Share

Bab 1560

Penulis: Awan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-01 17:44:39
Gerakan Rainie cukup cepat, tapi Edgar lebih cepat lagi darinya. Begitu Rainie baru saja mengangkat tanganya, Edgar sudah lebih dulu menggenggam tangan Rainie yang satu lagi dan memelintir ke belakang. Satu tangan lagi Edgar gunakan untuk menutupi hidungnya. Alhasil, debu yang beterbangan pun tidak berhasil memasuki sistem pernapasannya.

“Hah, cuma trik murahan begini jangan harap bisa berhasil. Kamu terlalu meremehkanku,” kata Edgar.

Walau begitu, Rainie masih tetap tenang menghadapi situasi ini. Dengan kondisi satu tangan dikunci oleh Edgar, dia masih bisa menurunkan badannya dan berkata, “Aku nggak perna meremehkan Om. Aku sudah tahu trik murahan begini nggak bakal mempan, makanya ….”

“Makanya apa?” tanya Edgar. Di saat itu juga dia merasakan ada firasat yang buruk. Dengan tatapan mata super tajam dia melirik Rainie, tanpa merasakan adanya sesuatu yang aneh dengan tubuhnya.

“Om nggak merasa ada yang aneh?”

Benar saja. Begitu Rainie mengatakan itu, tiba-tiba Edgar merasa sekujur tubu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1561

    Rainie membungkuk sedikit sambil menarik lengan Edgar dan terus memanggilnya. Edgar masih tetap tidak menunjukkan adanya tanda pergerakan. Kepalanya terbaring ke samping memperlihatkan bagian lehernya.Merasa sudah aman, Rainie mengeluarkan sebuah botol berisi obat yang sama dengan yang dia sembunyikan di tempat pen dari sakunya. Setelah itu Rainie mengeluarkan masker dan jarum suntik. Dengan jarum suntik itu dia memasukkan obat dan langsung menusukkannya ke leher Edgar.Bella, Fahrel, dan Susan masih menunggu di luar dengan penuh perasaan gelisah.Fahrel tidak yakin apakah Rainie berhasil membujuk Edgar untuk meringankan hukumannya. Susan pun sangat mengkhawatirkan Rainie sama seperti Fahrel, sedangkan Bella khawatir ayahnya akan terbuai oleh siasat Rainie. Namun di satu sisi, Bella juga sangat penasaran dengan rahasia yang dikatakan oleh Rainie.Setelah menunggu hampir satu jam, mereka berdua masih belum keluar juga. Alhasil Susan mulai tidak sabaran dan berkata, “Sudah lama banget,

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1562

    Rainie berjalan di depan sedangkan Edgar di belakang.“Om, aku tahu apa yang aku perbuat itu salah. Apa yang terjadi sama Bella itu memang salahku,” kata Rainie.Mereka berdua berjalan sampai ke tengah-tengah ruang tamu. Dengan menjaga jarak sejauh tiga langkah, Ranie berbalik menghadap Edgar dan berkata dengan kepala tertunduk ke bawah, “Om, selama ini aku yang sudah bikin Bella menderita, tapi tolong lihatlah garis besarnya. Mohon Om pertimbangkan lagi soal pekerjaanku di lab.”“Ya, oke,”jawab Edgar dengan nada bicara yang terdengar jauh lebih halus dibanding sebelumnya.Dalam hati Susan merasa senang mendengar suasana hati Edgar jauh membaik. Maka itu dia pun melirik suaminya dan benar saja, Fahrel juga terlihat sangat lega.“Terus soal proyek vaksin …,” kata Rainie.“Nanti kupertimbangkan lagi,” jawab Edgar.Fahrel benar-benar tak bisa percaya dengan apa yang dia dengar. Bahkan saking senangnya sampai dia hampir saja jatuh pingsan. Harus diakui Rainie memang sangat piawai dalam ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1563

    “Bella? Kenapa?” tanya Susan dengan nada jengkel. Masalahnya kini sudah selesai dan dia sudah bisa bernapas lega, tapi sepertinya Bella masih tidak terima.“Pa! Apa yang Rianie bilang ke Papa tadi? Kenapa Papa tiba-tiba jadi berubah pikiran? Bukannya tadi Papa bilang bakal bantu nyari keadilan buatku? Kenapa sekarang Papa malah maafin Rainie?!”“Bella … papa kamu sendiri saja sudah mengambil keputusan. Apa maksud kamu? Apa kamu nggak terima? Kamu baru puas kalau Rainie masuk penjara? Kamu nggak menghormati kami lagi, itu terserah kamu, tapi tolong hormatilah mama kamu yang sudah meninggal. Kamu sebagai saudaranya Rainie masa nggak bisa toleransi?” tanya Susan.Walaupun perlakuan baik Susan kepada Bella tujuannya adalah untuk menjilat Edgar, tetap saja itu tak membantah fakta bahwa Susan sudah cukup banyak berjuang. Akan tetapi, dia merasa Bella tidak berterima kasih dan malah bersikeras ingin Rainie masuk penjara. Walau begitu, Bella tidak menghiraukan ucapan tantenya dan hanya berfoku

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1564

    Tidak ada satu pun yang membantu, jadi Bella berdiri dengan usahanya sendiri dan menatap sang ayah dengan mata berkaca-kaca. Namun menyadari ayahnya hanya diam saja dengan ekspresi wajah yang datar, Bella merasa sungguh sedih dan pergi meninggalkan mereka semua.Melihat situasi yang canggung begini, Susan jadi merasa sedikit tidak enak hati. “Kak Edgar ….”“Biarin saja dia,” balas Edgar, yang kemudian langsung masuk ke dalam tanpa banyak bicara.Walau sebenarnya Susan cukup senang dengan hasil dari semua ini, dia masih bertanya-tanya tentang perubahan sikap Edgar yang begitu mendadak. Kalaupun Edgar berubah pikiran setelah dia berbicara berdua dengan Rainie, sikap cueknya terhadap Bella rasanya sedikit berlebihan. Walau begitu, Susan tidak mau banyak ikut campur karena khawatir Edgar akan berubah pikiran. Rasanya akan lebih baik jika dia pergi saja dari rumah Edgar selagi ada kesempatan.Lantas, mereka bertiga pun naik ke mobil, dan di dalam mobil itu Susan membuka pertanyaan, “Rainie,

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1565

    “Siang ini jangan masak daun bawang,” kata Yuna.Brandon menganggukkan kepala tanpa berbicara sepatah kata pun, maka Yuna melanjutkan perjalanannya ke ruang bawah tanah.Batuk dan rona wajah Brandon sudah jauh membaik, begitu juga dengan kondisi mentalnya. Yuna memadukan ramuan herbal yang dia taruh di dalam wewangian sesuai dengan kondisi nadinya Brandon. Dari situ Yuna menyadari bahwa virus yang bersembunyi di dalam tubuh Brandon ternyata tidak separah yang dia bayangkan. Yang lebih merepotkan adalah virus tersebut cukup sulit untuk diberantas. Di siang hari nadi Brandon stabil seperti orang normal, tapi begitu masuk malam hari, gejalanya akan bertambah parah terutama ketika malam makin larut.Jujur saja, semenjak mempelajari ilmu pengobatan, Yuna tidak pernah menemui kasus dengan gejala seperti ini. Dari literatur kuno yang pernah dia baca juga tidak ada yang mencatat tentang kasus seperti ini. Jadi Yuna berpikir mungkin ini adalah virus jenis baru, dan ada kaitannya dengan proyek y

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1566

    Masukan dari Yuna sungguh menjadi pencerahan bagi Brandon. Memang benar apa yang Yuna bilang, apabila Frans berhasil lolos dari maut, dia pasti akan mencari solusi untuk pulang. Terkait bagaimana caranya, itu bukan masalah besar. Frans sudah berkali-kali berada dalam situasi hidup atau mati, jadi dia pasti punya keahlian dan caranya sendiri untuk bertahan hidup.Selama ini Brandon hanya mencari di negeri asing, tapi dia tidak pernah sekali pun berpikir mungkin saja Frans sudah pulang. Entah apakah karena penyakit yang dia derita itu berpengaruh terhadap kinerja otaknya.“Benar juga!” seru Brandon. “Biar kusuruh anak buahku untuk nyari dia.”Koneksi dan pengaruh yang keluarga Setiawan miliki di dalam negeri sangat besar, ditambah lagi mereka juga mempunyai jaringan bisnis yang tersebar di berbagai daerah sehingga mencari keberadaan seseorang tidak sesulit yang biasa dibayangkan.Yuna menanggapi ucapan Brandon dengan anggukan. Entah apa alasannya, tapi dalam hati Yuna yakin bahwa Frans p

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1567

    Bukan hal aneh jika mereka tidak berhasil menemukan apa-apa, mungkin saja mereka memang tidak cukup peka untuk itu, tapi yang aneh adalah bahkan sampai anjing pelacak pun tidak menemukan petunjuk apa-apa? Jika memang begitu, maka ada dua kemungkinan. Entah memang orangnya bukan menghilang di lab, atau jejaknya telah dihapus entah dengan cara apa sehingga anjing pun tidak bisa melacaknya.“Hey, kamu dengar aku?” tanya Stella karena tak kunjung mendapatkan respons dari Yuna.“Iya, aku masih dengar, kok. Habis itu gimana?”“Ya sudah, nggak ada apa-apa lagi. Karena nggak nemu apa-apa, polisi juga langsung pergi cari ke tempat lain. Tapi aku kurang tahu apa karena alasan itu lab kita jadi harus pindah.”“Pindah? Pindah ke mana?” tanya Yuna.“Masih belum tahu, mereka cuma bilang lagi cari tempat baru, jadi untuk sementara masih belum pasti.”“Oke, masih ada lagi yang lain?”“Nggak. Oh ya, masih ada satu hal lagi ….”“Apa itu?”“Waktu raja Yuraria bikin janji, kamu jawabnya gimana? Mereka sud

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1568

    Yuna pergi cukup jauh dari Brandon sebelum dia mengangkat teleponnya. Dia sudah mematikan fitur lokasi, tapi dia masih tetap cemas dirinya diintai oleh orang yang memiliki niat tersembunyi.“Halo?” ujar Yuna begitu dia mengangkat telepon, tapi yang menyambutnya adalah suara tangisan seseorang. Tangisan itu bukan suara tangisan ditahan, melainkan tangisan histeris.Suara tangisannya begitu keras sampai Yuna spontan menjauhkan ponselnya dari telinga. Dia tidak mengatakan apa-apa dan hanya menunggu hingga suara tangisan itu mulai mereda. Akan tetapi, suara tangisan itu tak kunjung berhenti. Sembari meneteskan air mata, Bella berbicara dengan pelafalan yang tidak begitu jelas, “Kak Yuna, aku … huhuhu, aku ….”“Nggak usah buru-buru ngomongnya. Pelan-pelan saja. Atau kamu nangis dulu sampai selesai, baru ngomong,” kata Yuna sambil dalam hati bertanya apa lagi yang terjadi kepada Bella.Masalahnya, tidak biasanya Bella seperti ini. Kalau sampai dia menangis separah ini, maka pasti terjadi ses

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2290

    “Terus gimana kalau dia sudah nggak berguna lagi?” tanya Chermiko.“.…”Seketika mereka langsung terdiam. Tidak ada yang thau pasti apa yang mereka lakukan, dan perasaan itu amat sangat membuat mereka tidak nyaman. ***Terlihat sekali betapa terburu-burunya Fred menanti Yuna bisa pilih kembali. Setiap hari dia meminta dokternya untuk memeriksa Yuna dan memberikannya berbagai macam obat yang sesungguhnya tidak diperlukan. Yuna tidak masalah dengan itu. Dia membiarkan mereka memasukkan berbagai macam vitamin dan obat ke tubuhnya. Namun satu-satunya permintaan dia adalah Juan harus tetap berada di sekitarnya. Dengan kata lain, Juan harus tetap berada di satu kamar yang sama. Karena hanya dengan begitulah dia bisa memastikan keamanan Juan.Karena takut Yuna akan melakukan percobaan bunuh diri untuk yang kedua kalinya, meski protes, Fred tetap memenuhi kemauannya karena dia tidak mau terjadi masalah lagi. Sudah cukup lama Yuna tidak berkesempatan untuk berdua saja dengan Juan di dalam satu

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2289

    Setelah pembicaraan berakhir, Shane langsung mengetuk kamar Brandon dan Chermiko.“Dia mau resep obat itu,” katanya kepada mereka.Mereka berdua saling bertukar pandang sesaat, dan Chermiko berkata, “Mimpi.”“Dia benar-benar tamak juga ya ternyata,” timpal Brandon.“Jadi kita sebaiknya gimana?” tanya Shane.“Obat itu sejak awal memang nggak ada. Kalau kamu tanya kita harus gimana, apa kita perlu kasih obat palsu?” sahut Chermiko.Obat itu hanyalah karangan dan tidak pernah ada secara nyata, mau bagaimana caranya mereka memberikannya kepada Rainie? Namun di saat itu Brandon bilang kepada mereka, “Kurasa … bisa saja.”“Eh?”“Sekarang aku kasih kamu satu resep, aku bilang ini resep obat untuk bisa menghilang. Apa kamu bisa tahu kalau resep itu palsu?” tanya Brandon.“Nggak akan bisa, kecuali aku tes langsung melalui eksperimen,” jawab Chermiko. Dia tahu apa yang Brandon maksud, tetapi dia menepisnya, “Nggak bisa begitu! Dia pasti langsung tahu begitu aku selesai bereksperimen.”“Tapi pali

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2288

    “Nggak ada apa-apa. Di sini tenan-tenang saja. Gimana anakku?”Seketika itu Rainie terdiam sesaat. Bahkan ketika di bawah pengaruh hipnotis pun Shane masih tidak bisa melupakan anaknya. Kalau Rainie memberi tahu kalau anaknya sudah mati, dia pasti akan menggila dan bisa jadi terlepas dari pengaruhnya.“Aku masih cari cara, tapi kamu tahu sendiri aku nggak bisa keluar dengan bebas. Aku nggak bisa ke Yuraria. Kalaupun aku mau menolong, aku nggak bisa. Waktu itu kamu ada bilang soal obat yang bisa bikin menghilang. Itu gimana?”“Aku nggak ngerti. Maksudnya apa?”“Kamu pernah bilang mereka menemukan komposisi obat itu, terus mereka teliti, bukan? Hasilnya gimana?”Meskipun Rainie merasa itu tidak masuk akal, Shane tidak punya alasan untuk membohonginya. Dan karena Shane sudah bilang begitu, mungkinkah memang ada kemungkinan? Rainie tidak berhasil meneliti obat tersebut, tetapi jika mereka mendapat kemajuan, siapa tahu itu bisa menjadi inspirasi untuk Rainie, dan dia bisa memanfaatkan Shane

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2287

    “Tapi gimana kalau gagal?” tanya Rainie.Berdasarkan histori dan data-data yang Rainie lihat di lab, dia tidak yakin eksperimen Fred akan berhasil. Akan tetapi dia tidak berani berkata jujur karena Fred tidak pernah mau menerima yang namanya kegagalan. Membuat Fred kecewa tidak akan memberikan hal baik, tetapi … Rainie sendiri sesungguhnya berharap eksperimen itu gagal.Jika berhasil, Fred akan senang, tetapi itu tidak ada untungnya bagi Rainie. Jika gagal, Fred pasti akan mencobanya lagi, dan di saat itu dia mau tidak mau akan bergantung kepada Rainie.“Kerja yang benar, nanti pasti kuberi imbalan yang sesuai!” kata Fred. “Terus awasi Ross, sama si Shane itu juga. Oh ya, akhir-akhir ini apa Shane ada mencari anaknya lagi?”“Ada, sih. Dia bahkan sudah tahu anaknya ada di istana kerajaan Yuraria, tapi dia nggak bisa apa-apa juga,” balas Rainie.“Ya, dia nggak akan berani macam-macam! Berhubung kamu juga sudah berhasil mengendalikan pikiran dia, kasih tahu dia kalau anaknya sudah mati. B

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2286

    “Eh? Yang benar? Kalau begitu aku ….”“Tapi ingat, kamu bebas keluar masuk di dalam gedung, bukan keluar dari tempat ini. Paham? Kalau kamu berani keluar satu langkah saja, aku nggak bisa melindungi kamu!” kata Fred sembari menepuk bahu Rainie dengan ringan.Seketika itu juga hanya dalam sekejap kegirangan Rainie langsung menghilang. Di detik itu dia mengira sudah bisa bebas keluar masuk kedutaan dan mendapatkan kembali kebebasannya. Namun ketika dipikirkan lagi dengan baik, apa yang Fred katakan tidaklah salah. Lagi pula apa untungnya juga Rainie keluar. Dengan kondisi sekarang ini, dia keluar sedikit saja pasti akan langsung ditangkap oleh anak buahnya Brandon atau Edgar.Bicara soal Edgar membuat Rainie teringat dengan lab yang sudah dihancurkan itu, serta kedua orang tua dan juga rumahnya. Rainie sempat berpikir untuk mengunjungi rumahnya semenjak dia bebas dari Brandon. Tetapi dari kejauhan Rainie melihat ada orang yang memindahkan barang-barang di rumahnya. Dan dari omongan orang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2285

    Ross melihat ke sana kemari seolah-olah sedang khawatir ada orang yang sewaktu-waktu datang mengejarnya. Rainie yang menyadari perilaku itu segera berkata, “Pak Fred ada pertanyaan untuk Pangeran. Dia pasti berniat baik, jadi tolong Pangeran jawab pertanyaannya dengan baik, ya?”Kemudian, Rainie sekali lagi mengetuk jarinya ke botol. Ross tampak mengernyit dan sedikit kebingungan, tetapi dia lalu mengangguk dan berkata, “Ya!”Rainie berbalik menatap Fred dan mundur ke belakangnya. Sembari menatap Ross dari balik layar ponsel, dia berdeham, “Pangeran Ross, selama perjalanan apa sudah dapat kabar tentang Yang Mulia?”Sudah pasti belum ada, tetapi Fred sengaja bertanya seperti itu kepada Ross. Benar saja, Ross menggelengkan kepala menjawab, “Belum ada. Tapi kurasa karena aku baru pergi satu hari, jadi belum terlalu jauh. Kamu bilang mamaku pergi ke tempatnya suku Maset atau semacamnya, ‘kan? Mungkin perlu beberapa hari baru bisa sampai ke sana.”“Iya, betul. Yang Mulia bilang mau pergi ke

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2284

    Selagi Rainie sedang berpikir, Fred masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.“Hari ini kamu sudah hubungi dia?”“Sudah, baru saja. Lokasinya sesuai. Aku juga sudah video call, nggak masalah,” jawab Rainie.Dia tidak berani mengatakan kepada Fred kalau dia memiliki kecurigaan terhadap Ross. Dia tidak mau Fred tahu kalau karyanya belum sempurna.“Ok,e coba hubungi dia lagi!”“Eh?”“Kenapa, ada masalah?”“Nggak, tapi tadi baru saja aku telepon. Apa … ada pertanyaan yang mau disampaikan?”“Nggak ada, aku cuma mau ngobrol langsung sama dia sebentar. Nggak boleh?”“... oh, tentu saja boleh.”“Kalau begitu tunggu apa lagi ? Cepat telepon dia lagi!”Rainie pun kembali menghubungi nomor Ross sembari memegang erat botol birnya, berharap semua berjalan lancar sesuai rencana. Telepon sempat berdering beberapa saat sampai akhirnya diangkat oleh ross. Di video call tersebut Ross memakai topi dan kacamata sehingga separuh wajahnya tertutup oleh bayangan objek di sekitarnya.“Tadi kenap

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2283

    Di malam hari, Ross mengirimkan lokasi GPS-nya kepada Rainie. Tentu saja lokasi itu sudah dipalsukan sesuai dengan rencana perjalanannya semula, mengubah alamat IP, dan mengirimkannya kepada Rainie. Tak lama Rainie menghubunginya dengan video call.Untungnya Brandon sudah bersiaga dengan menyiapkan latar yang meyakinan, jadi ketika Rainie menelepon, Ross hanya perlu berdiri di depan latar dan menerima panggilan Rainie.Ketika panggilan tersambung, Rainie langsung memperhatikan apa yang ada di belakang Ross. “Pangeran, di belakang sana banyak pepohonan lebat. Sudah sampai di pinggir kota?”“Tempatnya agak jauh dan terpencil. Supaya menghindari pengawasan dari pihak berwenang, aku nggak bisa lewat jalan besar,” jawab Ross, kemudian dia gantian bertanya, “Urusan di kedutaan lancar? Fred bisa menanganinya?”“Pak Fred pasti bisa, maaf jadi merepotkan Pangeran,” jawab Rainie.“Nggak apa-apa! Memang ini sudah kewajibanku menjaga keamanan mamaku sendiri.”“Baiklah kalau begitu, Pangeran. Selam

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2282

    Yuna memiringkan kepalanya sedikit sembari menarik tangan Juan, lalu menatap wajahnya dan berkata dengan penuh amarah, “Kamu dipukuli?!”“Nggak apa-apa!”“Apanya nggak apa-apa! Kamu dipukuli mereka?!”Yuna spontan mengubah posisi duduk, tetapi dia baru saja sadar dari koma dan tubuhnya masih lemah, alhasil napasnya jadi sedikit terengah-engah.“Siapa? Fred?!”“Kamu kira aku nggak bisa menangkis? Kalau aku serius, dia nggak bakal bisa mengenaiku sedikit pun!”“Beraninya dia memukulmu?!”Jelas sekali ucapan Juan sama sekali tidak digubris oleh Yuna. Dia sudah terlanjur diselimuti oleh kemarahan melihat gurunya disakiti oleh orang lain. Mulut Yuna memang sering kali kasar ketika sedang berbicara dengan Juan, tetapi jauh di lubuk hati dia sangat menghormati gurunya. Waktu Yuna berguru dengan Juan memang tidak terlalu lama dan putus nyambung, tetapi dia sudah belajar banyak sekali darinya. Bagi Yuna, Juan adalah senior yang sangat berjasa dalam hidupnya. Yang lebih membuat Yuna marah, di us

DMCA.com Protection Status