Home / Romansa / Istri Kesayangan CEO / Chapter 1571 - Chapter 1580

All Chapters of Istri Kesayangan CEO: Chapter 1571 - Chapter 1580

2192 Chapters

Bab 1571

Yang datang itu ternyata adalah Shane. Di sampingnya juga ada orang lain yang mengenakan jubah putih dan masker sehingga wajahnya tidak terlihat jelas, tapi dia membawa sebuah jarum suntik dan obat. Dia memegang lengan Chermiko dan menusukkan jarum yang dia pegang itu ke dalam tubuh Chermiko.Terasa sakit menyengat seperti digigit nyamuk, Chermiko meronta-ronta, tapi dia tidak bisa bergerak karena sekujur tubuhnya terasa lemas tak bertenaga.“Aaah … aaah ….”Chermiko berusaha sekuat tenaga membuka mulutnya, tapi tidak ada suara sedikit pun yang keluar. Pria berjubah putih itu selesai menusukkan jarum yang berisi entah cairan obat apa ke dalam tubuh Chermiko dan langsung mencabutnya. Setelah itu dia pun keluar, sementara Shane masih berada di dalam mengamati Chermiko dengan sunyi.Chermiko ingin berteriak dan bertanya benda apa yang baru saja dimasukkan ke dalam tubuhnya, dan sebenarnya apa yang sedang mereka lakukan padanya sampai dia merasa berat seperti ada batu besar yang menekan ke
Read more

Bab 1572

“Ternyata kamu nggak sebodoh itu, ya!” kata Shane.“Kalian memakai manusia yang masih hidup sebagai bahan eksperimen?!”Suara Chermiko sampai habis sakit syoknya dia mendengar pernyataan itu langsung dari Shane. Walau sejak awal sudah menduganya, Chermiko masih tidak bisa percaya itu benar-benar terjadi padanya.Dalam beberapa tahun terakhir ini, hampir tidak ada lagi orang yang mendengar manusia yang masih hidup dijadikan bahan eksperimen. Eksperimen terhadap manusia yang masih hidup adalah kejahatan besar yang bahkan dikecam oleh organisasi internasional di luar sana. Bahkan dalam dunia medis pun, entah penelitian atau penemuan baru tidak pernah menggunakan manusia hidup sebagai bahan percobaan.Lantas, siapakah mereka sebenarnya? Chermiko yang sudah bekerja cukup lama dengan mereka saja masih tidak tahu apa-apa.Shane tidak menjawab pertanyaan Chermiko dan hanya menatapnya dengan ekspresi dingin. Tatapan yang terpancar dari balik lensa kacamatanya begitu dalam dan misterius, membuat
Read more

Bab 1573

Tampaknya dia tidak begitu puas dengan jawaban shane.“Aku cuma bisa menyampaikan informasi yang lebih umum. Kamu tahu sendiri ini bukan bidangku, jadi aku juga nggak bisa menjelaskan secara detail. Sebenarnya, hal semacam ini lebih cocok untuk Rainie.”“Jadi kamu mau protes aku nggak minta Rainie yang kerjain?” tanya pria itu balik dengan nada sinis.“Nggak, bukan itu maksudku. Aku cuma bilang ini bukan bidang keahlianku, jadi informasi apa pun yang aku dapat mungkin nggak tercatat dengan sempurna, dan juga mungkin kurang objektif. Makanya … aku khawatir ini justru malah menghambat kemajuan dari penelitian ini.”“Hmm … Rainie lagi mengerjakan eksperimen lain yang lebih penting, jadi aku nggak mau perhatiannya terpecah. Sekarang kita memang lagi kekurangan orang. Kalau nggak, aku juga nggak akan nyuruh kamu yang kerjain.”Mendengar itu, Shane hanya bisa terdiam membisu.“Aku tahu kamu pasti keberatan karena kamu masih punya hati nurani. Kamu pasti nggak tega ngelihat Chermiko seperti i
Read more

Bab 1574

Bagaimanapun juga, tempat penelitian mereka baru saja digeledah oleh pihak kepolisian. Walau mereka tidak berhasil menemukan apa pun, tempat itu telah menjadi pusat perhatian mereka. Apalagi mereka berada di ibu kota, bisa menemukan ruang bawah tanah rahasia di rumah sakit tua bukanlah hal yang mudah. Hanya di sinilah mereka bisa bersembunyi tanpa ketahuan oleh siapa pun.“Sulit apanya! Aku lihat memang kamu saja yang nggak mau berusaha! Kalau kamu nggak mau carikan tempat yang lebih layak, anakmu ….”“Ini nggak ada hubungannya dengan anakku! Membunuh dia ngga akan mengubah apa pun. Aku sudah berusaha sebisaku, apalagi eksperimen kita sudah sampai di tahap akhir. Ini sudah tempat yang paling pas untuk bersembunyi. Kalau kita pindah tempat lagi cuma bakal menghambat eksperimen kita!”Shane menjawab dengan lugas karena khawatir pria itu akan menyakiti anaknya. Shane sudah berutang banyak kepada anaknya, dan dia tidak ingin anaknya harus terus menderita lebih jauh lagi. Sebaliknya, pria i
Read more

Bab 1575

Melihat Brandon yang terbaring lelap di atas kasur membuat Yuna mengerutkan keningnya dengan erat. Dia memeriksa denyut nadi Brandon dan sesekali melihat rona wajahnya.Begitu Yuna selesai memeriksa, Hanson bertanya, “Gimana keadaannya?”“Mungkin virusnya bermutasi.”“Kok bisa?!”“Dia nggak bisa terus di sini. Aku harus bawa dia pergi ke tempat lain,” kata Yuna.“Nggak, nggak bisa. Brandon bilang dia nggak mau pergi dari tempat ini sampai dia sembuh total, atau dia bakal nularin penyakitnya.”“Memang benar bakal menular, tapi kalau di sini terus malah akan membahayakan nyawa dia sendiri. Virus ini sudah mulai bermutasi. Kalau nggak dikontrol dengan baik, entah bakal jadi apa nantinya. Siapa yang tahu virusnya nanti bakal bermutasi lagi jadi lebih berbahaya. Peralatan yang kubawa ke sini juga nggak lengkap, jadi aku harus pindahin dia ke tempat yang lebih memadai untuk bisa kuobati!”Sikap tegas yang Yuna ambil bukan atas dasar keinginan sesaat, karena kondisi yang harus dia hadapi saat
Read more

Bab 1576

Selama perjalanan, semua orang selalu siap siaga, karena bagaimanapun juga mereka masih tidak mengerti bagaimana virus itu bekerja. Mereka hanya mendengar di dalam negeri ada seorang spesialis yang meneliti tentang virus tersebut, bahkan vaksinnya juga sedang dikembangkan, tapi untuk sementara masih tidak diproduksi.Alasan mereka memilih rumah sakit kecil yang berada di sudut kota adalah karena khawatir banyak orang yang akan tertular jika Brandon di bawa ke rumah sakit pusat kota. Alasan kedua adalah karena dengan kuasa yang dimiliki keluarga Setiawan, rumah sakit kecil pun tak jadi masalah karena mereka tetap bisa mengerahkan tenaga medis dan perlengkapan yang dibutuhkan.Semua dikerjakan dengan sangat ketat tanpa ada kemungkinan untuk terjadi kebocoran informasi. Bahan orang yang dipilih untuk mengantar Brandon ke rumah sakit juga adalah pengawal yang setia padanya. Selama perjalanan, gejala yang dialami Brandon masih cukup stabil. Dia hanya mengalami demam tinggi dan tak sadarkan
Read more

Bab 1577

“Lihat, deh. Mama bikin semua masakan kesukaan kamu waktu kecil. Ada iga sapi, ikan masak kecap, sama sup sayur bening.”Raut wajah Rainie langsung berubah ketika topik beralih ke masa kecilnya. Susan yang menyadari perubahan ekspresi anaknya pun langsung mengganti pembicaraan, “Mama nggak tahu kamu masih suka yang mana. Kalau kamu nggak mau makan, kasih tahu Mama saja kamu mau makan apa, nanti Mama suruh pembantu yang masak!”“Nggak usah, makan juga cuma untuk mengisi perut doang!” balas Rainie dengan nada yang terdengar sangat tidak antusias.Reaksi dingin dari anaknya membuat Susan yang semula begitu bersemangat langsung padam seketika. Dengan raut wajah canggungnya itu dia menatap sang suami. Fahrel menatap balik Susan seolah sedang memberi isyarat kepada Susan dan berkata dalam hatinya, “Untuk apa mengungkit masa kecilnya? Jelas-jelas Rainie tidak suka itu!”Sejak mereka pulang dari rumah Edgar hari itu, mereka bertiga mengobrol cukup dalam. Fahrel dan Susan baru tahu bahwa ternya
Read more

Bab 1578

Seketika itu juga Fahrel langsung membisu, karena dia tidak berani dan tidak akan bisa menanggung itu semua! Kalau sampai proyek yang diberikan Edgar itu menghilang, lebih baik dia mati saja daripada harus hidup dalam kesulitan!“Rainie, bukan itu maksud Papa. Papa cuma khawatir sama keselamatan kamu,” ujar Fahrel.“Keselamatan? Waktu aku baru umur empat tahun, aku dan Bella sama-sama jatuh ke kolam, tapi kalian malah nolongin Bella duluan. Apa waktu itu Papa peduli sama keselamatanku?”Susan menjawab, “Waktu itu bukannya mau mementingkan Bella daripada kamu, tapi Bella posisinya lebih dekat, jadi pasti dia yang ditolong duluan. Bukannya bermaksud mengabaikan kamu, tapi ….”“Cukup. Aku nggak bermaksud apa-apa, toh aku masih hidup sekarang,” jawab Rainie ketus. “Aku sudah kenyang! Oh ya, satu lagi. Aku bikin perjanjian sama Edgar demi kepentinganku sendiri, bukan kalian. Jadi kalian nggak perlu berterima kasih! Dan juga … jangan kira hubungan kita membaik cuma karena apa yang terjadi ke
Read more

Bab 1579

“Akhirnya balik juga kamu!” ujar pria yang sedang membelakangi Rainie.“Ya,” sahut Rainie.“Gimana?”“Tendernya sebentar lagi mau diadakan ulang, dan proyek itu dipastikan bakal jatuh ke tangan Fahrel. Dengan begitu, pusat penelitian kita bisa langsung ditempatkan persis di lokasi proyek itu. Aku sudah ngecek sebelum datang ke sini. Peralatannya lengkap, lingkungannya juga cukup bagus. Kita juga dapat banyak suntikan dana dari pemerintah, ini bantuan yang berharga banget untuk kita.”“Bagus!” seru pria itu dengan perasaan yang amat puas. “Tapi kenapa lama banget! Apa nggak bisa langsung diserahkan ke Fahrel saja?”“Nggak bisa, tetap harus sesuai prosedur, atau nanti bakal menimbulkan kecurigaan yang merugikan kita,” jelas Rainie.“Kalian ini memang menyusahkan!”“Apa kamu lupa kalau kamu sudah bukan penduduk negeri ini lagi. Dari dulu kamu sudah jadi warga negara Swiss. Kita rekan satu negara.”“Kamu? Apa kamu pantas? Kamu pikir dengan jadi warga negara Swiss, kamu setara dengan kaum n
Read more

Bab 1580

“Kalau kamu membunuhku, apa kamu sudah mikir gimana caranya kamu jelasin ke Bos nanti?”“Memangnya kamu sepenting itu?” tanya balik Shane.“Kalau begitu coba saja.”“Kamu pikir aku nggak berani?”“Maju sini, bunuh aku kalau memang berani!”Tiba-tiba situasi menjadi sunyi senyap. Yang bisa terdengar hanyalah suara napas mereka berdua. Mereka berdua saling menatap satu sama lain dengan sorot mata yang penuh dengan amarah.Setelah cukup lama waktu berlalu, akhirnya Shane berkata, “Kalau eksperimen ini berhasil, apa hasil akhirnya?”“Kamu kan investor terbesar, masa begitu saja nggak tahu? Berarti bisnis kamu gagal.”Tanpa memedulikan sindiran dari Rainie, Shane terus bertanya, “Chermiko itu R18, berarti pasti ada R1, R2, dan seterusnya sampai R17. Gimana dengan mereka?”“Imajinasi kamu ternyata hebat juga, ya!”“Kamu pasti tahu tentang itu!”Shane mencengkeram leher Rainie makin erat hingga membuatnya kesulitan bernapas. Kendati demikian, dengan wajahnya yang memerah itu Rainie menjawab,
Read more
PREV
1
...
156157158159160
...
220
DMCA.com Protection Status