaman raksasa yang tersimpan di balik kaca itu. Saat Yuna mengulurkan tangannya ….
Baca selengkapnya
Bab 1812
Tanpa pikir panjang, Yuna mulai membaca setiap lembaran data yang ada di tangannya itu dengan saksama, dan di situ dia menemukan adanya masalah yang sama dengan eksperimen yang dulu pernah dia jalani di lab lamanya.Pada saat itu Yuna ingin mengerahkan semua khasiat obatnya, sehingga otomatis aroma dari parfum akan tertutup. Dan apabila ingin lebih menonjolkan aroma parfum, sebaliknya, khasiat obatnya yang harus kompromi. Mustahil Yuna bisa mendapatkan efek dari keduanya secara maksimal di waktu yang bersamaan.Masalah utama dari eksperimen ini adalah untuk mendapatkan kesempurnaan di kedua aspek. Dari dulu Yuna tidak mengerti mengapa mereka bersikeras ingin mendapatkan hasil yang sempurna. Di dunia, mendapatkan sesuatu yang tidak sempurna adalah hal normal, dan sudah sepantasnya setiap orang menerima itu.Khususnya di tahap awal penelitian yang bertujuan untuk meredakan penyakit dan mengurangi rasa sakit pasien, tidak ada salahnya membuat aroma parfum sedikit berkurang. Setidaknya itu
Baca selengkapnya
Bab 1813
Bahkan tanpa bertatap muka sekalipun, aura kebencian yang keluar dari orang itu bisa Shane rasakan dengan sangat jelas. Shane melegakan tenggorokannya dan berkata dengan nada selayaknya seorang atasan, “Berkas ini sudah lengkap semua?”“Kan semuanya sudah kutaruh di sini!” jawab orang itu dengan ketus.“..., Yuna bilang ini masih belum lengkap. Coba carikan bagian yang kurang. Kita semua paham betapa pentingnya eksperimen ini. Sekarang Yuna sudah datang dan mengambil alih sepenuhnya, jadi carikan semua data yang masih tertinggal dan susun yang rapi.”Orang itu hanya menatap Shane sekilas dan mengalihkan pandangannya ke arah Yuna, dan dia pun berkata, “Semuanya sudah lengkap. Kalau dia masih nggak ngerti, salahnya dia.”“Kamu ….”Seketika itu Yuna langsung memotong perdebatan mereka, “Kalau memang datanya sudah lengkap, apa aku boleh tahu apa alasannya eksperimen kalian masih belum berhasil? Catatan tahap yang paling penting saja kalian nggak punya. Sudah berkali-kali gagal dan nggak ad
Baca selengkapnya
Bab 1814
Namun demikian, selain bos mereka dan juga orang yang berada di hierarki paling atas organisasi ini, tidak ada seorang pun yang tahu identitas satu sama lain, termasuk Shane dan Rainie juga.Shane merasakan firasat buruk ketika mengamati orang itu hanya menatap Yuna dengan sikap yang agresif. Shane tidak bisa menerka seperti apa ekspresi wajah ataupun gerak-gerik tubuhnya. Namun situasi yang tegang seperti ini bukanlah hal yang baik, maka itu dia langsung berusaha untuk mencairkan suasana, “Yuna bukan menyuruh kamu, tapi ini permintaan dari Bos. Bos yang bilang Yuna bisa pakai apa pun yang ada di lab ini, jadi kalau dia suruh taruh, kamu harus taruh.”“Atas dasar apa aku harus menuruti kemauan dia? Ini hasil eksperimenku sendiri. Kalau memang dia sehebat itu, suruh dia kerjakan sendiri saja. Bukannya tadi dia sendiri yang bilang bisa berhasil tanpa perlu data dari kami semua?”“Kalau data itu milik lab ini, berarti aku bisa pakai,” balas Yuna. “Kenapa, kamu takut?“Nggak ada gunanya me
Baca selengkapnya
Bab 1815
Suasana di dalam kantor terasa begitu sunyi senyap, bahkan terasa seperti tidak ada orang di dalam. Seorang wanita yang berdiri di sana mengepalkan satu tangan di depan dadanya dengan kening yang mengerut. Dia tidak berbicara sepatah kata pun dan hanya diam saja di depan orang yang berdiri di hadapannya. Tatapan tajam yang terpancar dari bali topeng menatap lurus ke arah wanita itu seakan tatapan matanya membuat wanita itu terpaku ke tembok.“Bos ….”Sesaat ketika wanita itu berbicara, ucapannya disela oleh suara pecahan gelas yang terjatuh tepat di depan matanya. Pecahan beling yang mental ke mana-mana beberapa menusuk punggung kakinya, tetapi untungnya dia mengenakan sepatu sehingga lukanya tidak parah. Wanita itu hanya bisa terdiam mematung, tidak bersembunyi ataupun berlari, menerima nasibnya menjadi target pelampiasan emosi.“Aku sudah kasih kamu banyak kebebasan, tapi kamu malah menyalahgunakannya! Kamu bahkan sudah nggak mau menuruti kata-kataku lagi, ‘kan, Rainie?”Dengan kepal
Baca selengkapnya
Bab 1816
Rainie mengepalkan tangannya dengan erat, lalu kemudian melepaskan dan mengulurkannya. Pria pendek itu sempat ragu sesaat ketika dia melihat sebuah botol transparan kecil yang ada di telapak tangan Rainie. Rainie hanya diam saja dan membiarkan tangannya terus terulur sembari melihatnya dengan mulut setengah terkatup.Pria pendek itu tidak jadi mengambil botol tersebut dari Rainie. Dia menyilangkan kedua lengan di depan dadanya dan menatap Rainie seraya berseru, “Buka botolnya!”Tubuhnya yang dari awal memang sudah kerdil jadi terlihat makin kecil saat dia menyilangkan lengannya. Alih-alih terlihat berwibawa atau mengintimidasi, dia malah terlihat konyol. Rainie tidak merasa keberatan dengan perintah bosnya dan langsung membuka tutup botol itu. Seketika tutup botol terbuka, udara di sekitar langsung dipenuhi dengan aroma manis yang samar.Pria pendek itu langsung mengeluarkan sapu tangan dari saku celana untuk menutupi hidungnya, lalu dia berkata, “Siapa yang suruh kamu buka dekat-dekat
Baca selengkapnya
Bab 1817
“Tok tok tok!”Di saat itu mereka mendengar suara pintu diketuk. Spontan mereka pun saling menatap satu sama lain, dan si bos berkata, “Keluar dari belakang, cepat!”Namun saat Rainie baru saja berjalan melewatinya, dia mendengar bosnya berkata sembari menunjuk ke mejanya, “Tunggu! Taruh barangnya di sini!”Untuk sesaat itu Rainie sempat diterpa keraguan, tetapi dia tetap menuruti perintah bosnya dan menaruh botol transparan yang dia bawa di mejanya, kemudian langsung pergi secepat mungkin. Bosnya memiliki sifat yang aneh dan sulit untuk ditebak, tetapi dengan fisiknya yang kecil itu, dia mudah untuk ditaklukkan. Namun demikian, baik Rainie atau Shane tidak melakukan itu. Alasannya jelas bukan karena takut padanya, melainkan takut pada organisasi yang ada di belakangnya. Bos mereka ini tidak hanya seorang saja, di belakangnya masih ada orang lain yang jauh lebih mengerikan lagi.Bagi Rainie, yang dia inginkan hanyalah membuat karya yang bisa mengguncang dunia. Paling tidak tujuannya it
Baca selengkapnya
Bab 1818
Shane menyipitkan matanya mengamati botol kecil yang ada di tangan bosnya, “Itu ….”“Hmm?”“Ehem … Yuna bilang barang itu produk gagal.”“Aku tahu.”Cairan yang ada di dalam botol itu berguncang seiring dia memutar-mutarnya. Cairan transparan yang bergoyang-goyang di dalam botol terlihat begitu tidak stabil, sama seperti emosinya yang mudah berubah-ubah dan sulit ditebak.“Jadi ….”Pria pendek itu terkekeh, mengeluarkan suara yang terdengar seperti besi yang digesekkan ke dinding. “Kamu mau tanya kenapa aku masih menyimpan produk gagal ini, ‘kan?”“Iya.”“Karena aku nggak percaya sama Yuna,” tuturnya seraya melayangkan tatapan yang sangat tajam, seolah bisa melihat semua yang terjadi dengan jelas. Bahkan Shane yang sudah melalui banyak pengalaman pahit selama hidupnya saja masih tetap ketakutan dibuatnya.Pria pendek ini sungguh licik bagaikan seekor rubah tua yang sudah hidup terlalu lama di gunung. Setelah sekian lama bekerja di bawahnya, Shane menyadari bosnya ini sangat egois dan t
Baca selengkapnya
Bab 1819
“Nggak,” jawabnya sembari menundukkan kepala, berusaha menghindari tatap mata secara langsung.Tanpa memedulikan kebohongan Shane, pria pendek itu tertawa bangga dan berkata, “Shane, aku nggak peduli dengan apa yang kamu lakukan di belakangku. Kamu pikir orang sepertiku ini apa masih takut mati? Kamu nggak bisa membunuhku karena anakmu masih ada di tanganku. Kamu nggak akan berani membunuhku karena masih berharap suatu hari nanti anakmu akan kembali ke sisimu.”Tangan yang Shane biarkan menggantung di sisinya mengepal erat berusaha untuk meredam emosinya, tetapi begitu anaknya menjadi pembicaraan, Shane tak bisa lagi menahan emosinya yang meluap. Terakhir kali dia melihat anaknya melalui video call adalah seminggu yang lalu. Pada saat itu Shane diam-diam mengerahkan lebih banyak anak buahnya untuk menyelidiki dan masih terus berjalan hingga saat ini, tetapi tidak ada satu petunjuk pun yang berhasil mereka temukan. Bahkan terkadang, Shane sampai berpikir negatif, seperti mungkin saja an
Baca selengkapnya
Bab 1820
“Aku nggak menggunakan obat itu ke kamu karena au paham betul akan efek sampingnya. Aku tahu kalau orang yang dikendalikan nggak akan bisa dimanfaatkan sepenuhnya. Seharusnya kamu merasa beruntung aku nggak pakai obat itu ke kamu karena kamu masih berguna buatku, atau ….”“Jadi maksudmu, kalau aku dikendalikan dengan obat itu, kemungkinan aku akan kehilangan kesadaran dan malah nggak bisa membantu, begitu? Dengan kata lain, aku cuma menjadi boneka yang nggak bisa berpikir?” tanya Shane.Namun sepertinya tidak juga, jika Shane kehilangan kesadarannya, bukankah dia justru akan jadi lebih mudah untuk dikendalikan? Saat itu Shane masih tidak begitu mengerti apa maksud yang tersembunyi di balik ucapan bosnya, dan ketika dia ingin bertanya lebih jauh lagi untuk menemukan jawaban, bosnya memotong, “Cukup, nggak usah mencobai aku. Kesabaranku ada batasnya! Kalau kamu mau mendapatkan anak kamu kembali, aku sudah pernah kasih tahu dari dulu. Caranya cuma satu, yaitu turuti apa perintahku! Asalka
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
180181182183184
...
188
DMCA.com Protection Status