“Kenapa aku mesti diam? Oh, sekarang kakakku sudah tiada, jadi begini caramu memperlakukan anggota keluarganya? Aku itu adik satu-satunya kakakku. Waktu itu, kamu sudah berjanji untuk menjagaku. Apa begini caramu menjagaku? Edgar, aku kira kamu sangat baik. Cih! Ternyata kamu sama saja dengan anggota pemerintahan yang lain, sama-sama berhati busuk.”“Oh, aku mengerti …. Kamu telah mencari istri baru, jadi kamu sudah melupakan istri lamamu, ‘kan? Apa kamu lupa kalau bukan karena kakakku melahirkan anak untukmu, mana mungkin dia akan kehilangan nyawanya? Sia-sia kakak memperlakukanmu dengan begitu baik. Kak, buka matamu lebar-lebar. Lelaki ini ….”“Fahrel!” Jeritan Edgar mengagetkan Fahrel. Semua omongan yang hendak dilontarkannya pun langsung ditelannya kembali.“Asal kamu tahu, kalau kamu omong kosong lagi, aku akan suruh pengacaraku untuk menggugatmu! Proyek vaksinasi dijalankan sesuai dengan prosedur. Kalau kamu merasa tidak puas, kamu bisa menyelidiki masalah ini atau menggugatku! J
Read more