“Sst ….”Yuna spontan hendak mengeluarkan tangannya dan memelototi Brandon dengan lembut. Hanya saja, pada akhirnya dia membiarkan Brandon melakukan apa yang ingin dia lakukan.Jari tangan diemut, lidah mengitari jari tangan itu, rasanya sungguh geli. Yuna juga bukanlah wanita tidak berpengalaman. Tentu saja dia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Jadi, dia terpaksa mendorong Brandon dengan satu tangannya. “Jangan buat onar!”Brandon sangatlah penurut. Dia langsung melepaskan jari tangan Yuna, lalu mencondongkan tubuhnya untuk mengecup bibirnya.Selama beberapa hari ini, mereka sibuk dalam mengurus anak, pekerjaan, dan masalah lainnya. Mereka juga sudah lama tidak berhubungan mesra seperti sekarang. Ditambah lagi, Yuna sedang mengandung, mereka pun semakin hati-hati lagi. Malam ini, ciuman yang diberikan Brandon bagai api yang membara. Brandon juga tidak sanggup untuk menahannya lagi.Setelah memiliki pengalaman akan kehamilan pertama, kedua orang semakin tahu batasan. Hari ini Yun
Read more