Share

Bab 1554

Penulis: Awan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Ancaman akan dilaporkan ke polisi membuat Susan benar-benar ketakutan. Dia masih tidak percaya anak perempuannya tega melakukan hal sejahat itu, tapi melihat sikap Edgar yang begitu keras dalam menegur Rainie, rasanya wajar saja jika Susan mulai panik.

“Kak Edgar, kita ini ‘kan satu keluarga. Kenapa harus memperbesar perkara ….”

“Kubalik pertanyaannya. Kita ini satu keluarga, tapi kenapa anak kamu tega nyakitin anakku?” balas Edgar. “Kalau dihitung mundur, waktu itu umur Bella baru sekitar 12-13 tahun. Berapa umurnya Rainie waktu itu? Masa anak umur belasan tahun bisa punya niat sejahat itu? Bella sudah menderita selama bertahun-tahun, dan kalian semua bisa lihat itu dengan jelas. Sudah bagus aku nggak masukkin Rainie ke penjara!”

Walau begitu, Bella selalu membujuk ayahnya untuk tidak melakukan itu dengan berkata apabila Rainie masuk penjara, Fahrel dan Susanpasti akan sangat sedih. Dari Bella kecil hingga dewasa, Fahrel dan Susan-lah yang selalu menemaninya selama Edgar tidak ada. La
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1555

    Tak heran belakangan ini Edgar sering kali mengatakan sesuatu yang aneh, dan tak heran pula dia selalu terkesan memojokkan Rainie. Namun, Fahrel sungguh tidak menduga bahwa racun yang selama ini berada di tubuh Bella memiliki hubungan dengan Rainie. Apabila benar ini semua adalah perbuatan Rainie … Fahrel tidak berani membayangkan apa yang akan terjadi pada mereka sekeluarga!“Aku pelakunya atau bukan memangnya penting untuk dibahas? Bukannya Om Edgar sudah bersikukuh kalau aku yang salah?” sahut Rainie masih dengan sikapnya yang acuh tak acuh. Dia masih bisa duduk tenang tanpa ada rasa bersalah ataupun niat untuk meminta maaf.Edgar masih berbicara di telepon sementara Susan terus memohon. Namun sayang itu tidak ada gunanya, jadi dia menoleh ke arah Bella dan berkata, “Bel, Bella … gimanapun juga kamu tumbuh besar di rumah ini. Biarpun hubungan kamu sama Rainie nggak begitu arab, tapi kalian tetap satu keluarga. Coba tolonglah dia ….”Bella pun merasa sangat bimbang melihat tantenya y

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1556

    Berbeda dengan Susan, di saat seperti ini Edgar masih bisa menanggapi situasi dengan lebih tenang. Dia hanya mengangkat alisnya dan berkata, “Jadi kamu ngaku?”“Nggak, nggak! Dia cuma asal ngomong. Kak Edgar tolong jangan anggap serius omongan Rainie!” bujuk Susan sambil menangis. “Kak Edgar tahu sendiri kayak apa temperamennya Rainie. Mana mungkin dia tega meracuni Bella. Pasti ada salah paham ….”Susan mungkin masih bisa mengucapkan itu dari mulutnya, tapi dalam hati dia sudah tak lagi memiliki keyakinan bahwa anaknya tak bersalah. Apakah benar Bella keracunan karena tanaman herbal itu? Pantas saja beberapa waktu lalu, Bella menyingkirkan semua tanaman itu dengan alasan ingin memberikannya kepada orang lain. Sepertinya pada saat itu, Bella sudah mulai waspada.“Bella, siapa yang bilang kalau kamu keracunan gara-gara tanaman herbal itu. Pasti Yuna, ya? Sudah Tante bilang dari awal orang itu memang niatnya nggak baik. Omongannya nggak bisa dipercaya. Belum tentu keracunannya gara-gara

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1557

    Kalau bukan gara-gara Rainie yang meracuni duluan, sekarang Bella pasti hidup bahagia dan penuh percaya diri dengan penampilan fisiknya yang cantik, tidak seperti sekarang yang hanya di rumah saja dan tidak punya teman.Sudah bertahun-tahun lamanya Bella harus menanggung penderitaan, baik secara fisik maupun mental. Sebagai seorang ayah, Edgar tidak banyak bicara, tapi dia bisa merasakan seperti apa sakitnya. Dan sekarang Susan malah meminta balas budi karena telah membawa Bella berobat ke dokter selama ini? Lucu sekali!“Bella, Bella ….”Dilihat dari gelagat Edgar, Susan yakin dia tidak akan bisa membujuk kakak iparnya yang berhati keras itu. Maka dia pun hendak memeluk kaki Bella, tapi Bella dengan sigap menghindar. Melihat om dan tantenya yang terlihat begitu kasihan dan berlinang air mata, Bella mengalihkan mata ke ayahnya.“Pa ….”“Sudah Papa bilang kamu nggak usah ikut campur, biar Papa saja yang urus!”Edgar paham betul dengan sikap anaknya yang lemah lembut, karena itu biarlah

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1558

    Edgar melirik mata Bella sebagai isyarat untuk tetap tenang. Edgar telah bertekad untuk mencari keadilan bagi anaknya, jadi tentu dia tidak akan semudah itu terbuai oleh kata-kata Rainie. Namun, Fahrel dan Susan masih berharap mungkin dengan rahasia yang akan Rainie bocorkan itu, dia bisa mendapatkan sedikit keringanan.“Rainie, ayo kasih tahu rahasianya ke Om Edgar. Kita semua satu keluarga, nggak ada yang perlu ditutupi, dan juga … dia pasti mau maafin kamu,” kata Fahrel.“Ya, cepat kasih tahu apa rahasia yang tadi kamu maksud,” ujar Edgar.“Rahasia ini aku cuma bisa kasih tahu ke Om Edgar seorang saja. Gimanapun juga ini menyangkut pekerjaanku di lab, aku takut ….” Sampai di sini, Rainie terlihat sedikit ragu dan juga ketakutan.“Rainie, di sini sudah nggak ada orang luar lagi. Masa Papa Mama juga nggak boleh dengar?” tanya Susan. Dia sangat penasaran dengan apa rahasia yang Rainie katakan. Semua asisten rumah tangga di rumah ini sudah Susan suruh keluar, dan dia pun sangat ingin ta

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1559

    Rainie segera mengikutinya masuk ke dalam. Sementara itu, Fahrel dan Susan berdiri dan bertanya-tanya apa lagi yang Rainie sembunyikan dari mereka. Mereka hanya berharap rahasia yang akan Rainie katakan benar-benar efektif supaya Edgar tidak lagi meminta tanggung jawab darinya. Apa pun itu, selama Rainie tidak dijebloskan ke penjara.Sekarang mereka sudah tidak lagi memikirkan tentang proyek ataupun segala urusan tentang bisnis. Mereka cuma mau anak mereka selamat.Bella pun menanti dengan penuh rasa cemas. Dia ingat Yuna pernah mengingatkan bahwa Rainie tidaklah sesimpel penampilan luarnya. Fakta juga telah membuktikan, sejak usia belasan tahun, Rainie sudah bisa meracuni Bella untuk waktu yang sangat lama. Itu membuktikan bawa Rainie tidak hanya memiliki bakat dalam meracik obat herbal, tapi dia juga memiliki hati yang jahat.Saat itu, Bella memang sesekali bertengkar dengan Rainie, tapi Bella hanya marah paling lama dua hari. Dia tidak pernah sekali pun berpikir untuk menyakiti Rain

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1560

    Gerakan Rainie cukup cepat, tapi Edgar lebih cepat lagi darinya. Begitu Rainie baru saja mengangkat tanganya, Edgar sudah lebih dulu menggenggam tangan Rainie yang satu lagi dan memelintir ke belakang. Satu tangan lagi Edgar gunakan untuk menutupi hidungnya. Alhasil, debu yang beterbangan pun tidak berhasil memasuki sistem pernapasannya.“Hah, cuma trik murahan begini jangan harap bisa berhasil. Kamu terlalu meremehkanku,” kata Edgar.Walau begitu, Rainie masih tetap tenang menghadapi situasi ini. Dengan kondisi satu tangan dikunci oleh Edgar, dia masih bisa menurunkan badannya dan berkata, “Aku nggak perna meremehkan Om. Aku sudah tahu trik murahan begini nggak bakal mempan, makanya ….”“Makanya apa?” tanya Edgar. Di saat itu juga dia merasakan ada firasat yang buruk. Dengan tatapan mata super tajam dia melirik Rainie, tanpa merasakan adanya sesuatu yang aneh dengan tubuhnya.“Om nggak merasa ada yang aneh?”Benar saja. Begitu Rainie mengatakan itu, tiba-tiba Edgar merasa sekujur tubu

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1561

    Rainie membungkuk sedikit sambil menarik lengan Edgar dan terus memanggilnya. Edgar masih tetap tidak menunjukkan adanya tanda pergerakan. Kepalanya terbaring ke samping memperlihatkan bagian lehernya.Merasa sudah aman, Rainie mengeluarkan sebuah botol berisi obat yang sama dengan yang dia sembunyikan di tempat pen dari sakunya. Setelah itu Rainie mengeluarkan masker dan jarum suntik. Dengan jarum suntik itu dia memasukkan obat dan langsung menusukkannya ke leher Edgar.Bella, Fahrel, dan Susan masih menunggu di luar dengan penuh perasaan gelisah.Fahrel tidak yakin apakah Rainie berhasil membujuk Edgar untuk meringankan hukumannya. Susan pun sangat mengkhawatirkan Rainie sama seperti Fahrel, sedangkan Bella khawatir ayahnya akan terbuai oleh siasat Rainie. Namun di satu sisi, Bella juga sangat penasaran dengan rahasia yang dikatakan oleh Rainie.Setelah menunggu hampir satu jam, mereka berdua masih belum keluar juga. Alhasil Susan mulai tidak sabaran dan berkata, “Sudah lama banget,

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1562

    Rainie berjalan di depan sedangkan Edgar di belakang.“Om, aku tahu apa yang aku perbuat itu salah. Apa yang terjadi sama Bella itu memang salahku,” kata Rainie.Mereka berdua berjalan sampai ke tengah-tengah ruang tamu. Dengan menjaga jarak sejauh tiga langkah, Ranie berbalik menghadap Edgar dan berkata dengan kepala tertunduk ke bawah, “Om, selama ini aku yang sudah bikin Bella menderita, tapi tolong lihatlah garis besarnya. Mohon Om pertimbangkan lagi soal pekerjaanku di lab.”“Ya, oke,”jawab Edgar dengan nada bicara yang terdengar jauh lebih halus dibanding sebelumnya.Dalam hati Susan merasa senang mendengar suasana hati Edgar jauh membaik. Maka itu dia pun melirik suaminya dan benar saja, Fahrel juga terlihat sangat lega.“Terus soal proyek vaksin …,” kata Rainie.“Nanti kupertimbangkan lagi,” jawab Edgar.Fahrel benar-benar tak bisa percaya dengan apa yang dia dengar. Bahkan saking senangnya sampai dia hampir saja jatuh pingsan. Harus diakui Rainie memang sangat piawai dalam ber

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2192

    Sekarang di dalam ruang kantor itu hanya ada Fred dan wanita tersebut. Fred masih tak bergerak di kursinya seraya mengamati wanita itu. Pakaiannya lusuh dan terlihat sangat kasihan meski dia sudah berusaha untuk bersikap elegan.“Kamu ….”“Aku Rainie, bawahannya asisten yang paling kamu percaya itu. Aku pernah bekerja ….”“Aku nggak tertarik kamu siapa. Aku cuma mau tahu apa tujuan kamu datang ke sini? Dari mana kamu tahu aku kepalanya di sini?”“Soal itu, ya. Sebenarnya awalnya aku juga nggak tahu siapa yang bertanggung jawab atas organisasi ini, sampai … aku menemukan kartu nama yang ada bosku pegang.”“Kartu nama apa? Maksud kamu kepingan kecil itu? Itu paling cuma koin untuk main game atau sejenisnya,” kata Fred menyangkal. Dia tentu saja tidak mau secepat itu mengakuinya. Yang dia lakukan sekarang ini adalah menguji apakah Rainie benar-benar tahu sesuatu atau hanya sekadar asal bicara.Akan tetapi Rainie sudah menduga hal seperti ini pasti terjadi. Dia tidak tampak kebingungan dan

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2191

    “Yang Mulia jangan berpikir begitu. Kita justru saling menguntungkan satu sama lain. Yang Mulia bisa kembali muda, sedangkan aku mendapat kekuasaan penuh. Bukankah begitu lebih bagus?”“Hmph!”Sang Ratu sudah malas membicarakan ini. Namun bagi Fred itu tidak masalah. Selama semua berjalan sesuai dengan rencananya, apa yang ingin dia capai sebentar lagi akan berhasil. Tidak ada lagi seorang pun yang bisa menghentikannya. Di saat itu pula dari luar Fred mendengar suara lirih yang memanggilnya.“Pak Fred!”“Ada apa?”Sebenarnya Fred sedikit kesal karena dia sudah berpesan untuk jangan mengganggu kecuali ada hal penting. Namun lagi-lagi yang datang adalah mereka. Fred masih lebih suka dengan si cacat yang menjadi bos Rainie dan Shane dulu. Meski cacat secara fisik, dia cukup pintar dan banyak membantu Fred. Sayang sekali dia sudah tidak ada …. Tanpa berpikir panjang, Fred melihat di tangan orang itu ada sebuah botol kecil seperti botol parfum yang dijual di luar sana. Perbedaannya, cairan

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2190

    “Apa lagi ini?”Dalam berkas yang berisikan surat wasiat tersebut tertulis jelas bahwa sang Ratu mengetahui kesehatannya yang makin menurun dan sudah dekat ajalnya, karena itu selagi masih sadar, sang Ratu dengan sukarela menyerahkan posisinya kepada keturunannya, dan Fred diberikan kepercayaan penuh untuk menjadi penasihat mereka.“Kamu masih berani mengaku nggak mau merebut posisiku?! cucuku usianya baru empat tahun, tahu apa merea? Lagi pula bukannya menurunkan ke anakku, tapi malah langsung ke cucuku. Orang waras pasti sudah tahu apa maksudnya ini.”“Nggak juga, cucu Yang Mulia sangat pintar dan punya bakat untuk jadi penguasa yang baik. Saya cuma bertugas memberi nasihat, tapi pada akhirnya kekuasaan tertinggi tetap jatuh kepada mereka. Terkait masalah pewaris, apa Yang Mulia masih nggak sadar juga seperti apa mereka? Mereka sama sekali nggak cocok untuk jadi penguasa!”“Fred, kenapa baru sekarang aku sadar kalau ternyata ambisimu setinggi itu, ya?”“Bukan, Yang Mulia. Yang Mulia

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2189

    Ketik sang Ratu tersadar, dia sudah berada di atas kasur. Dia berbaring dengan sangat nyaman ditutupi oleh selimut yang rapi. Di sampingnya ada semacam alat medis yang mengeluarkan suara nyaring. Walau demikian, sang Ratu tidak merasa nyaman.“Fred! Fred!” sahutnya.Mengira tidak akan ada yang datang, tak disangka Fred sendiri yang muncul di hadapannya.“Ada yang bisa dibantu, Yang Mulia?”“Lepasin aku!”“Wah, sayang sekali Yang Mulia, tapi nggak bisa! Eksperimennya sudah mau kita jalankan dua hari lagi. Yang Mulia nggak boleh ke mana-mana sampai dua hari ke depan.”“Eksperimen apaan. Kamu cuma mau membunuhku dan mengambil alih jabatanku, bukan?”“Yang Mulia, saya mana berani melakukan itu. Kalau saya membunuh Yang Mulia, apa saya perlu menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk membangun lab dan semua eksperimen ini? Saya benar-benar berniat baik untuk Yang Mulia, tapi Yang Mulia malah terbuai sama omongan si cewek licik itu dan nggak percaya lagi sama saya. Sayang sekali!” kata Fre

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2188

    “Aku?” kata Chermiko. “Nggak, aku cuma merasa itu terlalu aneh! Apa pun yang keluar dari mulut cewek gila itu, aku ….”Kata-kata yang hendak Chermiko katakan tersangkut di lehernya saat ditatap oleh Shane. Tadinya dia mau bilang tidak akan menganggap serius apa pun yang Rainie katakan, tetapi setelah dipikir-pikir, dia juga akan berpikir hal yang sama dengan Shane.“Oke, mau dia benar-benar bisa menghilang atau nggak, selama masih ada kemungkinan itu benar sekecil apa pun, kita harus cari tahu!” kata Brandon. Dia tidak menganggap ini sebagai sesuatu yang patut ditertawakan. Kalau sampai Rainie melarikan diri, maka bahaya terhadap masyarakat akan sangat besar.“Shane, jaga anak-anak!”Brandon pertama-tama langsung menghubungi Edgar agar dia bisa mengerahkan koneksinya untuk mencari Rainie di setiap sudut kota. ***Pintu kamar di mana Ratu sedang tidur siang diketuk sebanyak tiga kali, kemudian pintu itu dibuka begitu saja tanpa seizinnya. Sang Ratu membuka matanya sejenak dan langsung

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2187

    “Seaneh apa pun ini pasti ada penjelasannya,” kata Brandon. Dia mengamati bantal di atas kasur itu dan menaruhnya kembali, lalu berkata, “Ayo kita keluar dulu sekarang!”Di kamar itu sudah tidak ada orang dan sudah tidak perlu dikunci lagi. Mereka berdua pun satu per satu keluar dan setela mereka kembali ke tempat Shane berada.“Rainie benar-benar menghilang?” tanya Shane.“Iya,” jawab Chermiko menganggu.“Kok bisa? Apa ada orang lain dari organisasi itu yang menolong dia?”“Aku nggak tahu.”Tidak ada satu orang pun di antara mereka yang tahu mengapa Rainie bisa menghilang. Mereka bertiga sama bingungnya karena tidak ada penjelasan yang masuk di akal. Brandon tak banyak bicara, dia mengerutkan keningnya membayangkan kembali ada apa saja yang dia lihat di kamar itu. Dia merasa ada sesuatu yang mengganjal pikirannya, tetapi dia tidak tahu apa itu.Shane, yang entah sedang memikirkan apa, juga tiba-tiba berkata, “Apa mungkin …? Nggak, itu mustahil ….”“Apaan? Apa yang nggak mungkin?” Cher

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2186

    Chermiko sudah menahannya sebisa mungkin, tetapi suara gemetar bercampur dengan napas terengah-engah tetap saja menakutkan untuk didengar. Saat mendengar itu, Shane langsung terbelalak dan menyahut, “Apa?!”“Rainie … Rainie nggak ada di kamarnya!” kata Chermiko sembari menunjuk ke belakang.“Ngomong yang jelas, kenapa dia bisa nggak ada?” Ucapan ini datang dari belakang, membuat Chermiko kaget dan menoleh, dan menemukan ternyata Brandon sudah ada di belakangnya entah dari kapan.Brandon baru tidur sebentar dan belum lama terbangun. Semua masalah yang mereka alami membuat kualitas tidurnya terganggu. Anak dan istri tidak ada, dan sekarang ditambah lagi dengan sekian banyak masalah serius yang datang tak habis-habis. Bagaimana dia bisa tidur lelap? Apalagi sekarang ada dua bayi yang entah anaknya atau bukan datang membutuhkan penjagaan.Tidur singkat sudah cukup untuk memulihkan energinya, setelah itu Brandon mandi dan mengganti pakaian, lalu turun untuk melihat anak-anaknya, dan ternyat

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2185

    Chermiko mulai menyadari Shane lagi-lagi terbawa oleh perasaan sedihnya. Dia pun segera melurusan, “Eh … maksudku. Aku cuma nggak menyangka ternyata kamu bisa ngurus anak juga. Kalau aku jadi kamu, aku pasti sudah panik. Tapi kalau dilihat-lihat lagi, dua anak ini mukanya lumayan mirip sama Brandon, ya. Menurut kamu gimana?”Mendengar itu, Shane melirik kedua bayi yang sedang tertidur pulas dan melihat, benar seperti yang tadi Chermiko bilang, bagian kening mereka sedikit mirip dengan Brandon, sedangkan mulut mereka mirip dengan Yuna.“Kelihatannya memang mirip, ya. Tapi kita jangan tertipu dulu. Aku merasa makin lama kita lihat jadi makin mirip. Kalau sekarang aku bilang mereka nggak mirip, apa kamu masih merasa mereka mirip?”Benar juga, andaikan mereka bukan anaknya Brandon, dengan sugesti seperti itu Chermiko percaya saja kalau mereka tidak mirip.“Waduh, aku rasanya kayak lagi berhalusinasi!” ucapnya.“Makanya sekarang kita jangan berpikir mirip atau nggak mirip dulu. Lebih baik k

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2184

    “Itu normal. Dulu waktu Nathan masih kecil juga aku kayak begini,” kata Shane. “Hampir semalaman penuh kamu nggak mungkin bisa tidur. Begitu kamu taruh mereka, mereka pasti langsung nangis, jadi kamu harus gending mereka terus. Waktu itu tanganku juga sudah mau patah rasanya.”“Kamu gendong anak sendiri? Bukannya pakai pengasuh?!”“Waktu itu aku masih belum sekaya sekarang, istriku nggak mau pakai pengasuh, jadi aku yang gendong.” Shane tidak mau mengingat masa lalunya lagi karena itu hanya akan membuatnya sedih. Shane lalu menghampiri Brandon dan hendak mengambil anak itu dari tangannya. “Sudah pagi, biar aku yang jagain. Kamu istirahat dulu.”“Nggak usah!”“Jangan begini lah! Kalau kamu merasa berutang sama Yuna dan anak-anak kamu, masih ada waktu lain untuk menebus, tapi sekarang kamu harus istirahat! Kalau kamu sampai tumbang, siapa lagi yang bisa jagain mereka, dan siapa yang bisa nolongin Yuna!”Ketika mendengar itu, akhirnya Brandon mengalah dan memberikan kedua anaknya kepada S

DMCA.com Protection Status