Beranda / Romansa / Istri Kesayangan CEO / Bab 1541 - Bab 1550

Semua Bab Istri Kesayangan CEO: Bab 1541 - Bab 1550

2192 Bab

Bab 1541

“Di tempat yang aman.” Yuna sengaja tidak memberi tahu Brandon.Masalah Yuna belajar ilmu pengobatan dari Juan juga tidak diketahui banyak orang. Yuna juga bukan sengaja ingin merahasiakannya dari Brandon. Hanya saja, Yuna merasa tidak ada artinya untuk memberi tahu masalah ini saat ini.“Di tempat yang aman?” Brandon menatap Yuna, lalu bertanya dengan tersenyum, “Sekarang kamu malah punya rahasia sama aku?”“Kenapa? Cuma kamu saja yang boleh punya tempat aman? Aku nggak boleh?” Yuna mengamati ruangan bawah tanah. Selain tidak ada pancaran sinar matahari, sepertinya persyaratan di ruangan ini cukup bagus.“Ada saluran ventilasi di sini. Jadi, meski tempat ini di bawah tanah, tidak akan terasa pengap. Tapi masalah pencahayaan memang tidak diatasi lagi. Yang paling penting saat ini adalah keselamatan.” Sepertinya Brandon bisa membaca pemikiran istrinya. Dia pun segera menjelaskan.“Emm.” Yuna mengangguk. “Oh ya, aku baca berita katanya setelah terkena wabah penyakit, bagian dada akan ter
Baca selengkapnya

Bab 1542

Susan sudah mencari tahu selama dua hari ini. Namun, dia tidak menemukan apa-apa. Susan sudah mulai putus asa.Awalnya Susan menyepelekan masalah ini. Dia mengira tidaklah sulit untuk mendapatkan sedikit petunjuk dari gosip ini. Namun setelah bertanya seluruh teman bermain mahyongnya, semuanya malah tidak tahu apa-apa. Susan juga sudah bertanya pada temannya yang merupakan istri dari para anggota pemerintahan. Hanya saja, mereka juga tidak memberikan informasi apa-apa kepada Susan. Bahkan, ada orang yang penasaran dan kembali bertanya, sejak kapan Edgar mencari istri baru?Selama dua hari ini, Susan sudah kebanyakan bertanya hingga tenggorokannya terasa kering. Namun, dia tidak menemukan hal yang berguna. Fahrel juga semakin emosi lagi. Raut wajahnya juga semakin muram.“Setiap harinya cuma tahu ke klinik kecantikan dan main mahyong saja! Kamu memang tidak berguna! Kamu bahkan tidak bisa menyelesaikan hal sepele seperti ini!” omel Fahrel.“Hal sepele? Kalau kamu merasa hal ini sepele,
Baca selengkapnya

Bab 1543

“Bukannya kalian bilang sendiri ingin minta maaf sama dia? Apa aku nggak boleh ke sana?” Rainie mengerutkan keningnya. Dia merasa agak kesal.Banyak sekali omong kosong mereka! Jika tahu seperti ini, Rainie akan pergi sendiri. Hanya saja, akan lebih gampang untuk membahas masalah vaksinasi jika pergi bersama mereka.Kepikiran dengan ucapan bos tadi, hati Rainie terasa penat. Dia semakin tidak sabar saja. “Jadi, kalian mau pergi atau nggak?”“Pergi!”“Tidak!”Kedua orang menjawab dengan serempak.Fahrel mengatakan “pergi”, dia merasa setelah Rainie meminta maaf, bisa jadi Edgar akan memaafkannya. Dia juga tidak ingin memutuskan hubungan dengan Edgar.Meskipun proyek vaksinasi tidak jatuh ke tangan Fahrel, setidaknya dia masih memiliki status adik iparnya Edgar. Dengan begitu, pasti masih ada kesempatan di kemudian hari. Seandainya status penting ingin menghilang, boleh dikatakan bahwa Fahrel bukanlah apa-apa lagi.Susan-lah yang menolak permintaan putrinya. Dia segera maju untuk menarik
Baca selengkapnya

Bab 1544

Sepertinya ucapan Susan memang masuk akal. Hanya saja, Fahrel masih saja merasa aneh, tapi dia tidak tahu bagian mana yang aneh. Sudahlah, lagi pula sebentar lagi mereka akan tiba di rumah Edgar. Pada saat itu, Fahrel pun akan tahu apa yang terjadi.Namun, mereka bertiga malah ditahan di luar rumah. Pelayan berkata, “Nona Bella tidak di rumah. Kalian datangnya lain hari saja.”“Kenapa bisa tidak ada di rumah? Biasanya Bella selalu di rumah. Kenapa? Apa dia ke rumah Yuna lagi?” Susan menaikkan nada bicaranya. Dia sungguh marah saat ini.Biasanya Susan selalu dipersilakan masuk ke rumah. Namun gara-gara pertengkaran mereka waktu itu, pelayan malah menghalangi langkah mereka di depan pintu gerbang. Rasanya sungguh menjengkelkan!“Bukan, Nona Bella pergi jalan-jalan,” jawab si pelayan.“Jalan-jalan? Mana mungkin! Siapa juga yang tidak tahu Bella jarang keluar rumah? Mana mungkin dia pergi jalan-jalan? Apa dia masih marah? Tidak ingin bertemu kami? Biarkan kami ke dalam, biar aku jelaskan s
Baca selengkapnya

Bab 1545

“Dokter genius!” jawab Susan dengan penuh semangat.Rainie spontan membalikkan kepala melihat ke sisi mereka berdua.“Dokter genius?” ulang Fahrel sekali lagi. Dia bahkan tidak sempat merespons.“Iya, gimanapun, dia sudah berhasil mengobati penyakit Bella, bahkan berhasil mendiagnosis ada racun di tubuh Bella. Edgar pasti merasa berutang budi terhadap dokter genius itu. Kamu sendiri juga kenal sama Edgar, orangnya memang kolot, tapi dia tidak suka berutang budi. Seandainya kita meminta dokter genius untuk membantu kita, bisa jadi semuanya akan terselesaikan.” Ketika kepikiran dengan kemungkinan ini, hati Susan terasa berbunga-bunga.Rainie kembali terdiam.Fahrel mengerutkan keningnya. “Apa dia bersedia untuk membantu kita? Seingatku, dokter genius itu … susah untuk diajak bicara?”Rainie spontan berdeham. Susan menjelaskan, “Dia memang kelihatannya arogan, tapi dia bersedia untuk mengobati penyakit Bella. Setelah berhubungan lama dengan dia, aku merasa dia tidaklah sulit untuk diajak
Baca selengkapnya

Bab 1546

Setelah mendengar ucapan itu, Edgar dan Bella spontan menghentikan langkah mereka, lalu membalikkan tubuh mereka.Rainie yang berdiri di ujung sana masih tidak berbicara. Ketika namanya dipanggil, Rainie baru menggerakkan tubuhnya berjalan maju dengan perlahan. “Om, Bella, maaf.”Ucapan yang dilontarkan Rainie memang sangat serius. Namun, dia masih saja berdiri dengan tegak. “Waktu itu aku bukan sengaja. Aku hanya terlalu buru-buru. Setelah melihat kamu baik-baik saja, aku pun merasa lega.”“Oh ya?” Bella tersenyum. “Apa Kak Rainie benar-benar gembira ketika melihat aku baik-baik saja?”Rainie terdiam membisu. Susan yang berada di samping pun merasa gugup. Dia segera menjelaskan, “Bella, kamu tahu sendiri Kak Rainie-mu ini memang tidak jago bicara. Dia juga begitu sama kami. Tapi sebenarnya dia perhatian banget sama kamu!”“Kamu tahu sendiri setiap harinya dia mengurung diri di ruang penelitian dan tidak pernah pulang. Tapi setelah kamu terluka, dia terus merasa khawatir dan bersalah.
Baca selengkapnya

Bab 1547

Seusai berbicara, Edgar menepuk-nepuk tangan putrinya, lalu membawanya masuk ke dalam.Saat mendengar ucapan itu, Fahrel sungguh merasa gembira. Dia merasa Edgar pasti tidak akan bersikap terlalu kejam terhadapnya.Fahrel segera memberi isyarat mata kepada istri dan juga putrinya. Dia mengisyaratkan mereka untuk mengikuti langkahnya.Setelah masuk ke dalam ruangan, Bella melepaskan jaketnya, lalu mencuci tangan dan wajahnya. Saat ini pelayan sudah menyerahkan teh yang sudah dipersiapkannya. Dia mengambil teh, lalu menyesapnya. Rasanya sungguh nyaman.“Minum teh apa? Kenapa ada bau obatnya?” tanya Susan sembari mengendus.“Obat herbal. Tapi sudah diracik sesuai dengan kondisi tubuhku. Jadi, Om dan Tante nggak boleh minum,” balas Bella, “Masih ada teh dan kopi di rumah.”“Oh, pantas saja! Apa obat itu dibuka oleh dokter genius? Bella, kamu mesti berterima kasih kepada dokter genius itu.” Susan langsung memanfaatkan kesempatan.Maksud di balik ucapan Susan adalah ingin mengingatkan Bella
Baca selengkapnya

Bab 1548

Fahrel dan Susan langsung terdiam. Mereka berdua saling bertukar pandang. Entah kenapa topik pembicaraan malah menjadi seperti ini.“Bella, mungkin kamu salah pengertian. Kalau mamamu masih hidup, mana mungkin dia tidak membantu Om? Om itu satu-satunya adik mamamu!” Susan segera berkata.“Aku nggak salah pengertian! Kalian sendiri juga bilang mamaku orangnya baik hati. Masalah vaksinasi bukanlah masalah sepele. Coba kalian lihat bagaimana kondisi negara di luar sana. Waktu sangat mendesak. Volume pekerjaan juga sangat besar. Masalah ini harus diatasi dengan serius!” “Perusahaan Om memang bagus, tapi dana kalian terlalu tipis dan nggak punya sokongan teknis yang kuat. Kalau proyek ini jatuh ke tangan Om, bisa jadi Om akan kesulitan untuk menyelesaikannya. Kalau Om nggak berhasil menyelesaikan proyek vaksinasi, bisa jadi Om akan dimarahi oleh banyak orang,” ucap Bella dengan serius. “Kalau Mama masih hidup, dia pasti kasihan sama Om, nggak bakal kasih proyek ini kepada Om.”“Kamu ….” Ha
Baca selengkapnya

Bab 1549

Rainie terdiam.Fahrel dan Susan tidak tahu apa-apa. Mereka menatap Rainie dengan bingung. “Rainie? Benarkah? Ada apa? Kenapa aku tidak pernah mendengar kamu mengungkit masalah ini?”“Hanya masalah sepele. Tak disangka Om akan mengetahuinya,” balas Rainie dengan datar setelah tersadar dari bengongnya.“Masalah sepele?” Ujung bibir Edgar melengkung ke atas. Dia berkata, “Pihak kepolisian bahkan sudah ke sana. Dengar-dengar laboratorium digeledah semuanya karena ada yang hilang di laboratorium kalian. Apa masalah ini termasuk masalah sepele?”Setelah mendengar ucapan Edgar, raut wajah Susan langsung menjadi pucat. “Benarkah? Rainie, apa benar ada masalah seperti ini? Ada yang hilang? Astaga, mengerikan sekali! Lebih baik kamu mengundurkan diri saja. Jangan bekerja di sana lagi! Kalau sampai kamu yang hilang, Mama dan Papa pasti tidak bisa hidup lagi.”Rainie tidak menenangkan ibunya, melainkan berkata pada Edgar, “Semua itu hanya gosip belaka. Kenapa Om malah percaya dengan kabar burung
Baca selengkapnya

Bab 1550

“Jadi … jadi apa yang terjadi?” Susan masih merasa bingung.“Masalah ini nggak penting. Setiap harinya pasti ada yang meninggal di muka bumi ini. Semuanya sangat normal. Sekarang kita lagi bahas masalah vaksinasi, Om jangan alihkan topik pembicaraan,” balas Rainie.Setelah mendengar ucapan Rainie, Fahrel yang sedang bingung langsung berkata, “Iya, benar, Kak. Masalah orang lain tidak ada hubungannya dengan kita. Sekarang kita bahas masalah vaksinasi saja, jangan peduliin siapa yang hilang maupun mati. Kalau proyek vaksinasi ini tidak bisa diserahkan kepadaku, aku dan seluruh anggota keluargaku pasti akan mati!”“Jadi, hidup matinya orang lain tidak penting?” tanya Edgar dengan mengangkat-angkat alisnya.“Apa hubungannya hidup matinya orang lain sama kita? Dokter genius itu hanyalah dokter yang kami undang untuk mengobati Bella. Meskipun dia benar-benar hilang, semua itu juga tidak ada hubungannya sama kita. Bukankah pihak kepolisian juga lagi mencarinya? Kita … kita juga tidak bisa mem
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
153154155156157
...
220
DMCA.com Protection Status