Share

Bab 1542

Author: Awan
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Susan sudah mencari tahu selama dua hari ini. Namun, dia tidak menemukan apa-apa. Susan sudah mulai putus asa.

Awalnya Susan menyepelekan masalah ini. Dia mengira tidaklah sulit untuk mendapatkan sedikit petunjuk dari gosip ini. Namun setelah bertanya seluruh teman bermain mahyongnya, semuanya malah tidak tahu apa-apa. Susan juga sudah bertanya pada temannya yang merupakan istri dari para anggota pemerintahan. Hanya saja, mereka juga tidak memberikan informasi apa-apa kepada Susan. Bahkan, ada orang yang penasaran dan kembali bertanya, sejak kapan Edgar mencari istri baru?

Selama dua hari ini, Susan sudah kebanyakan bertanya hingga tenggorokannya terasa kering. Namun, dia tidak menemukan hal yang berguna. Fahrel juga semakin emosi lagi. Raut wajahnya juga semakin muram.

“Setiap harinya cuma tahu ke klinik kecantikan dan main mahyong saja! Kamu memang tidak berguna! Kamu bahkan tidak bisa menyelesaikan hal sepele seperti ini!” omel Fahrel.

“Hal sepele? Kalau kamu merasa hal ini sepele,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1543

    “Bukannya kalian bilang sendiri ingin minta maaf sama dia? Apa aku nggak boleh ke sana?” Rainie mengerutkan keningnya. Dia merasa agak kesal.Banyak sekali omong kosong mereka! Jika tahu seperti ini, Rainie akan pergi sendiri. Hanya saja, akan lebih gampang untuk membahas masalah vaksinasi jika pergi bersama mereka.Kepikiran dengan ucapan bos tadi, hati Rainie terasa penat. Dia semakin tidak sabar saja. “Jadi, kalian mau pergi atau nggak?”“Pergi!”“Tidak!”Kedua orang menjawab dengan serempak.Fahrel mengatakan “pergi”, dia merasa setelah Rainie meminta maaf, bisa jadi Edgar akan memaafkannya. Dia juga tidak ingin memutuskan hubungan dengan Edgar.Meskipun proyek vaksinasi tidak jatuh ke tangan Fahrel, setidaknya dia masih memiliki status adik iparnya Edgar. Dengan begitu, pasti masih ada kesempatan di kemudian hari. Seandainya status penting ingin menghilang, boleh dikatakan bahwa Fahrel bukanlah apa-apa lagi.Susan-lah yang menolak permintaan putrinya. Dia segera maju untuk menarik

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1544

    Sepertinya ucapan Susan memang masuk akal. Hanya saja, Fahrel masih saja merasa aneh, tapi dia tidak tahu bagian mana yang aneh. Sudahlah, lagi pula sebentar lagi mereka akan tiba di rumah Edgar. Pada saat itu, Fahrel pun akan tahu apa yang terjadi.Namun, mereka bertiga malah ditahan di luar rumah. Pelayan berkata, “Nona Bella tidak di rumah. Kalian datangnya lain hari saja.”“Kenapa bisa tidak ada di rumah? Biasanya Bella selalu di rumah. Kenapa? Apa dia ke rumah Yuna lagi?” Susan menaikkan nada bicaranya. Dia sungguh marah saat ini.Biasanya Susan selalu dipersilakan masuk ke rumah. Namun gara-gara pertengkaran mereka waktu itu, pelayan malah menghalangi langkah mereka di depan pintu gerbang. Rasanya sungguh menjengkelkan!“Bukan, Nona Bella pergi jalan-jalan,” jawab si pelayan.“Jalan-jalan? Mana mungkin! Siapa juga yang tidak tahu Bella jarang keluar rumah? Mana mungkin dia pergi jalan-jalan? Apa dia masih marah? Tidak ingin bertemu kami? Biarkan kami ke dalam, biar aku jelaskan s

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1545

    “Dokter genius!” jawab Susan dengan penuh semangat.Rainie spontan membalikkan kepala melihat ke sisi mereka berdua.“Dokter genius?” ulang Fahrel sekali lagi. Dia bahkan tidak sempat merespons.“Iya, gimanapun, dia sudah berhasil mengobati penyakit Bella, bahkan berhasil mendiagnosis ada racun di tubuh Bella. Edgar pasti merasa berutang budi terhadap dokter genius itu. Kamu sendiri juga kenal sama Edgar, orangnya memang kolot, tapi dia tidak suka berutang budi. Seandainya kita meminta dokter genius untuk membantu kita, bisa jadi semuanya akan terselesaikan.” Ketika kepikiran dengan kemungkinan ini, hati Susan terasa berbunga-bunga.Rainie kembali terdiam.Fahrel mengerutkan keningnya. “Apa dia bersedia untuk membantu kita? Seingatku, dokter genius itu … susah untuk diajak bicara?”Rainie spontan berdeham. Susan menjelaskan, “Dia memang kelihatannya arogan, tapi dia bersedia untuk mengobati penyakit Bella. Setelah berhubungan lama dengan dia, aku merasa dia tidaklah sulit untuk diajak

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1546

    Setelah mendengar ucapan itu, Edgar dan Bella spontan menghentikan langkah mereka, lalu membalikkan tubuh mereka.Rainie yang berdiri di ujung sana masih tidak berbicara. Ketika namanya dipanggil, Rainie baru menggerakkan tubuhnya berjalan maju dengan perlahan. “Om, Bella, maaf.”Ucapan yang dilontarkan Rainie memang sangat serius. Namun, dia masih saja berdiri dengan tegak. “Waktu itu aku bukan sengaja. Aku hanya terlalu buru-buru. Setelah melihat kamu baik-baik saja, aku pun merasa lega.”“Oh ya?” Bella tersenyum. “Apa Kak Rainie benar-benar gembira ketika melihat aku baik-baik saja?”Rainie terdiam membisu. Susan yang berada di samping pun merasa gugup. Dia segera menjelaskan, “Bella, kamu tahu sendiri Kak Rainie-mu ini memang tidak jago bicara. Dia juga begitu sama kami. Tapi sebenarnya dia perhatian banget sama kamu!”“Kamu tahu sendiri setiap harinya dia mengurung diri di ruang penelitian dan tidak pernah pulang. Tapi setelah kamu terluka, dia terus merasa khawatir dan bersalah.

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1547

    Seusai berbicara, Edgar menepuk-nepuk tangan putrinya, lalu membawanya masuk ke dalam.Saat mendengar ucapan itu, Fahrel sungguh merasa gembira. Dia merasa Edgar pasti tidak akan bersikap terlalu kejam terhadapnya.Fahrel segera memberi isyarat mata kepada istri dan juga putrinya. Dia mengisyaratkan mereka untuk mengikuti langkahnya.Setelah masuk ke dalam ruangan, Bella melepaskan jaketnya, lalu mencuci tangan dan wajahnya. Saat ini pelayan sudah menyerahkan teh yang sudah dipersiapkannya. Dia mengambil teh, lalu menyesapnya. Rasanya sungguh nyaman.“Minum teh apa? Kenapa ada bau obatnya?” tanya Susan sembari mengendus.“Obat herbal. Tapi sudah diracik sesuai dengan kondisi tubuhku. Jadi, Om dan Tante nggak boleh minum,” balas Bella, “Masih ada teh dan kopi di rumah.”“Oh, pantas saja! Apa obat itu dibuka oleh dokter genius? Bella, kamu mesti berterima kasih kepada dokter genius itu.” Susan langsung memanfaatkan kesempatan.Maksud di balik ucapan Susan adalah ingin mengingatkan Bella

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1548

    Fahrel dan Susan langsung terdiam. Mereka berdua saling bertukar pandang. Entah kenapa topik pembicaraan malah menjadi seperti ini.“Bella, mungkin kamu salah pengertian. Kalau mamamu masih hidup, mana mungkin dia tidak membantu Om? Om itu satu-satunya adik mamamu!” Susan segera berkata.“Aku nggak salah pengertian! Kalian sendiri juga bilang mamaku orangnya baik hati. Masalah vaksinasi bukanlah masalah sepele. Coba kalian lihat bagaimana kondisi negara di luar sana. Waktu sangat mendesak. Volume pekerjaan juga sangat besar. Masalah ini harus diatasi dengan serius!” “Perusahaan Om memang bagus, tapi dana kalian terlalu tipis dan nggak punya sokongan teknis yang kuat. Kalau proyek ini jatuh ke tangan Om, bisa jadi Om akan kesulitan untuk menyelesaikannya. Kalau Om nggak berhasil menyelesaikan proyek vaksinasi, bisa jadi Om akan dimarahi oleh banyak orang,” ucap Bella dengan serius. “Kalau Mama masih hidup, dia pasti kasihan sama Om, nggak bakal kasih proyek ini kepada Om.”“Kamu ….” Ha

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1549

    Rainie terdiam.Fahrel dan Susan tidak tahu apa-apa. Mereka menatap Rainie dengan bingung. “Rainie? Benarkah? Ada apa? Kenapa aku tidak pernah mendengar kamu mengungkit masalah ini?”“Hanya masalah sepele. Tak disangka Om akan mengetahuinya,” balas Rainie dengan datar setelah tersadar dari bengongnya.“Masalah sepele?” Ujung bibir Edgar melengkung ke atas. Dia berkata, “Pihak kepolisian bahkan sudah ke sana. Dengar-dengar laboratorium digeledah semuanya karena ada yang hilang di laboratorium kalian. Apa masalah ini termasuk masalah sepele?”Setelah mendengar ucapan Edgar, raut wajah Susan langsung menjadi pucat. “Benarkah? Rainie, apa benar ada masalah seperti ini? Ada yang hilang? Astaga, mengerikan sekali! Lebih baik kamu mengundurkan diri saja. Jangan bekerja di sana lagi! Kalau sampai kamu yang hilang, Mama dan Papa pasti tidak bisa hidup lagi.”Rainie tidak menenangkan ibunya, melainkan berkata pada Edgar, “Semua itu hanya gosip belaka. Kenapa Om malah percaya dengan kabar burung

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1550

    “Jadi … jadi apa yang terjadi?” Susan masih merasa bingung.“Masalah ini nggak penting. Setiap harinya pasti ada yang meninggal di muka bumi ini. Semuanya sangat normal. Sekarang kita lagi bahas masalah vaksinasi, Om jangan alihkan topik pembicaraan,” balas Rainie.Setelah mendengar ucapan Rainie, Fahrel yang sedang bingung langsung berkata, “Iya, benar, Kak. Masalah orang lain tidak ada hubungannya dengan kita. Sekarang kita bahas masalah vaksinasi saja, jangan peduliin siapa yang hilang maupun mati. Kalau proyek vaksinasi ini tidak bisa diserahkan kepadaku, aku dan seluruh anggota keluargaku pasti akan mati!”“Jadi, hidup matinya orang lain tidak penting?” tanya Edgar dengan mengangkat-angkat alisnya.“Apa hubungannya hidup matinya orang lain sama kita? Dokter genius itu hanyalah dokter yang kami undang untuk mengobati Bella. Meskipun dia benar-benar hilang, semua itu juga tidak ada hubungannya sama kita. Bukankah pihak kepolisian juga lagi mencarinya? Kita … kita juga tidak bisa mem

Latest chapter

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2192

    Sekarang di dalam ruang kantor itu hanya ada Fred dan wanita tersebut. Fred masih tak bergerak di kursinya seraya mengamati wanita itu. Pakaiannya lusuh dan terlihat sangat kasihan meski dia sudah berusaha untuk bersikap elegan.“Kamu ….”“Aku Rainie, bawahannya asisten yang paling kamu percaya itu. Aku pernah bekerja ….”“Aku nggak tertarik kamu siapa. Aku cuma mau tahu apa tujuan kamu datang ke sini? Dari mana kamu tahu aku kepalanya di sini?”“Soal itu, ya. Sebenarnya awalnya aku juga nggak tahu siapa yang bertanggung jawab atas organisasi ini, sampai … aku menemukan kartu nama yang ada bosku pegang.”“Kartu nama apa? Maksud kamu kepingan kecil itu? Itu paling cuma koin untuk main game atau sejenisnya,” kata Fred menyangkal. Dia tentu saja tidak mau secepat itu mengakuinya. Yang dia lakukan sekarang ini adalah menguji apakah Rainie benar-benar tahu sesuatu atau hanya sekadar asal bicara.Akan tetapi Rainie sudah menduga hal seperti ini pasti terjadi. Dia tidak tampak kebingungan dan

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2191

    “Yang Mulia jangan berpikir begitu. Kita justru saling menguntungkan satu sama lain. Yang Mulia bisa kembali muda, sedangkan aku mendapat kekuasaan penuh. Bukankah begitu lebih bagus?”“Hmph!”Sang Ratu sudah malas membicarakan ini. Namun bagi Fred itu tidak masalah. Selama semua berjalan sesuai dengan rencananya, apa yang ingin dia capai sebentar lagi akan berhasil. Tidak ada lagi seorang pun yang bisa menghentikannya. Di saat itu pula dari luar Fred mendengar suara lirih yang memanggilnya.“Pak Fred!”“Ada apa?”Sebenarnya Fred sedikit kesal karena dia sudah berpesan untuk jangan mengganggu kecuali ada hal penting. Namun lagi-lagi yang datang adalah mereka. Fred masih lebih suka dengan si cacat yang menjadi bos Rainie dan Shane dulu. Meski cacat secara fisik, dia cukup pintar dan banyak membantu Fred. Sayang sekali dia sudah tidak ada …. Tanpa berpikir panjang, Fred melihat di tangan orang itu ada sebuah botol kecil seperti botol parfum yang dijual di luar sana. Perbedaannya, cairan

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2190

    “Apa lagi ini?”Dalam berkas yang berisikan surat wasiat tersebut tertulis jelas bahwa sang Ratu mengetahui kesehatannya yang makin menurun dan sudah dekat ajalnya, karena itu selagi masih sadar, sang Ratu dengan sukarela menyerahkan posisinya kepada keturunannya, dan Fred diberikan kepercayaan penuh untuk menjadi penasihat mereka.“Kamu masih berani mengaku nggak mau merebut posisiku?! cucuku usianya baru empat tahun, tahu apa merea? Lagi pula bukannya menurunkan ke anakku, tapi malah langsung ke cucuku. Orang waras pasti sudah tahu apa maksudnya ini.”“Nggak juga, cucu Yang Mulia sangat pintar dan punya bakat untuk jadi penguasa yang baik. Saya cuma bertugas memberi nasihat, tapi pada akhirnya kekuasaan tertinggi tetap jatuh kepada mereka. Terkait masalah pewaris, apa Yang Mulia masih nggak sadar juga seperti apa mereka? Mereka sama sekali nggak cocok untuk jadi penguasa!”“Fred, kenapa baru sekarang aku sadar kalau ternyata ambisimu setinggi itu, ya?”“Bukan, Yang Mulia. Yang Mulia

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2189

    Ketik sang Ratu tersadar, dia sudah berada di atas kasur. Dia berbaring dengan sangat nyaman ditutupi oleh selimut yang rapi. Di sampingnya ada semacam alat medis yang mengeluarkan suara nyaring. Walau demikian, sang Ratu tidak merasa nyaman.“Fred! Fred!” sahutnya.Mengira tidak akan ada yang datang, tak disangka Fred sendiri yang muncul di hadapannya.“Ada yang bisa dibantu, Yang Mulia?”“Lepasin aku!”“Wah, sayang sekali Yang Mulia, tapi nggak bisa! Eksperimennya sudah mau kita jalankan dua hari lagi. Yang Mulia nggak boleh ke mana-mana sampai dua hari ke depan.”“Eksperimen apaan. Kamu cuma mau membunuhku dan mengambil alih jabatanku, bukan?”“Yang Mulia, saya mana berani melakukan itu. Kalau saya membunuh Yang Mulia, apa saya perlu menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk membangun lab dan semua eksperimen ini? Saya benar-benar berniat baik untuk Yang Mulia, tapi Yang Mulia malah terbuai sama omongan si cewek licik itu dan nggak percaya lagi sama saya. Sayang sekali!” kata Fre

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2188

    “Aku?” kata Chermiko. “Nggak, aku cuma merasa itu terlalu aneh! Apa pun yang keluar dari mulut cewek gila itu, aku ….”Kata-kata yang hendak Chermiko katakan tersangkut di lehernya saat ditatap oleh Shane. Tadinya dia mau bilang tidak akan menganggap serius apa pun yang Rainie katakan, tetapi setelah dipikir-pikir, dia juga akan berpikir hal yang sama dengan Shane.“Oke, mau dia benar-benar bisa menghilang atau nggak, selama masih ada kemungkinan itu benar sekecil apa pun, kita harus cari tahu!” kata Brandon. Dia tidak menganggap ini sebagai sesuatu yang patut ditertawakan. Kalau sampai Rainie melarikan diri, maka bahaya terhadap masyarakat akan sangat besar.“Shane, jaga anak-anak!”Brandon pertama-tama langsung menghubungi Edgar agar dia bisa mengerahkan koneksinya untuk mencari Rainie di setiap sudut kota. ***Pintu kamar di mana Ratu sedang tidur siang diketuk sebanyak tiga kali, kemudian pintu itu dibuka begitu saja tanpa seizinnya. Sang Ratu membuka matanya sejenak dan langsung

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2187

    “Seaneh apa pun ini pasti ada penjelasannya,” kata Brandon. Dia mengamati bantal di atas kasur itu dan menaruhnya kembali, lalu berkata, “Ayo kita keluar dulu sekarang!”Di kamar itu sudah tidak ada orang dan sudah tidak perlu dikunci lagi. Mereka berdua pun satu per satu keluar dan setela mereka kembali ke tempat Shane berada.“Rainie benar-benar menghilang?” tanya Shane.“Iya,” jawab Chermiko menganggu.“Kok bisa? Apa ada orang lain dari organisasi itu yang menolong dia?”“Aku nggak tahu.”Tidak ada satu orang pun di antara mereka yang tahu mengapa Rainie bisa menghilang. Mereka bertiga sama bingungnya karena tidak ada penjelasan yang masuk di akal. Brandon tak banyak bicara, dia mengerutkan keningnya membayangkan kembali ada apa saja yang dia lihat di kamar itu. Dia merasa ada sesuatu yang mengganjal pikirannya, tetapi dia tidak tahu apa itu.Shane, yang entah sedang memikirkan apa, juga tiba-tiba berkata, “Apa mungkin …? Nggak, itu mustahil ….”“Apaan? Apa yang nggak mungkin?” Cher

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2186

    Chermiko sudah menahannya sebisa mungkin, tetapi suara gemetar bercampur dengan napas terengah-engah tetap saja menakutkan untuk didengar. Saat mendengar itu, Shane langsung terbelalak dan menyahut, “Apa?!”“Rainie … Rainie nggak ada di kamarnya!” kata Chermiko sembari menunjuk ke belakang.“Ngomong yang jelas, kenapa dia bisa nggak ada?” Ucapan ini datang dari belakang, membuat Chermiko kaget dan menoleh, dan menemukan ternyata Brandon sudah ada di belakangnya entah dari kapan.Brandon baru tidur sebentar dan belum lama terbangun. Semua masalah yang mereka alami membuat kualitas tidurnya terganggu. Anak dan istri tidak ada, dan sekarang ditambah lagi dengan sekian banyak masalah serius yang datang tak habis-habis. Bagaimana dia bisa tidur lelap? Apalagi sekarang ada dua bayi yang entah anaknya atau bukan datang membutuhkan penjagaan.Tidur singkat sudah cukup untuk memulihkan energinya, setelah itu Brandon mandi dan mengganti pakaian, lalu turun untuk melihat anak-anaknya, dan ternyat

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2185

    Chermiko mulai menyadari Shane lagi-lagi terbawa oleh perasaan sedihnya. Dia pun segera melurusan, “Eh … maksudku. Aku cuma nggak menyangka ternyata kamu bisa ngurus anak juga. Kalau aku jadi kamu, aku pasti sudah panik. Tapi kalau dilihat-lihat lagi, dua anak ini mukanya lumayan mirip sama Brandon, ya. Menurut kamu gimana?”Mendengar itu, Shane melirik kedua bayi yang sedang tertidur pulas dan melihat, benar seperti yang tadi Chermiko bilang, bagian kening mereka sedikit mirip dengan Brandon, sedangkan mulut mereka mirip dengan Yuna.“Kelihatannya memang mirip, ya. Tapi kita jangan tertipu dulu. Aku merasa makin lama kita lihat jadi makin mirip. Kalau sekarang aku bilang mereka nggak mirip, apa kamu masih merasa mereka mirip?”Benar juga, andaikan mereka bukan anaknya Brandon, dengan sugesti seperti itu Chermiko percaya saja kalau mereka tidak mirip.“Waduh, aku rasanya kayak lagi berhalusinasi!” ucapnya.“Makanya sekarang kita jangan berpikir mirip atau nggak mirip dulu. Lebih baik k

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2184

    “Itu normal. Dulu waktu Nathan masih kecil juga aku kayak begini,” kata Shane. “Hampir semalaman penuh kamu nggak mungkin bisa tidur. Begitu kamu taruh mereka, mereka pasti langsung nangis, jadi kamu harus gending mereka terus. Waktu itu tanganku juga sudah mau patah rasanya.”“Kamu gendong anak sendiri? Bukannya pakai pengasuh?!”“Waktu itu aku masih belum sekaya sekarang, istriku nggak mau pakai pengasuh, jadi aku yang gendong.” Shane tidak mau mengingat masa lalunya lagi karena itu hanya akan membuatnya sedih. Shane lalu menghampiri Brandon dan hendak mengambil anak itu dari tangannya. “Sudah pagi, biar aku yang jagain. Kamu istirahat dulu.”“Nggak usah!”“Jangan begini lah! Kalau kamu merasa berutang sama Yuna dan anak-anak kamu, masih ada waktu lain untuk menebus, tapi sekarang kamu harus istirahat! Kalau kamu sampai tumbang, siapa lagi yang bisa jagain mereka, dan siapa yang bisa nolongin Yuna!”Ketika mendengar itu, akhirnya Brandon mengalah dan memberikan kedua anaknya kepada S

DMCA.com Protection Status