Share

Bab 1546

Penulis: Awan
Setelah mendengar ucapan itu, Edgar dan Bella spontan menghentikan langkah mereka, lalu membalikkan tubuh mereka.

Rainie yang berdiri di ujung sana masih tidak berbicara. Ketika namanya dipanggil, Rainie baru menggerakkan tubuhnya berjalan maju dengan perlahan. “Om, Bella, maaf.”

Ucapan yang dilontarkan Rainie memang sangat serius. Namun, dia masih saja berdiri dengan tegak. “Waktu itu aku bukan sengaja. Aku hanya terlalu buru-buru. Setelah melihat kamu baik-baik saja, aku pun merasa lega.”

“Oh ya?” Bella tersenyum. “Apa Kak Rainie benar-benar gembira ketika melihat aku baik-baik saja?”

Rainie terdiam membisu.

Susan yang berada di samping pun merasa gugup. Dia segera menjelaskan, “Bella, kamu tahu sendiri Kak Rainie-mu ini memang tidak jago bicara. Dia juga begitu sama kami. Tapi sebenarnya dia perhatian banget sama kamu!”

“Kamu tahu sendiri setiap harinya dia mengurung diri di ruang penelitian dan tidak pernah pulang. Tapi setelah kamu terluka, dia terus merasa khawatir dan bersalah.
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1547

    Seusai berbicara, Edgar menepuk-nepuk tangan putrinya, lalu membawanya masuk ke dalam.Saat mendengar ucapan itu, Fahrel sungguh merasa gembira. Dia merasa Edgar pasti tidak akan bersikap terlalu kejam terhadapnya.Fahrel segera memberi isyarat mata kepada istri dan juga putrinya. Dia mengisyaratkan mereka untuk mengikuti langkahnya.Setelah masuk ke dalam ruangan, Bella melepaskan jaketnya, lalu mencuci tangan dan wajahnya. Saat ini pelayan sudah menyerahkan teh yang sudah dipersiapkannya. Dia mengambil teh, lalu menyesapnya. Rasanya sungguh nyaman.“Minum teh apa? Kenapa ada bau obatnya?” tanya Susan sembari mengendus.“Obat herbal. Tapi sudah diracik sesuai dengan kondisi tubuhku. Jadi, Om dan Tante nggak boleh minum,” balas Bella, “Masih ada teh dan kopi di rumah.”“Oh, pantas saja! Apa obat itu dibuka oleh dokter genius? Bella, kamu mesti berterima kasih kepada dokter genius itu.” Susan langsung memanfaatkan kesempatan.Maksud di balik ucapan Susan adalah ingin mengingatkan Bella

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1548

    Fahrel dan Susan langsung terdiam. Mereka berdua saling bertukar pandang. Entah kenapa topik pembicaraan malah menjadi seperti ini.“Bella, mungkin kamu salah pengertian. Kalau mamamu masih hidup, mana mungkin dia tidak membantu Om? Om itu satu-satunya adik mamamu!” Susan segera berkata.“Aku nggak salah pengertian! Kalian sendiri juga bilang mamaku orangnya baik hati. Masalah vaksinasi bukanlah masalah sepele. Coba kalian lihat bagaimana kondisi negara di luar sana. Waktu sangat mendesak. Volume pekerjaan juga sangat besar. Masalah ini harus diatasi dengan serius!” “Perusahaan Om memang bagus, tapi dana kalian terlalu tipis dan nggak punya sokongan teknis yang kuat. Kalau proyek ini jatuh ke tangan Om, bisa jadi Om akan kesulitan untuk menyelesaikannya. Kalau Om nggak berhasil menyelesaikan proyek vaksinasi, bisa jadi Om akan dimarahi oleh banyak orang,” ucap Bella dengan serius. “Kalau Mama masih hidup, dia pasti kasihan sama Om, nggak bakal kasih proyek ini kepada Om.”“Kamu ….” Ha

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1549

    Rainie terdiam.Fahrel dan Susan tidak tahu apa-apa. Mereka menatap Rainie dengan bingung. “Rainie? Benarkah? Ada apa? Kenapa aku tidak pernah mendengar kamu mengungkit masalah ini?”“Hanya masalah sepele. Tak disangka Om akan mengetahuinya,” balas Rainie dengan datar setelah tersadar dari bengongnya.“Masalah sepele?” Ujung bibir Edgar melengkung ke atas. Dia berkata, “Pihak kepolisian bahkan sudah ke sana. Dengar-dengar laboratorium digeledah semuanya karena ada yang hilang di laboratorium kalian. Apa masalah ini termasuk masalah sepele?”Setelah mendengar ucapan Edgar, raut wajah Susan langsung menjadi pucat. “Benarkah? Rainie, apa benar ada masalah seperti ini? Ada yang hilang? Astaga, mengerikan sekali! Lebih baik kamu mengundurkan diri saja. Jangan bekerja di sana lagi! Kalau sampai kamu yang hilang, Mama dan Papa pasti tidak bisa hidup lagi.”Rainie tidak menenangkan ibunya, melainkan berkata pada Edgar, “Semua itu hanya gosip belaka. Kenapa Om malah percaya dengan kabar burung

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1550

    “Jadi … jadi apa yang terjadi?” Susan masih merasa bingung.“Masalah ini nggak penting. Setiap harinya pasti ada yang meninggal di muka bumi ini. Semuanya sangat normal. Sekarang kita lagi bahas masalah vaksinasi, Om jangan alihkan topik pembicaraan,” balas Rainie.Setelah mendengar ucapan Rainie, Fahrel yang sedang bingung langsung berkata, “Iya, benar, Kak. Masalah orang lain tidak ada hubungannya dengan kita. Sekarang kita bahas masalah vaksinasi saja, jangan peduliin siapa yang hilang maupun mati. Kalau proyek vaksinasi ini tidak bisa diserahkan kepadaku, aku dan seluruh anggota keluargaku pasti akan mati!”“Jadi, hidup matinya orang lain tidak penting?” tanya Edgar dengan mengangkat-angkat alisnya.“Apa hubungannya hidup matinya orang lain sama kita? Dokter genius itu hanyalah dokter yang kami undang untuk mengobati Bella. Meskipun dia benar-benar hilang, semua itu juga tidak ada hubungannya sama kita. Bukankah pihak kepolisian juga lagi mencarinya? Kita … kita juga tidak bisa mem

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1551

    “Iya, iya,” jawab Fahrel mengangguk seraya. Susan yang berada di samping Fahrel pun ikut tersenyum.“Makanya aku juga menyangka teganya keponakan sendiri menyakiti anakku. Masih kecil saja sudah jahat begitu,” tutur Edgar, dengan matanya yang tajam menatap ke arah Rainie bagaikan pisau yang hendak menusuknya.Fahrel dan Susan tampak kebingungan, hanya Rainie seorang saja yang ekspresi wajahnya terlihat tidak berubah sedikit pun. Lantas, Rainie menaikkan alis matanya dan berkata, “Maksud Om apa? Aku nggak ngerti.”Rainie hanya memasang wajah polos tak berdosa seakan dia tidak tahu apa-apa tentang permasalahan ini. Mendengar perkataan Rainie, Susan pun menambahi, “Betul! Ini pasti cuma salah paham. Kak Edgar kenapa ngomong begitu sama Rainie? Kan kamu sendiri yang bilang Rainie itu keponakanmu. Omongan kamu itu sudah keterlaluan! Rainie ada salah apa sampai kamu menghukum dia atau menegurnya, aku nggak pernah ikut-ikutan. Tapi aku nggak terima dengan apa yang Kak Edgar bilang barusan!”“

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1552

    “Enak saja! Kalau memang efeknya jangka panjang, berarti Bella sudah terkena racunnya entah dari berapa tahun yang lalu. Waktu itu Rainie masih kecil, ngerti apa dia soal itu? Dan juga, dari dulu Rainie nggak begitu sering main bareng sama Bella, jadi mana mungkin Rainie yang meracuni Bella. Kamu jangan fitnah sembarangan, ya!” bentak Susan.Rainie yang meracuni Bella? Yang benar saja! Susan tahu betul seperti apa sifat anak perempuannya sendiri. Rainie memang punya karakter yang aneh dan tidak begitu dekat dengan ibunya, tapi tak dapat disangkal bahwa Rainie adalah anak yang pintar dan baik hati.“Benar apa yang mamakubilang, mungkin Om Edgar yang salah paham, atau … Om terhasut sama omongan orang lain?” tutur Rainie. Dia duduk tegap dengan wajah yang tersenyum manis, membuatnya terlihat seperti murid yang teladan dan penurut, sehingga dilihat dari sisi mana pun, Rainie tidak tampak seperti seseorang yang jahat seperti apa yang dikatakan oleh Edgar.“Siapa yang bilang ke Om kalau aku

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1553

    Mungkin karena tidak menduga Bella akan berkata demikian, Susan begitu syok sampai dia kehabisan kata-kata dan meneteskan air matanya.“Nah, berhubung semuanya sudah jelas, ayo mengau!” kata Edgar. “Aku yakin kalian berdua nggak ikut campur soal ini. Memang kalian yang bawa tanaman berbahaya itu, tapi aku percaya kalian nggak bersalah.”Tiba-tiba dituduh membuat Susan kaget dan melawan, “Kak Edgar ngomong apa?! Tanaman berbahaya apanya?”“Dulu kamu terus-terusan ngasih Bela banyak banget tanaman herbal sampai satu rumah penuh,” tutur Edgar mengingatkan.Susan mengakui hal itu dengan menganggukkan kepalanya, tapi dia masih tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi dan bertanya, “Terus apa hubungannya sama racun itu? Maksud kamu … racunnyaitu berasal dari tanaman herbal yang kukasih? Soal itu … dokter genius nggak ada bilang apa-apa!”“Iya, tanaman herbal itu,” kata Bella. “Dokter genius memang nggak bilang apa-apa, tapi bukan berarti dia nggak tahu. Lagi pula, aku membaik bukan karena

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1554

    Ancaman akan dilaporkan ke polisi membuat Susan benar-benar ketakutan. Dia masih tidak percaya anak perempuannya tega melakukan hal sejahat itu, tapi melihat sikap Edgar yang begitu keras dalam menegur Rainie, rasanya wajar saja jika Susan mulai panik.“Kak Edgar, kita ini ‘kan satu keluarga. Kenapa harus memperbesar perkara ….”“Kubalik pertanyaannya. Kita ini satu keluarga, tapi kenapa anak kamu tega nyakitin anakku?” balas Edgar. “Kalau dihitung mundur, waktu itu umur Bella baru sekitar 12-13 tahun. Berapa umurnya Rainie waktu itu? Masa anak umur belasan tahun bisa punya niat sejahat itu? Bella sudah menderita selama bertahun-tahun, dan kalian semua bisa lihat itu dengan jelas. Sudah bagus aku nggak masukkin Rainie ke penjara!”Walau begitu, Bella selalu membujuk ayahnya untuk tidak melakukan itu dengan berkata apabila Rainie masuk penjara, Fahrel dan Susanpasti akan sangat sedih. Dari Bella kecil hingga dewasa, Fahrel dan Susan-lah yang selalu menemaninya selama Edgar tidak ada. La

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2397

    Suara anak kecil yang menggemaskan itu membuat Yuna teringat, sewaktu dia terakhir kali bertemu dengan Nathan, saat itu dia memang sedang hamil. Seketika mendengar itu, Yuna pun tersenyum seraya memegangi perutnya yang kini sudah rata, “Mereka sudah lahir.”“Adik cowok, ya?” tanya Nathan penasaran.“Ada cowok dan cewek. Anak Tante yang lahir ada dua, lho!” ujar Yuna tersenyum sembari mengangkat dua jarinya.Sorot mata Nathan seketika bercahaya. Perasaannya yang sejak awal murung dan penuh waspada langsung berubah menjadi jauh lebih ceria selayaknya anak kecil pada umumnya.“Dua adik?! Wah, Tante hebat banget!”“Hahaha, makasih, ya! Nanti Tante ajak kamu ketemu mereka kalau ada kesempatan,” ujar Yuna tersenyum, nada bicaranya pun jauh lebih lembut saat dia berbicara dengan anak kecil. Melihat Nathan membuat Yuna teringat dengan anak-anaknya sendiri, hanya saja ….“Aku juga kangen sama mereka, tapi … kayaknya aku nggak bisa ketemu mereka lagi,” ucap Nathan dengan suaranya yang kian menge

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2396

    Mungkin sekarang Nathan sudah tidak lagi disembunyikan seperti pada saat Fred yang memimpin. Namun tentu saat itu banyak hal yang Fred lakukan secara diam-diam. Dia mengira dia bisa menyembunyikan semuanya dari orang lain bahkan dari sang Ratu sekalipun. Namun dia tidak tahu bahwa sebenarnya Ratu sudah mengetahuinya sejak awal.Di luar kamar tempat Nathan ditahan ditempatkan seorang penjaga. Yuna sempat dicegat saat dia mau masuk ke dalam. Yuna menduga mungkin ini adalah perintah dari Ratu. Mereka semua juga diawasi dan dapat berkomunikasi dengan intercom.Nathan sangat patuh sendirian di dalam tidak seperti kebanyakan anak seumurannya. Bahkan sewaktu melihat Yuna, dia masih bisa tersenyum dengan santun dan menyapanya.“Halo, Tante.”“Kamu masih mengenali aku?” tanya Yuna.“Iya, Tante Yuna,” jawab Nathan mengangguk.Yuna pernah menyelamatkan nyawa Nathan saat mereka berada di Prancis. Yuna juga banyak membantu Nathan dan ada suatu waktu Nathan sering main ke rumah Yuna, tetapi kemudian

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2395

    Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2394

    Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2393

    “Aku nggak pernah dengar tentang itu,” sahut Ross dengan tenang.“Jelas kamu nggak pernah dengar. Itu hal yang sangat mereka rahasiakan, nggak mungkin mereka mau kamu tahu.”“Jadi Mama sendiri tahu dari mana?” Ross bertanya balik.“....” Ratu berdeham seraya berpaling, dia lalu mengatakan, “Aku punya jalur informasiku sendiri. Terserah kamu percaya atau nggak, tapi itu benar.”“Aku bukanya nggak percaya, tapi kamu yang takut aku nggak percaya. Kalau memang dirahasiakan, pastinya nggak akan mudah untuk mendapat informasi itu. Aku cuma penasaran dari mana kamu tahu itu. Tentu saja kamu bisa bilang informasi itu didapat dari jalur informanu sendiri, tapi coba pikir lagi. Kamu sudah melakukan eksperimen ini selama bertahun-tahun, tapi siapa yang tahu sebelum ini terbongkar? Atau kamu pikir kamu lebih pandai merahasiakan ini dari mereka?”“.… Ross, kamu ….”Saat Ratu baru mau berbicara, dia lagi-lagi disela oleh Ross yang bicara dengan suara pelan. “Ma, tolong jangan marah. Kamu marah karen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2392

    Bagaimanapun yang namanya anak sendiri, ketika sudah meminta maaf, amarah Ratu sudah tidak lagi berkobar.“Iya, aku tahu aku salah,” kata Ross menunduk. “Aku nggak sepantasnya ngomong begitu.”“Kamu benar-benar sadar kalau salah?” tanyanya. “Angkat kepalamu. Tatap mataku.”Lantas Ross perlahan mengangkat kepalanya sampai matanya bertatapan, tetapi tetap tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa-apa. Selagi menatap Ross dalam-dalam, Rat tersenyum dan berkata, “Ross, kamu nggak tahu kamu salah. Tatapan mata kamu memberi tahu kalau kamu sebenarnya masih nggak rela!”Bagaimana mungkin Ratu tidak memahami anaknya sendiri. Tatapan mata Ross mengatakan dengan sangat jelas kalau dia masih tidak mengaku salah, tetapi dia hanya mengalah agar ibunya tidak marah. Hanya saja setelah mengalami masa kritis dan setelah mengobrol dengan Juan dan Fred, pemikiran dan suasana hati Ratu sudah sedikit berubah.“Ross, kamu sudah lama tinggal di negara ini, jadi pemikiran kamu sudah terpengaruh sama

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2391

    Ricky sudah menunggu di luar menantikan Ratu keluar dari kamar tersebut. Dia langsung memegang kursi roda tanpa mengatakan apa-apa, dan mendorongnya dalam kesunyian. Begitu pun dengan Ratu, dia juga hanya diam saja selama mereka berjalan menuju lift.“Pangeran Ross minta bertemu,” kata Ricky.Ratu memejamkan kedua matanya guna menyembunyikan perasaan yang mungkin bisa terlihat dari sorotan mata. Dia tidak menjawab dan hanya mengeluarkan desahan panjang. Walau begitu, Ricky mengerti apa yang ingin Ratu sampaikan dan dia pun tidak lagi banyak bertanya.Seiringan dengan lift yang terus naik, tiba-tiba Ratu berkata, “Bawa dia temui aku.”“Yang Mulia?”“Bawa dia temui aku.”Selesai Ratu berbicara, kebetulan lift juga sudah sampai di lantai tujuan. Ratu mendorong kursi rodanya sendiri keluar dari lift. Ricky sempat tertegun sesaat, tetapi kemudian dia kembali menekan tombol lantai di mana Ross berada.Tak lama kemudian, Ricky mengantar Ross masuk kamar tidur Ratu. Dia mengetuk pintunya, teta

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2390

    Tidak peduli apa pun yang Ratu katakan, Fred selalu punya seribu satu alasan untuk berdalih.Fred menggeleng dan berkata, “Bukan pintar beralasan, tapi karena semuanya sudah aku pikirkan demi Yang Mulia. Sejak awal sudah kubilang, mereka itu licik dan banyak akal bulusnya. Jangan mudah percaya sama omongan mereka! Mereka pasti mencoba membujukmu untuk menghentikan eksperimennya. Jangan ikuti kemauan mereka. Yang Mulia coba pikirkan, kita sudah sejak lama melakukan penelitian, lalu untuk apa? Kalau sekarang kita menyerah, bukankah semua yang kita lakukan dulu jadi sia-sia? Semua kerja keras, waktu , dan uang yang kita bayar jadi nggak ada artinya! Ini cuma akal-akalan mereka, karena kalau eksperimennya berhasil, kita bisa menguasai dunia. Cuma penduduk Yuraria saja yang bisa kemampuan hidup abadi. Itu sudah cukup untuk menggemparkan dunia, termasuk mereka. Makanya mereka nggak mau eksperimen ini berhasil. Bisa jadi … mereka membujuk Yang Mulia untuk menyerah, tapi habis itu diam-diam me

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2389

    “Karena kamu begitu setia padaku, aku kasih kamu satu kesempatan lagi,” kata sang Ratu mendesah ringan.“Mau aku jadi bahan percobaanmu? Nggak masalah!” kata Fred dengan alis terangkat. “Toh sekarang aku juga nggak bisa menolak, bukan?”“Apa kamu ada permintaan lain?”Bagaimanapun juga, mereka adalah tuan dan pelayan yang sudah bekerja bersama selama bertahun-tahun, yang sudah melewati suka dan duka bersama. Andaikan Fred memiliki niat untuk melakukan kudeta, dia sudah berkontribusi banyak dan layak untuk mendapatkan apa yang dia minta sebelum dieksekusi.“Yang Mulia tahu aku sudah nggak membutuhkan apa-apa lagi. Aku sudah lama bercerai dengan istriku dan anakku ikut dia ke luar negeri. Aku cuma sendiri mendedikasikan hidupku untukmu, Yang Mulia Ratu. Sekarang aku sudah nggak punya permintaan apa-apa lagi. Oh ya, kalau sampai ….”Fred berhenti sejenak, kemudian dia melanjutkan, “Kalau sampai eksperimen ini berhasil, aku bisa terus hidup lebih lama di dalam badan anak itu, aku berharap

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status