Share

Bab 1560

Penulis: Awan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Gerakan Rainie cukup cepat, tapi Edgar lebih cepat lagi darinya. Begitu Rainie baru saja mengangkat tanganya, Edgar sudah lebih dulu menggenggam tangan Rainie yang satu lagi dan memelintir ke belakang. Satu tangan lagi Edgar gunakan untuk menutupi hidungnya. Alhasil, debu yang beterbangan pun tidak berhasil memasuki sistem pernapasannya.

“Hah, cuma trik murahan begini jangan harap bisa berhasil. Kamu terlalu meremehkanku,” kata Edgar.

Walau begitu, Rainie masih tetap tenang menghadapi situasi ini. Dengan kondisi satu tangan dikunci oleh Edgar, dia masih bisa menurunkan badannya dan berkata, “Aku nggak perna meremehkan Om. Aku sudah tahu trik murahan begini nggak bakal mempan, makanya ….”

“Makanya apa?” tanya Edgar. Di saat itu juga dia merasakan ada firasat yang buruk. Dengan tatapan mata super tajam dia melirik Rainie, tanpa merasakan adanya sesuatu yang aneh dengan tubuhnya.

“Om nggak merasa ada yang aneh?”

Benar saja. Begitu Rainie mengatakan itu, tiba-tiba Edgar merasa sekujur tubu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1561

    Rainie membungkuk sedikit sambil menarik lengan Edgar dan terus memanggilnya. Edgar masih tetap tidak menunjukkan adanya tanda pergerakan. Kepalanya terbaring ke samping memperlihatkan bagian lehernya.Merasa sudah aman, Rainie mengeluarkan sebuah botol berisi obat yang sama dengan yang dia sembunyikan di tempat pen dari sakunya. Setelah itu Rainie mengeluarkan masker dan jarum suntik. Dengan jarum suntik itu dia memasukkan obat dan langsung menusukkannya ke leher Edgar.Bella, Fahrel, dan Susan masih menunggu di luar dengan penuh perasaan gelisah.Fahrel tidak yakin apakah Rainie berhasil membujuk Edgar untuk meringankan hukumannya. Susan pun sangat mengkhawatirkan Rainie sama seperti Fahrel, sedangkan Bella khawatir ayahnya akan terbuai oleh siasat Rainie. Namun di satu sisi, Bella juga sangat penasaran dengan rahasia yang dikatakan oleh Rainie.Setelah menunggu hampir satu jam, mereka berdua masih belum keluar juga. Alhasil Susan mulai tidak sabaran dan berkata, “Sudah lama banget,

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1562

    Rainie berjalan di depan sedangkan Edgar di belakang.“Om, aku tahu apa yang aku perbuat itu salah. Apa yang terjadi sama Bella itu memang salahku,” kata Rainie.Mereka berdua berjalan sampai ke tengah-tengah ruang tamu. Dengan menjaga jarak sejauh tiga langkah, Ranie berbalik menghadap Edgar dan berkata dengan kepala tertunduk ke bawah, “Om, selama ini aku yang sudah bikin Bella menderita, tapi tolong lihatlah garis besarnya. Mohon Om pertimbangkan lagi soal pekerjaanku di lab.”“Ya, oke,”jawab Edgar dengan nada bicara yang terdengar jauh lebih halus dibanding sebelumnya.Dalam hati Susan merasa senang mendengar suasana hati Edgar jauh membaik. Maka itu dia pun melirik suaminya dan benar saja, Fahrel juga terlihat sangat lega.“Terus soal proyek vaksin …,” kata Rainie.“Nanti kupertimbangkan lagi,” jawab Edgar.Fahrel benar-benar tak bisa percaya dengan apa yang dia dengar. Bahkan saking senangnya sampai dia hampir saja jatuh pingsan. Harus diakui Rainie memang sangat piawai dalam ber

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1563

    “Bella? Kenapa?” tanya Susan dengan nada jengkel. Masalahnya kini sudah selesai dan dia sudah bisa bernapas lega, tapi sepertinya Bella masih tidak terima.“Pa! Apa yang Rianie bilang ke Papa tadi? Kenapa Papa tiba-tiba jadi berubah pikiran? Bukannya tadi Papa bilang bakal bantu nyari keadilan buatku? Kenapa sekarang Papa malah maafin Rainie?!”“Bella … papa kamu sendiri saja sudah mengambil keputusan. Apa maksud kamu? Apa kamu nggak terima? Kamu baru puas kalau Rainie masuk penjara? Kamu nggak menghormati kami lagi, itu terserah kamu, tapi tolong hormatilah mama kamu yang sudah meninggal. Kamu sebagai saudaranya Rainie masa nggak bisa toleransi?” tanya Susan.Walaupun perlakuan baik Susan kepada Bella tujuannya adalah untuk menjilat Edgar, tetap saja itu tak membantah fakta bahwa Susan sudah cukup banyak berjuang. Akan tetapi, dia merasa Bella tidak berterima kasih dan malah bersikeras ingin Rainie masuk penjara. Walau begitu, Bella tidak menghiraukan ucapan tantenya dan hanya berfoku

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1564

    Tidak ada satu pun yang membantu, jadi Bella berdiri dengan usahanya sendiri dan menatap sang ayah dengan mata berkaca-kaca. Namun menyadari ayahnya hanya diam saja dengan ekspresi wajah yang datar, Bella merasa sungguh sedih dan pergi meninggalkan mereka semua.Melihat situasi yang canggung begini, Susan jadi merasa sedikit tidak enak hati. “Kak Edgar ….”“Biarin saja dia,” balas Edgar, yang kemudian langsung masuk ke dalam tanpa banyak bicara.Walau sebenarnya Susan cukup senang dengan hasil dari semua ini, dia masih bertanya-tanya tentang perubahan sikap Edgar yang begitu mendadak. Kalaupun Edgar berubah pikiran setelah dia berbicara berdua dengan Rainie, sikap cueknya terhadap Bella rasanya sedikit berlebihan. Walau begitu, Susan tidak mau banyak ikut campur karena khawatir Edgar akan berubah pikiran. Rasanya akan lebih baik jika dia pergi saja dari rumah Edgar selagi ada kesempatan.Lantas, mereka bertiga pun naik ke mobil, dan di dalam mobil itu Susan membuka pertanyaan, “Rainie,

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1565

    “Siang ini jangan masak daun bawang,” kata Yuna.Brandon menganggukkan kepala tanpa berbicara sepatah kata pun, maka Yuna melanjutkan perjalanannya ke ruang bawah tanah.Batuk dan rona wajah Brandon sudah jauh membaik, begitu juga dengan kondisi mentalnya. Yuna memadukan ramuan herbal yang dia taruh di dalam wewangian sesuai dengan kondisi nadinya Brandon. Dari situ Yuna menyadari bahwa virus yang bersembunyi di dalam tubuh Brandon ternyata tidak separah yang dia bayangkan. Yang lebih merepotkan adalah virus tersebut cukup sulit untuk diberantas. Di siang hari nadi Brandon stabil seperti orang normal, tapi begitu masuk malam hari, gejalanya akan bertambah parah terutama ketika malam makin larut.Jujur saja, semenjak mempelajari ilmu pengobatan, Yuna tidak pernah menemui kasus dengan gejala seperti ini. Dari literatur kuno yang pernah dia baca juga tidak ada yang mencatat tentang kasus seperti ini. Jadi Yuna berpikir mungkin ini adalah virus jenis baru, dan ada kaitannya dengan proyek y

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1566

    Masukan dari Yuna sungguh menjadi pencerahan bagi Brandon. Memang benar apa yang Yuna bilang, apabila Frans berhasil lolos dari maut, dia pasti akan mencari solusi untuk pulang. Terkait bagaimana caranya, itu bukan masalah besar. Frans sudah berkali-kali berada dalam situasi hidup atau mati, jadi dia pasti punya keahlian dan caranya sendiri untuk bertahan hidup.Selama ini Brandon hanya mencari di negeri asing, tapi dia tidak pernah sekali pun berpikir mungkin saja Frans sudah pulang. Entah apakah karena penyakit yang dia derita itu berpengaruh terhadap kinerja otaknya.“Benar juga!” seru Brandon. “Biar kusuruh anak buahku untuk nyari dia.”Koneksi dan pengaruh yang keluarga Setiawan miliki di dalam negeri sangat besar, ditambah lagi mereka juga mempunyai jaringan bisnis yang tersebar di berbagai daerah sehingga mencari keberadaan seseorang tidak sesulit yang biasa dibayangkan.Yuna menanggapi ucapan Brandon dengan anggukan. Entah apa alasannya, tapi dalam hati Yuna yakin bahwa Frans p

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1567

    Bukan hal aneh jika mereka tidak berhasil menemukan apa-apa, mungkin saja mereka memang tidak cukup peka untuk itu, tapi yang aneh adalah bahkan sampai anjing pelacak pun tidak menemukan petunjuk apa-apa? Jika memang begitu, maka ada dua kemungkinan. Entah memang orangnya bukan menghilang di lab, atau jejaknya telah dihapus entah dengan cara apa sehingga anjing pun tidak bisa melacaknya.“Hey, kamu dengar aku?” tanya Stella karena tak kunjung mendapatkan respons dari Yuna.“Iya, aku masih dengar, kok. Habis itu gimana?”“Ya sudah, nggak ada apa-apa lagi. Karena nggak nemu apa-apa, polisi juga langsung pergi cari ke tempat lain. Tapi aku kurang tahu apa karena alasan itu lab kita jadi harus pindah.”“Pindah? Pindah ke mana?” tanya Yuna.“Masih belum tahu, mereka cuma bilang lagi cari tempat baru, jadi untuk sementara masih belum pasti.”“Oke, masih ada lagi yang lain?”“Nggak. Oh ya, masih ada satu hal lagi ….”“Apa itu?”“Waktu raja Yuraria bikin janji, kamu jawabnya gimana? Mereka sud

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1568

    Yuna pergi cukup jauh dari Brandon sebelum dia mengangkat teleponnya. Dia sudah mematikan fitur lokasi, tapi dia masih tetap cemas dirinya diintai oleh orang yang memiliki niat tersembunyi.“Halo?” ujar Yuna begitu dia mengangkat telepon, tapi yang menyambutnya adalah suara tangisan seseorang. Tangisan itu bukan suara tangisan ditahan, melainkan tangisan histeris.Suara tangisannya begitu keras sampai Yuna spontan menjauhkan ponselnya dari telinga. Dia tidak mengatakan apa-apa dan hanya menunggu hingga suara tangisan itu mulai mereda. Akan tetapi, suara tangisan itu tak kunjung berhenti. Sembari meneteskan air mata, Bella berbicara dengan pelafalan yang tidak begitu jelas, “Kak Yuna, aku … huhuhu, aku ….”“Nggak usah buru-buru ngomongnya. Pelan-pelan saja. Atau kamu nangis dulu sampai selesai, baru ngomong,” kata Yuna sambil dalam hati bertanya apa lagi yang terjadi kepada Bella.Masalahnya, tidak biasanya Bella seperti ini. Kalau sampai dia menangis separah ini, maka pasti terjadi ses

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2192

    Sekarang di dalam ruang kantor itu hanya ada Fred dan wanita tersebut. Fred masih tak bergerak di kursinya seraya mengamati wanita itu. Pakaiannya lusuh dan terlihat sangat kasihan meski dia sudah berusaha untuk bersikap elegan.“Kamu ….”“Aku Rainie, bawahannya asisten yang paling kamu percaya itu. Aku pernah bekerja ….”“Aku nggak tertarik kamu siapa. Aku cuma mau tahu apa tujuan kamu datang ke sini? Dari mana kamu tahu aku kepalanya di sini?”“Soal itu, ya. Sebenarnya awalnya aku juga nggak tahu siapa yang bertanggung jawab atas organisasi ini, sampai … aku menemukan kartu nama yang ada bosku pegang.”“Kartu nama apa? Maksud kamu kepingan kecil itu? Itu paling cuma koin untuk main game atau sejenisnya,” kata Fred menyangkal. Dia tentu saja tidak mau secepat itu mengakuinya. Yang dia lakukan sekarang ini adalah menguji apakah Rainie benar-benar tahu sesuatu atau hanya sekadar asal bicara.Akan tetapi Rainie sudah menduga hal seperti ini pasti terjadi. Dia tidak tampak kebingungan dan

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2191

    “Yang Mulia jangan berpikir begitu. Kita justru saling menguntungkan satu sama lain. Yang Mulia bisa kembali muda, sedangkan aku mendapat kekuasaan penuh. Bukankah begitu lebih bagus?”“Hmph!”Sang Ratu sudah malas membicarakan ini. Namun bagi Fred itu tidak masalah. Selama semua berjalan sesuai dengan rencananya, apa yang ingin dia capai sebentar lagi akan berhasil. Tidak ada lagi seorang pun yang bisa menghentikannya. Di saat itu pula dari luar Fred mendengar suara lirih yang memanggilnya.“Pak Fred!”“Ada apa?”Sebenarnya Fred sedikit kesal karena dia sudah berpesan untuk jangan mengganggu kecuali ada hal penting. Namun lagi-lagi yang datang adalah mereka. Fred masih lebih suka dengan si cacat yang menjadi bos Rainie dan Shane dulu. Meski cacat secara fisik, dia cukup pintar dan banyak membantu Fred. Sayang sekali dia sudah tidak ada …. Tanpa berpikir panjang, Fred melihat di tangan orang itu ada sebuah botol kecil seperti botol parfum yang dijual di luar sana. Perbedaannya, cairan

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2190

    “Apa lagi ini?”Dalam berkas yang berisikan surat wasiat tersebut tertulis jelas bahwa sang Ratu mengetahui kesehatannya yang makin menurun dan sudah dekat ajalnya, karena itu selagi masih sadar, sang Ratu dengan sukarela menyerahkan posisinya kepada keturunannya, dan Fred diberikan kepercayaan penuh untuk menjadi penasihat mereka.“Kamu masih berani mengaku nggak mau merebut posisiku?! cucuku usianya baru empat tahun, tahu apa merea? Lagi pula bukannya menurunkan ke anakku, tapi malah langsung ke cucuku. Orang waras pasti sudah tahu apa maksudnya ini.”“Nggak juga, cucu Yang Mulia sangat pintar dan punya bakat untuk jadi penguasa yang baik. Saya cuma bertugas memberi nasihat, tapi pada akhirnya kekuasaan tertinggi tetap jatuh kepada mereka. Terkait masalah pewaris, apa Yang Mulia masih nggak sadar juga seperti apa mereka? Mereka sama sekali nggak cocok untuk jadi penguasa!”“Fred, kenapa baru sekarang aku sadar kalau ternyata ambisimu setinggi itu, ya?”“Bukan, Yang Mulia. Yang Mulia

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2189

    Ketik sang Ratu tersadar, dia sudah berada di atas kasur. Dia berbaring dengan sangat nyaman ditutupi oleh selimut yang rapi. Di sampingnya ada semacam alat medis yang mengeluarkan suara nyaring. Walau demikian, sang Ratu tidak merasa nyaman.“Fred! Fred!” sahutnya.Mengira tidak akan ada yang datang, tak disangka Fred sendiri yang muncul di hadapannya.“Ada yang bisa dibantu, Yang Mulia?”“Lepasin aku!”“Wah, sayang sekali Yang Mulia, tapi nggak bisa! Eksperimennya sudah mau kita jalankan dua hari lagi. Yang Mulia nggak boleh ke mana-mana sampai dua hari ke depan.”“Eksperimen apaan. Kamu cuma mau membunuhku dan mengambil alih jabatanku, bukan?”“Yang Mulia, saya mana berani melakukan itu. Kalau saya membunuh Yang Mulia, apa saya perlu menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk membangun lab dan semua eksperimen ini? Saya benar-benar berniat baik untuk Yang Mulia, tapi Yang Mulia malah terbuai sama omongan si cewek licik itu dan nggak percaya lagi sama saya. Sayang sekali!” kata Fre

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2188

    “Aku?” kata Chermiko. “Nggak, aku cuma merasa itu terlalu aneh! Apa pun yang keluar dari mulut cewek gila itu, aku ….”Kata-kata yang hendak Chermiko katakan tersangkut di lehernya saat ditatap oleh Shane. Tadinya dia mau bilang tidak akan menganggap serius apa pun yang Rainie katakan, tetapi setelah dipikir-pikir, dia juga akan berpikir hal yang sama dengan Shane.“Oke, mau dia benar-benar bisa menghilang atau nggak, selama masih ada kemungkinan itu benar sekecil apa pun, kita harus cari tahu!” kata Brandon. Dia tidak menganggap ini sebagai sesuatu yang patut ditertawakan. Kalau sampai Rainie melarikan diri, maka bahaya terhadap masyarakat akan sangat besar.“Shane, jaga anak-anak!”Brandon pertama-tama langsung menghubungi Edgar agar dia bisa mengerahkan koneksinya untuk mencari Rainie di setiap sudut kota. ***Pintu kamar di mana Ratu sedang tidur siang diketuk sebanyak tiga kali, kemudian pintu itu dibuka begitu saja tanpa seizinnya. Sang Ratu membuka matanya sejenak dan langsung

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2187

    “Seaneh apa pun ini pasti ada penjelasannya,” kata Brandon. Dia mengamati bantal di atas kasur itu dan menaruhnya kembali, lalu berkata, “Ayo kita keluar dulu sekarang!”Di kamar itu sudah tidak ada orang dan sudah tidak perlu dikunci lagi. Mereka berdua pun satu per satu keluar dan setela mereka kembali ke tempat Shane berada.“Rainie benar-benar menghilang?” tanya Shane.“Iya,” jawab Chermiko menganggu.“Kok bisa? Apa ada orang lain dari organisasi itu yang menolong dia?”“Aku nggak tahu.”Tidak ada satu orang pun di antara mereka yang tahu mengapa Rainie bisa menghilang. Mereka bertiga sama bingungnya karena tidak ada penjelasan yang masuk di akal. Brandon tak banyak bicara, dia mengerutkan keningnya membayangkan kembali ada apa saja yang dia lihat di kamar itu. Dia merasa ada sesuatu yang mengganjal pikirannya, tetapi dia tidak tahu apa itu.Shane, yang entah sedang memikirkan apa, juga tiba-tiba berkata, “Apa mungkin …? Nggak, itu mustahil ….”“Apaan? Apa yang nggak mungkin?” Cher

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2186

    Chermiko sudah menahannya sebisa mungkin, tetapi suara gemetar bercampur dengan napas terengah-engah tetap saja menakutkan untuk didengar. Saat mendengar itu, Shane langsung terbelalak dan menyahut, “Apa?!”“Rainie … Rainie nggak ada di kamarnya!” kata Chermiko sembari menunjuk ke belakang.“Ngomong yang jelas, kenapa dia bisa nggak ada?” Ucapan ini datang dari belakang, membuat Chermiko kaget dan menoleh, dan menemukan ternyata Brandon sudah ada di belakangnya entah dari kapan.Brandon baru tidur sebentar dan belum lama terbangun. Semua masalah yang mereka alami membuat kualitas tidurnya terganggu. Anak dan istri tidak ada, dan sekarang ditambah lagi dengan sekian banyak masalah serius yang datang tak habis-habis. Bagaimana dia bisa tidur lelap? Apalagi sekarang ada dua bayi yang entah anaknya atau bukan datang membutuhkan penjagaan.Tidur singkat sudah cukup untuk memulihkan energinya, setelah itu Brandon mandi dan mengganti pakaian, lalu turun untuk melihat anak-anaknya, dan ternyat

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2185

    Chermiko mulai menyadari Shane lagi-lagi terbawa oleh perasaan sedihnya. Dia pun segera melurusan, “Eh … maksudku. Aku cuma nggak menyangka ternyata kamu bisa ngurus anak juga. Kalau aku jadi kamu, aku pasti sudah panik. Tapi kalau dilihat-lihat lagi, dua anak ini mukanya lumayan mirip sama Brandon, ya. Menurut kamu gimana?”Mendengar itu, Shane melirik kedua bayi yang sedang tertidur pulas dan melihat, benar seperti yang tadi Chermiko bilang, bagian kening mereka sedikit mirip dengan Brandon, sedangkan mulut mereka mirip dengan Yuna.“Kelihatannya memang mirip, ya. Tapi kita jangan tertipu dulu. Aku merasa makin lama kita lihat jadi makin mirip. Kalau sekarang aku bilang mereka nggak mirip, apa kamu masih merasa mereka mirip?”Benar juga, andaikan mereka bukan anaknya Brandon, dengan sugesti seperti itu Chermiko percaya saja kalau mereka tidak mirip.“Waduh, aku rasanya kayak lagi berhalusinasi!” ucapnya.“Makanya sekarang kita jangan berpikir mirip atau nggak mirip dulu. Lebih baik k

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2184

    “Itu normal. Dulu waktu Nathan masih kecil juga aku kayak begini,” kata Shane. “Hampir semalaman penuh kamu nggak mungkin bisa tidur. Begitu kamu taruh mereka, mereka pasti langsung nangis, jadi kamu harus gending mereka terus. Waktu itu tanganku juga sudah mau patah rasanya.”“Kamu gendong anak sendiri? Bukannya pakai pengasuh?!”“Waktu itu aku masih belum sekaya sekarang, istriku nggak mau pakai pengasuh, jadi aku yang gendong.” Shane tidak mau mengingat masa lalunya lagi karena itu hanya akan membuatnya sedih. Shane lalu menghampiri Brandon dan hendak mengambil anak itu dari tangannya. “Sudah pagi, biar aku yang jagain. Kamu istirahat dulu.”“Nggak usah!”“Jangan begini lah! Kalau kamu merasa berutang sama Yuna dan anak-anak kamu, masih ada waktu lain untuk menebus, tapi sekarang kamu harus istirahat! Kalau kamu sampai tumbang, siapa lagi yang bisa jagain mereka, dan siapa yang bisa nolongin Yuna!”Ketika mendengar itu, akhirnya Brandon mengalah dan memberikan kedua anaknya kepada S

DMCA.com Protection Status