Beranda / Romansa / Istri Kesayangan CEO / Bab 1501 - Bab 1510

Semua Bab Istri Kesayangan CEO: Bab 1501 - Bab 1510

2192 Bab

Bab 1501

“Semalam Brandon telepon bilang dia sudah kembali. Hanya saja, masih ada sedikit urusan yang harus diselesaikan. Jadi, dia nggak bisa pulang untuk sementara waktu ini. Dia suruh aku untuk nggak usah panik. Mengenai Frans … aku nggak bicara langsung sama dia. Lagi pula, dia lagi sibuk banget. Aku juga nggak kepikiran masalah itu. Nanti, ya, kalau dia telepon lagi, aku bakal nanyain!” hibur Yuna.Sesungguhnya Yuna tidak benar-benar sedang berbohong. Dia memang tidak kepikiran untuk menanyakan masalah ini.Stella juga tidak sedikit pun merasa curiga. Dia langsung memercayai Yuna, lalu berkata dengan mengangguk, “Oke! Tolong bantu nanyain, ya. Kalau dia nggak sengaja hilangin cincin nikahnya, aku pasti akan beri pelajaran sama dia! Sewaktu nikah, dia sudah janji nggak bakal hilangin cincin nikahnya. Sekarang dia malah hilangin barang yang begitu berharga!”Yuna merasa sakit hati ketika mendengarnya. Dia juga tidak berani berbicara kebanyakan lantaran takut rahasianya akan terbongkar. “Iya,
Baca selengkapnya

Bab 1502

Setelah Stella pergi, Yuna menepuk dadanya sembari menghela napas panjang. Pada akhirnya, Yuna telah berbohong. Dia sungguh merasa tidak enak hati.Hal yang paling penting sekarang adalah segera menemui Brandon untuk mencari tahu apa yang terjadi. Sebenarnya apa yang terjadi dengan Frans? Dirinya mesti mempersiapkan mentalnya, baru bisa mengatakannya kepada Stella.Mengenai orderan keluarga kerajaan Negara Yuraria, Yuna juga tidak tahu kenapa mereka begitu keras kepala, mesti memilih Yuna untuk menjadi peracik aroma. Nama Yuna memang cukup terkenal di taraf internasional dalam dua tahun belakangan ini, tapi ada begitu banyak peracik aroma di dunia ini, kenapa mereka mesti mencarinya?Yuna menekan-nekan bagian kepala yang terasa sakit. Dia pergi ke ruang baca untuk membuka laptopnya. Awalnya dia ingin membuat secangkir kopi untuk dirinya. Namun, ketika memegang mesin kopi, Yuna berpikir sejenak, dia berubah pikiran untuk menghangatkan susu.Sewaktu Yuna kembali, laptop pun sudah menyala
Baca selengkapnya

Bab 1503

Selain beberapa spam, terdapat sebuah email dari seseorang. Orang itu adalah orang yang sudah lama tidak menampakkan diri, Yohanes.Ketika melihat nama itu, Yuna pun tertegun sejenak. Bukannya Yuna tidak kepikiran dengan orang ini, hanya saja dia tidak menyangka Yohanes akan membalas emailnya.Sebelumnya Yuna pernah mengirim email kepadanya pada saat merasa ada masalah dengan penelitian. Dia menghancurkan semua data penelitian, tapi pada akhirnya data-data itu dipulihkan Chermiko. Ucapan Chermiko mengingatkan Yuna, jika peretas bisa memulihkan data, itu berarti peretas juga bisa menyusup ke dalam komputer mereka.Sebelumnya ada sebuah folder yang dikunci. Yuna tidak sanggup membuka kata sandi itu, alhasil dia tidak bisa masuk ke dalam. Hanya Delon saja yang bisa membuka folder itu. Pada waktu itu, Yuna pernah bertanya. Hanya saja, Delon mengatakan folder itu berhubungan dengan petinggi perusahaan yang bersifat rahasia. Jadi, Delon tidak bisa memberi kata sandi kepada Yuna, lalu meminta
Baca selengkapnya

Bab 1504

Keesokan paginya, Susan pergi membasuh tubuhnya, baru menyantap sarapan. Dia merias wajahnya dengan dandanan tipis, berencana untuk pergi jalan-jalan dan bermain mahyong.Belakangan ini Susan sibuk dengan masalah Bella, dia tidak sempat untuk bermain mahyong. Sekarang dengan tidak gampang telah membuat janji, Susan pasti akan bermain hingga puas!Susan mengambil tasnya hendak keluar rumah. Pada saat ini, terdengar suara langkah kaki yang cepat. Tampak seseorang berjalan ke dalam rumah. Ketika melihat kepulangan putrinya, raut wajah Susan langsung berubah gembira. “Rainie! Akhirnya kamu pulang!”“Emm,” balas Rainie, lalu naik ke lantai atas.“Rainie, apa kamu masih akan kembali ke laboratorium? Apa kamu bisa tinggal di rumah saja?” Susan sudah terbiasa dengan Rainie yang sibuk. Dia membalikkan tubuhnya mengikuti langkah Rainie, lalu bertanya.Rainie juga tidak membalasnya. Dia mempercepat langkah kakinya ke lantai atas.“Rainie, Mama sudah baca berita. Dengar-dengar telah terjadi sesua
Baca selengkapnya

Bab 1505

Susan sungguh tidak menyangka Rainie akan semarah ini. “Rainie, Mama sudah pernah bilang, Bella itu hanya ….”“Hanya alat untuk menjalin hubungan baik dengan Edgar!” Rainie menimpali dengan kesal, “Aku sudah muak untuk mendengarnya. Apa kamu bisa ganti alasan lain! Sebenarnya di mana tempat pensilku?”“Mama ….” Susan menyeka air matanya. Dia tidak ingin menjelaskan hal yang tidak berguna, “Aku tidak tahu.”“Kamu kerjaannya cuma di rumah, apa mungkin kamu nggak tahu?” Rainie tidak percaya. “Apa kamu diam-diam masuk ke kamarku, lalu beresin barangku?”Kali ini Susan sungguh merasa takut. Sebelumnya Rainie memang pernah berpesan untuk tidak boleh masuk ke kamarnya, hanya saja Rainie sering tidak pulang ke rumah. Susan merasa kamar itu tidak boleh dibiarkan begitu saja. Nantinya kamar itu pasti akan sangat kotor. Jadi, Susan membuka pintu kamar dengan kunci cadangan, lalu membereskannya.Namun, Susan berani bersumpah bahwa dia tidak pernah melihat tempat pensil apa pun. Dia juga tidak bera
Baca selengkapnya

Bab 1506

Rainie tidak menjawab, dia langsung berjalan pergi. Langkah kakinya semakin cepat lagi. Saking cepatnya, dia hampir saja menabrak Fahrel yang baru pulang.“Kenapa buru-buru?” Raut wajah Fahrel tampak muram. Dapat diketahui bahwa suasana hatinya sedang buruk. “Rainie, berhenti!”Rainie meliriknya sekilas. Dia tidak meladeni Fahrel, lalu melanjutkan langkahnya.“Rainie! Aku lagi ngomong sama kamu, kamu dengar tidak? Kenapa kamu semakin kurang ajar saja?” Fahrel sangatlah marah. Dia berjalan maju hendak menarik Rainie, tetapi tangannya malah ditarik oleh Susan. “Sudahlah, ada apa dengan kalian berdua? Kalian selalu bertengkar ketika bertemu. Padahal setahun juga baru ketemu beberapa kali saja!”“Semuanya karena kamu terlalu memanjakannya!” ucap Fahrel dengan kesal. Dia melihat putrinya telah memasuki mobil, dia pun tidak mengejar Rainie lagi. Dia menurunkan tangannya, lalu memaki, “Kalian semua memang kurang ajar!”Kedua mata Susan terbelalak. “Kamu marahi aku kurang ajar?”“Aku lagi mara
Baca selengkapnya

Bab 1507

“Kalau dia tidak mendapatkan keuntungan apa-apa, kenapa dia memperlakukan Setiawan Group dengan sebaik itu? Kenapa dia tidak memberikan proyek itu kepada adik iparnya sendiri? Bukankah seharusnya hubungannya lebih dekat sama aku? Dia melakukan semua pasti demi uang! Hanya saja, aku tidak tahu dari jalur mana mereka memberikan uang itu! Aku tahu tidak mungkin si Brandon itu baik hati! Dia itu orangnya licik!”Semakin dibicarakan, Fahrel merasa semakin emosi saja. Dia langsung berdiri. “Aku pergi cari dia dulu!”Baru saja Fahrel hendak melangkah pergi, dia menyadari istrinya malah menghalangi langkahnya. “Apa yang kamu lakukan? Jangan halangi aku! Meskipun kamu menghalangiku, aku tetap akan ke sana! Aku pasti akan beri pelajaran kepadanya! Si Edgar itu sungguh keterlaluan!”“Ngapain aku halangi kamu? Aku ingin pergi bersamamu!” Susan segera pergi mengambil tasnya, lalu berkata, “Benar apa katamu! Kita mesti minta penjelasan sama dia! Padahal selama ini kami selalu memperlakukan Bella den
Baca selengkapnya

Bab 1508

“Rainie, kenapa kamu di sini?” Susan merasa kaget. Dia langsung berlari ke sisi Rainie.Kening Rainie tampak berkerut. “Kenapa kalian ke sini?”“Ada sedikit urusan. Bagaimana denganmu?” tanya Fahrel sembari berdeham.“Aku juga ada urusan!” Tanpa menoleh sama sekali, Rainie melihat ke sisi Bella. “Katakanlah, di mana tempat pensilku?”Bella mengangkat kedua tangannya, lalu menunjukkan wajah tidak berdaya. “Kak Rainie, aku benar-benar nggak ambil tempat pensilmu. Aku saja nggak tahu gimana bentuk tempat pensilmu. Lagi pula, untuk apa aku ambil tempat pensilmu?”“Siapa juga yang tahu untuk apa kamu ambil tempat pensilku? Siapa lagi kalau bukan kamu? Kata mamaku, belakangan ini cuma kamu saja yang datang ke rumahku!” balas Rainie dengan sinus.Ketika mendengar namanya, Susan pun tersenyum canggung. “Bella, tempat pensil Kak Rainie-mu hilang. Tempat pensil itu sangat berarti baginya. Memang tidak ada yang datang ke rumah, selain kamu. Tapi aku merasa kamu tidak mungkin mengambilnya. Apa … k
Baca selengkapnya

Bab 1509

Susan memuji sembari ingin memamerkan jerih payahnya. Seandainya bukan berkat Susan, mana mungkin Bella bisa lebih kurus dan lebih bersemangat? Bella bahkan tidak kelihatan selemas dulu lagi.Pokoknya Edgar telah berutang banyak terhadap mereka! Edgar mesti memberi penjelasan kepadanya!“Kalau dia minum, mana mungkin dia akan seperti sekarang ini?” Rainie melirik Bella sekilas, lalu tersenyum dengan dingin.Bella melepaskan tangannya dari genggaman Susan, lalu menegakkan tubuhnya. Dia berjalan selangkah demi selangkah menatap wajah Rainie. “Jadi, aku semestinya bagaimana? Gimana Kak Rainie bisa tahu resep obat apa yang dibuka oleh dokter genius dan gimana khasiatnya? Kak Rainie ngerti teknik pengobatan, ya?”Susan yang berada di samping segera menjelaskan, “Rainie memang telah lama mempelajari ilmu pengobatan. Apa kamu lu ….”“Kak Rainie belajar ilmu pengobatan modern,” sela Bella, “Aku nggak tahu sejak kapan Kak Rainie belajar ilmu pengobatan tradisional? Hebat sekali!”“Siapa suruh k
Baca selengkapnya

Bab 1510

“Apa kamu tidak pernah dengar? Setelah ada mama tiri, kamu akan punya papa tiri! Tidak peduli seberapa baiknya papamu kepadamu, tapi setelah kedatangan mama tiri di rumah ini, kehidupanmu juga tidak akan nyaman lagi!” Susan berusaha untuk membujuk Bella, “Kita juga tidak tahu apa yang ada di dalam hati wanita itu. Bisa jadi dia menyukai kekuasaan papamu. Kalau kamu tidak meningkatkan kewaspadaanmu, bagaimana dengan dirimu nanti?”“Iya!” Fahrel yang berada di samping menimpali, “Kenapa kamu tidak perhatian sama papamu? Apa kamu tidak merasa bersalah terhadap mamamu yang sudah meninggal itu?”“Mamaku sudah meninggal 20 tahunan. Aku rasa Mama pasti berharap Papa bisa hidup bahagia. Lagi pula ….” Bella tertegun sejenak, lalu menatap mereka berdua. “Om, Tante, sepertinya kalian terlalu ikut campur dalam masalah pribadi papaku? Kalau kalian keberatan, seharusnya kalian ngomong sama papaku, bukan sama aku.”“Kamu ….”Fahrel dan Susan saling bertukar pandang. Susan menarik lengan Bella. “Dasar
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
149150151152153
...
220
DMCA.com Protection Status