Share

Bab 1661

Penulis: Awan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-02 18:00:00
“Semua gara-gara kamu!” Malvin berkata dengan nada keras, “Kalau bukan karena kamu, anak ini nggak perlu menderita seperti ini, sekarang dia nggak akan sekarat begini! Kamu masih saja buat onar di sini!”

“Aku nggak buat onar! Aku mau periksa denyut nadinya. Minggir!” kata Yuna dengan dingin.

“Nggak usah! Periksa denyut nadi, periksa apanya?! Hanya dengan mengandalkan beberapa jarimu itu, memangnya lebih berguna daripada alat-alat kami? Yang kamu lakukan itu hanya tipuan. Sejak awal aku sudah bilang pengobatan tradisional kalian itu nggak bisa diandalkan. Sekarang kondisinya sudah jadi seperti ini, kamu masih mau buat alasan apa?!” umpat Malvin.

Beberapa dokter pengobatan tradisional yang juga berada di sana merasa tidak terima dengan ucapan Malvin. Mereka pun segera membalas, “Eh, kamu bilang hanya tipuan? Kenapa pengobatan tradisional nggak bisa diandalkan?”

“Memang nggak bisa diandalkan!”

“Kalian dokter modern nggak bisa apa-apa tanpa alat. Kalau nggak operasi ya berarti tunggu mati
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1662

    Sesaat kemudian, Yuna baru berdiri tegak dan menatap Liman, “Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dengan Dokter.”“Bagaimana kondisi anak itu?” Liman mengerutkan kening dan langsung bertanya.“Untuk saat ini sudah stabil,” kata Yuna dengan halus. Kemudian, dia membungkuk dan mencubit kedua sisi pipi si anak dengan satu tangan. Setelah itu, dia tiba-tiba memasukkan sesuatu ke dalam mulut si anak dengan tangan lainnya.Gerakan Yuna begitu cepat begitu mendadak. Yang lainnya bahkan tidak sempat menghentikannya. Salah satu dari mereka langsung berseru, “Kamu masukkan apa ke dalam mulutnya?!”“Dokter Liman, aku ingin bicara berdua dengan Dokter.” Yuna berbalik dan menatap Liman, lalu berkata dengan nada datar.Liman belum menjawab, Malvin yang berdiri di samping langsung tertawa sinis, “Mau ngomong apa sampai nggak bisa ngomong di sini saja, harus ngomong berdua? Kita yang ada di sini semuanya rekan kerja. Dokter Liman juga bilang kalau kita semua berada di garis yang sama. Apakah masih ada

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-03
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1663

    Keduanya saling adu mulut, semua yang mereka ucapkan sepertinya masuk akal. Untuk sesaat, semua orang tidak tahu harus berpihak pada siapa, atau harus memercayai siapa.“Dokter Yuna, jadi menurutmu apa yang harus kita lakukan sekarang?” Moses yang sedari tadi diam saja akhirnya buka suara. Dia tidak mengatakan siapa yang benar atau salah, juga tidak memihak pada siapa pun. Dia hanya bertanya pada Yuna apa yang harus mereka lakukan selanjutnya.“Betul, sekarang bukan waktunya berdebat siapa yang benar siapa yang salah. Yang paling penting sekarang kita selamatkan pasien dulu.” Yang lain mengangguk setuju dan berkata, “Dokter Yuna, tadi kamu kasih anak ini obat apa? Kenapa kamu sembarangan kasih obat?”“Obat itu untuk mempertahankan detak jantungnya,” jawab Yuna. “Karena anak dan kasus ini sudah serahkan ke aku, aku akan bertanggung jawab sampai akhir. Aku juga akan tepati janjiku.”Moses mengerutkan kening, “Sekarang bukan masalah tanggung jawab atau nggak, tepati janji atau nggak. Ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-04
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1664

    “Kalian siap-siap dulu. Di sini mungkin perlu dijaga semalaman. Kalian berdua akan jaga secara bergiliran, tentunya akan kerja lebih keras.” Liman berkata kepada dua perawat yang tinggal untuk berjaga, “Setelah siap baru datang ke sini lagi. Aku mau periksa pasien lagi.”“Baik, Dok,” jawab kedua perawat itu, lalu pergi.Liman berjalan mendekati ranjang pasien. Dia mengambil stetoskop, mendengarkan detak jantung anak itu, lalu memeriksanya sebentar. Pada saat dia hendak menarik kembali tangannya, dia berpikir sejenak. Tiba-tiba dia melirik ke arah Yuna sebentar. Setelah itu, dia berbalik dan meraih pergelangan tangan si anak. Dia pun membalik dan memeriksa telapak tangan anak itu.Telapak tangan anak itu sangat lembut, tapi di bagian tengahnya terdapat sesuatu yang berbentuk bulat dan berwarna kuning yang tidak normal. Jika tidak diperhatikan dengan teliti, orang lain akan mengira itu kapalan akibat kerja kasar.Akan tetapi, Dora masih anak-anak. Dia tidak pernah melakukan pekerjaan fis

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-05
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1665

    “Aku akan suruh orang periksa,” kata Liman, “bagaimana kamu tahu dia diracuni?”Begitu Liman selesai bertanya, dia pun merasa pertanyaannya itu tidak diperlukan. Pengobatan tradisional memang bisa mendeteksi banyak masalah yang tidak terlihat dari luar.“Jadi menurutmu, siapa yang racuni dia?” Liman bertanya lagi.Yuna menggelengkan kepala, “Aku nggak bisa memastikan, juga nggak bisa langsung ambil kesimpulan. Tapi masalah ini sangat serius. Nggak peduli siapa yang racuni Dora, apa tujuan orang itu? Apa niatnya? Selain itu, ada orang seperti itu di sini sungguh sangat berbahaya.”“Benar sekali.” Liman mengangguk setuju, lalu dia menoleh ke arah Moses dan bertanya, “Bagaimana menurutmu?”“Aku rasa Dokter Yuna benar. Nggak peduli siapa orang itu, kita harus temukan dia. Aku nggak menyangka bisa-bisanya ada orang seperti itu bersembunyi di sini. Benar-benar menakutkan.”Liman berpikir sejenak, “Kalau begitu, penyakit anak ini ....”“Dora nggak apa-apa. Aku sudah kasih dia obat penawar, ra

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-06
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1666

    Chermiko membuka kelopak matanya dengan linglung. Namun, kelopak matanya terlalu berat, dia pun menutupnya kembali dengan perlahan.Chermiko tidak tahu sudah berapa lama berlalu. Rasanya seperti setahun telah berlalu ketika dia membuka matanya lagi. Dia melihat di atas kepalanya, bukan lagi langit-langit putih yang membuat orang panik, melainkan atap kayu. Dia melihat ke sekelilingnya, lemari, meja, kursi, tempat tidur tempat dia berbaring, selimut ....Semua ini bukan lagi benda-benda yang dingin seperti sebelumnya. Hampir tanpa sadar, Chermiko mengangkat tangannya dan menampar wajahnya sendiri.Plak!Argh, sakit sekali. Akan tetapi, rasa sakit itu justru membuatnya bahagia. Ini bukan mimpi, ini sungguh bukan mimpi. Dengan kata lain, akhirnya dia lolos dari tempat bagaikan neraka itu. Akhirnya dia tidak perlu menderita siang dan malam di tempat itu lagi.Chermiko sudah tidak sabar ingin turun dari tempat tidur. Namun, baru saja dia mengangkat selimutnya, kakinya terasa lemas saat meny

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-07
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1667

    “Kakek Juan ....”Baru saja Chermiko hendak bicara, Juan telah menyerahkan obat padanya dan berkata, “Minum sampai habis.”Suara Juan begitu kasar. Namun bagi Chermiko, obat ini adalah yang paling enak di dunia. Dia juga tidak bertanya obat apa itu. Dia langsung meminum semuanya dalam sekali teguk.Obat itu sangat panas, tapi Chermiko tidak peduli lagi. Dia menghabiskan obat itu dengan sangat cepat, lalu berdecak dan berkata, “Manis banget.”Juan memelototinya, “Sudah tambah dua kali lipat coptis di dalamnya. Manis banget? Aku rasa otakmu jadi bodoh setelah terbentur mobil.”Meskipun perasaannya terluka, Chermiko juga tidak peduli. Dia tetap tersenyum bahagia, “Kakek Juan, terima kasih sudah menyelamatkan aku.”“Sudah kubilang, aku nggak sesenggang itu. Nanti papamu akan datang jemput kamu, jangan bertele-tele. Jangan tinggal lama-lama di sini, lihat kamu saja bikin aku pusing.” Juan terdiam sejenak, lalu berkata lagi, “Oh ya, kasurku, seprai, selimut, nanti harus dibuang semuanya. Sur

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-07
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1668

    “Buka bajumu,” perintah Juan.Chermiko tidak bertanya apa-apa. Dia segera melepas bajunya. Setelah itu, Juan melihat tubuhnya dari depan ke belakang, lalu mundur dua langkah dan melihat dari ke atas hingga ke bawah. “Lepaskan celanamu juga,” kata Juan.Chermiko, “....”“Kakek Juan ....”“Nggak usah banyak omong kosong. Memangnya harus aku yang lepas?” tukas Juan dengan ketus.Apa daya, Chermiko mau tidak mau harus melepas celananya. Meski masih mengenakan pakaian dalam, tetap saja cukup memalukan harus telanjang di depan Juan.Juan berjongkok dan melihat betis Chermiko. Dia juga menjentik kaki Chermiko. Setelah itu, dia berdiri perlahan dan mundur lagi. Dia memegang janggut di dagunya dengan satu tangan sambil menyipitkan mata, seperti sedang melihat sesuatu, juga seperti sedang berpikir.“Kakek Juan ....”Chermiko tahu Juan sedang memeriksanya. Akan tetapi, sungguh memalukan berdiri dengan kondisi telanjang begini. Dia juga tidak tahu apakah Juan telah selesai memeriksanya atau tidak.

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-07
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1669

    “Sayang, tempat ini nggak seru untuk main. Kakek bawa kamu tempat yang seru, ya.” Usai berkata, Juan menggendong Kenzi dan hendak membawanya keluar.Sedangkan Chermiko yang masih berdiri di sana dengan malu tertegun sejenak, “Kakek Juan, racun di tubuhku ....”“Racun apanya, aku sudah bilang kamu nggak keracunan!” tukas Juan dengan ketus. Setelah itu, Juan langsung pergi tanpa menoleh ke belakang lagi.Chermiko berdiri di sana sambil terpelongo cukup lama, lalu dia berjalan ke kamar mandi di dalam kamar. Dia berdiri di depan cermin besar, memandangi dirinya yang hampir telanjang. Dia hanya mengenakan celana pendek. Karena tadi Juan memintanya melepas bajunya, sekarang Chermiko bisa melihat dirinya sepenuhnya.Entah sudah berapa hari Chermiko tidak memperhatikan dirinya seperti ini. Berat badannya turun banyak. Jika tidak memiliki persiapan mental, sekarang dia pasti sudah terkejut setengah mati.Kedua pipinya menjadi cekung, ada dua lingkaran hitam besar menggantung di bawah matanya. K

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-07

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2288

    “Nggak ada apa-apa. Di sini tenan-tenang saja. Gimana anakku?”Seketika itu Rainie terdiam sesaat. Bahkan ketika di bawah pengaruh hipnotis pun Shane masih tidak bisa melupakan anaknya. Kalau Rainie memberi tahu kalau anaknya sudah mati, dia pasti akan menggila dan bisa jadi terlepas dari pengaruhnya.“Aku masih cari cara, tapi kamu tahu sendiri aku nggak bisa keluar dengan bebas. Aku nggak bisa ke Yuraria. Kalaupun aku mau menolong, aku nggak bisa. Waktu itu kamu ada bilang soal obat yang bisa bikin menghilang. Itu gimana?”“Aku nggak ngerti. Maksudnya apa?”“Kamu pernah bilang mereka menemukan komposisi obat itu, terus mereka teliti, bukan? Hasilnya gimana?”Meskipun Rainie merasa itu tidak masuk akal, Shane tidak punya alasan untuk membohonginya. Dan karena Shane sudah bilang begitu, mungkinkah memang ada kemungkinan? Rainie tidak berhasil meneliti obat tersebut, tetapi jika mereka mendapat kemajuan, siapa tahu itu bisa menjadi inspirasi untuk Rainie, dan dia bisa memanfaatkan Shane

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2287

    “Tapi gimana kalau gagal?” tanya Rainie.Berdasarkan histori dan data-data yang Rainie lihat di lab, dia tidak yakin eksperimen Fred akan berhasil. Akan tetapi dia tidak berani berkata jujur karena Fred tidak pernah mau menerima yang namanya kegagalan. Membuat Fred kecewa tidak akan memberikan hal baik, tetapi … Rainie sendiri sesungguhnya berharap eksperimen itu gagal.Jika berhasil, Fred akan senang, tetapi itu tidak ada untungnya bagi Rainie. Jika gagal, Fred pasti akan mencobanya lagi, dan di saat itu dia mau tidak mau akan bergantung kepada Rainie.“Kerja yang benar, nanti pasti kuberi imbalan yang sesuai!” kata Fred. “Terus awasi Ross, sama si Shane itu juga. Oh ya, akhir-akhir ini apa Shane ada mencari anaknya lagi?”“Ada, sih. Dia bahkan sudah tahu anaknya ada di istana kerajaan Yuraria, tapi dia nggak bisa apa-apa juga,” balas Rainie.“Ya, dia nggak akan berani macam-macam! Berhubung kamu juga sudah berhasil mengendalikan pikiran dia, kasih tahu dia kalau anaknya sudah mati. B

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2286

    “Eh? Yang benar? Kalau begitu aku ….”“Tapi ingat, kamu bebas keluar masuk di dalam gedung, bukan keluar dari tempat ini. Paham? Kalau kamu berani keluar satu langkah saja, aku nggak bisa melindungi kamu!” kata Fred sembari menepuk bahu Rainie dengan ringan.Seketika itu juga hanya dalam sekejap kegirangan Rainie langsung menghilang. Di detik itu dia mengira sudah bisa bebas keluar masuk kedutaan dan mendapatkan kembali kebebasannya. Namun ketika dipikirkan lagi dengan baik, apa yang Fred katakan tidaklah salah. Lagi pula apa untungnya juga Rainie keluar. Dengan kondisi sekarang ini, dia keluar sedikit saja pasti akan langsung ditangkap oleh anak buahnya Brandon atau Edgar.Bicara soal Edgar membuat Rainie teringat dengan lab yang sudah dihancurkan itu, serta kedua orang tua dan juga rumahnya. Rainie sempat berpikir untuk mengunjungi rumahnya semenjak dia bebas dari Brandon. Tetapi dari kejauhan Rainie melihat ada orang yang memindahkan barang-barang di rumahnya. Dan dari omongan orang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2285

    Ross melihat ke sana kemari seolah-olah sedang khawatir ada orang yang sewaktu-waktu datang mengejarnya. Rainie yang menyadari perilaku itu segera berkata, “Pak Fred ada pertanyaan untuk Pangeran. Dia pasti berniat baik, jadi tolong Pangeran jawab pertanyaannya dengan baik, ya?”Kemudian, Rainie sekali lagi mengetuk jarinya ke botol. Ross tampak mengernyit dan sedikit kebingungan, tetapi dia lalu mengangguk dan berkata, “Ya!”Rainie berbalik menatap Fred dan mundur ke belakangnya. Sembari menatap Ross dari balik layar ponsel, dia berdeham, “Pangeran Ross, selama perjalanan apa sudah dapat kabar tentang Yang Mulia?”Sudah pasti belum ada, tetapi Fred sengaja bertanya seperti itu kepada Ross. Benar saja, Ross menggelengkan kepala menjawab, “Belum ada. Tapi kurasa karena aku baru pergi satu hari, jadi belum terlalu jauh. Kamu bilang mamaku pergi ke tempatnya suku Maset atau semacamnya, ‘kan? Mungkin perlu beberapa hari baru bisa sampai ke sana.”“Iya, betul. Yang Mulia bilang mau pergi ke

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2284

    Selagi Rainie sedang berpikir, Fred masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.“Hari ini kamu sudah hubungi dia?”“Sudah, baru saja. Lokasinya sesuai. Aku juga sudah video call, nggak masalah,” jawab Rainie.Dia tidak berani mengatakan kepada Fred kalau dia memiliki kecurigaan terhadap Ross. Dia tidak mau Fred tahu kalau karyanya belum sempurna.“Ok,e coba hubungi dia lagi!”“Eh?”“Kenapa, ada masalah?”“Nggak, tapi tadi baru saja aku telepon. Apa … ada pertanyaan yang mau disampaikan?”“Nggak ada, aku cuma mau ngobrol langsung sama dia sebentar. Nggak boleh?”“... oh, tentu saja boleh.”“Kalau begitu tunggu apa lagi ? Cepat telepon dia lagi!”Rainie pun kembali menghubungi nomor Ross sembari memegang erat botol birnya, berharap semua berjalan lancar sesuai rencana. Telepon sempat berdering beberapa saat sampai akhirnya diangkat oleh ross. Di video call tersebut Ross memakai topi dan kacamata sehingga separuh wajahnya tertutup oleh bayangan objek di sekitarnya.“Tadi kenap

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2283

    Di malam hari, Ross mengirimkan lokasi GPS-nya kepada Rainie. Tentu saja lokasi itu sudah dipalsukan sesuai dengan rencana perjalanannya semula, mengubah alamat IP, dan mengirimkannya kepada Rainie. Tak lama Rainie menghubunginya dengan video call.Untungnya Brandon sudah bersiaga dengan menyiapkan latar yang meyakinan, jadi ketika Rainie menelepon, Ross hanya perlu berdiri di depan latar dan menerima panggilan Rainie.Ketika panggilan tersambung, Rainie langsung memperhatikan apa yang ada di belakang Ross. “Pangeran, di belakang sana banyak pepohonan lebat. Sudah sampai di pinggir kota?”“Tempatnya agak jauh dan terpencil. Supaya menghindari pengawasan dari pihak berwenang, aku nggak bisa lewat jalan besar,” jawab Ross, kemudian dia gantian bertanya, “Urusan di kedutaan lancar? Fred bisa menanganinya?”“Pak Fred pasti bisa, maaf jadi merepotkan Pangeran,” jawab Rainie.“Nggak apa-apa! Memang ini sudah kewajibanku menjaga keamanan mamaku sendiri.”“Baiklah kalau begitu, Pangeran. Selam

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2282

    Yuna memiringkan kepalanya sedikit sembari menarik tangan Juan, lalu menatap wajahnya dan berkata dengan penuh amarah, “Kamu dipukuli?!”“Nggak apa-apa!”“Apanya nggak apa-apa! Kamu dipukuli mereka?!”Yuna spontan mengubah posisi duduk, tetapi dia baru saja sadar dari koma dan tubuhnya masih lemah, alhasil napasnya jadi sedikit terengah-engah.“Siapa? Fred?!”“Kamu kira aku nggak bisa menangkis? Kalau aku serius, dia nggak bakal bisa mengenaiku sedikit pun!”“Beraninya dia memukulmu?!”Jelas sekali ucapan Juan sama sekali tidak digubris oleh Yuna. Dia sudah terlanjur diselimuti oleh kemarahan melihat gurunya disakiti oleh orang lain. Mulut Yuna memang sering kali kasar ketika sedang berbicara dengan Juan, tetapi jauh di lubuk hati dia sangat menghormati gurunya. Waktu Yuna berguru dengan Juan memang tidak terlalu lama dan putus nyambung, tetapi dia sudah belajar banyak sekali darinya. Bagi Yuna, Juan adalah senior yang sangat berjasa dalam hidupnya. Yang lebih membuat Yuna marah, di us

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2281

    “Hus! Amit-amit! Siapa yang ajarin kamu ngomong begitu! Yuna yang aku kenal nggak begini, sejak kapan kamu jadi sentimental!”“Kamu sendiri juga biasanya nggak pernah percaya sama yang begituan. Jadi, kenapa kamu mau datang ke sini?”“Aku … cuma mau lihat saja apa yang terjadi di sini!”Yuna tidak membalas sanggahan Juan dan hanya tersenyum, sampai-sampai membuat Juan panik dan menyangkal, “Oke, oke. Aku datang untuk lihat keadaan kamu, puas?! Kamu nggak tahunya pasti punya tenaga untuk bikin aku marah. Kayaknya kamu sudah sehat, ya.”“Iya, aku sudah mendingan!” kata Yuna, dia lalu hendak mencabut jarum-jarum yang masih tertancap di badannya.”“Eh, jangan bergerak!” seru Juan, emudian dia mencabut jarumnya satu per satu sesuai dengan urutan dia menusuk sambil menggerutu, “Aku dengar kamu tiba-tiba koma. Bikin aku takut saja. Aku juga dengar dia bilang detak jantung kamu hampir berhenti. Biar kutebak, kamu …. Ah, biarlah. Kamu ini, nggak pernah peduli sama badan sendiri. Bisa-bisanya ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2280

    “Tahan dia, dia masih bisa berguna,” kata Fred.“Aku nggak akan pergi dari kamar ini!” Tiba-tiba Juan memberontak dan akhirnya melawan perintah Fred. “Kalau kamu mau aku angkat kaki dari kamar ini, lebih baik bunuh aku saja sekalian!”“Kamu pikir aku nggak berani?”“Terserah kamu saja!”Juan langsung duduk bersila di lantai dan tangannya memeluk ujung kasur dengan erat. Mau diapa-apakan oleh mereka pun Juan tidak akan mau berpindah tempat. Jangan remehkan tubuhnya yang sudah menciut akibat usia, walau begitu pun tenaganya masih lumayan besar sampai ditarik oleh banyak orang pun dia tetap tak berpindah. Namun keributan itu membuat Yuna merasa terganggu.“Pak Tua … hentikan!”Fred melompat kegirangan akhirnya mendengar Yuna sudah bisa bicara. Dia segera meminta mereka untuk berhenti dan berjalan menghampiri Yuna.“Akhirnya kamu bangun juga. Mau ngomong juga kamu sekarang? Yuna, kamu sudah keterlaluan! Kamu pikir dengan bunuh diri, kamu berhasil merusak rencana besarku?”“Aku nggak ngerti

DMCA.com Protection Status