Beranda / Romansa / Istri Kesayangan CEO / Bab 1251 - Bab 1260

Semua Bab Istri Kesayangan CEO: Bab 1251 - Bab 1260

2194 Bab

Bab 1251

Belakangan ini Brandon agak sibuk. Dia sungguh merasa bersalah lantaran merasa tidak memiliki waktu untuk menemani istrinya. Apalagi Yuna sedang mengandung, dia pasti lebih membutuhkan dampingan. Namun, bisnis kali ini bukan hanya bersangkutan dengan masalah bisnis, masih banyak yang perlu ditangani. Jarang-jarang hari ini Brandon pulang lebih awal. Setelah pulang ke rumah, dia malah tidak menemukan sosok wanita yang dirindukannya.“Di mana Yuna?”Setelah mencuci tangan, Brandon menggendong putranya. Sepertinya Kenzi semakin berat saja.“Nyonya Yuna sudah keluar dari pagi. Dia masih belum kembali,” balas si pengasuh.Kening Brandon spontan berkerut. Dia menggendong putranya dengan satu tangan, kemudian satu tangannya lagi mengeluarkan telepon untuk menelepon. Apa pekerjaan Yuna masih belum selesai?Tidak ada yang mengangkat panggilan. Namun, hal ini sangat wajar. Sewaktu Yuna sedang melakukan eksperimen, dia tidak akan mengangkat panggilan. Ponselnya juga diatur dalam mode diam.Brand
Baca selengkapnya

Bab 1252

“Kamu malah sudah bisa mengadu!” Brandon merasa marah dan juga lucu. “Jadi, kamu merasa sakit dipukul Papa?”Kali ini Kenzi mengangguk dengan kuat. Dia mencemberutkan bibirnya, seperti sudah hampir menangis saja. Pintar sekali aktingnya!Kedua pasang suami istri saling bertukar pandang. Dapat terlihat ketidakberdayaan dari tatapan mereka berdua.Yuna memangku Kenzi, lalu mengusap bokongnya dengan tenang. Dia melihat Brandon, lalu berkata dengan tersenyum, “Kalau begitu, Mama bantu balas dendam, ya?”Kenzi tidak tahu arti dari balas dendam. Namun setelah mendengar kata “Mama bantu”, dia langsung mengangguk dan tersenyum lebar. Dia memeluk erat leher Yuna, lalu menyandarkan kepalanya di bagian leher sang ibu sembari memiringkan kepalanya melihat ke sisi Brandon, seolah-olah sedang menantangnya saja.Melihat sikap putranya yang masih kecil itu, Brandon merasa agak kaget. Apa si Kenzi lagi rebutan Yuna dari dia?“Tapi kenapa Papa pukul kesayanganku? Apa Kenzi nggak patuh?” tanya Yuna denga
Baca selengkapnya

Bab 1253

Brandon benar-benar tidak terbiasa. Anak sekecil ini malah minta maaf terhadapnya.Sebelumnya saat anak ini masih dibedung, Brandon dan Yuna telah mencapai kesepakatan. Kelak dalam masalah mendidik anak, meskipun mereka memiliki perbedaan pendapat, mereka juga tidak boleh berdebat di hadapan anak.Kenzi menggembungkan pipinya menunjukkan sisi imutnya. Kenzi memutar bola matanya menatap ibunya yang sedang menunjukkan wajah serius. Kemudian, dia melihat ayahnya yang bagai penonton itu. Dia terpaksa berkata dengan suara kecil, “Maaf.”“Kamu lagi minta maaf sama siapa?” Yuna memiringkan kepalanya seolah-olah tidak kedengaran. Dia sengaja bertanya kembali.“Papa!”Brandon terdiam.Bagus! Bukankah sekarang Kenzi bisa memanggilnya? Tadi, ternyata dia sedang sengaja.“Lain kali kamu tidak boleh pura-pura menangis dan mengadu!” Brandon menepuk bokong Kenzi dengan sangat pelan.Kali ini, Kenzi malah merasa geli dan langsung tersenyum. Air mata di ujung mata Kenzi masih belum kering. Sosok Kenzi
Baca selengkapnya

Bab 1254

“Kamu tahu aku bukan bermaksud seperti itu.” Brandon mendekati Yuna. “Kelak Kenzi memang sudah ditakdirkan untuk mengelola perusahaan Grup Setiawan. Jadi, sudah seharusnya dia memulai pendidikan sejak dini. Kamu sendiri juga pernah mengatakan sebelumnya, tidak seharusnya terlalu memanjakan anak. Emm?” Brandon mengusap hidung Yuna, lalu menundukkan kepalanya.Dari sudut pandang ini, kebetulan Brandon bisa melihat bibirnya. Saat Yuna berbicara, bibirnya yang bergerak itu kelihatan sangat menggoda.“Memang nggak boleh dimanjakan, tapi bukan berarti boleh disiksa. Aku merasa sekarang terlalu dini untuk membahas masalah pendidikan, lagi pula ….” Yuna terdiam sejenak. Kedua tangan tiba-tiba diletakkan di atas pundak Brandon. Dia mendorong Brandon, membuat jarak di antara mereka. “Gimana kalau dia nggak hobi dalam dunia bisnis? Gimana kalau dia nggak mau mengambil alih bisnis Grup Setiawan?”Lelaki ini selalu mendekatinya. Ketika melihat wajah mulus tak berbekas si lelaki, Yuna hampir kehilan
Baca selengkapnya

Bab 1255

“Tidak kenapa-napa.” Yuna menggeleng. Dia bersandar di dalam pelukan Brandon, lalu berkata, “Hari ini aku pergi melakukan percobaan lagi. Ternyata semuanya sama seperti yang aku pikirkan. Setelah memasukkan minyak esensial, aroma obat herbal akan menguap lebih lambat.”“Emm.” Brandon mengangguk. Sebenarnya dia tidak begitu mengerti dengan masalah itu. Berhubung Yuna bersedia mengatakannya, dia pun bersedia untuk mendengarkan.“Jadi?”“Jadi kalau aku melakukan beberapa kali percobaan lagi. Mungkin percobaan akan berhasil. Semuanya sesuai dengan apa yang diharapkan mereka.”Setelah Yuna melakukan percobaan tadi, dapat tercium bau obat herbal di tubuhnya. Untung saja Kenzi sudah terbiasa dengan aroma itu.“Kamu tetap merasa tujuan penelitian mereka tidaklah bagus?” Brandon melanjutkan, “Gimana kalau aku utus orang untuk melakukan pemeriksaan. Biar kita tahu apa yang ingin dilakukan mereka.”Yuna menggeleng, lalu berkata, “Bukannya aku nggak perbolehin kamu untuk memeriksa, tapi kamu nggak
Baca selengkapnya

Bab 1256

Satunya obat untuk tidur, satunya lagi obat perangsang. Seharusnya efek obat ketiga itu berada di tengah-tengah?Tentu saja, semua ini hanyalah tebakan Brandon saja. Yuna juga langsung menggeleng. “Bukan! Kamu pasti nggak kepikiran. Obat ketiga itu racun!”“Ra … cun ….” Kedua mata Brandon terbelalak. Dia juga kehilangan ketertarikannya untuk bercanda lagi. Dia memiringkan kepalanya untuk melihat Yuna. “Bukannya kamu bilang penelitian ini dilakukan demi mengobati penyakit, demi meringankan penderitaan orang-orang? Kemudian, kalian ingin mengembangkan ilmu pengobatan tradisional?”“Memang iya, tapi kata mereka, racun juga termasuk dalam jenis obat herbal.”“Sembarangan!” Brandon merasa agak marah. Bukankah mereka lagi asal bicara?Yuna tersenyum ringan. “Mereka juga bukan lagi asal bicara. Di dalam obat herbal memang ada beberapa jenis obat yang mengandung racun. Katanya racun bisa melawan racun, jadi ucapan mereka nggak salah. Racun di pengobatan tradisional memang bisa mengobati penyak
Baca selengkapnya

Bab 1257

Brandon tidak ingin Yuna terlalu banyak pikiran. Bagaimanapun, dia sedang berbadan dua, kondisi tubuhnya lebih lemah. Apalagi Yuna sangatlah pintar, terkadang Brandon tidak perlu mengatakan terlalu banyak, Yuna pun bisa memahaminya.Setelah menghela napas panjang, Brandon pun berkata, “Mengenai masalah Shane, aku akan mencari tahu apa yang terjadi, kamu tidak usah berpikir kebanyakan. Jika proyek ini terasa aneh, lebih baik dihentikan saja. Aku akan menarik danaku dan keluar dari proyek ini. Aku ingin lihat bagaimana mereka bisa melanjutkannya!”“Tapi ….”“Tidak ada tapi-tapian!” Kedua tangan diletakkan di atas pundak Yuna. Ini pertama kalinya Brandon menghalangi Yuna melakukan sesuatu dengan tegas.Dulu tak peduli apa pun yang ingin dilakukan Yuna, Brandon pasti akan mendukungnya. Namun kali ini, Brandon tidak bisa mendukungnya lagi.“Sekarang masih tidak jelas apa yang ingin mereka lakukan. Tapi jelas sekali proyek ini sangat berbahaya. Mungkin kamu tidak akan bisa menebak motif mere
Baca selengkapnya

Bab 1258

Begitu masuk ke dalam rumah, tercium aroma segar rerumputan. Terdapat banyak jenis tanaman di sepanjang pintu masuk hingga depan vila. Saking banyaknya, mobil pun sulit untuk masuk ke dalam. Jadi, pelayan mesti berjalan panjang ketika hendak pergi belanja. Mobil biasanya diparkirkan di dekat pintu gerbang.Tentu saja, biasanya jarang ada yang berkunjung ke vila ini.Awalnya, ada banyak orang yang datang untuk meminta bantuan Juan. Namun Juan tidak bersedia menemui satu pun dari mereka. Setelah banyak orang ditolak, perlahan-lahan semua orang juga sadar. Dengar-dengar kepribadian lelaki tua ini agak aneh. Selain murid dan beberapa sanak saudara, tidak ada yang bisa menemuinya dengan gampang.Lama kelamaan, tidak lagi ada yang mengunjunginya. Si lelaki tua sangatlah gembira dengan keheningan di dalam vila. Namun hari ini, ada dua mobil berhenti di luar gerbang. Jujur saja, gambaran ini sungguh langka.Chermiko menghentikan mobilnya dengan perlahan. Dia menatap mobil sedan merah di depan
Baca selengkapnya

Bab 1259

Cuaca hari ini sangatlah cerah. Di belakang vila, tercium aroma wangi bunga, terdengar juga kicauan burung. Si lelaki tua bersandar di sebuah kursi goyangnya dengan santai. Tangannya memegang sebuah teko keramik kecil. Terkadang dia langsung meminum teh dari mulut teko tersebut. Dia kelihatan sangat santai.Si lelaki mengenakan singlet putih dengan sandal karet. Hanya saja, cuma satu kakinya saja yang mengenakan sandal, kaki satunya lagi sedang menggantung di atas paha. Siapa sangka lelaki yang kelihatan sangat biasa ini adalah Juan yang susah untuk ditemui?Juan terlihat sangat menikmati harinya. Sesekali dia mengangkat kepalanya mengintip sebelah kanannya. Dia memang tidak memedulikan orang tersebut, tetapi dia tetap bersikap waspada.Sebelah kanannya adalah kebun obatnya. Di dalamnya ditanam “barang kesayangannya”. Biasanya selain dirinya sendiri, ada tukang kebun yang akan memupuk tanamannya. Selain mereka, tidak ada yang boleh menginjakkan kakinya ke dalam.Saat ini, seorang wani
Baca selengkapnya

Bab 1260

“Kalau kamu tahu, kenapa kamu malah menyentuhnya. Kamu ….” Juan mengejapkan matanya, lalu memasang wajah serius. “Kamu sengaja!”“Pak Guru, aku bukan sengaja, aku hanya ingin tahu apa mungkin sifat racun di daun thunder god vine nggak begitu kuat jika dibudidaya?” Yuna menopang dagu dengan salah satu tangannya, lalu memalingkan kepalanya menatap bunga kuning dari thunder god vine.Tumbuhan ini kelihatannya sangat biasa, tidak ada bedanya dengan tumbuhan lain. Bahkan, daun muda itu terlihat bagai daun teh saja. Namun siapa sangka, ternyata tumbuhan itu adalah tumbuhan beracun yang sangat terkenal itu, thunder god vine.Ketika mengungkit thunder god vine, mungkin ada beberapa orang yang tidak paham. Ia tergolong kelas dari gelsemium elegan!Konon katanya, dulu ada petani yang mencicipi thunder god vine. Dia pun keracunan, tidak bisa diobati dengan obat apa pun dan akhirnya meninggal begitu saja.Meski semua itu hanyalah legenda, thunder god vine memang beracun. Jika tidak sengaja mengons
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
124125126127128
...
220
DMCA.com Protection Status