Beranda / Romansa / Istri Kesayangan CEO / Bab 1661 - Bab 1670

Semua Bab Istri Kesayangan CEO: Bab 1661 - Bab 1670

2190 Bab

Bab 1661

“Semua gara-gara kamu!” Malvin berkata dengan nada keras, “Kalau bukan karena kamu, anak ini nggak perlu menderita seperti ini, sekarang dia nggak akan sekarat begini! Kamu masih saja buat onar di sini!”“Aku nggak buat onar! Aku mau periksa denyut nadinya. Minggir!” kata Yuna dengan dingin.“Nggak usah! Periksa denyut nadi, periksa apanya?! Hanya dengan mengandalkan beberapa jarimu itu, memangnya lebih berguna daripada alat-alat kami? Yang kamu lakukan itu hanya tipuan. Sejak awal aku sudah bilang pengobatan tradisional kalian itu nggak bisa diandalkan. Sekarang kondisinya sudah jadi seperti ini, kamu masih mau buat alasan apa?!” umpat Malvin.Beberapa dokter pengobatan tradisional yang juga berada di sana merasa tidak terima dengan ucapan Malvin. Mereka pun segera membalas, “Eh, kamu bilang hanya tipuan? Kenapa pengobatan tradisional nggak bisa diandalkan?”“Memang nggak bisa diandalkan!”“Kalian dokter modern nggak bisa apa-apa tanpa alat. Kalau nggak operasi ya berarti tunggu mati
Baca selengkapnya

Bab 1662

Sesaat kemudian, Yuna baru berdiri tegak dan menatap Liman, “Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dengan Dokter.”“Bagaimana kondisi anak itu?” Liman mengerutkan kening dan langsung bertanya.“Untuk saat ini sudah stabil,” kata Yuna dengan halus. Kemudian, dia membungkuk dan mencubit kedua sisi pipi si anak dengan satu tangan. Setelah itu, dia tiba-tiba memasukkan sesuatu ke dalam mulut si anak dengan tangan lainnya.Gerakan Yuna begitu cepat begitu mendadak. Yang lainnya bahkan tidak sempat menghentikannya. Salah satu dari mereka langsung berseru, “Kamu masukkan apa ke dalam mulutnya?!”“Dokter Liman, aku ingin bicara berdua dengan Dokter.” Yuna berbalik dan menatap Liman, lalu berkata dengan nada datar.Liman belum menjawab, Malvin yang berdiri di samping langsung tertawa sinis, “Mau ngomong apa sampai nggak bisa ngomong di sini saja, harus ngomong berdua? Kita yang ada di sini semuanya rekan kerja. Dokter Liman juga bilang kalau kita semua berada di garis yang sama. Apakah masih ada
Baca selengkapnya

Bab 1663

Keduanya saling adu mulut, semua yang mereka ucapkan sepertinya masuk akal. Untuk sesaat, semua orang tidak tahu harus berpihak pada siapa, atau harus memercayai siapa.“Dokter Yuna, jadi menurutmu apa yang harus kita lakukan sekarang?” Moses yang sedari tadi diam saja akhirnya buka suara. Dia tidak mengatakan siapa yang benar atau salah, juga tidak memihak pada siapa pun. Dia hanya bertanya pada Yuna apa yang harus mereka lakukan selanjutnya.“Betul, sekarang bukan waktunya berdebat siapa yang benar siapa yang salah. Yang paling penting sekarang kita selamatkan pasien dulu.” Yang lain mengangguk setuju dan berkata, “Dokter Yuna, tadi kamu kasih anak ini obat apa? Kenapa kamu sembarangan kasih obat?”“Obat itu untuk mempertahankan detak jantungnya,” jawab Yuna. “Karena anak dan kasus ini sudah serahkan ke aku, aku akan bertanggung jawab sampai akhir. Aku juga akan tepati janjiku.”Moses mengerutkan kening, “Sekarang bukan masalah tanggung jawab atau nggak, tepati janji atau nggak. Ini
Baca selengkapnya

Bab 1664

“Kalian siap-siap dulu. Di sini mungkin perlu dijaga semalaman. Kalian berdua akan jaga secara bergiliran, tentunya akan kerja lebih keras.” Liman berkata kepada dua perawat yang tinggal untuk berjaga, “Setelah siap baru datang ke sini lagi. Aku mau periksa pasien lagi.”“Baik, Dok,” jawab kedua perawat itu, lalu pergi.Liman berjalan mendekati ranjang pasien. Dia mengambil stetoskop, mendengarkan detak jantung anak itu, lalu memeriksanya sebentar. Pada saat dia hendak menarik kembali tangannya, dia berpikir sejenak. Tiba-tiba dia melirik ke arah Yuna sebentar. Setelah itu, dia berbalik dan meraih pergelangan tangan si anak. Dia pun membalik dan memeriksa telapak tangan anak itu.Telapak tangan anak itu sangat lembut, tapi di bagian tengahnya terdapat sesuatu yang berbentuk bulat dan berwarna kuning yang tidak normal. Jika tidak diperhatikan dengan teliti, orang lain akan mengira itu kapalan akibat kerja kasar.Akan tetapi, Dora masih anak-anak. Dia tidak pernah melakukan pekerjaan fis
Baca selengkapnya

Bab 1665

“Aku akan suruh orang periksa,” kata Liman, “bagaimana kamu tahu dia diracuni?”Begitu Liman selesai bertanya, dia pun merasa pertanyaannya itu tidak diperlukan. Pengobatan tradisional memang bisa mendeteksi banyak masalah yang tidak terlihat dari luar.“Jadi menurutmu, siapa yang racuni dia?” Liman bertanya lagi.Yuna menggelengkan kepala, “Aku nggak bisa memastikan, juga nggak bisa langsung ambil kesimpulan. Tapi masalah ini sangat serius. Nggak peduli siapa yang racuni Dora, apa tujuan orang itu? Apa niatnya? Selain itu, ada orang seperti itu di sini sungguh sangat berbahaya.”“Benar sekali.” Liman mengangguk setuju, lalu dia menoleh ke arah Moses dan bertanya, “Bagaimana menurutmu?”“Aku rasa Dokter Yuna benar. Nggak peduli siapa orang itu, kita harus temukan dia. Aku nggak menyangka bisa-bisanya ada orang seperti itu bersembunyi di sini. Benar-benar menakutkan.”Liman berpikir sejenak, “Kalau begitu, penyakit anak ini ....”“Dora nggak apa-apa. Aku sudah kasih dia obat penawar, ra
Baca selengkapnya

Bab 1666

Chermiko membuka kelopak matanya dengan linglung. Namun, kelopak matanya terlalu berat, dia pun menutupnya kembali dengan perlahan.Chermiko tidak tahu sudah berapa lama berlalu. Rasanya seperti setahun telah berlalu ketika dia membuka matanya lagi. Dia melihat di atas kepalanya, bukan lagi langit-langit putih yang membuat orang panik, melainkan atap kayu. Dia melihat ke sekelilingnya, lemari, meja, kursi, tempat tidur tempat dia berbaring, selimut ....Semua ini bukan lagi benda-benda yang dingin seperti sebelumnya. Hampir tanpa sadar, Chermiko mengangkat tangannya dan menampar wajahnya sendiri.Plak!Argh, sakit sekali. Akan tetapi, rasa sakit itu justru membuatnya bahagia. Ini bukan mimpi, ini sungguh bukan mimpi. Dengan kata lain, akhirnya dia lolos dari tempat bagaikan neraka itu. Akhirnya dia tidak perlu menderita siang dan malam di tempat itu lagi.Chermiko sudah tidak sabar ingin turun dari tempat tidur. Namun, baru saja dia mengangkat selimutnya, kakinya terasa lemas saat meny
Baca selengkapnya

Bab 1667

“Kakek Juan ....”Baru saja Chermiko hendak bicara, Juan telah menyerahkan obat padanya dan berkata, “Minum sampai habis.”Suara Juan begitu kasar. Namun bagi Chermiko, obat ini adalah yang paling enak di dunia. Dia juga tidak bertanya obat apa itu. Dia langsung meminum semuanya dalam sekali teguk.Obat itu sangat panas, tapi Chermiko tidak peduli lagi. Dia menghabiskan obat itu dengan sangat cepat, lalu berdecak dan berkata, “Manis banget.”Juan memelototinya, “Sudah tambah dua kali lipat coptis di dalamnya. Manis banget? Aku rasa otakmu jadi bodoh setelah terbentur mobil.”Meskipun perasaannya terluka, Chermiko juga tidak peduli. Dia tetap tersenyum bahagia, “Kakek Juan, terima kasih sudah menyelamatkan aku.”“Sudah kubilang, aku nggak sesenggang itu. Nanti papamu akan datang jemput kamu, jangan bertele-tele. Jangan tinggal lama-lama di sini, lihat kamu saja bikin aku pusing.” Juan terdiam sejenak, lalu berkata lagi, “Oh ya, kasurku, seprai, selimut, nanti harus dibuang semuanya. Sur
Baca selengkapnya

Bab 1668

“Buka bajumu,” perintah Juan.Chermiko tidak bertanya apa-apa. Dia segera melepas bajunya. Setelah itu, Juan melihat tubuhnya dari depan ke belakang, lalu mundur dua langkah dan melihat dari ke atas hingga ke bawah. “Lepaskan celanamu juga,” kata Juan.Chermiko, “....”“Kakek Juan ....”“Nggak usah banyak omong kosong. Memangnya harus aku yang lepas?” tukas Juan dengan ketus.Apa daya, Chermiko mau tidak mau harus melepas celananya. Meski masih mengenakan pakaian dalam, tetap saja cukup memalukan harus telanjang di depan Juan.Juan berjongkok dan melihat betis Chermiko. Dia juga menjentik kaki Chermiko. Setelah itu, dia berdiri perlahan dan mundur lagi. Dia memegang janggut di dagunya dengan satu tangan sambil menyipitkan mata, seperti sedang melihat sesuatu, juga seperti sedang berpikir.“Kakek Juan ....”Chermiko tahu Juan sedang memeriksanya. Akan tetapi, sungguh memalukan berdiri dengan kondisi telanjang begini. Dia juga tidak tahu apakah Juan telah selesai memeriksanya atau tidak.
Baca selengkapnya

Bab 1669

“Sayang, tempat ini nggak seru untuk main. Kakek bawa kamu tempat yang seru, ya.” Usai berkata, Juan menggendong Kenzi dan hendak membawanya keluar.Sedangkan Chermiko yang masih berdiri di sana dengan malu tertegun sejenak, “Kakek Juan, racun di tubuhku ....”“Racun apanya, aku sudah bilang kamu nggak keracunan!” tukas Juan dengan ketus. Setelah itu, Juan langsung pergi tanpa menoleh ke belakang lagi.Chermiko berdiri di sana sambil terpelongo cukup lama, lalu dia berjalan ke kamar mandi di dalam kamar. Dia berdiri di depan cermin besar, memandangi dirinya yang hampir telanjang. Dia hanya mengenakan celana pendek. Karena tadi Juan memintanya melepas bajunya, sekarang Chermiko bisa melihat dirinya sepenuhnya.Entah sudah berapa hari Chermiko tidak memperhatikan dirinya seperti ini. Berat badannya turun banyak. Jika tidak memiliki persiapan mental, sekarang dia pasti sudah terkejut setengah mati.Kedua pipinya menjadi cekung, ada dua lingkaran hitam besar menggantung di bawah matanya. K
Baca selengkapnya

Bab 1670

Yuna menarik kembali tangannya dan menghela napas. Kemudian, dia diam-diam meninggalkan kamar Dora dan pergi ke kamar sebelah. Brandon belum tidur, pria itu sudah bisa bangun dan berjalan mengelilingi ruangan, terlihat seperti orang normal.“Dokter Yuna datang untuk periksa lagi?” Brandon berkata dengan nada setengah bercanda, tapi dia tetap sangat kooperatif dan mengulurkan tangannya dengan patuh.Yuna meliriknya sebentar, “Aku lihat kamu sudah cukup baik, mungkin besok sudah pergi dari sini.”“Oh ya? Tapi aku rasa belum bisa.” Brandon mengangkat alisnya sambil memperhatikan Yuna memeriksa denyut nadinya. Tidak peduli sudah berapa kali memeriksa Brandon, Yuna selalu menanggapi hal ini dengan serius dan tegas.Setelah sengaja memeriksa lebih lama, Yuna baru melepaskan tangannya. Wajahnya yang tegang jelas terlihat jauh lebih rileks. Ada rasa lega juga di sorot matanya, “Kamu sudah pulih sepenuhnya. Denyut nadimu sudah sangat stabil, semuanya normal. Besok kamu benar-benar sudah bisa ke
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
165166167168169
...
219
DMCA.com Protection Status