Setelah berpikir sejenak, Yuna kembali menatap Adam. “Oke, aku akan pergi! Kamu beri tahu Nona Monica, aku pasti akan ke rumah pada jam sepuluh pagi besok.”Mendengar jawaban pasti dari Yuna, Adam pun merasa lega. Dia membungkukkan tubuhnya untuk memberi hormat, lalu berkata, “Terima kasih, Nyonya Yuna!”“Yu ….” Baru saja Brandon ingin mengatakan sesuatu, tangannya malah ditahan oleh Yuna. Kemudian, tampak Yuna menggelengkan kepalanya.Brandon terpaksa mengurungkan niatnya. Setelah Adam pergi, dia pun tidak bisa menahan rasa penasarannya lagi. “Kenapa kamu malah menyetujuinya? Siapa tahu wanita itu lagi menyusun jebakan? Lebih baik kamu tidak usah pergi besok.”“Jika dia adalah Monica yang dulu, mungkin aku tidak bisa mengalahkannya. Tapi, apa kamu lupa, Monica yang sekarang sudah bukan lagi Monica yang dulu,” ucap Yuna sambil tersenyum. Brandon juga mengerti. Monica yang berada di vila sekarang sama sekali tidak memiliki kemampuan seni bela diri. Keberadaannya tidaklah mengancam bagi
“Apa mati itu menakutkan?” Hanny tersenyum dengan tidak acuh. “Aku malah merasa bahagia bisa mati bersamamu! Apa kamu tahu, dulu aku juga takut mati, aku nggak ingin mati, aku nggak ingin jadi anak yang ditelantarkan orang tuaku. Tapi sekarang semuanya sudah berbeda, aku sudah memiliki kamu. Aku sangat bahagia. Aku rela untuk mati bersamamu!”Kedua tatapan Hanny terlihat berkilau. Dia menatap Steve dengan tatapan lembut seraya mengungkapkan isi hatinya.Kening Steve malah semakin berkerut. Dia langsung berkata, “Nini, jangan berpikir seperti ini! Kalau bisa hidup, kenapa kita mesti mati? Mati itu sangat mengerikan. Sewaktu kita hidup, kita bisa menghirup udara segar, bisa makan enak, minum alkohol, melihat pemandangan. Siapa tahu suatu hari nanti kita bakal bangkit kembali. Roda akan selalu berputar, kita nggak akan di bawah melulu!”Namun, Hanny malah menggeleng. “Kita nggak akan bisa hidup lagi. Aku kenal betul sama dia. Aku sudah meracuninya dan membuatnya hidup sengsara, dia nggak
Adam tersenyum sinis. “Kamu juga nggak mau minum?”“Aku minum, minum! Aku haus sekali!” Steve segera mengangguk, lalu bertanya, “Apa ada makanan? Aku lapar sekali!”Namun, Adam hanya tersenyum dan tidak menjawabnya. Dia lanjut menyuapkan air ke dalam mulutnya.Steve sungguh kehausan. Dia segera membuka lebar mulutnya. Hanya saja, ketika air dimasukkan ke mulutnya, dia merasa ada yang aneh dengan aroma air itu, sepertinya air garam. Air garam ini sangatlah asin.Seketika Steve juga mengurungkan niatnya tidak ingin meminumnya lagi. Dia hendak memalingkan kepalanya untuk mengelak, tetapi mana mungkin Adam akan membiarkannya begitu saja. Dia langsung menahan dagu Steve, memaksanya untuk membuka mulut, langsung menuangkan air garam yang sangat amat asin itu ke dalam mulutnya.“Uhuk uhuk … uhuk uhuk uhuk ….” Steve tersedak hingga batuk-batuk dan merasa mual.“Kalian kejam sekali!” ucap Steve dengan batuk-batuk.“Nona Monica sudah tergolong baik!” balas Adam sambil menundukkan kepalanya untuk
“Kamu lagi bohongi aku?” tanya Hanny dengan sangat kecewa lantaran merasa Steve sedang tidak fokus.“Tuan putriku! Apa mungkin aku akan membohongi kamu di saat seperti ini? Kita sudah hampir mati! Sebenarnya kamu tahu nggak apa itu artinya mati? Setelah mati, kamu akan menghilang dari dunia ini!” jerit Steve dengan frustrasi.“Apa kamu takut mati?” tanya Hanny dengan mengangkat-angkat alisnya.Steve menjawab tanpa ragu sama sekali, “Takut! Tentu saja aku takut! Aku nggak ingin mati. Aku ingin hidup di dunia ini. Aku masih belum bosan hidup. Kenapa aku harus mati?”Hanny mengangguk dengan tenang. “Oke, aku mengerti.”Meski merasakan ada yang aneh dengan nada bicara Hanny, Steve juga tidak berpikir kebanyakan. Sebab dia sungguh merasa tidak enak badan saat ini. Perutnya keroncongan, tubuhnya terasa sangat lelah, sekarang tenggorokannya juga terasa sangat kering. Jadi, Steve memilih untuk tidak bersuara agar tidak membuang-buang tenaganya.Satu malam ini dilewati dengan sangat sengsara. H
Setibanya di depan pintu, tampak Adam sudah menunggu di luar sana. Dia berjalan maju, membukakan pintu untuk Yuna. “Nona Yuna, Nona sedang menunggumu.”Yuna mengangguk, lalu berjalan maju beberapa langkah. Saat hampir memasuki rumah, tiba-tiba Yuna menghentikan langkahnya, lalu membalikkan tubuhnya untuk menatap Adam.Adam berdiri di tempat dengan raut wajah dingin.“Adam.” Seingat Yuna, Monica memanggilnya dengan panggilan itu. Sepertinya ingatan Yuna tidak salah, si lelaki tampak terkejut ketika mendengar panggilan itu.Yuna pun tersenyum, lalu melanjutkan, “Adam, apa di rumah ini masih ada nona lain selain Nona Monica?”Adam tidak menjawab. Hanya saja, rasa keterkejutan di wajahnya tertangkap basah oleh Yuna.Sepertinya tebakan Yuna tidak salah. Monica memang bermasalah.Awalnya Yuna mengira Monica akan menunggunya di sofa ruang tamu. Namun malah tidak terlihat siapa-siapa di ruang tamu. Saat ini, Adam pun berkata, “Nona Yuna, mohon ikuti aku.”Yuna mengikuti langkahnya, naik ke lan
“Belum lama juga,” balas Yuna, “Menurutku, kalian nggak terlalu mirip.”“Gimana kamu bisa menyadarinya? Apa bedanya di antara aku sama dia?” Monica merasa sangat penasaran. Selama bertahun-tahun ini, tidak ada yang menyadari masalah bahwa mereka berdua adalah dua orang yang berbeda.Yuna memalingkan kepalanya sembari menggaruknya. Dia berpikir sejenak, baru berkata, “Emm, harusnya kamu sadar ada aura berbeda di tubuh orang yang latihan seni bela diri. Sementara, adikmu nggak bisa seni bela diri, ‘kan?”“Emm.” Monica mengangguk tidak menyangkal. “Dia nggak bisa seni bela diri. Dia nggak berbakat dalam masalah ini. Apalagi, kondisi tubuhnya juga sangat lemah. Setelah diobati dalam jangka panjang, kondisinya baru tergolong stabil.”“Jadi, sebenarnya nggak susah untuk bedain. Hanya saja, awalnya aku nggak kenal sama kamu, ditambah lagi kalian memang mirip, misalnya dari cara bicara, kebiasaan gerak-gerik, dan setiap hal kecil. Semuanya memang mirip!” Setelah dipikir-pikir, Yuna memang semp
“Kehidupan itu pada dasarnya adalah sebuah tempat liburan tanpa arah. Dulu, aku hanya fokus dalam mengejar karierku. Kemudian, aku menyadari sebenarnya masih banyak yang lebih penting daripada karier. Selama ini aku selalu terburu-buru untuk mengejar mimpiku, aku lupa untuk melihat pemandangan di sekitar. Terkadang hidup melambat, merasakan apa yang terjadi di sekitar, juga adalah hal yang indah. Bisa jadi, suasana hati yang bagus akan membantu dalam meningkatkan karier kita.”Ketika Yuna mulai menyantaikan diri, Yuna juga sempat merasa panik lantaran tidak terbiasa untuk hidup santai. Kemudian, seiring perut semakin membesar, pusat perhatian Yuna juga mulai beralih ke anak di dalam kandungannya. Apalagi setelah melakukan pendidikan prenatal, Yuna bertemu dengan beberapa ibu hamil dan mencium aroma susu unik yang hanya dimiliki oleh bayi kecil saja. Selain itu, Yuna juga bisa mencium bau asam yang muncul pada ibu hamil lantaran terlalu sibuk hingga lupa merawat diri mereka sendiri.Mun
Sebenarnya alasan utama kenapa Monica bisa meragukan kitab itu karena kitab itu sudah lama di tangannya, tetapi Brandon tidak pernah mencarinya sama sekali.Padahal Monica sudah memutar otak untuk bisa mencuri kitab rahasia itu. Sekarang kitab sudah ada di tangannya. Sesuai logika, jika benda yang begitu penting dicuri, Brandon pasti akan mengerahkan seluruh tenaga untuk kembali mendapatkannya.Namun semuanya terlalu tenang, seolah-olah semuanya tidak pernah terjadi saja. Steve juga pernah mengatakan, Brandon tidak pernah mencarinya dan dia kelihatan tidak memedulikannya.Jadi, apa alasan Brandon tidak memedulikannya? Alasannya cuma satu, yaitu kitab rahasia itu palsu.Sebenarnya jebakan yang diciptakan itu bukanlah untuk Steve, bisa jadi untuk dirinya sendiri. Setelah dipikir dengan saksama, sepertinya semuanya semakin masuk akal.“Apa kitab rahasia asli itu masih di tangan kalian?” Monica menarik napas dalam-dalam. Dia berusaha menenangkan hatinya yang kalut, lalu bertanya. Yuna men
Yang paling penting sekarang, jika Rainie tidak bisa bekerja sama dengan Fred, dia sudah tidak punya tempat lagi untuk pergi.“Sejujurnya, selama ini aku selalu meneliti tentang cara mengendalikan pikiran orang lain!” jawab Rainie dengan tegas, setelah melalui pemikiran yang matang.Dengan satu jari menyusuri tulang hidungnya, Fred mengulangi ucapan Rainie. “Pikiran?”Kurang lebih Fred mengerti ke mana arah penelitian yang Rainie maksud.“Kamu pasti pernah main boneka yang dikendalikan pakai tali, ‘kan? Kurang lebih seperti it.”“Jadi kamu bisa mengendalikan perilaku orang lain seperti boneka? Terus apa menariknya?!”Fred memiliki ambisi untuk mengendalikan Yuraria, bahkan seluruh dunia. Akan tetapi yang dia inginkan adalah mengendalikan orang lain yang masih hidup, agar mereka tunduk di bawahnya, bukannya boneka yang tidak memiliki pemikirannya sendiri. Apa serunya mengendalikan orang yang mudah untuk dikendalikan.“Oh, jelas ini menarik banget!” kata Rainie. “Aku tahu kamu mau orang
Fred tidak berkomentar ataupun membalasnya. Dia hanya menatap wajah dan mata Rainie dengan serius. Meski tidak berkata apa-apa, dalam hatinya dia tahu setiap tutur kata yang wanita yang ada di depan matanya ini ucapkan sangat akurat. Setelah situasi tenggelam dalam kesunyian singkat, Fred berdeham dan bertanya.“Nama kamu ….”“Rainie.”“Orang itu sudah mati dari beberapa hari yang lalu. Berarti kamu juga sudah lama memegang barang itu, tapi kenapa kamu baru datang sekarang?”“Awalnya aku juga nggak tahu apa ini. Aku terus mencari mencari kalian tapi nggak berhasil. Setelah itu aku ditangkap sama Brandon dan kawan-kawannya.”“Brandon?! Brandon dan temannya?”“Iya! Aku berhasil kabur dengan susah payah dan langsung teringat sama kamu. Aku tahu kamu cuma yang bisa kasih semua yang aku mau. Dan cuma aku yang bisa membantu kamu!” kata Rainie dengan rasa percaya diri yang membumbung tinggi.“Gimana kamu bisa kabur dari mereka?”Perhatian Fred tertuju kepada hal itu. Dia sudah merasakan langs
Sekarang di dalam ruang kantor itu hanya ada Fred dan wanita tersebut. Fred masih tak bergerak di kursinya seraya mengamati wanita itu. Pakaiannya lusuh dan terlihat sangat kasihan meski dia sudah berusaha untuk bersikap elegan.“Kamu ….”“Aku Rainie, bawahannya asisten yang paling kamu percaya itu. Aku pernah bekerja ….”“Aku nggak tertarik kamu siapa. Aku cuma mau tahu apa tujuan kamu datang ke sini? Dari mana kamu tahu aku kepalanya di sini?”“Soal itu, ya. Sebenarnya awalnya aku juga nggak tahu siapa yang bertanggung jawab atas organisasi ini, sampai … aku menemukan kartu nama yang ada bosku pegang.”“Kartu nama apa? Maksud kamu kepingan kecil itu? Itu paling cuma koin untuk main game atau sejenisnya,” kata Fred menyangkal. Dia tentu saja tidak mau secepat itu mengakuinya. Yang dia lakukan sekarang ini adalah menguji apakah Rainie benar-benar tahu sesuatu atau hanya sekadar asal bicara.Akan tetapi Rainie sudah menduga hal seperti ini pasti terjadi. Dia tidak tampak kebingungan dan
“Yang Mulia jangan berpikir begitu. Kita justru saling menguntungkan satu sama lain. Yang Mulia bisa kembali muda, sedangkan aku mendapat kekuasaan penuh. Bukankah begitu lebih bagus?”“Hmph!”Sang Ratu sudah malas membicarakan ini. Namun bagi Fred itu tidak masalah. Selama semua berjalan sesuai dengan rencananya, apa yang ingin dia capai sebentar lagi akan berhasil. Tidak ada lagi seorang pun yang bisa menghentikannya. Di saat itu pula dari luar Fred mendengar suara lirih yang memanggilnya.“Pak Fred!”“Ada apa?”Sebenarnya Fred sedikit kesal karena dia sudah berpesan untuk jangan mengganggu kecuali ada hal penting. Namun lagi-lagi yang datang adalah mereka. Fred masih lebih suka dengan si cacat yang menjadi bos Rainie dan Shane dulu. Meski cacat secara fisik, dia cukup pintar dan banyak membantu Fred. Sayang sekali dia sudah tidak ada …. Tanpa berpikir panjang, Fred melihat di tangan orang itu ada sebuah botol kecil seperti botol parfum yang dijual di luar sana. Perbedaannya, cairan
“Apa lagi ini?”Dalam berkas yang berisikan surat wasiat tersebut tertulis jelas bahwa sang Ratu mengetahui kesehatannya yang makin menurun dan sudah dekat ajalnya, karena itu selagi masih sadar, sang Ratu dengan sukarela menyerahkan posisinya kepada keturunannya, dan Fred diberikan kepercayaan penuh untuk menjadi penasihat mereka.“Kamu masih berani mengaku nggak mau merebut posisiku?! cucuku usianya baru empat tahun, tahu apa merea? Lagi pula bukannya menurunkan ke anakku, tapi malah langsung ke cucuku. Orang waras pasti sudah tahu apa maksudnya ini.”“Nggak juga, cucu Yang Mulia sangat pintar dan punya bakat untuk jadi penguasa yang baik. Saya cuma bertugas memberi nasihat, tapi pada akhirnya kekuasaan tertinggi tetap jatuh kepada mereka. Terkait masalah pewaris, apa Yang Mulia masih nggak sadar juga seperti apa mereka? Mereka sama sekali nggak cocok untuk jadi penguasa!”“Fred, kenapa baru sekarang aku sadar kalau ternyata ambisimu setinggi itu, ya?”“Bukan, Yang Mulia. Yang Mulia
Ketik sang Ratu tersadar, dia sudah berada di atas kasur. Dia berbaring dengan sangat nyaman ditutupi oleh selimut yang rapi. Di sampingnya ada semacam alat medis yang mengeluarkan suara nyaring. Walau demikian, sang Ratu tidak merasa nyaman.“Fred! Fred!” sahutnya.Mengira tidak akan ada yang datang, tak disangka Fred sendiri yang muncul di hadapannya.“Ada yang bisa dibantu, Yang Mulia?”“Lepasin aku!”“Wah, sayang sekali Yang Mulia, tapi nggak bisa! Eksperimennya sudah mau kita jalankan dua hari lagi. Yang Mulia nggak boleh ke mana-mana sampai dua hari ke depan.”“Eksperimen apaan. Kamu cuma mau membunuhku dan mengambil alih jabatanku, bukan?”“Yang Mulia, saya mana berani melakukan itu. Kalau saya membunuh Yang Mulia, apa saya perlu menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk membangun lab dan semua eksperimen ini? Saya benar-benar berniat baik untuk Yang Mulia, tapi Yang Mulia malah terbuai sama omongan si cewek licik itu dan nggak percaya lagi sama saya. Sayang sekali!” kata Fre
“Aku?” kata Chermiko. “Nggak, aku cuma merasa itu terlalu aneh! Apa pun yang keluar dari mulut cewek gila itu, aku ….”Kata-kata yang hendak Chermiko katakan tersangkut di lehernya saat ditatap oleh Shane. Tadinya dia mau bilang tidak akan menganggap serius apa pun yang Rainie katakan, tetapi setelah dipikir-pikir, dia juga akan berpikir hal yang sama dengan Shane.“Oke, mau dia benar-benar bisa menghilang atau nggak, selama masih ada kemungkinan itu benar sekecil apa pun, kita harus cari tahu!” kata Brandon. Dia tidak menganggap ini sebagai sesuatu yang patut ditertawakan. Kalau sampai Rainie melarikan diri, maka bahaya terhadap masyarakat akan sangat besar.“Shane, jaga anak-anak!”Brandon pertama-tama langsung menghubungi Edgar agar dia bisa mengerahkan koneksinya untuk mencari Rainie di setiap sudut kota. ***Pintu kamar di mana Ratu sedang tidur siang diketuk sebanyak tiga kali, kemudian pintu itu dibuka begitu saja tanpa seizinnya. Sang Ratu membuka matanya sejenak dan langsung
“Seaneh apa pun ini pasti ada penjelasannya,” kata Brandon. Dia mengamati bantal di atas kasur itu dan menaruhnya kembali, lalu berkata, “Ayo kita keluar dulu sekarang!”Di kamar itu sudah tidak ada orang dan sudah tidak perlu dikunci lagi. Mereka berdua pun satu per satu keluar dan setela mereka kembali ke tempat Shane berada.“Rainie benar-benar menghilang?” tanya Shane.“Iya,” jawab Chermiko menganggu.“Kok bisa? Apa ada orang lain dari organisasi itu yang menolong dia?”“Aku nggak tahu.”Tidak ada satu orang pun di antara mereka yang tahu mengapa Rainie bisa menghilang. Mereka bertiga sama bingungnya karena tidak ada penjelasan yang masuk di akal. Brandon tak banyak bicara, dia mengerutkan keningnya membayangkan kembali ada apa saja yang dia lihat di kamar itu. Dia merasa ada sesuatu yang mengganjal pikirannya, tetapi dia tidak tahu apa itu.Shane, yang entah sedang memikirkan apa, juga tiba-tiba berkata, “Apa mungkin …? Nggak, itu mustahil ….”“Apaan? Apa yang nggak mungkin?” Cher
Chermiko sudah menahannya sebisa mungkin, tetapi suara gemetar bercampur dengan napas terengah-engah tetap saja menakutkan untuk didengar. Saat mendengar itu, Shane langsung terbelalak dan menyahut, “Apa?!”“Rainie … Rainie nggak ada di kamarnya!” kata Chermiko sembari menunjuk ke belakang.“Ngomong yang jelas, kenapa dia bisa nggak ada?” Ucapan ini datang dari belakang, membuat Chermiko kaget dan menoleh, dan menemukan ternyata Brandon sudah ada di belakangnya entah dari kapan.Brandon baru tidur sebentar dan belum lama terbangun. Semua masalah yang mereka alami membuat kualitas tidurnya terganggu. Anak dan istri tidak ada, dan sekarang ditambah lagi dengan sekian banyak masalah serius yang datang tak habis-habis. Bagaimana dia bisa tidur lelap? Apalagi sekarang ada dua bayi yang entah anaknya atau bukan datang membutuhkan penjagaan.Tidur singkat sudah cukup untuk memulihkan energinya, setelah itu Brandon mandi dan mengganti pakaian, lalu turun untuk melihat anak-anaknya, dan ternyat