Share

Bab 1580

Penulis: Awan
“Kalau kamu membunuhku, apa kamu sudah mikir gimana caranya kamu jelasin ke Bos nanti?”

“Memangnya kamu sepenting itu?” tanya balik Shane.

“Kalau begitu coba saja.”

“Kamu pikir aku nggak berani?”

“Maju sini, bunuh aku kalau memang berani!”

Tiba-tiba situasi menjadi sunyi senyap. Yang bisa terdengar hanyalah suara napas mereka berdua. Mereka berdua saling menatap satu sama lain dengan sorot mata yang penuh dengan amarah.

Setelah cukup lama waktu berlalu, akhirnya Shane berkata, “Kalau eksperimen ini berhasil, apa hasil akhirnya?”

“Kamu kan investor terbesar, masa begitu saja nggak tahu? Berarti bisnis kamu gagal.”

Tanpa memedulikan sindiran dari Rainie, Shane terus bertanya, “Chermiko itu R18, berarti pasti ada R1, R2, dan seterusnya sampai R17. Gimana dengan mereka?”

“Imajinasi kamu ternyata hebat juga, ya!”

“Kamu pasti tahu tentang itu!”

Shane mencengkeram leher Rainie makin erat hingga membuatnya kesulitan bernapas. Kendati demikian, dengan wajahnya yang memerah itu Rainie menjawab,
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1581

    Rainie rela bekerja demi bosnya karena bosnya itu memiliki sesuatu yang Rainie inginkan. Namun situasinya tentu berbeda bagi Shane. Apakah pantas merelakan apa pun yang dimiliki saat ini hanya demi anak sendiri? Hal itulah yang tidak bisa Rainie pahami.Sama halnya seperti melihat masa lalu Rainie dan Bella, yang diperlakukan begitu berbeda semata-mata hanya demi keuntungan. Kedua orang tua Rainie tega mengesampingkan Rainie, anak kandung sendiri, demi keuntungan pribadi dan malah menyelamatkan keponakan mereka terlebih dahulu. Andai saja waktu itu Rainie kurang beruntung, mungkin saat itu dia sudah mati.Jika Rainie mati, apakah kedua orang tuanya akan berduka? Mungkin … tapi berduka hanya untuk sesaat saja, setelah itu mereka akan kembali menjalani kehidupan sehari-hari. Karena kejadian itulah, Rainie tidak lagi percaya dengan hubungan keluarga, yang ada hanyalah untung dan rugi.“Kamu nggak mengerti apa itu cinta, dan seperti apa rasanya dicintai! Kamu itu monster!” tukas Shane semb

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1582

    Untungnya reaksi Rainie cukup cepat. Dia segera menghindar, tapi reaksi lawannya pun tidak kalah cepat. Dia bisa dengan segera berbalik dan membentangkan kedua tangannya, bersiap untuk menyerang Rainie sekali lagi.Mereka terus berlari dan mengejar, seakan membuat kamar yang ukurannya kecil itu seperti tempat bermain anak-anak. Di saat Rainie hampir saja tertangkap, tiba-tiba dia berbalik dan menebarkan semacam bubuk kepada lawannya. Pandangan yang terhalang oleh bubuk itu membuatnya terhenti sejenak, dan di saat itu Rainie langsung menyuntikkan obat penenang ke dalam tubuhnya.Hanya dalam beberapa detik saja, dia langsung terkulai lemas tak berdaya di lantai. Tubuhnya langsung melemah, tapi kesadarannya perlahan mulai kembali. Raungan yang semula begitu keras kini berubah menjadi suara erangan pelan, dan etika dia akhirnya membuka mata, dia berkata di tengah kebingungannya, “Rainie?”“Sudah beberapa hari kita nggak ketemu, kamu kangen sama aku?” tanya Rainie bergurau.Andai saja merek

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1583

    “Cih, impian yang dangkal!” balas Rainie mendengus. “Kalian belajar kedokteran tradisional pasti merasa diri kalian hebat dan bisa menyelamatkan dunia, bukan?”“Kalian belajar kedokteran modern berharap menggunakan virus untuk membuktikan kehebatan kalian sendiri? Tanpa ada peralatan modern, apa lagi yang kalian bisa?” balas Chermiko.“Memang benar, tapi kamu sendiri melakukan eksperimen apa bisa lepas sepenuhnya dari peralatan itu? Sebenarnya aku penasaran banget, ketika dihadapkan oleh serangan virus, di saat dunia sudah mau kiamat, ada berapa banyak orang yang benar-benar mengabaikan keselamatan mereka sendiri untuk orang lain? Ada berapa banyak orang yang sungguh peduli dengan sesama tanpa mementingkan diri sendiri?”Kala itu, Rainie yang sedang berpikir mendalam terlihat seperti seorang gadis kecil yang masih asing dengan kejamnya dunia. Penuh dengan rasa penasaran terhadap dunia dan harapan, dan ingin mencari tahu tentang dunia yang penuh misteri ini. Akan tetapi, cara dia menyam

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1584

    Dua hari ini Yuna merasa sangat kelelahan. Kondisi penyakit Brandon kadang membaik dan kadang memburuk. Untuk menjaga kerahasiaan dan juga demi virus tidak menyebar luas, Yuna terpaksa menangani Brandon seorang diri tanpa ada bantuan dari siapa pun, kecuali Hanson.Jujur saja, Yuna cukup terheran dengan tubuh Hanson yang selalu sehat, padahal mereka sudah cukup lama tinggal bersama, tapi tidak sedikit pun tanda-tanda infeksi di tubuhnya. Walau demikian, untuk tujuan keamanan, Yuna tetap meminta Hanson untuk tetap berjaga-jaga.Dilihat dari denyut nadi Brandon, virus itu tidak hanya akan menyembunyikan dirinya, tapi juga akan berevolusi dengan kecepatan tinggi. Itulah alasan mengapa Brandon terlihat sudah hampir sembuh, tapi tiba-tiba muntah darah.Kini Yuna mengerti kenapa persebaran virus di Asia Selatan sangat cepat. Beberapa negara kecil yang ada di wilayah ini sudah cukup kacau balau, dan negara mereka sendiri juga sudah berjaga ketat dengan tidak membiarkan sembarang orang masuk.

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1585

    “Kenapa? Kamu nggak kangen sama Kenzi?”“Wabah ini jauh lebih parah dari dugaanku. Biarpun aku sudah pakai baju pelindung lengkap, nggak ada salahnya tetap berhati-hati.”Yuna sama sekali tidak bercanda ketika berhadapan dengan situasi ini. Memang benar, belakangan ini dia tidak punya waktu untuk bercanda. Kalau sampai suatu hari nanti lepas kendali, virusnya pasti akan menyebar luas dengan sangat cepat.“Oke,” sahut Juan. Awalnya dia masih ingin melemparkan beberapa candaan kepada Yuna, tapi mendengar nada bicaranya yang begitu serius, Juan mengurungkan niatnya. “Nggak apa-apa. Nanti kalau sudah datang juga kamu bakal tahu.”“Hmm?”“Jangan terlambat, ya. Waktu mereka juga berharga!”Sepertinya ada yang aneh dari biasanya, karena bagaimanapun juga Juan adalah orang yang cukup pandai dalam menilai orang. Namanya cukup dikenal dan dihormati untuk waktu yang cukup lama, jadi tak heran jika dia sedikit tinggi hati. Sebagai senior di dunia kedokteran tradisional, Juan jarang sekali mau meny

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1586

    Setelah meninggalkan rumah sakit, Yuna langsung berangkat ke kediamannya Juan. Selama perjalanan, Yuna tetap mengenakan baju pelindung demi menjaga keamanan. Juan sudah cukup berumur, dan Kenzi juga masih kecil, maka itu Yuna tidak boleh sampai lengah.Kecepatan Yuna mengemudi tidak terlalu tinggi, tapi tak lama setelah mengemudi, dia merasa ada seseorang yang mengikutinya dari belakang.Tak disangka belum lama pulang, bahkan dengan mengenakan pakaian pelindung lengkap pun, Yuna masih saja diikuti. Mobil yang menguntit tetap menjaga jarak aman dan terus mengikuti dengan sangat ketat. Dari kaca spion Yuna bisa melihat kalau pengemudi mobil itu adalah wanita, tapi wajahnya tidak terlihat jelas karena dia mengenakan topi dan masker. Ditambah lagi jarak antar kendaraan yang membuat Yuna makin sulit mengenalinya.Wanita …? Apa mungkin itu Rainie? Dengan pikiran itu di kepala, Yuna perlahan menambahkan kecepatan. Benar saja, si penguntit juga memacu gas agar tidak tertinggal. Hanya saja, kem

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1587

    “Ehem … pas banget kamu sudah datang, Yuna. Ini dia dua orang yang mau aku kenalin ke kamu. Mereka Dokter Liman dan Dokter Moses dari Departemen X. Mereka ini adalah profesor di bidang virologi yang sudah berpengalaman.”“Departemen X? Apa itu?”Di film-film memang sering terlihat adanya pasukan kepolisian X atau rencana X, tapi apakah mungkin negara juga memiliki unit rahasia yang dikenal dengan departemen X? Namun jika memang benar ada, apa hubungan antara mereka dengan Yuna?“Silakan duduk dulu, kita bicarakan pelan-pelan,” ujar Liman sebagai orang yang lebih tua.Adegan yang tergambar di situasi sebenarnya cukup aneh. Hanya Juan seorang saja yang mengenakan pakaian santai, sementara tiga orang lainnya mengenakan pakaian pelindung yang menutup seluruh anggota tubuh.“Jadi … Yuna, dua tamu kita ini sudah aku perkenalkan tadi. Terkait apa pekerjaan mereka, sebentar lagi kamu akan tahu. Pak Liman, Pak Moses, Yuna ini murid terakhirku.”Yuna, “?!”Tanpa aba-aba yang jelas Juan langsung

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1588

    Dari tutur kata mereka, Yuna mengambil kesimpulan bahwa kemungkinan mereka masih belum tahu tentang kondisi Brandon. Jadi kedatangan mereka ke sini bukan untuk itu, setidaknya itu membuat Yuna merasa lebih tenang.“Mohon maaf, aku belum pernah bersinggungan dengan wabah ini, jadi aku juga nggak bisa memberi banyak komentar. Terlebih lagi, menurutku kalau dilihat dari sudut pandang virus, kalian selaku praktisi kedokteran modern mungkin bisa menelitinya dengan lebih dalam. Kurasa aku nggak bisa banyak membantu,” ujar Yuna menolak.Mendengar itu, Moses pun langsung bersuara, “Bukan begitu. Memang benar kami ini praktisi kedokteran modern, tapi kami nggak bermaksud menyangkal kontribusi dari kedokteran tradisional. Yang kami cari sekarang adalah prospek kerja sama, tentu masud kami jika Pak Juan sendiri yang sudi ikut terlibat akan lebih bagus.”Hal itu Moses ucapkan sembari menatap ke arah Juan, yang jelas mengindikasikan bahwa dia masih meragukan kemampuan Yuna. Sewaktu Juan pertama mem

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2395

    Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2394

    Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2393

    “Aku nggak pernah dengar tentang itu,” sahut Ross dengan tenang.“Jelas kamu nggak pernah dengar. Itu hal yang sangat mereka rahasiakan, nggak mungkin mereka mau kamu tahu.”“Jadi Mama sendiri tahu dari mana?” Ross bertanya balik.“....” Ratu berdeham seraya berpaling, dia lalu mengatakan, “Aku punya jalur informasiku sendiri. Terserah kamu percaya atau nggak, tapi itu benar.”“Aku bukanya nggak percaya, tapi kamu yang takut aku nggak percaya. Kalau memang dirahasiakan, pastinya nggak akan mudah untuk mendapat informasi itu. Aku cuma penasaran dari mana kamu tahu itu. Tentu saja kamu bisa bilang informasi itu didapat dari jalur informanu sendiri, tapi coba pikir lagi. Kamu sudah melakukan eksperimen ini selama bertahun-tahun, tapi siapa yang tahu sebelum ini terbongkar? Atau kamu pikir kamu lebih pandai merahasiakan ini dari mereka?”“.… Ross, kamu ….”Saat Ratu baru mau berbicara, dia lagi-lagi disela oleh Ross yang bicara dengan suara pelan. “Ma, tolong jangan marah. Kamu marah karen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2392

    Bagaimanapun yang namanya anak sendiri, ketika sudah meminta maaf, amarah Ratu sudah tidak lagi berkobar.“Iya, aku tahu aku salah,” kata Ross menunduk. “Aku nggak sepantasnya ngomong begitu.”“Kamu benar-benar sadar kalau salah?” tanyanya. “Angkat kepalamu. Tatap mataku.”Lantas Ross perlahan mengangkat kepalanya sampai matanya bertatapan, tetapi tetap tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa-apa. Selagi menatap Ross dalam-dalam, Rat tersenyum dan berkata, “Ross, kamu nggak tahu kamu salah. Tatapan mata kamu memberi tahu kalau kamu sebenarnya masih nggak rela!”Bagaimana mungkin Ratu tidak memahami anaknya sendiri. Tatapan mata Ross mengatakan dengan sangat jelas kalau dia masih tidak mengaku salah, tetapi dia hanya mengalah agar ibunya tidak marah. Hanya saja setelah mengalami masa kritis dan setelah mengobrol dengan Juan dan Fred, pemikiran dan suasana hati Ratu sudah sedikit berubah.“Ross, kamu sudah lama tinggal di negara ini, jadi pemikiran kamu sudah terpengaruh sama

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2391

    Ricky sudah menunggu di luar menantikan Ratu keluar dari kamar tersebut. Dia langsung memegang kursi roda tanpa mengatakan apa-apa, dan mendorongnya dalam kesunyian. Begitu pun dengan Ratu, dia juga hanya diam saja selama mereka berjalan menuju lift.“Pangeran Ross minta bertemu,” kata Ricky.Ratu memejamkan kedua matanya guna menyembunyikan perasaan yang mungkin bisa terlihat dari sorotan mata. Dia tidak menjawab dan hanya mengeluarkan desahan panjang. Walau begitu, Ricky mengerti apa yang ingin Ratu sampaikan dan dia pun tidak lagi banyak bertanya.Seiringan dengan lift yang terus naik, tiba-tiba Ratu berkata, “Bawa dia temui aku.”“Yang Mulia?”“Bawa dia temui aku.”Selesai Ratu berbicara, kebetulan lift juga sudah sampai di lantai tujuan. Ratu mendorong kursi rodanya sendiri keluar dari lift. Ricky sempat tertegun sesaat, tetapi kemudian dia kembali menekan tombol lantai di mana Ross berada.Tak lama kemudian, Ricky mengantar Ross masuk kamar tidur Ratu. Dia mengetuk pintunya, teta

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2390

    Tidak peduli apa pun yang Ratu katakan, Fred selalu punya seribu satu alasan untuk berdalih.Fred menggeleng dan berkata, “Bukan pintar beralasan, tapi karena semuanya sudah aku pikirkan demi Yang Mulia. Sejak awal sudah kubilang, mereka itu licik dan banyak akal bulusnya. Jangan mudah percaya sama omongan mereka! Mereka pasti mencoba membujukmu untuk menghentikan eksperimennya. Jangan ikuti kemauan mereka. Yang Mulia coba pikirkan, kita sudah sejak lama melakukan penelitian, lalu untuk apa? Kalau sekarang kita menyerah, bukankah semua yang kita lakukan dulu jadi sia-sia? Semua kerja keras, waktu , dan uang yang kita bayar jadi nggak ada artinya! Ini cuma akal-akalan mereka, karena kalau eksperimennya berhasil, kita bisa menguasai dunia. Cuma penduduk Yuraria saja yang bisa kemampuan hidup abadi. Itu sudah cukup untuk menggemparkan dunia, termasuk mereka. Makanya mereka nggak mau eksperimen ini berhasil. Bisa jadi … mereka membujuk Yang Mulia untuk menyerah, tapi habis itu diam-diam me

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2389

    “Karena kamu begitu setia padaku, aku kasih kamu satu kesempatan lagi,” kata sang Ratu mendesah ringan.“Mau aku jadi bahan percobaanmu? Nggak masalah!” kata Fred dengan alis terangkat. “Toh sekarang aku juga nggak bisa menolak, bukan?”“Apa kamu ada permintaan lain?”Bagaimanapun juga, mereka adalah tuan dan pelayan yang sudah bekerja bersama selama bertahun-tahun, yang sudah melewati suka dan duka bersama. Andaikan Fred memiliki niat untuk melakukan kudeta, dia sudah berkontribusi banyak dan layak untuk mendapatkan apa yang dia minta sebelum dieksekusi.“Yang Mulia tahu aku sudah nggak membutuhkan apa-apa lagi. Aku sudah lama bercerai dengan istriku dan anakku ikut dia ke luar negeri. Aku cuma sendiri mendedikasikan hidupku untukmu, Yang Mulia Ratu. Sekarang aku sudah nggak punya permintaan apa-apa lagi. Oh ya, kalau sampai ….”Fred berhenti sejenak, kemudian dia melanjutkan, “Kalau sampai eksperimen ini berhasil, aku bisa terus hidup lebih lama di dalam badan anak itu, aku berharap

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2388

    Di sebuah ruang bawah tanah yang lembap dan tidak terkena cahaya matahari, begitu masuk langsung tercium bau busuk yang menyengat hidung. Saat pintu dibuka, dan mendengar ada suara kursi roda yang mendekat, orang yang berada di dalam langsung mendongak menatap ke depan.“Ah, Yang Mulia datang untuk menemui aku juga.”Orang itu menyunggingkan senyum yang kaku. Dia yang dulu adalah seorang duta besar terhormat kini menjadi tak lebih dari seperti tawanan perang. Kursi roda berhenti, lalu sang Ratu menatapnya, orang yang sudah meneaninya selama puluhan tahun lebih.“Fred, apa kamu menyesal?” tanyanya.“Menyesal? Apa yang perlu disesali? Aku menyesal kenapa eksperimennya nggak aku lakukan lebih awal? Atau menyesal karena terlalu banyak berpikir? Ataukah menyesal karena aku nggak menyadari lebih awal kalau kamu mencurigaiku? Yang menang memakan yang kalah, itu sudah hukumnya. Nggak ada yang perlu aku sesali.”Sang Ratu sempat terdiam sesaat mendengar kata-kata Fred.“Jadi kamu nggak pernah m

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2387

    “Tapi sudah terlambat kalau terus menunggu sampai eksperimennya dimulai!” kata Shane seraya menggertakkan gigi.Dia tidak punya sisa waktu lagi untuk bertaruh. Kalau sampai ternyata eksperimennya keburu dimulai, betapa sakit hatinya Shane membayangkan tubuh Nathan yang masih kecil itu harus terbaring di atas meja operasi yang dingin dan dibedah seperti tikus percobaan. Dia tidak bisa menerima hal seperti itu terjadi. Dia tidak tega melihat anaknya yang masih kecil harus mengalami penderitaan yang sebegitu parahnya. Nathan tidak tahu apa-apa dan diculik begitu saja, terpisah dari ayahnya begitu lama. Dan sekarang, dia harus menghadapi semua ini. Bahkan … bahkan dia tidak tahu apa yang akan dia hadapi.“Tapi kalau kamu ke sana sekarang, memangnya kamu bisa menolong Nathan?” Brandon bertanya.“Aku nggak peduli. Kalaupun aku harus mati, aku bakal tetap berusaha!”“Ya sudah, terserah kamu. Pergi sana!” Brandon tak lagi membujuk Shane. Dia memukul meja yang ada di depannya dan berseru kepada

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status