Home / Romansa / Istri Kesayangan CEO / Chapter 1211 - Chapter 1220

All Chapters of Istri Kesayangan CEO: Chapter 1211 - Chapter 1220

2194 Chapters

Bab 1211

“Karena aku paham sama kamu. Setelah kamu mematahkan kakinya, kamu masih akan meminta yang lain. Sebenarnya kamu nggak ingin beri kebebasan kepada kami dan nggak berencana untuk melepaskanku. Aku nggak pergi lagi. Kamu bunuh aku saja!” ucap Hanny dengan panjang lebar.Monica tidak berbicara. Kedua matanya hanya menatap ke sisi Steve. Saat ini, dia malah hanya menunduk dan tidak berbicara sama sekali. Dia bahkan tidak bermaksud untuk mengutarakan pendapatnya.“Bukankah kalian berdua saling mencintai? Bukankah kalian rela mengorbankan segalanya demi satu sama lain? Kenapa? Sekarang aku beri kalian kesempatan, tapi kamu malah nggak rela untuk mengorbankan satu kakimu?” Setiap ucapan Monica ditujukan kepada Steve.“Om,” panggil Yuna, “Dia rela berkorban banyak demi kamu, kenapa … kamu nggak mengatakan apa-apa?”“Apa lagi yang perlu aku katakan?” Steve menatap Yuna, lalu berkata dengan sedikit marah, “Memangnya apa lagi yang bisa aku katakan? Apa aku harus bilang aku bersedia untuk kehilang
Read more

Bab 1212

“Hanny!” Monica langsung membangkitkan dirinya. Dia hendak menghalangi aksi adiknya. Yuna juga terkejut hendak melangkah maju. Namun, semuanya sudah terlambat.Siapa pun tidak menyangka Hanny akan tiba-tiba melakukan hal seperti ini. Saat ini, Adam mengadang di hadapan Monica. Dia sungguh khawatir majikannya akan terluka. Pisau ditancapkan ke dalam perut. Hanny terlihat sangat kesakitan, tetapi dia malah tersenyum, lalu jatuh ke samping dengan perlahan.“Hanny!” Monica berlari ke hadapan Hanny, lalu memeluknya. Hanya saja, tubuh lemah Monica tidak sanggup menahan Hanny. Mereka berdua pun jatuh ke lantai. Untung saja, ada Adam yang memapahnya.“Hanny! Apa kamu gila! Apa pantas kamu meninggal demi lelaki seperti itu? Apa pantas?” jerit Monica dengan terkejut dan marah. Hatinya juga terasa sakit.Sementara itu, Hanny yang berbaring di dalam pelukan Monica malah tersenyum dengan sangat gembira. Salah satu tangannya menekan pisau ke dalam perut, sedangkan tangan yang satu lagi diangkat. Ta
Read more

Bab 1213

Steve terbengong sejenak. Namun, Yuna tidak menunggu jawabannya dan langsung membalikkan tubuhnya untuk berjalan pergi.Adam mengendarai mobil. Monica duduk di baris belakang sembari memeluk Hanny yang semakin melemah itu. Masih terasa sedikit embusan hangat dari hidung Hanny. Hanya saja, sepertinya napas itu bisa menghilang kapan saja.“Hei, kamu nggak boleh mati! Aku nggak izinin kamu buat mati! Kamu nggak boleh mati, sudah dengar belum?” ucap Monica dengan kasar, “Kalau kamu berani mati, aku pasti akan beri pelajaran kepadamu. Sudah dengar belum? Kamu nggak boleh mati!”Namun, kali ini Hanny tidak melakukan respons apa-apa lagi. Dia tidak menuruti maupun membantah sama sekali.Adam mengendarai mobil dengan serius. Dia melihat sekilas dari kaca spion tengah dan dia semakin terkejut saja.Majikannya yang biasanya bahkan tidak pernah menangis ketika mengalami luka serius itu malah sedang meneteskan air mata. Tetesan air mata itu menetes jatuh ke wajah Hanny.Saat Yuna keluar dari Kedia
Read more

Bab 1214

Saat Monica menyadarkan diri, langit di luar sana sudah menggelap. Dia mengamati sekeliling, lalu menyadari dirinya sedang berada di kamar pasien dengan tangan dipasang jarum infus. Dia memalingkan kepalanya, lalu tampak Yuna sedang duduk di samping sembari mengupas jeruk.Aroma wangi jeruk memenuhi satu kamar. Dia mengangkat kepalanya, lalu tersenyum. “Sudah bangun?”“Kenapa kamu … bisa ada di sini?” tanya Monica dengan suara serak.“Mesti ada yang menjagamu di sini. Lagi pula aku juga nggak ada kerjaan, jadi aku temani kamu sebentar.” Yuna terdiam sejenak, lalu melanjutkan, “Emm … turut berduka cita, ya.”Kali ini Monica terbengong. Dia baru menyadari apa yang terjadi pada Hanny sebelumnya. Dia pun tersenyum getir. “Turut berduka cita? Heh! Sejak kecil, aku sadar dia pasti akan meninggal. Kalau aku hidup, dia nggak boleh hidup di dunia ini. Kalau dia hidup, itu berarti aku mesti mati. Sekarang apa yang ditakuti dari kutukan itu sudah terjadi. Kelak … aku juga nggak usah takut lagi.”
Read more

Bab 1215

Kediaman Setiawan, kediaman yang sudah didirikan selama berabad-abad ini kelihatannya agak berbeda dari sebelumnya. Seolah-olah telah terjadi banyak perubahan dalam beberapa waktu ini.Di dalam kamar Amara, Steve sedang berlutut di depan ranjang. Sosok Amara kelihatan kurus dan ubannya juga kelihatan semakin banyak saja.Ketika melihat Steve, suasana hati Amara terasa sangat kalut. Dia memejamkan matanya dan tidak berbicara. Hanya saja, air matanya tak berhenti menetes.“Ma, maafkan aku! Aku harap aku masih bisa memanggilmu Mama lagi. Aku … aku sudah menyadari kesalahanku,” ucap Steve dengan nada rendah.“Aku sudah berpikir sebelumnya. Masalah ini bukan sepenuhnya salahmu. Aku … aku tidak mendidikmu dengan baik, makanya kamu baru bisa menjadi seperti sekarang ini.” Amara memejamkan matanya dan berbicara dengan nada sengau, “Kalau kamu ingin memintaku untuk memasukkan kamu kembali dalam daftar Keluarga Setiawan, aku sarankan kamu tidak usah mengatakannya lagi. Mulai saat ini, aku tidak
Read more

Bab 1216

Stella tersenyum sembari menggendong Kenzi. “Waktu itu sepertinya kamu juga berkata seperti ini. Bukankah kamu nggak tega? Menurutku, Kenzi-ku ini sangat penurut. Oh ya, bukankah Tuan Brandon mengatakan dia akan mengajari anaknya sendiri? Di mana dia?”“Jangan ungkit lagi! Waktu itu, pernah sekali Brandon membawanya ke perusahaan. Dia hampir memasukkan tangannya ke dalam mesin penghancur kertas. Brandon sungguh syok waktu itu. Setelah kejadian itu, dia nggak pernah bawa Kenzi ke perusahaan lagi. Katanya, semuanya dibicarakan lagi setelah dia gede.” Yuna menggeleng.Setelah membereskan studio, Stella melihat ke luar sekilas, orang yang menjemputnya sudah datang. “Aku pergi dulu. Hari ini Tuan Brandon agak aneh. Biasanya dia akan selalu datang awal untuk menjemputmu. Kenapa dia masih belum datang?”Yuna tersenyum. “Hari ini dia ada urusan. Dia jemputnya agak telat. Kamu pulang saja dulu.”“Apa kamu bisa sendiri?” Melihat si Kenzi yang susah diatur itu, Stella pun bertanya dengan tidak te
Read more

Bab 1217

Setelah pulang ke rumah, tampak ada sebuah mobil berhenti di dalam pekarangan. Dapat diketahui bahwa ada yang bertamu.“Tuan Shane datangnya tepat waktu sekali,” ucap Yuna sambil melihat mobil.Brandon menggendong Kenzi menuruni mobil, lalu mengulurkan tangan yang satu lagi untuk memapah Yuna. “Namanya ada perlu.”“Kamu nggak boleh bicara seperti ini. Bisnis itu hubungan timbal balik,” balas Yuna dengan suara ringan.Selama setengah tahun ini, Shane memang sering berhubungan dengan mereka. Dia juga sudah mengalihkan beberapa bisnisnya ke dalam negeri.Pusat bisnis Shane memang masih di luar negeri. Hanya saja, sekarang dia lebih sering menetap di dalam negeri. Awalnya Brandon sempat merasa curiga mengira Shane akan mengalihkan bisnisnya ke dalam negeri. Hanya saja, setelah menyadari tidak ada gerak-gerik sama sekali dan hanya melakukan pesanan besar terhadap studio Yuna, Brandon pun baru merasa lega.Ditambah lagi, setelah kelahiran Kenzi, Kenzi pun suka bermain dengan Arles. Jadi, hub
Read more

Bab 1218

Brandon yang berwajah datar langsung memaki, “Tidak akan ada kesempatan itu!”Shane dan Yuna pun terdiam.Yuna mengusap perut kecilnya. Seandainya anak di dalam perutnya ini adalah perempuan, sepertinya Brandon akan sangat memanjakannya.Saat Yuna mengandung anak pertama dulu, Brandon pun sangat menginginkan anak perempuan. Ketika dokter memberi tahu anak yang dikandung Yuna adalah anak lelaki, kedua matanya pun terbelalak.Untung saja Kenzi sangat imut dan lincah, perlahan-lahan Brandon pun menunjukkan sikapnya sebagai seorang ayah. Sekarang ketika mendengar kabar kehamilannya, apalagi janinnya adalah anak kembar, Brandon merasa sangat gembira. Dia merasa Tuhan pasti menganugerahkan anak perempuan untuknya.Sekarang, anak di dalam kandungan masih belum lahir di dunia ini. Shane malah ingin menjadikan putrinya sebagai menantu, mana mungkin Brandon tidak marah?“Sudahlah, kalian berdua jangan berdebat hal membosankan seperti ini.” Yuna berdiri untuk melerai. Dia pun mengalihkan topik pe
Read more

Bab 1219

Shane juga tidak tinggal lama. Setelah dia pergi, Yuna pergi membasuh tubuhnya. Kemudian, dia pergi melihat putra yang sudah tidur terlelap, baru kembali ke kamarnya.Brandon juga baru selesai membasuh tubuhnya. Dia membalut pinggangnya dengan handuk memamerkan lekuk otot yang kekar. Dalam sekilas mata, wajah Yuna pun merona.Mereka berdua tergolong pasangan lama, bahkan sudah memiliki anak. Anak kedua juga sedang di dalam kandungan. Namun, setiap kali Yuna melihat Brandon tanpa berbusana, Yuna tetap akan merasa canggung. Tatapannya spontan beralih ke sisi lain.Melihat wajah tersipu malu Yuna, Brandon pun tersenyum, lalu berjalan ke sisi si wanita dengan perlahan.Menyadari Brandon sedang berjalan ke sisinya, jantung Yuna pun berdegup kencang. Dia membalikkan tubuhnya melihat ke sisi lain, lalu berjalan pergi. Namun, Brandon langsung meraih lengannya dan memasukkannya ke dalam pelukan. “Malu? Emm?” Brandon menunduk menyandarkan dagunya di atas kepala Yuna.Wajah Yuna terasa panas dan
Read more

Bab 1220

“Sst ….”Yuna spontan hendak mengeluarkan tangannya dan memelototi Brandon dengan lembut. Hanya saja, pada akhirnya dia membiarkan Brandon melakukan apa yang ingin dia lakukan.Jari tangan diemut, lidah mengitari jari tangan itu, rasanya sungguh geli. Yuna juga bukanlah wanita tidak berpengalaman. Tentu saja dia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Jadi, dia terpaksa mendorong Brandon dengan satu tangannya. “Jangan buat onar!”Brandon sangatlah penurut. Dia langsung melepaskan jari tangan Yuna, lalu mencondongkan tubuhnya untuk mengecup bibirnya.Selama beberapa hari ini, mereka sibuk dalam mengurus anak, pekerjaan, dan masalah lainnya. Mereka juga sudah lama tidak berhubungan mesra seperti sekarang. Ditambah lagi, Yuna sedang mengandung, mereka pun semakin hati-hati lagi. Malam ini, ciuman yang diberikan Brandon bagai api yang membara. Brandon juga tidak sanggup untuk menahannya lagi.Setelah memiliki pengalaman akan kehamilan pertama, kedua orang semakin tahu batasan. Hari ini Yun
Read more
PREV
1
...
120121122123124
...
220
DMCA.com Protection Status