Share

Bab 1542

Penulis: Awan
Susan sudah mencari tahu selama dua hari ini. Namun, dia tidak menemukan apa-apa. Susan sudah mulai putus asa.

Awalnya Susan menyepelekan masalah ini. Dia mengira tidaklah sulit untuk mendapatkan sedikit petunjuk dari gosip ini. Namun setelah bertanya seluruh teman bermain mahyongnya, semuanya malah tidak tahu apa-apa. Susan juga sudah bertanya pada temannya yang merupakan istri dari para anggota pemerintahan. Hanya saja, mereka juga tidak memberikan informasi apa-apa kepada Susan. Bahkan, ada orang yang penasaran dan kembali bertanya, sejak kapan Edgar mencari istri baru?

Selama dua hari ini, Susan sudah kebanyakan bertanya hingga tenggorokannya terasa kering. Namun, dia tidak menemukan hal yang berguna. Fahrel juga semakin emosi lagi. Raut wajahnya juga semakin muram.

“Setiap harinya cuma tahu ke klinik kecantikan dan main mahyong saja! Kamu memang tidak berguna! Kamu bahkan tidak bisa menyelesaikan hal sepele seperti ini!” omel Fahrel.

“Hal sepele? Kalau kamu merasa hal ini sepele,
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1543

    “Bukannya kalian bilang sendiri ingin minta maaf sama dia? Apa aku nggak boleh ke sana?” Rainie mengerutkan keningnya. Dia merasa agak kesal.Banyak sekali omong kosong mereka! Jika tahu seperti ini, Rainie akan pergi sendiri. Hanya saja, akan lebih gampang untuk membahas masalah vaksinasi jika pergi bersama mereka.Kepikiran dengan ucapan bos tadi, hati Rainie terasa penat. Dia semakin tidak sabar saja. “Jadi, kalian mau pergi atau nggak?”“Pergi!”“Tidak!”Kedua orang menjawab dengan serempak.Fahrel mengatakan “pergi”, dia merasa setelah Rainie meminta maaf, bisa jadi Edgar akan memaafkannya. Dia juga tidak ingin memutuskan hubungan dengan Edgar.Meskipun proyek vaksinasi tidak jatuh ke tangan Fahrel, setidaknya dia masih memiliki status adik iparnya Edgar. Dengan begitu, pasti masih ada kesempatan di kemudian hari. Seandainya status penting ingin menghilang, boleh dikatakan bahwa Fahrel bukanlah apa-apa lagi.Susan-lah yang menolak permintaan putrinya. Dia segera maju untuk menarik

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1544

    Sepertinya ucapan Susan memang masuk akal. Hanya saja, Fahrel masih saja merasa aneh, tapi dia tidak tahu bagian mana yang aneh. Sudahlah, lagi pula sebentar lagi mereka akan tiba di rumah Edgar. Pada saat itu, Fahrel pun akan tahu apa yang terjadi.Namun, mereka bertiga malah ditahan di luar rumah. Pelayan berkata, “Nona Bella tidak di rumah. Kalian datangnya lain hari saja.”“Kenapa bisa tidak ada di rumah? Biasanya Bella selalu di rumah. Kenapa? Apa dia ke rumah Yuna lagi?” Susan menaikkan nada bicaranya. Dia sungguh marah saat ini.Biasanya Susan selalu dipersilakan masuk ke rumah. Namun gara-gara pertengkaran mereka waktu itu, pelayan malah menghalangi langkah mereka di depan pintu gerbang. Rasanya sungguh menjengkelkan!“Bukan, Nona Bella pergi jalan-jalan,” jawab si pelayan.“Jalan-jalan? Mana mungkin! Siapa juga yang tidak tahu Bella jarang keluar rumah? Mana mungkin dia pergi jalan-jalan? Apa dia masih marah? Tidak ingin bertemu kami? Biarkan kami ke dalam, biar aku jelaskan s

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1545

    “Dokter genius!” jawab Susan dengan penuh semangat.Rainie spontan membalikkan kepala melihat ke sisi mereka berdua.“Dokter genius?” ulang Fahrel sekali lagi. Dia bahkan tidak sempat merespons.“Iya, gimanapun, dia sudah berhasil mengobati penyakit Bella, bahkan berhasil mendiagnosis ada racun di tubuh Bella. Edgar pasti merasa berutang budi terhadap dokter genius itu. Kamu sendiri juga kenal sama Edgar, orangnya memang kolot, tapi dia tidak suka berutang budi. Seandainya kita meminta dokter genius untuk membantu kita, bisa jadi semuanya akan terselesaikan.” Ketika kepikiran dengan kemungkinan ini, hati Susan terasa berbunga-bunga.Rainie kembali terdiam.Fahrel mengerutkan keningnya. “Apa dia bersedia untuk membantu kita? Seingatku, dokter genius itu … susah untuk diajak bicara?”Rainie spontan berdeham. Susan menjelaskan, “Dia memang kelihatannya arogan, tapi dia bersedia untuk mengobati penyakit Bella. Setelah berhubungan lama dengan dia, aku merasa dia tidaklah sulit untuk diajak

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1546

    Setelah mendengar ucapan itu, Edgar dan Bella spontan menghentikan langkah mereka, lalu membalikkan tubuh mereka.Rainie yang berdiri di ujung sana masih tidak berbicara. Ketika namanya dipanggil, Rainie baru menggerakkan tubuhnya berjalan maju dengan perlahan. “Om, Bella, maaf.”Ucapan yang dilontarkan Rainie memang sangat serius. Namun, dia masih saja berdiri dengan tegak. “Waktu itu aku bukan sengaja. Aku hanya terlalu buru-buru. Setelah melihat kamu baik-baik saja, aku pun merasa lega.”“Oh ya?” Bella tersenyum. “Apa Kak Rainie benar-benar gembira ketika melihat aku baik-baik saja?”Rainie terdiam membisu. Susan yang berada di samping pun merasa gugup. Dia segera menjelaskan, “Bella, kamu tahu sendiri Kak Rainie-mu ini memang tidak jago bicara. Dia juga begitu sama kami. Tapi sebenarnya dia perhatian banget sama kamu!”“Kamu tahu sendiri setiap harinya dia mengurung diri di ruang penelitian dan tidak pernah pulang. Tapi setelah kamu terluka, dia terus merasa khawatir dan bersalah.

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1547

    Seusai berbicara, Edgar menepuk-nepuk tangan putrinya, lalu membawanya masuk ke dalam.Saat mendengar ucapan itu, Fahrel sungguh merasa gembira. Dia merasa Edgar pasti tidak akan bersikap terlalu kejam terhadapnya.Fahrel segera memberi isyarat mata kepada istri dan juga putrinya. Dia mengisyaratkan mereka untuk mengikuti langkahnya.Setelah masuk ke dalam ruangan, Bella melepaskan jaketnya, lalu mencuci tangan dan wajahnya. Saat ini pelayan sudah menyerahkan teh yang sudah dipersiapkannya. Dia mengambil teh, lalu menyesapnya. Rasanya sungguh nyaman.“Minum teh apa? Kenapa ada bau obatnya?” tanya Susan sembari mengendus.“Obat herbal. Tapi sudah diracik sesuai dengan kondisi tubuhku. Jadi, Om dan Tante nggak boleh minum,” balas Bella, “Masih ada teh dan kopi di rumah.”“Oh, pantas saja! Apa obat itu dibuka oleh dokter genius? Bella, kamu mesti berterima kasih kepada dokter genius itu.” Susan langsung memanfaatkan kesempatan.Maksud di balik ucapan Susan adalah ingin mengingatkan Bella

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1548

    Fahrel dan Susan langsung terdiam. Mereka berdua saling bertukar pandang. Entah kenapa topik pembicaraan malah menjadi seperti ini.“Bella, mungkin kamu salah pengertian. Kalau mamamu masih hidup, mana mungkin dia tidak membantu Om? Om itu satu-satunya adik mamamu!” Susan segera berkata.“Aku nggak salah pengertian! Kalian sendiri juga bilang mamaku orangnya baik hati. Masalah vaksinasi bukanlah masalah sepele. Coba kalian lihat bagaimana kondisi negara di luar sana. Waktu sangat mendesak. Volume pekerjaan juga sangat besar. Masalah ini harus diatasi dengan serius!” “Perusahaan Om memang bagus, tapi dana kalian terlalu tipis dan nggak punya sokongan teknis yang kuat. Kalau proyek ini jatuh ke tangan Om, bisa jadi Om akan kesulitan untuk menyelesaikannya. Kalau Om nggak berhasil menyelesaikan proyek vaksinasi, bisa jadi Om akan dimarahi oleh banyak orang,” ucap Bella dengan serius. “Kalau Mama masih hidup, dia pasti kasihan sama Om, nggak bakal kasih proyek ini kepada Om.”“Kamu ….” Ha

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1549

    Rainie terdiam.Fahrel dan Susan tidak tahu apa-apa. Mereka menatap Rainie dengan bingung. “Rainie? Benarkah? Ada apa? Kenapa aku tidak pernah mendengar kamu mengungkit masalah ini?”“Hanya masalah sepele. Tak disangka Om akan mengetahuinya,” balas Rainie dengan datar setelah tersadar dari bengongnya.“Masalah sepele?” Ujung bibir Edgar melengkung ke atas. Dia berkata, “Pihak kepolisian bahkan sudah ke sana. Dengar-dengar laboratorium digeledah semuanya karena ada yang hilang di laboratorium kalian. Apa masalah ini termasuk masalah sepele?”Setelah mendengar ucapan Edgar, raut wajah Susan langsung menjadi pucat. “Benarkah? Rainie, apa benar ada masalah seperti ini? Ada yang hilang? Astaga, mengerikan sekali! Lebih baik kamu mengundurkan diri saja. Jangan bekerja di sana lagi! Kalau sampai kamu yang hilang, Mama dan Papa pasti tidak bisa hidup lagi.”Rainie tidak menenangkan ibunya, melainkan berkata pada Edgar, “Semua itu hanya gosip belaka. Kenapa Om malah percaya dengan kabar burung

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1550

    “Jadi … jadi apa yang terjadi?” Susan masih merasa bingung.“Masalah ini nggak penting. Setiap harinya pasti ada yang meninggal di muka bumi ini. Semuanya sangat normal. Sekarang kita lagi bahas masalah vaksinasi, Om jangan alihkan topik pembicaraan,” balas Rainie.Setelah mendengar ucapan Rainie, Fahrel yang sedang bingung langsung berkata, “Iya, benar, Kak. Masalah orang lain tidak ada hubungannya dengan kita. Sekarang kita bahas masalah vaksinasi saja, jangan peduliin siapa yang hilang maupun mati. Kalau proyek vaksinasi ini tidak bisa diserahkan kepadaku, aku dan seluruh anggota keluargaku pasti akan mati!”“Jadi, hidup matinya orang lain tidak penting?” tanya Edgar dengan mengangkat-angkat alisnya.“Apa hubungannya hidup matinya orang lain sama kita? Dokter genius itu hanyalah dokter yang kami undang untuk mengobati Bella. Meskipun dia benar-benar hilang, semua itu juga tidak ada hubungannya sama kita. Bukankah pihak kepolisian juga lagi mencarinya? Kita … kita juga tidak bisa mem

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2397

    Suara anak kecil yang menggemaskan itu membuat Yuna teringat, sewaktu dia terakhir kali bertemu dengan Nathan, saat itu dia memang sedang hamil. Seketika mendengar itu, Yuna pun tersenyum seraya memegangi perutnya yang kini sudah rata, “Mereka sudah lahir.”“Adik cowok, ya?” tanya Nathan penasaran.“Ada cowok dan cewek. Anak Tante yang lahir ada dua, lho!” ujar Yuna tersenyum sembari mengangkat dua jarinya.Sorot mata Nathan seketika bercahaya. Perasaannya yang sejak awal murung dan penuh waspada langsung berubah menjadi jauh lebih ceria selayaknya anak kecil pada umumnya.“Dua adik?! Wah, Tante hebat banget!”“Hahaha, makasih, ya! Nanti Tante ajak kamu ketemu mereka kalau ada kesempatan,” ujar Yuna tersenyum, nada bicaranya pun jauh lebih lembut saat dia berbicara dengan anak kecil. Melihat Nathan membuat Yuna teringat dengan anak-anaknya sendiri, hanya saja ….“Aku juga kangen sama mereka, tapi … kayaknya aku nggak bisa ketemu mereka lagi,” ucap Nathan dengan suaranya yang kian menge

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2396

    Mungkin sekarang Nathan sudah tidak lagi disembunyikan seperti pada saat Fred yang memimpin. Namun tentu saat itu banyak hal yang Fred lakukan secara diam-diam. Dia mengira dia bisa menyembunyikan semuanya dari orang lain bahkan dari sang Ratu sekalipun. Namun dia tidak tahu bahwa sebenarnya Ratu sudah mengetahuinya sejak awal.Di luar kamar tempat Nathan ditahan ditempatkan seorang penjaga. Yuna sempat dicegat saat dia mau masuk ke dalam. Yuna menduga mungkin ini adalah perintah dari Ratu. Mereka semua juga diawasi dan dapat berkomunikasi dengan intercom.Nathan sangat patuh sendirian di dalam tidak seperti kebanyakan anak seumurannya. Bahkan sewaktu melihat Yuna, dia masih bisa tersenyum dengan santun dan menyapanya.“Halo, Tante.”“Kamu masih mengenali aku?” tanya Yuna.“Iya, Tante Yuna,” jawab Nathan mengangguk.Yuna pernah menyelamatkan nyawa Nathan saat mereka berada di Prancis. Yuna juga banyak membantu Nathan dan ada suatu waktu Nathan sering main ke rumah Yuna, tetapi kemudian

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2395

    Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2394

    Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2393

    “Aku nggak pernah dengar tentang itu,” sahut Ross dengan tenang.“Jelas kamu nggak pernah dengar. Itu hal yang sangat mereka rahasiakan, nggak mungkin mereka mau kamu tahu.”“Jadi Mama sendiri tahu dari mana?” Ross bertanya balik.“....” Ratu berdeham seraya berpaling, dia lalu mengatakan, “Aku punya jalur informasiku sendiri. Terserah kamu percaya atau nggak, tapi itu benar.”“Aku bukanya nggak percaya, tapi kamu yang takut aku nggak percaya. Kalau memang dirahasiakan, pastinya nggak akan mudah untuk mendapat informasi itu. Aku cuma penasaran dari mana kamu tahu itu. Tentu saja kamu bisa bilang informasi itu didapat dari jalur informanu sendiri, tapi coba pikir lagi. Kamu sudah melakukan eksperimen ini selama bertahun-tahun, tapi siapa yang tahu sebelum ini terbongkar? Atau kamu pikir kamu lebih pandai merahasiakan ini dari mereka?”“.… Ross, kamu ….”Saat Ratu baru mau berbicara, dia lagi-lagi disela oleh Ross yang bicara dengan suara pelan. “Ma, tolong jangan marah. Kamu marah karen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2392

    Bagaimanapun yang namanya anak sendiri, ketika sudah meminta maaf, amarah Ratu sudah tidak lagi berkobar.“Iya, aku tahu aku salah,” kata Ross menunduk. “Aku nggak sepantasnya ngomong begitu.”“Kamu benar-benar sadar kalau salah?” tanyanya. “Angkat kepalamu. Tatap mataku.”Lantas Ross perlahan mengangkat kepalanya sampai matanya bertatapan, tetapi tetap tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa-apa. Selagi menatap Ross dalam-dalam, Rat tersenyum dan berkata, “Ross, kamu nggak tahu kamu salah. Tatapan mata kamu memberi tahu kalau kamu sebenarnya masih nggak rela!”Bagaimana mungkin Ratu tidak memahami anaknya sendiri. Tatapan mata Ross mengatakan dengan sangat jelas kalau dia masih tidak mengaku salah, tetapi dia hanya mengalah agar ibunya tidak marah. Hanya saja setelah mengalami masa kritis dan setelah mengobrol dengan Juan dan Fred, pemikiran dan suasana hati Ratu sudah sedikit berubah.“Ross, kamu sudah lama tinggal di negara ini, jadi pemikiran kamu sudah terpengaruh sama

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2391

    Ricky sudah menunggu di luar menantikan Ratu keluar dari kamar tersebut. Dia langsung memegang kursi roda tanpa mengatakan apa-apa, dan mendorongnya dalam kesunyian. Begitu pun dengan Ratu, dia juga hanya diam saja selama mereka berjalan menuju lift.“Pangeran Ross minta bertemu,” kata Ricky.Ratu memejamkan kedua matanya guna menyembunyikan perasaan yang mungkin bisa terlihat dari sorotan mata. Dia tidak menjawab dan hanya mengeluarkan desahan panjang. Walau begitu, Ricky mengerti apa yang ingin Ratu sampaikan dan dia pun tidak lagi banyak bertanya.Seiringan dengan lift yang terus naik, tiba-tiba Ratu berkata, “Bawa dia temui aku.”“Yang Mulia?”“Bawa dia temui aku.”Selesai Ratu berbicara, kebetulan lift juga sudah sampai di lantai tujuan. Ratu mendorong kursi rodanya sendiri keluar dari lift. Ricky sempat tertegun sesaat, tetapi kemudian dia kembali menekan tombol lantai di mana Ross berada.Tak lama kemudian, Ricky mengantar Ross masuk kamar tidur Ratu. Dia mengetuk pintunya, teta

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2390

    Tidak peduli apa pun yang Ratu katakan, Fred selalu punya seribu satu alasan untuk berdalih.Fred menggeleng dan berkata, “Bukan pintar beralasan, tapi karena semuanya sudah aku pikirkan demi Yang Mulia. Sejak awal sudah kubilang, mereka itu licik dan banyak akal bulusnya. Jangan mudah percaya sama omongan mereka! Mereka pasti mencoba membujukmu untuk menghentikan eksperimennya. Jangan ikuti kemauan mereka. Yang Mulia coba pikirkan, kita sudah sejak lama melakukan penelitian, lalu untuk apa? Kalau sekarang kita menyerah, bukankah semua yang kita lakukan dulu jadi sia-sia? Semua kerja keras, waktu , dan uang yang kita bayar jadi nggak ada artinya! Ini cuma akal-akalan mereka, karena kalau eksperimennya berhasil, kita bisa menguasai dunia. Cuma penduduk Yuraria saja yang bisa kemampuan hidup abadi. Itu sudah cukup untuk menggemparkan dunia, termasuk mereka. Makanya mereka nggak mau eksperimen ini berhasil. Bisa jadi … mereka membujuk Yang Mulia untuk menyerah, tapi habis itu diam-diam me

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2389

    “Karena kamu begitu setia padaku, aku kasih kamu satu kesempatan lagi,” kata sang Ratu mendesah ringan.“Mau aku jadi bahan percobaanmu? Nggak masalah!” kata Fred dengan alis terangkat. “Toh sekarang aku juga nggak bisa menolak, bukan?”“Apa kamu ada permintaan lain?”Bagaimanapun juga, mereka adalah tuan dan pelayan yang sudah bekerja bersama selama bertahun-tahun, yang sudah melewati suka dan duka bersama. Andaikan Fred memiliki niat untuk melakukan kudeta, dia sudah berkontribusi banyak dan layak untuk mendapatkan apa yang dia minta sebelum dieksekusi.“Yang Mulia tahu aku sudah nggak membutuhkan apa-apa lagi. Aku sudah lama bercerai dengan istriku dan anakku ikut dia ke luar negeri. Aku cuma sendiri mendedikasikan hidupku untukmu, Yang Mulia Ratu. Sekarang aku sudah nggak punya permintaan apa-apa lagi. Oh ya, kalau sampai ….”Fred berhenti sejenak, kemudian dia melanjutkan, “Kalau sampai eksperimen ini berhasil, aku bisa terus hidup lebih lama di dalam badan anak itu, aku berharap

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status