Share

Bab 1544

Penulis: Awan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-01 17:44:39
Sepertinya ucapan Susan memang masuk akal. Hanya saja, Fahrel masih saja merasa aneh, tapi dia tidak tahu bagian mana yang aneh. Sudahlah, lagi pula sebentar lagi mereka akan tiba di rumah Edgar. Pada saat itu, Fahrel pun akan tahu apa yang terjadi.

Namun, mereka bertiga malah ditahan di luar rumah. Pelayan berkata, “Nona Bella tidak di rumah. Kalian datangnya lain hari saja.”

“Kenapa bisa tidak ada di rumah? Biasanya Bella selalu di rumah. Kenapa? Apa dia ke rumah Yuna lagi?” Susan menaikkan nada bicaranya. Dia sungguh marah saat ini.

Biasanya Susan selalu dipersilakan masuk ke rumah. Namun gara-gara pertengkaran mereka waktu itu, pelayan malah menghalangi langkah mereka di depan pintu gerbang. Rasanya sungguh menjengkelkan!

“Bukan, Nona Bella pergi jalan-jalan,” jawab si pelayan.

“Jalan-jalan? Mana mungkin! Siapa juga yang tidak tahu Bella jarang keluar rumah? Mana mungkin dia pergi jalan-jalan? Apa dia masih marah? Tidak ingin bertemu kami? Biarkan kami ke dalam, biar aku jelaskan s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1545

    “Dokter genius!” jawab Susan dengan penuh semangat.Rainie spontan membalikkan kepala melihat ke sisi mereka berdua.“Dokter genius?” ulang Fahrel sekali lagi. Dia bahkan tidak sempat merespons.“Iya, gimanapun, dia sudah berhasil mengobati penyakit Bella, bahkan berhasil mendiagnosis ada racun di tubuh Bella. Edgar pasti merasa berutang budi terhadap dokter genius itu. Kamu sendiri juga kenal sama Edgar, orangnya memang kolot, tapi dia tidak suka berutang budi. Seandainya kita meminta dokter genius untuk membantu kita, bisa jadi semuanya akan terselesaikan.” Ketika kepikiran dengan kemungkinan ini, hati Susan terasa berbunga-bunga.Rainie kembali terdiam.Fahrel mengerutkan keningnya. “Apa dia bersedia untuk membantu kita? Seingatku, dokter genius itu … susah untuk diajak bicara?”Rainie spontan berdeham. Susan menjelaskan, “Dia memang kelihatannya arogan, tapi dia bersedia untuk mengobati penyakit Bella. Setelah berhubungan lama dengan dia, aku merasa dia tidaklah sulit untuk diajak

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1546

    Setelah mendengar ucapan itu, Edgar dan Bella spontan menghentikan langkah mereka, lalu membalikkan tubuh mereka.Rainie yang berdiri di ujung sana masih tidak berbicara. Ketika namanya dipanggil, Rainie baru menggerakkan tubuhnya berjalan maju dengan perlahan. “Om, Bella, maaf.”Ucapan yang dilontarkan Rainie memang sangat serius. Namun, dia masih saja berdiri dengan tegak. “Waktu itu aku bukan sengaja. Aku hanya terlalu buru-buru. Setelah melihat kamu baik-baik saja, aku pun merasa lega.”“Oh ya?” Bella tersenyum. “Apa Kak Rainie benar-benar gembira ketika melihat aku baik-baik saja?”Rainie terdiam membisu. Susan yang berada di samping pun merasa gugup. Dia segera menjelaskan, “Bella, kamu tahu sendiri Kak Rainie-mu ini memang tidak jago bicara. Dia juga begitu sama kami. Tapi sebenarnya dia perhatian banget sama kamu!”“Kamu tahu sendiri setiap harinya dia mengurung diri di ruang penelitian dan tidak pernah pulang. Tapi setelah kamu terluka, dia terus merasa khawatir dan bersalah.

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1547

    Seusai berbicara, Edgar menepuk-nepuk tangan putrinya, lalu membawanya masuk ke dalam.Saat mendengar ucapan itu, Fahrel sungguh merasa gembira. Dia merasa Edgar pasti tidak akan bersikap terlalu kejam terhadapnya.Fahrel segera memberi isyarat mata kepada istri dan juga putrinya. Dia mengisyaratkan mereka untuk mengikuti langkahnya.Setelah masuk ke dalam ruangan, Bella melepaskan jaketnya, lalu mencuci tangan dan wajahnya. Saat ini pelayan sudah menyerahkan teh yang sudah dipersiapkannya. Dia mengambil teh, lalu menyesapnya. Rasanya sungguh nyaman.“Minum teh apa? Kenapa ada bau obatnya?” tanya Susan sembari mengendus.“Obat herbal. Tapi sudah diracik sesuai dengan kondisi tubuhku. Jadi, Om dan Tante nggak boleh minum,” balas Bella, “Masih ada teh dan kopi di rumah.”“Oh, pantas saja! Apa obat itu dibuka oleh dokter genius? Bella, kamu mesti berterima kasih kepada dokter genius itu.” Susan langsung memanfaatkan kesempatan.Maksud di balik ucapan Susan adalah ingin mengingatkan Bella

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1548

    Fahrel dan Susan langsung terdiam. Mereka berdua saling bertukar pandang. Entah kenapa topik pembicaraan malah menjadi seperti ini.“Bella, mungkin kamu salah pengertian. Kalau mamamu masih hidup, mana mungkin dia tidak membantu Om? Om itu satu-satunya adik mamamu!” Susan segera berkata.“Aku nggak salah pengertian! Kalian sendiri juga bilang mamaku orangnya baik hati. Masalah vaksinasi bukanlah masalah sepele. Coba kalian lihat bagaimana kondisi negara di luar sana. Waktu sangat mendesak. Volume pekerjaan juga sangat besar. Masalah ini harus diatasi dengan serius!” “Perusahaan Om memang bagus, tapi dana kalian terlalu tipis dan nggak punya sokongan teknis yang kuat. Kalau proyek ini jatuh ke tangan Om, bisa jadi Om akan kesulitan untuk menyelesaikannya. Kalau Om nggak berhasil menyelesaikan proyek vaksinasi, bisa jadi Om akan dimarahi oleh banyak orang,” ucap Bella dengan serius. “Kalau Mama masih hidup, dia pasti kasihan sama Om, nggak bakal kasih proyek ini kepada Om.”“Kamu ….” Ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1549

    Rainie terdiam.Fahrel dan Susan tidak tahu apa-apa. Mereka menatap Rainie dengan bingung. “Rainie? Benarkah? Ada apa? Kenapa aku tidak pernah mendengar kamu mengungkit masalah ini?”“Hanya masalah sepele. Tak disangka Om akan mengetahuinya,” balas Rainie dengan datar setelah tersadar dari bengongnya.“Masalah sepele?” Ujung bibir Edgar melengkung ke atas. Dia berkata, “Pihak kepolisian bahkan sudah ke sana. Dengar-dengar laboratorium digeledah semuanya karena ada yang hilang di laboratorium kalian. Apa masalah ini termasuk masalah sepele?”Setelah mendengar ucapan Edgar, raut wajah Susan langsung menjadi pucat. “Benarkah? Rainie, apa benar ada masalah seperti ini? Ada yang hilang? Astaga, mengerikan sekali! Lebih baik kamu mengundurkan diri saja. Jangan bekerja di sana lagi! Kalau sampai kamu yang hilang, Mama dan Papa pasti tidak bisa hidup lagi.”Rainie tidak menenangkan ibunya, melainkan berkata pada Edgar, “Semua itu hanya gosip belaka. Kenapa Om malah percaya dengan kabar burung

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1550

    “Jadi … jadi apa yang terjadi?” Susan masih merasa bingung.“Masalah ini nggak penting. Setiap harinya pasti ada yang meninggal di muka bumi ini. Semuanya sangat normal. Sekarang kita lagi bahas masalah vaksinasi, Om jangan alihkan topik pembicaraan,” balas Rainie.Setelah mendengar ucapan Rainie, Fahrel yang sedang bingung langsung berkata, “Iya, benar, Kak. Masalah orang lain tidak ada hubungannya dengan kita. Sekarang kita bahas masalah vaksinasi saja, jangan peduliin siapa yang hilang maupun mati. Kalau proyek vaksinasi ini tidak bisa diserahkan kepadaku, aku dan seluruh anggota keluargaku pasti akan mati!”“Jadi, hidup matinya orang lain tidak penting?” tanya Edgar dengan mengangkat-angkat alisnya.“Apa hubungannya hidup matinya orang lain sama kita? Dokter genius itu hanyalah dokter yang kami undang untuk mengobati Bella. Meskipun dia benar-benar hilang, semua itu juga tidak ada hubungannya sama kita. Bukankah pihak kepolisian juga lagi mencarinya? Kita … kita juga tidak bisa mem

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1551

    “Iya, iya,” jawab Fahrel mengangguk seraya. Susan yang berada di samping Fahrel pun ikut tersenyum.“Makanya aku juga menyangka teganya keponakan sendiri menyakiti anakku. Masih kecil saja sudah jahat begitu,” tutur Edgar, dengan matanya yang tajam menatap ke arah Rainie bagaikan pisau yang hendak menusuknya.Fahrel dan Susan tampak kebingungan, hanya Rainie seorang saja yang ekspresi wajahnya terlihat tidak berubah sedikit pun. Lantas, Rainie menaikkan alis matanya dan berkata, “Maksud Om apa? Aku nggak ngerti.”Rainie hanya memasang wajah polos tak berdosa seakan dia tidak tahu apa-apa tentang permasalahan ini. Mendengar perkataan Rainie, Susan pun menambahi, “Betul! Ini pasti cuma salah paham. Kak Edgar kenapa ngomong begitu sama Rainie? Kan kamu sendiri yang bilang Rainie itu keponakanmu. Omongan kamu itu sudah keterlaluan! Rainie ada salah apa sampai kamu menghukum dia atau menegurnya, aku nggak pernah ikut-ikutan. Tapi aku nggak terima dengan apa yang Kak Edgar bilang barusan!”“

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1552

    “Enak saja! Kalau memang efeknya jangka panjang, berarti Bella sudah terkena racunnya entah dari berapa tahun yang lalu. Waktu itu Rainie masih kecil, ngerti apa dia soal itu? Dan juga, dari dulu Rainie nggak begitu sering main bareng sama Bella, jadi mana mungkin Rainie yang meracuni Bella. Kamu jangan fitnah sembarangan, ya!” bentak Susan.Rainie yang meracuni Bella? Yang benar saja! Susan tahu betul seperti apa sifat anak perempuannya sendiri. Rainie memang punya karakter yang aneh dan tidak begitu dekat dengan ibunya, tapi tak dapat disangkal bahwa Rainie adalah anak yang pintar dan baik hati.“Benar apa yang mamakubilang, mungkin Om Edgar yang salah paham, atau … Om terhasut sama omongan orang lain?” tutur Rainie. Dia duduk tegap dengan wajah yang tersenyum manis, membuatnya terlihat seperti murid yang teladan dan penurut, sehingga dilihat dari sisi mana pun, Rainie tidak tampak seperti seseorang yang jahat seperti apa yang dikatakan oleh Edgar.“Siapa yang bilang ke Om kalau aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2290

    “Terus gimana kalau dia sudah nggak berguna lagi?” tanya Chermiko.“.…”Seketika mereka langsung terdiam. Tidak ada yang thau pasti apa yang mereka lakukan, dan perasaan itu amat sangat membuat mereka tidak nyaman. ***Terlihat sekali betapa terburu-burunya Fred menanti Yuna bisa pilih kembali. Setiap hari dia meminta dokternya untuk memeriksa Yuna dan memberikannya berbagai macam obat yang sesungguhnya tidak diperlukan. Yuna tidak masalah dengan itu. Dia membiarkan mereka memasukkan berbagai macam vitamin dan obat ke tubuhnya. Namun satu-satunya permintaan dia adalah Juan harus tetap berada di sekitarnya. Dengan kata lain, Juan harus tetap berada di satu kamar yang sama. Karena hanya dengan begitulah dia bisa memastikan keamanan Juan.Karena takut Yuna akan melakukan percobaan bunuh diri untuk yang kedua kalinya, meski protes, Fred tetap memenuhi kemauannya karena dia tidak mau terjadi masalah lagi. Sudah cukup lama Yuna tidak berkesempatan untuk berdua saja dengan Juan di dalam satu

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2289

    Setelah pembicaraan berakhir, Shane langsung mengetuk kamar Brandon dan Chermiko.“Dia mau resep obat itu,” katanya kepada mereka.Mereka berdua saling bertukar pandang sesaat, dan Chermiko berkata, “Mimpi.”“Dia benar-benar tamak juga ya ternyata,” timpal Brandon.“Jadi kita sebaiknya gimana?” tanya Shane.“Obat itu sejak awal memang nggak ada. Kalau kamu tanya kita harus gimana, apa kita perlu kasih obat palsu?” sahut Chermiko.Obat itu hanyalah karangan dan tidak pernah ada secara nyata, mau bagaimana caranya mereka memberikannya kepada Rainie? Namun di saat itu Brandon bilang kepada mereka, “Kurasa … bisa saja.”“Eh?”“Sekarang aku kasih kamu satu resep, aku bilang ini resep obat untuk bisa menghilang. Apa kamu bisa tahu kalau resep itu palsu?” tanya Brandon.“Nggak akan bisa, kecuali aku tes langsung melalui eksperimen,” jawab Chermiko. Dia tahu apa yang Brandon maksud, tetapi dia menepisnya, “Nggak bisa begitu! Dia pasti langsung tahu begitu aku selesai bereksperimen.”“Tapi pali

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2288

    “Nggak ada apa-apa. Di sini tenan-tenang saja. Gimana anakku?”Seketika itu Rainie terdiam sesaat. Bahkan ketika di bawah pengaruh hipnotis pun Shane masih tidak bisa melupakan anaknya. Kalau Rainie memberi tahu kalau anaknya sudah mati, dia pasti akan menggila dan bisa jadi terlepas dari pengaruhnya.“Aku masih cari cara, tapi kamu tahu sendiri aku nggak bisa keluar dengan bebas. Aku nggak bisa ke Yuraria. Kalaupun aku mau menolong, aku nggak bisa. Waktu itu kamu ada bilang soal obat yang bisa bikin menghilang. Itu gimana?”“Aku nggak ngerti. Maksudnya apa?”“Kamu pernah bilang mereka menemukan komposisi obat itu, terus mereka teliti, bukan? Hasilnya gimana?”Meskipun Rainie merasa itu tidak masuk akal, Shane tidak punya alasan untuk membohonginya. Dan karena Shane sudah bilang begitu, mungkinkah memang ada kemungkinan? Rainie tidak berhasil meneliti obat tersebut, tetapi jika mereka mendapat kemajuan, siapa tahu itu bisa menjadi inspirasi untuk Rainie, dan dia bisa memanfaatkan Shane

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2287

    “Tapi gimana kalau gagal?” tanya Rainie.Berdasarkan histori dan data-data yang Rainie lihat di lab, dia tidak yakin eksperimen Fred akan berhasil. Akan tetapi dia tidak berani berkata jujur karena Fred tidak pernah mau menerima yang namanya kegagalan. Membuat Fred kecewa tidak akan memberikan hal baik, tetapi … Rainie sendiri sesungguhnya berharap eksperimen itu gagal.Jika berhasil, Fred akan senang, tetapi itu tidak ada untungnya bagi Rainie. Jika gagal, Fred pasti akan mencobanya lagi, dan di saat itu dia mau tidak mau akan bergantung kepada Rainie.“Kerja yang benar, nanti pasti kuberi imbalan yang sesuai!” kata Fred. “Terus awasi Ross, sama si Shane itu juga. Oh ya, akhir-akhir ini apa Shane ada mencari anaknya lagi?”“Ada, sih. Dia bahkan sudah tahu anaknya ada di istana kerajaan Yuraria, tapi dia nggak bisa apa-apa juga,” balas Rainie.“Ya, dia nggak akan berani macam-macam! Berhubung kamu juga sudah berhasil mengendalikan pikiran dia, kasih tahu dia kalau anaknya sudah mati. B

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2286

    “Eh? Yang benar? Kalau begitu aku ….”“Tapi ingat, kamu bebas keluar masuk di dalam gedung, bukan keluar dari tempat ini. Paham? Kalau kamu berani keluar satu langkah saja, aku nggak bisa melindungi kamu!” kata Fred sembari menepuk bahu Rainie dengan ringan.Seketika itu juga hanya dalam sekejap kegirangan Rainie langsung menghilang. Di detik itu dia mengira sudah bisa bebas keluar masuk kedutaan dan mendapatkan kembali kebebasannya. Namun ketika dipikirkan lagi dengan baik, apa yang Fred katakan tidaklah salah. Lagi pula apa untungnya juga Rainie keluar. Dengan kondisi sekarang ini, dia keluar sedikit saja pasti akan langsung ditangkap oleh anak buahnya Brandon atau Edgar.Bicara soal Edgar membuat Rainie teringat dengan lab yang sudah dihancurkan itu, serta kedua orang tua dan juga rumahnya. Rainie sempat berpikir untuk mengunjungi rumahnya semenjak dia bebas dari Brandon. Tetapi dari kejauhan Rainie melihat ada orang yang memindahkan barang-barang di rumahnya. Dan dari omongan orang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2285

    Ross melihat ke sana kemari seolah-olah sedang khawatir ada orang yang sewaktu-waktu datang mengejarnya. Rainie yang menyadari perilaku itu segera berkata, “Pak Fred ada pertanyaan untuk Pangeran. Dia pasti berniat baik, jadi tolong Pangeran jawab pertanyaannya dengan baik, ya?”Kemudian, Rainie sekali lagi mengetuk jarinya ke botol. Ross tampak mengernyit dan sedikit kebingungan, tetapi dia lalu mengangguk dan berkata, “Ya!”Rainie berbalik menatap Fred dan mundur ke belakangnya. Sembari menatap Ross dari balik layar ponsel, dia berdeham, “Pangeran Ross, selama perjalanan apa sudah dapat kabar tentang Yang Mulia?”Sudah pasti belum ada, tetapi Fred sengaja bertanya seperti itu kepada Ross. Benar saja, Ross menggelengkan kepala menjawab, “Belum ada. Tapi kurasa karena aku baru pergi satu hari, jadi belum terlalu jauh. Kamu bilang mamaku pergi ke tempatnya suku Maset atau semacamnya, ‘kan? Mungkin perlu beberapa hari baru bisa sampai ke sana.”“Iya, betul. Yang Mulia bilang mau pergi ke

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2284

    Selagi Rainie sedang berpikir, Fred masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.“Hari ini kamu sudah hubungi dia?”“Sudah, baru saja. Lokasinya sesuai. Aku juga sudah video call, nggak masalah,” jawab Rainie.Dia tidak berani mengatakan kepada Fred kalau dia memiliki kecurigaan terhadap Ross. Dia tidak mau Fred tahu kalau karyanya belum sempurna.“Ok,e coba hubungi dia lagi!”“Eh?”“Kenapa, ada masalah?”“Nggak, tapi tadi baru saja aku telepon. Apa … ada pertanyaan yang mau disampaikan?”“Nggak ada, aku cuma mau ngobrol langsung sama dia sebentar. Nggak boleh?”“... oh, tentu saja boleh.”“Kalau begitu tunggu apa lagi ? Cepat telepon dia lagi!”Rainie pun kembali menghubungi nomor Ross sembari memegang erat botol birnya, berharap semua berjalan lancar sesuai rencana. Telepon sempat berdering beberapa saat sampai akhirnya diangkat oleh ross. Di video call tersebut Ross memakai topi dan kacamata sehingga separuh wajahnya tertutup oleh bayangan objek di sekitarnya.“Tadi kenap

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2283

    Di malam hari, Ross mengirimkan lokasi GPS-nya kepada Rainie. Tentu saja lokasi itu sudah dipalsukan sesuai dengan rencana perjalanannya semula, mengubah alamat IP, dan mengirimkannya kepada Rainie. Tak lama Rainie menghubunginya dengan video call.Untungnya Brandon sudah bersiaga dengan menyiapkan latar yang meyakinan, jadi ketika Rainie menelepon, Ross hanya perlu berdiri di depan latar dan menerima panggilan Rainie.Ketika panggilan tersambung, Rainie langsung memperhatikan apa yang ada di belakang Ross. “Pangeran, di belakang sana banyak pepohonan lebat. Sudah sampai di pinggir kota?”“Tempatnya agak jauh dan terpencil. Supaya menghindari pengawasan dari pihak berwenang, aku nggak bisa lewat jalan besar,” jawab Ross, kemudian dia gantian bertanya, “Urusan di kedutaan lancar? Fred bisa menanganinya?”“Pak Fred pasti bisa, maaf jadi merepotkan Pangeran,” jawab Rainie.“Nggak apa-apa! Memang ini sudah kewajibanku menjaga keamanan mamaku sendiri.”“Baiklah kalau begitu, Pangeran. Selam

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2282

    Yuna memiringkan kepalanya sedikit sembari menarik tangan Juan, lalu menatap wajahnya dan berkata dengan penuh amarah, “Kamu dipukuli?!”“Nggak apa-apa!”“Apanya nggak apa-apa! Kamu dipukuli mereka?!”Yuna spontan mengubah posisi duduk, tetapi dia baru saja sadar dari koma dan tubuhnya masih lemah, alhasil napasnya jadi sedikit terengah-engah.“Siapa? Fred?!”“Kamu kira aku nggak bisa menangkis? Kalau aku serius, dia nggak bakal bisa mengenaiku sedikit pun!”“Beraninya dia memukulmu?!”Jelas sekali ucapan Juan sama sekali tidak digubris oleh Yuna. Dia sudah terlanjur diselimuti oleh kemarahan melihat gurunya disakiti oleh orang lain. Mulut Yuna memang sering kali kasar ketika sedang berbicara dengan Juan, tetapi jauh di lubuk hati dia sangat menghormati gurunya. Waktu Yuna berguru dengan Juan memang tidak terlalu lama dan putus nyambung, tetapi dia sudah belajar banyak sekali darinya. Bagi Yuna, Juan adalah senior yang sangat berjasa dalam hidupnya. Yang lebih membuat Yuna marah, di us

DMCA.com Protection Status