Share

Bab 1561

Penulis: Awan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-01 17:44:39
Rainie membungkuk sedikit sambil menarik lengan Edgar dan terus memanggilnya. Edgar masih tetap tidak menunjukkan adanya tanda pergerakan. Kepalanya terbaring ke samping memperlihatkan bagian lehernya.

Merasa sudah aman, Rainie mengeluarkan sebuah botol berisi obat yang sama dengan yang dia sembunyikan di tempat pen dari sakunya. Setelah itu Rainie mengeluarkan masker dan jarum suntik. Dengan jarum suntik itu dia memasukkan obat dan langsung menusukkannya ke leher Edgar.

Bella, Fahrel, dan Susan masih menunggu di luar dengan penuh perasaan gelisah.

Fahrel tidak yakin apakah Rainie berhasil membujuk Edgar untuk meringankan hukumannya. Susan pun sangat mengkhawatirkan Rainie sama seperti Fahrel, sedangkan Bella khawatir ayahnya akan terbuai oleh siasat Rainie. Namun di satu sisi, Bella juga sangat penasaran dengan rahasia yang dikatakan oleh Rainie.

Setelah menunggu hampir satu jam, mereka berdua masih belum keluar juga. Alhasil Susan mulai tidak sabaran dan berkata, “Sudah lama banget,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1562

    Rainie berjalan di depan sedangkan Edgar di belakang.“Om, aku tahu apa yang aku perbuat itu salah. Apa yang terjadi sama Bella itu memang salahku,” kata Rainie.Mereka berdua berjalan sampai ke tengah-tengah ruang tamu. Dengan menjaga jarak sejauh tiga langkah, Ranie berbalik menghadap Edgar dan berkata dengan kepala tertunduk ke bawah, “Om, selama ini aku yang sudah bikin Bella menderita, tapi tolong lihatlah garis besarnya. Mohon Om pertimbangkan lagi soal pekerjaanku di lab.”“Ya, oke,”jawab Edgar dengan nada bicara yang terdengar jauh lebih halus dibanding sebelumnya.Dalam hati Susan merasa senang mendengar suasana hati Edgar jauh membaik. Maka itu dia pun melirik suaminya dan benar saja, Fahrel juga terlihat sangat lega.“Terus soal proyek vaksin …,” kata Rainie.“Nanti kupertimbangkan lagi,” jawab Edgar.Fahrel benar-benar tak bisa percaya dengan apa yang dia dengar. Bahkan saking senangnya sampai dia hampir saja jatuh pingsan. Harus diakui Rainie memang sangat piawai dalam ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1563

    “Bella? Kenapa?” tanya Susan dengan nada jengkel. Masalahnya kini sudah selesai dan dia sudah bisa bernapas lega, tapi sepertinya Bella masih tidak terima.“Pa! Apa yang Rianie bilang ke Papa tadi? Kenapa Papa tiba-tiba jadi berubah pikiran? Bukannya tadi Papa bilang bakal bantu nyari keadilan buatku? Kenapa sekarang Papa malah maafin Rainie?!”“Bella … papa kamu sendiri saja sudah mengambil keputusan. Apa maksud kamu? Apa kamu nggak terima? Kamu baru puas kalau Rainie masuk penjara? Kamu nggak menghormati kami lagi, itu terserah kamu, tapi tolong hormatilah mama kamu yang sudah meninggal. Kamu sebagai saudaranya Rainie masa nggak bisa toleransi?” tanya Susan.Walaupun perlakuan baik Susan kepada Bella tujuannya adalah untuk menjilat Edgar, tetap saja itu tak membantah fakta bahwa Susan sudah cukup banyak berjuang. Akan tetapi, dia merasa Bella tidak berterima kasih dan malah bersikeras ingin Rainie masuk penjara. Walau begitu, Bella tidak menghiraukan ucapan tantenya dan hanya berfoku

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1564

    Tidak ada satu pun yang membantu, jadi Bella berdiri dengan usahanya sendiri dan menatap sang ayah dengan mata berkaca-kaca. Namun menyadari ayahnya hanya diam saja dengan ekspresi wajah yang datar, Bella merasa sungguh sedih dan pergi meninggalkan mereka semua.Melihat situasi yang canggung begini, Susan jadi merasa sedikit tidak enak hati. “Kak Edgar ….”“Biarin saja dia,” balas Edgar, yang kemudian langsung masuk ke dalam tanpa banyak bicara.Walau sebenarnya Susan cukup senang dengan hasil dari semua ini, dia masih bertanya-tanya tentang perubahan sikap Edgar yang begitu mendadak. Kalaupun Edgar berubah pikiran setelah dia berbicara berdua dengan Rainie, sikap cueknya terhadap Bella rasanya sedikit berlebihan. Walau begitu, Susan tidak mau banyak ikut campur karena khawatir Edgar akan berubah pikiran. Rasanya akan lebih baik jika dia pergi saja dari rumah Edgar selagi ada kesempatan.Lantas, mereka bertiga pun naik ke mobil, dan di dalam mobil itu Susan membuka pertanyaan, “Rainie,

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1565

    “Siang ini jangan masak daun bawang,” kata Yuna.Brandon menganggukkan kepala tanpa berbicara sepatah kata pun, maka Yuna melanjutkan perjalanannya ke ruang bawah tanah.Batuk dan rona wajah Brandon sudah jauh membaik, begitu juga dengan kondisi mentalnya. Yuna memadukan ramuan herbal yang dia taruh di dalam wewangian sesuai dengan kondisi nadinya Brandon. Dari situ Yuna menyadari bahwa virus yang bersembunyi di dalam tubuh Brandon ternyata tidak separah yang dia bayangkan. Yang lebih merepotkan adalah virus tersebut cukup sulit untuk diberantas. Di siang hari nadi Brandon stabil seperti orang normal, tapi begitu masuk malam hari, gejalanya akan bertambah parah terutama ketika malam makin larut.Jujur saja, semenjak mempelajari ilmu pengobatan, Yuna tidak pernah menemui kasus dengan gejala seperti ini. Dari literatur kuno yang pernah dia baca juga tidak ada yang mencatat tentang kasus seperti ini. Jadi Yuna berpikir mungkin ini adalah virus jenis baru, dan ada kaitannya dengan proyek y

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1566

    Masukan dari Yuna sungguh menjadi pencerahan bagi Brandon. Memang benar apa yang Yuna bilang, apabila Frans berhasil lolos dari maut, dia pasti akan mencari solusi untuk pulang. Terkait bagaimana caranya, itu bukan masalah besar. Frans sudah berkali-kali berada dalam situasi hidup atau mati, jadi dia pasti punya keahlian dan caranya sendiri untuk bertahan hidup.Selama ini Brandon hanya mencari di negeri asing, tapi dia tidak pernah sekali pun berpikir mungkin saja Frans sudah pulang. Entah apakah karena penyakit yang dia derita itu berpengaruh terhadap kinerja otaknya.“Benar juga!” seru Brandon. “Biar kusuruh anak buahku untuk nyari dia.”Koneksi dan pengaruh yang keluarga Setiawan miliki di dalam negeri sangat besar, ditambah lagi mereka juga mempunyai jaringan bisnis yang tersebar di berbagai daerah sehingga mencari keberadaan seseorang tidak sesulit yang biasa dibayangkan.Yuna menanggapi ucapan Brandon dengan anggukan. Entah apa alasannya, tapi dalam hati Yuna yakin bahwa Frans p

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1567

    Bukan hal aneh jika mereka tidak berhasil menemukan apa-apa, mungkin saja mereka memang tidak cukup peka untuk itu, tapi yang aneh adalah bahkan sampai anjing pelacak pun tidak menemukan petunjuk apa-apa? Jika memang begitu, maka ada dua kemungkinan. Entah memang orangnya bukan menghilang di lab, atau jejaknya telah dihapus entah dengan cara apa sehingga anjing pun tidak bisa melacaknya.“Hey, kamu dengar aku?” tanya Stella karena tak kunjung mendapatkan respons dari Yuna.“Iya, aku masih dengar, kok. Habis itu gimana?”“Ya sudah, nggak ada apa-apa lagi. Karena nggak nemu apa-apa, polisi juga langsung pergi cari ke tempat lain. Tapi aku kurang tahu apa karena alasan itu lab kita jadi harus pindah.”“Pindah? Pindah ke mana?” tanya Yuna.“Masih belum tahu, mereka cuma bilang lagi cari tempat baru, jadi untuk sementara masih belum pasti.”“Oke, masih ada lagi yang lain?”“Nggak. Oh ya, masih ada satu hal lagi ….”“Apa itu?”“Waktu raja Yuraria bikin janji, kamu jawabnya gimana? Mereka sud

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1568

    Yuna pergi cukup jauh dari Brandon sebelum dia mengangkat teleponnya. Dia sudah mematikan fitur lokasi, tapi dia masih tetap cemas dirinya diintai oleh orang yang memiliki niat tersembunyi.“Halo?” ujar Yuna begitu dia mengangkat telepon, tapi yang menyambutnya adalah suara tangisan seseorang. Tangisan itu bukan suara tangisan ditahan, melainkan tangisan histeris.Suara tangisannya begitu keras sampai Yuna spontan menjauhkan ponselnya dari telinga. Dia tidak mengatakan apa-apa dan hanya menunggu hingga suara tangisan itu mulai mereda. Akan tetapi, suara tangisan itu tak kunjung berhenti. Sembari meneteskan air mata, Bella berbicara dengan pelafalan yang tidak begitu jelas, “Kak Yuna, aku … huhuhu, aku ….”“Nggak usah buru-buru ngomongnya. Pelan-pelan saja. Atau kamu nangis dulu sampai selesai, baru ngomong,” kata Yuna sambil dalam hati bertanya apa lagi yang terjadi kepada Bella.Masalahnya, tidak biasanya Bella seperti ini. Kalau sampai dia menangis separah ini, maka pasti terjadi ses

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1569

    “Rahasia lab?!” ujar Yuna dengan suara yang meninggi. Lagi-lagi lab! Mengapa setiap kali terjadi kasus yang aneh, selalu saja ada hubungannya dengan lab?! Padahal Yuna hanya pergi selama dua hari, tapi sudah begitu banyak kasus yang terjadi. Sebenarnya ada apa saja yang disembunyikan di lab itu?“Iya,” jawab Bella. Dia tidak tahu apa kaitannya dengan semua kejadian ini. Dia murni hanya ingin mencurahkan isi hatinya. Karena tidak punya teman, tentu saja orang pertama yang dia cari adalah Yuna.“Memangnya … ada rahasia apa lagi di sana?”“Aku juga nggak tahu, tapi Rainie bilang itu rahasia yang penting banget, jadi dia cuma kasih tahu ke Papa doang seorang. Habis itu mereka masuk ke ruang kerja Papa. Begitu keluar, Papa sudah maafin Rainie begitu saja. Selain itu, Papa juga bilang bakal mempertimbangkan lagi proyek vaksin untuk mereka.”Suasana hati Bella sudah jauh lebih membaik setelah dia menceritakan semuanya kepada Yuna, tapi kesedihan di hatinya m masih sangat kuat terasa. Dengan s

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2288

    “Nggak ada apa-apa. Di sini tenan-tenang saja. Gimana anakku?”Seketika itu Rainie terdiam sesaat. Bahkan ketika di bawah pengaruh hipnotis pun Shane masih tidak bisa melupakan anaknya. Kalau Rainie memberi tahu kalau anaknya sudah mati, dia pasti akan menggila dan bisa jadi terlepas dari pengaruhnya.“Aku masih cari cara, tapi kamu tahu sendiri aku nggak bisa keluar dengan bebas. Aku nggak bisa ke Yuraria. Kalaupun aku mau menolong, aku nggak bisa. Waktu itu kamu ada bilang soal obat yang bisa bikin menghilang. Itu gimana?”“Aku nggak ngerti. Maksudnya apa?”“Kamu pernah bilang mereka menemukan komposisi obat itu, terus mereka teliti, bukan? Hasilnya gimana?”Meskipun Rainie merasa itu tidak masuk akal, Shane tidak punya alasan untuk membohonginya. Dan karena Shane sudah bilang begitu, mungkinkah memang ada kemungkinan? Rainie tidak berhasil meneliti obat tersebut, tetapi jika mereka mendapat kemajuan, siapa tahu itu bisa menjadi inspirasi untuk Rainie, dan dia bisa memanfaatkan Shane

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2287

    “Tapi gimana kalau gagal?” tanya Rainie.Berdasarkan histori dan data-data yang Rainie lihat di lab, dia tidak yakin eksperimen Fred akan berhasil. Akan tetapi dia tidak berani berkata jujur karena Fred tidak pernah mau menerima yang namanya kegagalan. Membuat Fred kecewa tidak akan memberikan hal baik, tetapi … Rainie sendiri sesungguhnya berharap eksperimen itu gagal.Jika berhasil, Fred akan senang, tetapi itu tidak ada untungnya bagi Rainie. Jika gagal, Fred pasti akan mencobanya lagi, dan di saat itu dia mau tidak mau akan bergantung kepada Rainie.“Kerja yang benar, nanti pasti kuberi imbalan yang sesuai!” kata Fred. “Terus awasi Ross, sama si Shane itu juga. Oh ya, akhir-akhir ini apa Shane ada mencari anaknya lagi?”“Ada, sih. Dia bahkan sudah tahu anaknya ada di istana kerajaan Yuraria, tapi dia nggak bisa apa-apa juga,” balas Rainie.“Ya, dia nggak akan berani macam-macam! Berhubung kamu juga sudah berhasil mengendalikan pikiran dia, kasih tahu dia kalau anaknya sudah mati. B

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2286

    “Eh? Yang benar? Kalau begitu aku ….”“Tapi ingat, kamu bebas keluar masuk di dalam gedung, bukan keluar dari tempat ini. Paham? Kalau kamu berani keluar satu langkah saja, aku nggak bisa melindungi kamu!” kata Fred sembari menepuk bahu Rainie dengan ringan.Seketika itu juga hanya dalam sekejap kegirangan Rainie langsung menghilang. Di detik itu dia mengira sudah bisa bebas keluar masuk kedutaan dan mendapatkan kembali kebebasannya. Namun ketika dipikirkan lagi dengan baik, apa yang Fred katakan tidaklah salah. Lagi pula apa untungnya juga Rainie keluar. Dengan kondisi sekarang ini, dia keluar sedikit saja pasti akan langsung ditangkap oleh anak buahnya Brandon atau Edgar.Bicara soal Edgar membuat Rainie teringat dengan lab yang sudah dihancurkan itu, serta kedua orang tua dan juga rumahnya. Rainie sempat berpikir untuk mengunjungi rumahnya semenjak dia bebas dari Brandon. Tetapi dari kejauhan Rainie melihat ada orang yang memindahkan barang-barang di rumahnya. Dan dari omongan orang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2285

    Ross melihat ke sana kemari seolah-olah sedang khawatir ada orang yang sewaktu-waktu datang mengejarnya. Rainie yang menyadari perilaku itu segera berkata, “Pak Fred ada pertanyaan untuk Pangeran. Dia pasti berniat baik, jadi tolong Pangeran jawab pertanyaannya dengan baik, ya?”Kemudian, Rainie sekali lagi mengetuk jarinya ke botol. Ross tampak mengernyit dan sedikit kebingungan, tetapi dia lalu mengangguk dan berkata, “Ya!”Rainie berbalik menatap Fred dan mundur ke belakangnya. Sembari menatap Ross dari balik layar ponsel, dia berdeham, “Pangeran Ross, selama perjalanan apa sudah dapat kabar tentang Yang Mulia?”Sudah pasti belum ada, tetapi Fred sengaja bertanya seperti itu kepada Ross. Benar saja, Ross menggelengkan kepala menjawab, “Belum ada. Tapi kurasa karena aku baru pergi satu hari, jadi belum terlalu jauh. Kamu bilang mamaku pergi ke tempatnya suku Maset atau semacamnya, ‘kan? Mungkin perlu beberapa hari baru bisa sampai ke sana.”“Iya, betul. Yang Mulia bilang mau pergi ke

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2284

    Selagi Rainie sedang berpikir, Fred masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.“Hari ini kamu sudah hubungi dia?”“Sudah, baru saja. Lokasinya sesuai. Aku juga sudah video call, nggak masalah,” jawab Rainie.Dia tidak berani mengatakan kepada Fred kalau dia memiliki kecurigaan terhadap Ross. Dia tidak mau Fred tahu kalau karyanya belum sempurna.“Ok,e coba hubungi dia lagi!”“Eh?”“Kenapa, ada masalah?”“Nggak, tapi tadi baru saja aku telepon. Apa … ada pertanyaan yang mau disampaikan?”“Nggak ada, aku cuma mau ngobrol langsung sama dia sebentar. Nggak boleh?”“... oh, tentu saja boleh.”“Kalau begitu tunggu apa lagi ? Cepat telepon dia lagi!”Rainie pun kembali menghubungi nomor Ross sembari memegang erat botol birnya, berharap semua berjalan lancar sesuai rencana. Telepon sempat berdering beberapa saat sampai akhirnya diangkat oleh ross. Di video call tersebut Ross memakai topi dan kacamata sehingga separuh wajahnya tertutup oleh bayangan objek di sekitarnya.“Tadi kenap

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2283

    Di malam hari, Ross mengirimkan lokasi GPS-nya kepada Rainie. Tentu saja lokasi itu sudah dipalsukan sesuai dengan rencana perjalanannya semula, mengubah alamat IP, dan mengirimkannya kepada Rainie. Tak lama Rainie menghubunginya dengan video call.Untungnya Brandon sudah bersiaga dengan menyiapkan latar yang meyakinan, jadi ketika Rainie menelepon, Ross hanya perlu berdiri di depan latar dan menerima panggilan Rainie.Ketika panggilan tersambung, Rainie langsung memperhatikan apa yang ada di belakang Ross. “Pangeran, di belakang sana banyak pepohonan lebat. Sudah sampai di pinggir kota?”“Tempatnya agak jauh dan terpencil. Supaya menghindari pengawasan dari pihak berwenang, aku nggak bisa lewat jalan besar,” jawab Ross, kemudian dia gantian bertanya, “Urusan di kedutaan lancar? Fred bisa menanganinya?”“Pak Fred pasti bisa, maaf jadi merepotkan Pangeran,” jawab Rainie.“Nggak apa-apa! Memang ini sudah kewajibanku menjaga keamanan mamaku sendiri.”“Baiklah kalau begitu, Pangeran. Selam

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2282

    Yuna memiringkan kepalanya sedikit sembari menarik tangan Juan, lalu menatap wajahnya dan berkata dengan penuh amarah, “Kamu dipukuli?!”“Nggak apa-apa!”“Apanya nggak apa-apa! Kamu dipukuli mereka?!”Yuna spontan mengubah posisi duduk, tetapi dia baru saja sadar dari koma dan tubuhnya masih lemah, alhasil napasnya jadi sedikit terengah-engah.“Siapa? Fred?!”“Kamu kira aku nggak bisa menangkis? Kalau aku serius, dia nggak bakal bisa mengenaiku sedikit pun!”“Beraninya dia memukulmu?!”Jelas sekali ucapan Juan sama sekali tidak digubris oleh Yuna. Dia sudah terlanjur diselimuti oleh kemarahan melihat gurunya disakiti oleh orang lain. Mulut Yuna memang sering kali kasar ketika sedang berbicara dengan Juan, tetapi jauh di lubuk hati dia sangat menghormati gurunya. Waktu Yuna berguru dengan Juan memang tidak terlalu lama dan putus nyambung, tetapi dia sudah belajar banyak sekali darinya. Bagi Yuna, Juan adalah senior yang sangat berjasa dalam hidupnya. Yang lebih membuat Yuna marah, di us

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2281

    “Hus! Amit-amit! Siapa yang ajarin kamu ngomong begitu! Yuna yang aku kenal nggak begini, sejak kapan kamu jadi sentimental!”“Kamu sendiri juga biasanya nggak pernah percaya sama yang begituan. Jadi, kenapa kamu mau datang ke sini?”“Aku … cuma mau lihat saja apa yang terjadi di sini!”Yuna tidak membalas sanggahan Juan dan hanya tersenyum, sampai-sampai membuat Juan panik dan menyangkal, “Oke, oke. Aku datang untuk lihat keadaan kamu, puas?! Kamu nggak tahunya pasti punya tenaga untuk bikin aku marah. Kayaknya kamu sudah sehat, ya.”“Iya, aku sudah mendingan!” kata Yuna, dia lalu hendak mencabut jarum-jarum yang masih tertancap di badannya.”“Eh, jangan bergerak!” seru Juan, emudian dia mencabut jarumnya satu per satu sesuai dengan urutan dia menusuk sambil menggerutu, “Aku dengar kamu tiba-tiba koma. Bikin aku takut saja. Aku juga dengar dia bilang detak jantung kamu hampir berhenti. Biar kutebak, kamu …. Ah, biarlah. Kamu ini, nggak pernah peduli sama badan sendiri. Bisa-bisanya ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2280

    “Tahan dia, dia masih bisa berguna,” kata Fred.“Aku nggak akan pergi dari kamar ini!” Tiba-tiba Juan memberontak dan akhirnya melawan perintah Fred. “Kalau kamu mau aku angkat kaki dari kamar ini, lebih baik bunuh aku saja sekalian!”“Kamu pikir aku nggak berani?”“Terserah kamu saja!”Juan langsung duduk bersila di lantai dan tangannya memeluk ujung kasur dengan erat. Mau diapa-apakan oleh mereka pun Juan tidak akan mau berpindah tempat. Jangan remehkan tubuhnya yang sudah menciut akibat usia, walau begitu pun tenaganya masih lumayan besar sampai ditarik oleh banyak orang pun dia tetap tak berpindah. Namun keributan itu membuat Yuna merasa terganggu.“Pak Tua … hentikan!”Fred melompat kegirangan akhirnya mendengar Yuna sudah bisa bicara. Dia segera meminta mereka untuk berhenti dan berjalan menghampiri Yuna.“Akhirnya kamu bangun juga. Mau ngomong juga kamu sekarang? Yuna, kamu sudah keterlaluan! Kamu pikir dengan bunuh diri, kamu berhasil merusak rencana besarku?”“Aku nggak ngerti

DMCA.com Protection Status