Delon juga berbicara dengan terang-terangan, “Tuan Shane tidaklah profesional dalam bidang ini. Wajar kalau kamu tidak mengerti! Penelitian ini kelihatannya tidak susah, tapi sebenarnya tingkat kesukarannya sangatlah tinggi.”“Lagi pula, produk biasa juga membutuhkan percobaan berkali-kali untuk bisa berhasil. Tentu saja, pebisnis seperti Tuan Shane tidak akan memahaminya.”Benar! Orang yang sedang berbicara dengan Delon adalah Shane! Shane Sumadi!Shane yang mengenakan pakaian formal itu duduk di sofa dengan posisi yang sangat santai. Tampak sebatang cerutu diapit kedua jari tangannya.Setelah mendengar ucapan Delon, Shane menyipitkan matanya, lalu mengangkat tangan untuk mengantukkan cerutunya. “Kalau aku tidak salah ingat, Grup Setiawan sudah menarik dana mereka. Tanpa investor seperti itu, kalian juga tidak bisa menjalankan penelitian ini!”Shane membalas dengan tidak sungkan. Sekarang Grup Setiawan sudah mencabut dananya. Arus dana penelitian Lead Time telah berhenti. Seandainya m
Delon tidak berbicara. Hanya saja, raut wajahnya terlihat sangat muram.“Sepengetahuanku, Yuna memang tidak pernah mempelajari ilmu pengobatan tradisional. Hanya saja, dari pemahamanku terhadapnya, Yuna itu wanita yang sangat pintar. Selama ini, dia juga sering berhubungan dengan wewangian. Jadi, tidaklah aneh jika dia mempelajarinya dalam belakangan waktu ini.”“Kamu tidak mengerti. Pengetahuan pengobatan tradisional sangatlah luas. Meskipun aku sudah mempelajarinya selama puluhan tahun, aku juga belum menguasai ….”“Sudahlah! Apa kamu merasa bangga? Kalau bukan karena kalian terlalu tidak berguna. Apa perlu aku mencari orang luar untuk membantu kalian.”“Bos, aku sudah mencari kandidat lain. Dia juga adalah ahli peracik aroma terkenal di dalam negeri. Selain dia, aku juga memiliki kandidat dari luar negeri. Gimana ….”Setelah mengetahui Yuna bersikeras keluar dari penelitian, Delon pun segera mempersiapkan strategi cadangan. Dia mengumpulkan seorang peracik aroma yang lebih ternama.
Shane duduk di tempat, lalu mengangkat kepalanya. Tatapan di balik kacamata yang sudah bersih setelah dilap itu tampak dingin. “Pak Delon itu sangat pintar. Apa hal sepele seperti ini juga perlu diajari oleh aku?”Setelah tertegun sejenak, Shane pun bertanya, “Apa Pak Delon juga nggak sanggup mengurus masalah sepele seperti ini?”“Kamu ….” Lantaran ditekan Shane melulu, Delon hampir tidak sanggup menahan emosinya lagi.Orang yang duduk di bangku utama pun bersuara. Suara seraknya terdengar sangat menusuk di telinga. “Sudahlah, kerjaannya cuma berdebat saja! Pak Delon, ucapan Tuan Shane itu memang ada benarnya. Kamu bahkan tidak bisa mempertahankan seorang peracik aroma. Jangan-jangan kamu baru akan puas setelah dia membongkar masalah penelitian?”“Bukan, tadi ….”“Tidak ada tapi-tapian. Kalau kamu tidak ingin bekerja lagi, kamu tidak perlu bekerja lagi!” Sekujur punggung Delon pun dipenuhi dengan keringat dingin.Tentu saja Delon mengerti. Dia ingin menyuruh orang lain untuk mengganti
Hanya saja, tanaman ini sangatlah berharga. Yuna merasa tidak tenang dengan mereferensi data itu saja. Dia sengaja mempersiapkan catatan untuk mencatat perubahan tanaman aquilaria setiap harinya. Dia sungguh takut tanamannya akan layu nantinya.Bahkan, Yuna juga kepikiran ingin mencari Bella untuk menanyakan dari mana dia mendapatkan tanaman kesayangannya ini. Sebab dia tidak memiliki pengalaman dalam merawatnya.Belum sempat Yuna pergi, dia malah kedatangan tamu. Stella datang dengan membawa banyak barang. Semuanya dibawanya khusus untuk Kenzi. Kenzi pun tersenyum lebar ketika melihat kedatangan bocah itu.Hanya saja, Stella tidak memiliki suasana hati untuk bermain dengan Kenzi hari ini. Dia memeluk Kenzi sejenak, lalu segera berlari ke taman. Stella ingin melihat langsung bentuk tanaman aquilaria.“Wah! Ternyata ini yang namanya aquilaria!”Sebelumnya Yuna memang sudah menceritakannya, tetapi dia sungguh syok ketika melihat secara langsung.Tanaman ini sangatlah berharga. Aquilaria
Yuna melihat ponselnya sekilas, lalu tampak nama Profesor Delon di atas layarnya. Oh, kebetulan sekali!“Pak Delon,” sapa Yuna setelah mengangkat panggilan.Terdengar suara Delon dari ujung telepon. “Yuna, belakangan ini kamu lagi sibuk apa?”“Aku nggak lagi sibuk apa-apa. Ada perintah apa?” Yuna mengangkat-angkat alisnya, lalu melihat Stella yang sedang fokus menyantap apelnya.“Mana berani aku memerintahmu. Aku hanya ingin meminta bantuanmu saja!” Delon menghela napas, lalu mengatakan, “Coba kamu lihat, kami sudah menjalankan penelitian dalam waktu lama. Kita semua sudah menghabiskan banyak tenaga dan waktu kita ke dalam penelitian ini. Sekarang … kamu malah berhenti begitu saja. Sepertinya keputusanmu terlalu gegabah?”“Pak Delon, aku rasa sebelum aku tahu tujuan penelitian dengan jelas, aku tidak akan melanjutkan penelitian ini.” Yuna menunduk, lalu melanjutkan dengan nada datar, “Sepertinya aku sudah bilang dengan sangat jelas. Kalau Pak Delon ingin membujukku, aku rasa nggak perl
Stella langsung mengerti. Dirinya hanya tahu Yuna pergi melakukan penelitian. Hanya saja, dia tidak jelas dengan isi dari penelitian mereka. Yuna mengatakan semuanya sangatlah privasi.Jadi jika mereka hendak membahas mengenai masalah penelitian, Stella memang tidak cocok untuk berada di tempat.“Apa nggak masalah kamu pergi sendiri? Kalau kamu ingin mundur dan dia nggak izinin, bisa jadi kalian akan bertengkar … dan nggak ada yang bantuin kamu.” Kepikiran hal ini, Stella pun mengerutkan keningnya. “Gimana kalau aku panggil Frans saja? Aku akan suruh dia berjaga di luar. Kalau ada tanda-tanda aneh, dia bisa membantumu.”Yuna tahu Stella sedang perhatian terhadapnya. Dia pun tersenyum. “Kamu kira aku pergi berkelahi? Lagi pula, Pak Delon sudah tua. Kalau dia benar-benar ingin turun tangan, sepertinya dia yang butuh bantuan.”Saat ini Stella pun terus mengangguk. “Dia memang sudah berumur, tapi gimana kalau dia bawa anggotanya? Kamu memang muda dan bisa seni bela diri, tapi kamu lagi men
Entah apa yang sudah dialami oleh lelaki ini. Hanya saja, pasti ada cerita di balik luka di wajahnya.Sepertinya Tuan R sudah terbiasa dengan reaksi orang ketika melihatnya. Hanya saja, reaksi Tuan R tergolong sangat tenang. Dia menatap Shane dengan tatapan sinis, lalu berbicara dengan suara yang agak rendah. “Tuan Shane!”Shane tersadar dari bengongnya, lalu segera berkata, “Maaf, aku tidak tahu ….”“Kamu tidak tahu mukaku akan … sejelek ini!” Tuan R menaikkan topengnya. Pada saat ini, Shane baru menyadari ada banyak bekas luka di tangan si lelaki.Pada cuaca seperti ini, Tuan R malah mengenakan kemeja panjang dan celana panjang. Dalam sesaat, Shane dapat menebak kulit di bawah pakaiannya itu pasti akan memiliki luka seperti di tangannya.“Maaf, aku sudah bersikap lancang,” ucap Shane.“Hmph!” Tuan R sudah terbiasa dengan suara teriakan, sikap meremehkan, rasa takut … bahkan dirinya sendiri juga membenci wajahnya sendiri, apalagi orang lain.“Jadi mengenai masalah dana, aku serahkan k
Senyuman di wajah Delon seketika terkaku. Dia kembali tersenyum, lalu membuka menu makanan untuk melihatnya sendiri. Delon memesan beberapa jenis makanan, baru kembali menatap Yuna.“Bagaimana istirahatmu selama beberapa hari ini?”Yuna paling tidak suka bertele-tele, dia pun langsung berkata, “Pak Delon, kita juga bukan pertama kali bertemu. Aku rasa kamu tahu temperamenku. Gimana kalau kita langsung masuk ke topik utama? Mengenai masalah penelitian, sebenarnya aku sendiri juga nggak jelas, sebenarnya hasil penelitian ini untuk mengobati atau mencelakai orang lain!”Ketika mendengar ucapan Yuna, raut wajah Delon seketika terlihat syok. “Mencelakai orang lain? Kenapa kamu bisa mengira penelitian kita untuk mencelakai orang lain? Kami memang bukan dokter, tapi apa yang kami pelajari adalah untuk mengobati orang. Penelitian obat yang kita lakukan untuk mengobati orang-orang dari penderitaannya.”“Oh ya?” Yuna mengangkat gelas tehnya, lalu menyesapnya. “Kalau seperti ini, kenapa kita mest
Saat Rainie bilang begitu, ekspresi yang terlihat di wajah Fred langsung berubah menjadi serius.“Ikut aku!” katanya.Rainie terus berjalan mengikuti Fred, mereka masih berada di lantai yang sama, tetapi mereka masuk ke sebuah ruangan lain. Selagi Rainie menutup kembali pintu ruangan itu, Fred duduk dan bertanya padanya, “Obat yang tadi kamu bilang itu maksudnya obat yang bisa bikin badan jadi nggak kelihatan?”“Iya! Tadi aku baru dapat kabar, kemungkinan dalam dua hari ini aku bisa dapat resepnya. Bukanya aku nggak mau kerja di lab, tapi aku takut kelewatan informasi penting.”“HP-mu ada di sini,” kata Fred. “Kalau ada apa-apa, aku bakal kasih tahu kamu segera.”“Tapi …,” Rainie berhenti sejenak dan melanjutkan dengan nada bicara yang pelan, “Cuma aku yang bisa mengendalikan pikirannya. Dia cuma mendengar perintahku. Aku takut kalau bukan aku, nanti bakal berpengaruh ke hipnotisnya. Bisa saja dia jadi sadar dan aku gagal dapat resepnya.”“Rainie, kamu sudah berani mengancamku, ya?”Se
“….”Berbagai macam protes dapat mereka dengar di sana. Rianie juga mengernyit tidak menyangka dia akan dipanggil secara tiba-tiba begini. Namun, Fred mengangkat kedua tangannya meminta mereka semua untuk tetap tenang, lalu dia berbicara, “Karena eksperimen ini sangat rumit dan mudah terjadi kesalahan, jadi mulai sekarang kalian semua harus bersiap-siap yang baik. Alasan lainnya … aku pernah bilang aku paling nggak suka dikhianati, dan orang yang bermulut ember. Jadi untuk menjamin keberhasilan eksperimen ini, tolong kerja sama dari kalian semua. Tapi jangan khawatir, soal kebutuhan dasar seperti makan dan minum pasti sudah kusiapkan. Tapi dengan syarat, semua perangkat komunikasi akan kusita sebentar!”Begitu Fred selesai berbicara, langsung ada orang yang maju dan menyerahkan semua barang bawaannya. Ponsel Rainie juga tentunya disita. Sebenarnya, sebelum ini pun, semua yang masuk ke lab tidak diperkenankan untuk membawa perangkat komunikasi apa pun, jadi kebanyakan yang disita kali i
Taka lama setelah Rainie menutup telepon, orang yang diutus oleh Fred datang memanggilnya, meminta dia untuk pergi ke lab. Panggilan yang terkesan terburu-buru membuat Rainie sedikit cemas apa mungkin terjadi sesuatu di sana.Apakah Rainie tidak memiliki ambisinya sendiri? Tentu ada. Jika dia berhasil membuat obat menghilang itu dan bisa menggunakan hipnotisnya dengan lebih baik, dia tidak perlu bergantung kepada Fred lagi. Selama Rainie memiliki dua hal itu, dia bisa melindungi dirinya sendiri dan tidak perlu takut untuk mengelilingi dunia lagi.Rainie tidak pernah tertarik dengan iming-iming kehidupan abadi. Di matanya, kehidupan abadi hanyalah impian kosong. Kalaupun menemukan satu orang lagi yang cocok, intinya mereka tetaplah dua orang yang berbeda, bagaimana mungkin bisa berpindah menjadi satu tubuh yang sama? Dengan teknologi yang maju seperti sekarang pun, donor organ saja masih bisa menunjukkan adanya gejala ketidakcocokkan, apalagi mentransfer jiwa yang abstrak.Namun tentu R
“Lho, bukannya dia ada di sana? Tunggu, kamu tahu dari mana anakmu ada di istana negara Yuraria? Siapa yang bilang begitu?”“.…”Sane jadi terbawa emosi karena tiba-tiba anaknya tidak diketahui keberadaannya, sampai-sampai dia kehilangan akal sehat dan baru sadar ketika ditanya balik oleh Rainie. Benar juga, Shane tahu dari mana kalau Nathan ada di sana? Dia tentu tidak bisa bilang kalau Ross yang memberi tahu.”“Aku … dari informasi yang Brandon dapat, dia bilang Nathan nggak ada di sana. Rainie, kan kamu sudah dipercaya sama Fred. Tolong bantu aku cari tahu keberadaan Nathan.”“Brandon?!”Benar Brandon memang selama ini terus mencari di mana Nathan berada, tetapi tidak pernah ada temuan yang berarti, jadi Shane menggunakan alasan itu untuk meyakinkan Rainie.“Kamu percaya sama omongan dia? Memangnya dia pernah pergi cari langsung ke istana negara sana? Apa dia ada ngajak kamu untuk nyari ke sana? Atau dia punya saudara di istana? Sekarang dia saja nggak bisa menolong istrinya sendiri
“Bukan begitu. Maksudku, istana negara kan besar, apa mungkin ….”“Nggak mungkin!” sela Ross, lalu tanpa ragu dia berkata, “Aku lahir dan tumbuh besar di sana. Seberapa besar tempat itu, bahkan sampai ada berapa ekor semut pun aku tahu. Kalau memang ada anak yang kamu maksud itu, aku pasti sudah lihat!”“.…”Mendengar itu, tatapan di kedua mata Shane langsung hampa dan dia tampak sedang berpikir dalam. Jelas sekali bantahan Ross memberikan pukulan yang sangat dalam baginya. Selama ini dia berasumsi Nathan ada di istana kerajaan Yuraria dan yakin kalau dia baik-baik saja meski tidak bisa melihatnya secara langsung. Selama Shane memiliki cara untuk menyelamatkannya, ayah dan anak bisa bersatu kembali, tetapi sayang Shane harus menelan fakta pahit bahwa Nathan tidak ada di sana.Lantas jika Nathan tidak ada di sana, ada di manakah dia?Ross jadi tidak enak hati melihat Shane begitu kecewa. “Jangan sedih dulu. Kalau nggak ada di istana, mungkin dia disembunyikan di tempat lain. Kalau Fred
Ross terlihat santai santai meyeruput kopinya di ruang tamu, tetapi Shane tidak demikian. Dia terus mengubah tayangan di TV karena tidak bisa diam untuk menikmati suatu tayangan dengan tenang dari awal sampai habis.“Hey, nggak usah panik begitulah, santai saja!” kata Ross.“Aku juga maunya begitu, bisa duduk santai sambil ngopi kayak kamu. Tapi masalahnya aku nggak bisa.”“Ah, kondisi kita sekarang memang agak rumit, tapi jangan sampai gara-gara ini suasana hati kamu adi rusak,” kata Ross sembari menawarkan kudapan ke Shane. “Paling nggak untuk sekarang kita nggak sepenuhnya pasif. Iya, ‘kan?”Dengan kondisi di saat itu, Shane tidak ada nafsu untuk menyantap kudapan yang Ross tawarkan padanya. Dia hanya menatap wajah Ross dan hendak mengatakan sesuatu, tetapi kemudian dia menariknya kembali.“Tadi kamu mau ngomong sesuatu?” tanya Ross.Terbukti, dari tadi Ross memang memperhatikan Shane. Meski TV menyala, Ross tidak fokus ke sana dan malah terus menatap Shane yang beberapa kali sudah
Pernyataan itu membuat Yuna terkesiap. Dia sangat tidak menyangka Fred malah melindungi Rainie. Dari yang Yuna pikirkan selama ini , semestinya Fred tidak peduli dengan Rainie karena pada awalnya pun Fred sudah membuang Rainie di lab yang lama. Jika tidak begitu, untuk apa Rainie harus bersusah payah datang ke sini dan membuktikan dirinya kepada Fred.“Kamu pasti berpikir aku bakal membuang dia tanpa berat hati, ‘kan? Sayangnya kamu salah. Dia itu cukup pintar dan setia. Bagiku dia masih sangat berguna, jadi untuk apa kubuang? Masalah kamu mau menurut atau nggak, itu bukan kamu yang menentukan. Jangan terlalu lugu jadi orang! Bawa si tua bangka ini pergi, taruh dia di tempat terpisah!”Dari ucapannya itu, sudah jelas Fred tidak ada niat untuk membebaskan Juan.“Kamu sama saja dengan mencari masalah kalau nggak membebaskan guruku,” kata Yuna bermaksud mengingatkan bahwa akibatnya akan serius jika Fred masih tidak mau membebaskan Juan.“Masa iya? Tapi aku paling nggak takut sama yang nam
“Apa maksudmu?” tanya Fred.“Ingat, sebesar apa pun otoritas yang kedutaan punya, pada akhirnya mereka tetap harus tunduk sama hukum negara setempat. Hilangnya aku mungkin nggak begitu dipedulikan sama negara, tapi beda cerita dengan guruku. Guruku ini sangat dihormati banyak orang dan sudah banyak pejabat tinggi negara yang pernah dia tolong. Cuma menghilang satu atau dua hari saja mungkin belum ada yang sadar, tapi lama-lama pasti ada orang yang melapor ke polisi. Tinggal kita lihat saja bakal sebesar apa kehebohannya. Apa nanti kamu masih bisa menjalankan eksperimen kamu dengan tenang?”Kalimat terakhir memberikan dampak yang sangat serius terhadap Fred. Eksperimen itulah yang sangat dia pedulikan di antara banyak hal lainnya.“Kamu pikir aku takut sama pemerintah kalian yang nggak bisa kerja itu?”“Ha, kalau nggak takut, kenapa kamu harus sembunyi-sembunyi begini? Lagi pula mereka bukan pejabat yang nggak bisa kerja. Kalau kamu masih nggak mau membebaskan guruku, tunggu saja. Nanti
“Oh, jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar intinya cuma itu,” ujar Yuna sembari bersandar ke belakang dan kedua tangan bersila di depan adanya. “Bukannya kamu selalu bilang kamu yang paling hebat? Kenapa cuma catatan eksperimen saja kamu nggak bisa?”“Nggak usah congkak, itu juga bukan hasil jerih payahmu sendiri saja, tapi seluruh ilmuwan yang ada di lab kita dulu,” ucap Rainie menepis. “Waktu itu kamu yang bawa pergi catatannya dan database lab juga sudah rusak. Daripada kamu mati tanpa mewariskan apa-apa, mending kasih aku saja, biar aku yang memanfaatkannya!”Rainie sangat menginginkan catatan itu, tetapi di tahu catatan itu masih dipegang oleh Yuna, dan Yuna jelas tidak akan semudah itu memberikannya kepada orang lain, apalagi Rainie. Catatan eksperimen itu akan sangat berguna sebagai fondasi bagi eksperimen lain di masa depan. Rainie mana rela membiarkan Yuna menyimpan itu untuk dirinya sendiri saja. Sekarang mau tidak mau Rainie mengancamnya dengan membawa-bawa nama Brandon