Yuna melihat ponselnya sekilas, lalu tampak nama Profesor Delon di atas layarnya. Oh, kebetulan sekali!“Pak Delon,” sapa Yuna setelah mengangkat panggilan.Terdengar suara Delon dari ujung telepon. “Yuna, belakangan ini kamu lagi sibuk apa?”“Aku nggak lagi sibuk apa-apa. Ada perintah apa?” Yuna mengangkat-angkat alisnya, lalu melihat Stella yang sedang fokus menyantap apelnya.“Mana berani aku memerintahmu. Aku hanya ingin meminta bantuanmu saja!” Delon menghela napas, lalu mengatakan, “Coba kamu lihat, kami sudah menjalankan penelitian dalam waktu lama. Kita semua sudah menghabiskan banyak tenaga dan waktu kita ke dalam penelitian ini. Sekarang … kamu malah berhenti begitu saja. Sepertinya keputusanmu terlalu gegabah?”“Pak Delon, aku rasa sebelum aku tahu tujuan penelitian dengan jelas, aku tidak akan melanjutkan penelitian ini.” Yuna menunduk, lalu melanjutkan dengan nada datar, “Sepertinya aku sudah bilang dengan sangat jelas. Kalau Pak Delon ingin membujukku, aku rasa nggak perl
Read more