Home / Romansa / Istri Kesayangan CEO / Chapter 1191 - Chapter 1200

All Chapters of Istri Kesayangan CEO: Chapter 1191 - Chapter 1200

2194 Chapters

Bab 1191

Betul, bukankah Hanny menyuruh Steve demi memegang aibnya? Setelah Steve turun tangan, aib Steve membunuh orang akan digenggam erat Hanny. Jika dia tidak mendengar ucapan Hanny, bisa jadi Hanny akan mengancam untuk membocorkannya?Steve kepikiran dengan masalah beberapa hari lalu. Waktu itu, Hanny begitu keras kepala bagai kehilangan akal sehatnya saja. Bagaimana jika Steve dikendalikan oleh Hanny nantinya? Sepertinya Steve akan sesak napas.Seketika Steve membalikkan tubuhnya, lalu berkata dengan Hanny, “Hanny, gimana kalau kita lepaskan dia saja? Gimanapun dia itu kakak kandungmu! Gimana kalau kita bawa dia kembali ke Kediaman Yukardi? Kamu bisa kurung dia di pulau. Lagi pula, bukankah kamu merasa membunuhnya sekarang malah terlalu menguntungkannya? Kamu bisa menyiksanya agar dia merasakan semua yang pernah kamu rasakan sebelumnya.”“Kamu gila, ya!” Tiba-tiba emosi Hanny meledak. “Bawa dia kembali ka pulau? Bukankah Papa Mama bakal cari cara buat sembuhin dia? Sejak kecil, orang tuak
Read more

Bab 1192

Mereka berdua spontan merasa kaget. Tangan mereka bahkan tertegun.Monica langsung mengibaskan tangannya menjatuhkan mangkuk dari tangan Hanny. Seketika terdengar suara keras dan mangkuk langsung pecah menjadi berkeping-keping.“Apa yang terjadi? Apa mereka sudah bosan hidup!” Hanny langsung berjalan keluar kamar dengan emosi tinggi. Dia mengira pembantu sedang berbuat onar di luar sana.Alhasil, baru saja Hanny berjalan keluar pintu kamar, sesuatu memelesat dan membuat bagian dada Hanny terasa sakit. Dalam sesaat, Hanny langsung melayang ke belakang.“Prang …. Plak!” Terdengar suara dentuman keras.“Nini!” Steve syok. Melihat Hanny ditendang masuk ke kamar, dia segera berlari untuk memapah Hanny. Ketika Steve melirik ke depan pintu, hatinya seketika terasa sesak. Dia dan bahkan Hanny juga ditendang melayang ke belakang.Kamar ini terlalu kecil. Mereka berdua tidak memiliki banyak ruang untuk bergerak. Alhasil, mereka berdua ditendang hingga menabrak dinding di belakang.“Uhuk uhuk uhu
Read more

Bab 1193

Melihat Monica berdiri, Steve dan Hanny langsung panik. Bagaimanapun, sejak dulu mereka sangat takut dengan Monica. Ketika melihat gambaran ini, mereka spontan merasa takut.Sebelumnya Monica masih tidak bisa bergerak dan hanya berbaring di atas ranjang. Saat nyawanya berada di ujung tanduk, mereka berdua bahkan masih merasa sedikit takut terhadapnya, apalagi sekarang.“Nggak, nggak mungkin!” Orang yang paling terkejut adalah Hanny. Dia mengira rencananya sudah dijalankan dengan sangat sempurna. Semuanya berada di bawah kendalinya. Dia kira dia akan memenangkan pertandingan ini. Tak disangka, ternyata dialah yang kalah! Hanny tidak bisa menerimanya.“Adam, kamu kira kamu bisa membohongi aku?” Hanny berbicara dengan tersenyum paksa, “Jangan kira aku bakal takut dengan omonganmu. Mana mungkin kamu bisa membawa anggota Keluarga Yukardi ke sini dalam waktu singkat? Kamu hanya lagi takuti aku. Asalkan aku menjerit, bawahanku pasti akan datang untuk menangkapmu. Jadi, aku sarankan kamu untuk
Read more

Bab 1194

“Nggak! Nggak mungkin!” Hanny menggeleng dengan mengerutkan keningnya. Hanny tidak berpikir seperti itu. “Kalau dia nggak keracunan, kenapa dia nggak ngelawan ketika aku tampar dia? Dengan karakternya, mana mungkin dia bakal bersabar? Dia pasti bukan lagi berakting, dia lagi keracunan! Pasti!”“Tapi tadi, kamu juga lihat ….” Tatapan Steve tertuju pada sandaran ranjang yang hancur. Sepertinya Monica memang tidak keracunan. Jika dia keracunan, mana mungkin dia akan sehebat ini. “Dia hanya lagi berakting. Waktu itu, dia saja bisa membohongiku untuk bekerja sama dengannya demi mencuri kitab rahasia. Coba kamu pikir, dia itu orangnya sangat teliti, mana mungkin dia nggak tahu kamu sudah meracuni dia. Dia pasti lagi sandiwara. Semua ini adalah jebakannya!”“Jebakannya?” tanya Hanny kembali.“Emm ….” Steve juga tidak tahu harus berkata apa lagi.Jika Steve bisa menebak jebakan apa yang dibuat Monica, mana mungkin nasib Steve akan menjadi seperti sekarang.Steve tidak bisa menebak apa yang ada
Read more

Bab 1195

Setelah kembali ke kamar, Monica langsung batuk parah. Sepertinya dia sudah tidak sanggup menahannya lagi. Adam berdiri di samping tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Pada akhirnya, dia pergi mengambil segelas air. Baru saja Adam kembali, tampak Monica muntah darah lagi.Setelah memuntahkan darah, Monica merasa lebih lega. Adam pun memapahnya untuk berbaring di atas ranjang. Dia kelihatan sangat pucat.“Nona ….” Adam sangat khawatir.Awalnya Adam mengira Monica baik-baik saja. Semuanya berada di dalam kendalinya. Namun, setelah dilihat-lihat, sepertinya bukan seperti itu.“Aku juga nggak nyangka, dia begitu berani.” Setelah menghela napas panjang, Monica pun tersenyum getir, lalu berkata, “Selama ini aku nggak waspada sama dia. Aku sungguh … nggak mewaspadai dia.”Monica juga tidak mengerti alasannya. Hanya saja, dia sangat meremehkan adiknya. Dia tidak pernah menganggap Hanny dan tidak merasa keberadaan Hanny akan mengancamnya.Sejak kecil, Monica sangatlah unggul dan menjadi pili
Read more

Bab 1196

“Belakangan ini kamu nggak selera makan. Apa kamu kecapekan?” tanya Brandon, “Kalau tidak, kamu tidak usah ke rumah sakit lagi. Ada Tante Clara dan pembantu di sana, mereka bisa menjaga Nenek. Nenek juga akan segera keluar dari rumah sakit.”“Apa Nenek diizinkan keluar rumah sakit?”“Dokter telah memberi izin. Dia juga bukan sakit, dia hanya sudah menua.” Brandon mencoba untuk menerima kenyataan ini. Bagaimanapun, dia masih perlu menanggung dan menangani masalah urusan pekerjaan. Yuna mengangguk. “Kalau begitu, dua hari ini aku nggak ke rumah sakit. Nanti setelah Nenek pulang ke rumah, aku baru pergi kunjungi dia lagi.”Jujur saja, Yuna memang merasa letih. Dia menekan-nekan keningnya, lalu berkata, “Ada satu hal yang ingin aku diskusikan sama kamu.”“Emm?” Brandon langsung menatap Yuna mendengar dengan serius.Setelah ragu sesaat, Yuna pun berkata, “Aku rasa … lebih baik kita mengundur resepsi pernikahan kita.”“Kenapa?” Brandon tidak mengerti. “Apa ada yang tidak kamu sukai?”Yuna m
Read more

Bab 1197

Yuna pernah bertemu Adam sebelumnya. Dia adalah master yang selalu mengawal di samping Monica. Meski dia sedang berusaha menyembunyikan aura tenaga dalamnya, Yuna tetap bisa merasakan betapa hebatnya si Adam.Hanya saja, terkadang Adam akan mengawal Monica, terkadang dia malah tidak kelihatan batang hidungnya. “Tuan Brandon.” Adam melihat ke depan, lalu membungkukkan kepalanya untuk memberi hormat. “Nona Monica ingin mengundang Nyonya Yuna untuk bertamu ke rumah besok,” bicara Adam sambil melirik Yuna sekilas.Yuna terkejut. “Aku?”Awalnya, Yuna mengira tujuan kedatangan Adam adalah untuk mencari Brandon. Tak disangka, dia malah ingin mengundang dirinya. Tentu saja Yuna merasa sangat kaget, begitu pula dengan Brandon.“Hanya mengundang Nyonya Yuna saja?” tanya Brandon.Maksud ucapan Brandon adalah apakah Monica bukan ingin mengundang mereka berdua? Meski ingin mengundang salah satu di antara mereka, sepertinya lebih besar kemungkinan untuk mengundang Brandon.Bagaimanapun, jika Monica
Read more

Bab 1198

Setelah berpikir sejenak, Yuna kembali menatap Adam. “Oke, aku akan pergi! Kamu beri tahu Nona Monica, aku pasti akan ke rumah pada jam sepuluh pagi besok.”Mendengar jawaban pasti dari Yuna, Adam pun merasa lega. Dia membungkukkan tubuhnya untuk memberi hormat, lalu berkata, “Terima kasih, Nyonya Yuna!”“Yu ….” Baru saja Brandon ingin mengatakan sesuatu, tangannya malah ditahan oleh Yuna. Kemudian, tampak Yuna menggelengkan kepalanya.Brandon terpaksa mengurungkan niatnya. Setelah Adam pergi, dia pun tidak bisa menahan rasa penasarannya lagi. “Kenapa kamu malah menyetujuinya? Siapa tahu wanita itu lagi menyusun jebakan? Lebih baik kamu tidak usah pergi besok.”“Jika dia adalah Monica yang dulu, mungkin aku tidak bisa mengalahkannya. Tapi, apa kamu lupa, Monica yang sekarang sudah bukan lagi Monica yang dulu,” ucap Yuna sambil tersenyum. Brandon juga mengerti. Monica yang berada di vila sekarang sama sekali tidak memiliki kemampuan seni bela diri. Keberadaannya tidaklah mengancam bagi
Read more

Bab 1199

“Apa mati itu menakutkan?” Hanny tersenyum dengan tidak acuh. “Aku malah merasa bahagia bisa mati bersamamu! Apa kamu tahu, dulu aku juga takut mati, aku nggak ingin mati, aku nggak ingin jadi anak yang ditelantarkan orang tuaku. Tapi sekarang semuanya sudah berbeda, aku sudah memiliki kamu. Aku sangat bahagia. Aku rela untuk mati bersamamu!”Kedua tatapan Hanny terlihat berkilau. Dia menatap Steve dengan tatapan lembut seraya mengungkapkan isi hatinya.Kening Steve malah semakin berkerut. Dia langsung berkata, “Nini, jangan berpikir seperti ini! Kalau bisa hidup, kenapa kita mesti mati? Mati itu sangat mengerikan. Sewaktu kita hidup, kita bisa menghirup udara segar, bisa makan enak, minum alkohol, melihat pemandangan. Siapa tahu suatu hari nanti kita bakal bangkit kembali. Roda akan selalu berputar, kita nggak akan di bawah melulu!”Namun, Hanny malah menggeleng. “Kita nggak akan bisa hidup lagi. Aku kenal betul sama dia. Aku sudah meracuninya dan membuatnya hidup sengsara, dia nggak
Read more

Bab 1200

Adam tersenyum sinis. “Kamu juga nggak mau minum?”“Aku minum, minum! Aku haus sekali!” Steve segera mengangguk, lalu bertanya, “Apa ada makanan? Aku lapar sekali!”Namun, Adam hanya tersenyum dan tidak menjawabnya. Dia lanjut menyuapkan air ke dalam mulutnya.Steve sungguh kehausan. Dia segera membuka lebar mulutnya. Hanya saja, ketika air dimasukkan ke mulutnya, dia merasa ada yang aneh dengan aroma air itu, sepertinya air garam. Air garam ini sangatlah asin.Seketika Steve juga mengurungkan niatnya tidak ingin meminumnya lagi. Dia hendak memalingkan kepalanya untuk mengelak, tetapi mana mungkin Adam akan membiarkannya begitu saja. Dia langsung menahan dagu Steve, memaksanya untuk membuka mulut, langsung menuangkan air garam yang sangat amat asin itu ke dalam mulutnya.“Uhuk uhuk … uhuk uhuk uhuk ….” Steve tersedak hingga batuk-batuk dan merasa mual.“Kalian kejam sekali!” ucap Steve dengan batuk-batuk.“Nona Monica sudah tergolong baik!” balas Adam sambil menundukkan kepalanya untuk
Read more
PREV
1
...
118119120121122
...
220
DMCA.com Protection Status