“Apa mati itu menakutkan?” Hanny tersenyum dengan tidak acuh. “Aku malah merasa bahagia bisa mati bersamamu! Apa kamu tahu, dulu aku juga takut mati, aku nggak ingin mati, aku nggak ingin jadi anak yang ditelantarkan orang tuaku. Tapi sekarang semuanya sudah berbeda, aku sudah memiliki kamu. Aku sangat bahagia. Aku rela untuk mati bersamamu!”Kedua tatapan Hanny terlihat berkilau. Dia menatap Steve dengan tatapan lembut seraya mengungkapkan isi hatinya.Kening Steve malah semakin berkerut. Dia langsung berkata, “Nini, jangan berpikir seperti ini! Kalau bisa hidup, kenapa kita mesti mati? Mati itu sangat mengerikan. Sewaktu kita hidup, kita bisa menghirup udara segar, bisa makan enak, minum alkohol, melihat pemandangan. Siapa tahu suatu hari nanti kita bakal bangkit kembali. Roda akan selalu berputar, kita nggak akan di bawah melulu!”Namun, Hanny malah menggeleng. “Kita nggak akan bisa hidup lagi. Aku kenal betul sama dia. Aku sudah meracuninya dan membuatnya hidup sengsara, dia nggak
Read more