Home / Romansa / Istri Kesayangan CEO / Chapter 1221 - Chapter 1230

All Chapters of Istri Kesayangan CEO: Chapter 1221 - Chapter 1230

2194 Chapters

Bab 1221

“Aku bukan lagi memikirkan lelaki lain. Aku lagi bahas masalah serius!” Yuna mengerutkan keningnya, lalu berkata, “Apa kamu nggak merasa ada yang aneh dengan Shane hari ini? Dia bahkan nggak ungkit masalah Lead Time sama sekali. Tadi kita bisa membahas masalah pesanan dan bisnis juga karena diungkit oleh kita, apalagi hari ini Arles nggak ke rumah.”“Bukankah dia bilang lagi ada tugas sekolah?” balas Brandon dengan langsung.“Apa kamu lupa Arles itu sekolah dengan sistem satu guru satu murid. Mana mungkin dia akan ketinggalan pelajaran? Coba kamu pikirkan lagi, apa Shane pernah datang tanpa membawa Arles? Arles suka sekali main sama Kenzi.”Setelah mendengar ucapan Yuna, Brandon mulai merasa aneh.Brandon mengangguk. Arles memang memperlakukan Kenzi dengan sangat baik. Semua makanan lezat dan mainan yang seru pasti akan diberikan kepada Kenzi. “Selama dua tahun ini, bisnis Grup Sumadi tergolong bagus. Shane adalah seorang pebisnis andal. Kali ini, dia tidak mengungkit masalah Lead Tim
Read more

Bab 1222

Sebenarnya Yuna hanya takut hasil racikannya akan digunakan pada tempat yang salah dan mendatangkan akibat yang tidak terduga.“Kamu tidak usah takut!” Brandon menggenggam tangan Yuna. Dia sedang memberi Yuna kehangatan dan dukungan. “Kalau kamu merasa proyek kali ini bermasalah dan kamu tidak ingin melanjutkannya, kamu tidak perlu melanjutkannya! Tidak ada yang akan memaksamu!”Sekarang Brandon memiliki kekuasaan yang cukup tinggi di dalam Grup Setiawan. Cakupan bisnisnya juga lebih luas daripada sebelumnya. Saat ini, bisnis Grup Setiawan bukan hanya di bidang properti, fesyen, dan dunia hiburan saja, mereka juga telah masuk ke dalam industri pengobatan.Ditambah lagi pandangan Brandon lebih jauh daripada yang lain. Sekarang boleh dikatakan bahwa Grup Setiawan telah berada di posisi atas. Jadi, tidak mungkin ada yang berani memaksa wanitanya untuk melakukan hal yang tidak ingin dia lakukan.Telapak tangan di atas tangan Yuna terasa hangat dan bertenaga. Tangannya digenggam Brandon den
Read more

Bab 1223

Keesokan harinya. Brandon membasuh tubuhnya, lalu turun ke lantai bawah untuk menyantap sarapan. Setelah itu, dia pergi melihat putranya, lalu kembali ke kamarnya. Tampak Yuna masih tertidur dengan pulas.Setelah dipanggil berkali-kali, Yuna pun hanya melebarkan matanya saja. Dia mengiakan, lalu membalikkan tubuhnya melanjutkan tidurnya.Melihat Yuna yang begitu capek, Brandon merasa agak menyesal. Tidak seharusnya dia terlalu “menyiksa” Yuna semalam, alhasil dia malah kecapekan?Brandon menyelimuti Yuna, lalu berkata, “Bukankah malam ini kamu ada seminar? Kalau kamu kecapekan, kamu tidak usah hadirin seminar itu lagi.”Awalnya Brandon mengira Yuna sedang tidur dengan pulasnya, siapa sangka Yuna malah bergumam, “Nggak, malam ini ada seminar untuk membahas masalah obat tradisional. Aku harus hadir.”Tak disangka, pikiran Yuna sangatlah jernih.Brandon pun tersenyum. “Kalau begitu, aku akan suruh orang untuk antar kamu ke sana?”“Nggak usah, aku bisa naik taksi sendiri. Di sana ada bany
Read more

Bab 1224

Yuna pergi ke sebuah toko busana gaya tradisional terbesar di Jalan Merak 789. Dekorasi di dalam toko sangatlah kuno. Dapat tercium aroma vanila di dalam ruangan. Tamu di dalam tidaklah banyak. Pramuniaga di toko juga tidaklah banyak. Jadi, Yuna bebas memilih busana sendiri.Yuna berputar-putar di rak terusan. Semua terusan yang digantung di sana adalah busana pas bodi. Jika Yuna mengenakan terusan itu, perut buncitnya pun akan menonjol. Jadi, pakaian-pakaian ini tidaklah cocok dengannya.Kemudian, Yuna jalan-jalan ke rak lainnya. Seorang pramuniaga pun datang untuk melayaninya. “Ibu ingin memilih … terusan, ya?”Si pramuniaga sempat tertegun sejenak ketika menyadari cara berpakaian Yuna.Semua orang yang datang ke toko adalah kalangan atas. Kualitas kain busana di toko ini juga tingkat atas dengan harga yang sangat tinggi.Berhubung sedang tren gaya kuno pada belakangan ini, banyak yang mengikuti tren merasa diri mereka lebih tinggi daripada yang lain. Jadi, mereka sangat meremehkan o
Read more

Bab 1225

“Tapi ….” Si pramuniaga magang merasa ragu. Saat dia hendak mengatakan sesuatu, si senior langsung memotong, “Tapi apa tapi? Kalau aku suruh kamu ambil, ya ambil. Kenapa kamu lamban sekali?”Dengan sangat terpaksa, si anak magang mengambilnya.Tak lama kemudian, sebuah terusan berwarna hijau bambu diperlihatkan di depan Yuna. Dari kualitas kain hingga cara rajutan, jelas sekali pakaian ini adalah pakaian mahal. Terusan warna hijau bambu dihiasi dengan simpul bambu membuat terusan terlihat berkelas.Yuna pun menyukainya.Dari sikap anak magang tadi, Yuna yakin bahwa harga dari terusan ini tidaklah murah. Jika tidak, tidak mungkin terusan ini akan disimpan di dalam gudang. Ditambah lagi dengan sikap arogan si pramuniaga, jelas sekali dia ingin mempermalukan Yuna. Yuna berlagak tidak mengerti. Dia pun mengangguk dengan berkata, “Bagus, aku ingin mencobanya.”Baru saja Yuna hendak mengulurkan tangannya, si pramuniaga arogan langsung menarik pakaiannya, lalu berkata dengan ketus, “Maaf, pa
Read more

Bab 1226

Si pramuniaga melihat Yuna mengeluarkan sebuah kartu hitam. Dia hanya pernah melihat kartu itu sekali saja. Dengar-dengar hanya ada lima orang yang memiliki kartu itu di dunia ini.Astaga!Wanita hamil yang kelihatan biasa ini malah memiliki latar belakang yang luar biasa!Si anak magang tidak kenal dengan kartu itu. Hanya saja, dia tahu terusan ini tidak boleh dijual. Dia segera menjelaskan, “Ibu, maaf, gaun ini sudah dipesan orang lain. Jadi, kami nggak boleh menjualnya kepadamu.”“Nggak boleh dijual?” Yuna mengangkat-angkat alisnya. Yuna melihat ke sisi pramuniaga yang arogan tadi. “Nggak boleh dijual? Apa kamu lagi permainkan aku?”“Maaf! Gimana kalau kamu lihat model pakaian yang lain, masih ada model baru yang bagus-bagus ….”Si anak magang terus meminta maaf, tetapi Yuna malah mengangkat tangannya untuk menghalanginya. “Masalah ini nggak ada hubungannya sama kamu. Dia yang suruh kamu buat ambil pakaian ini. Dia juga bilang aku harus bayar dulu baru boleh mencobanya. Sekarang ak
Read more

Bab 1227

Yuna mengangkat alisnya menatap pramuniaga di hadapannya. Si wanita memang kelihatan sangat sopan saat ini, tetapi dapat terlihat ketidakpuasan di dalam tatapannya.Kartu di tangan Yuna memang membuatnya tidak berani bersikap arogan lagi. Hanya saja, semua pelanggan di toko ini adalah kalangan orang kaya, apalagi pemilik dari terusan ini. “Ibu ….” Si pramuniaga melengkungkan ujung bibirnya ke atas. “Gimana kalau kamu pilih yang lain?”Memangnya kenapa kalau ada uang! Ada banyak orang kaya di ibu kota. Hanya saja, meskipun wanita ini kaya, dia juga mesti tunduk terhadap kekuasaan.Yuna memalingkan wajahnya, lalu merapikan pakaiannya yang kusut. Tatapannya kemudian beralih ke sisi terusan itu. “Aku ini orangnya sangat keras kepala. Aku cuma suka sama terusan ini. Emm, apa kamu yakin kamu nggak ingin menjualnya?”Kalimat terakhir Yuna membuat jantung si pramuniaga hampir terasa copot. Dia tidak berani melihat Yuna, hanya berkata, “Ibu memang pandai bercanda. Kami buka toko, mana mungkin
Read more

Bab 1228

Belakangan ini sepertinya Brandon pernah mengungkit nama itu. Dengar-dengar Edgar sangat menyayangi putrinya. Brandon juga diundang dalam acara ulang tahun Bella pada bulan depan. Brandon mengatakan dia akan membawa Yuna pergi bersama.Waktu itu Yuna tersenyum. Untuk apa Yuna si ibu hamil menghadiri acara ulang tahun anak muda, apalagi mereka tidak saling kenal. Emm, Edgar memang adalah tokoh besar. Hanya saja … tidak berarti si pramuniaga boleh bersikap kurang ajar!“Oh ya?” Yuna melihat si pramuniaga, lalu tersenyum. “Tapi apa hubungannya sama aku?”“Kamu ….”“Aku hanya tahu terusan ini direkomendasikan oleh kalian. Sekarang aku ingin membelinya, tapi kalian malah nggak menjualnya! Benar, ‘kan?” Sembari berbicara, Yuna mengeluarkan ponselnya. “Kalau begini, aku terpaksa harus bertanya pada manajer kalian. Apa begini cara berbisnis toko kalian!”Raut wajah pramuniaga langsung berubah pucat. Dia sungguh tidak menyangka si bumil sulit untuk dihadapi. Padahal dia sudah mengatakan terusa
Read more

Bab 1229

Waktu masih belum pukul 18.30, tetapi aula Middle Garden telah dipadati oleh banyak tamu undangan.Mereka datang lebih awal juga bukan karena ingin berbicara tentang bisnis mereka, tetapi karena murid terakhir dari Juan akan datang hari ini.Juan adalah tokoh besar dalam dunia pengobatan tradisional. Konon katanya, murid Juan dapat dihitung dengan satu jari, tidak lebih dari lima orang. Dia sangat selektif dan keras terhadap mereka. Namun, beberapa tahun yang lalu, dia tiba-tiba menerima seorang murid lagi. Dia bahkan mengumumkan ke publik bahwa murid itu adalah murid terakhir yang akan dia ajarkan.Semua orang sangat penasaran siapa yang beruntung mendapatkan penghargaan tersebut. Yang paling penting adalah kabarnya murid baru itu masih muda, tetapi dia malah begitu disukai oleh Juan. Identitas murid terakhir itu sangatlah misterius, tidak dikenal oleh banyak orang.Namun, orang-orang yang hadir di acara ini adalah teman-teman lama yang saling mengenal satu sama lain. Tentu saja, tida
Read more

Bab 1230

Namun Yuna juga tidak mempermasalahkannya. Dia akan menunggu sekitar sepuluh menit lagi. Jika lelaki itu tidak datang, jangan salahkan Yuna meninggalkan acara ini.“Bu Susan, omonganmu memang masuk akal. Tapi aku rasa kamu jangan terlalu keras kepala.” Gerald menepuk-nepuk pundak Susan, lalu berkata dengan datar.“Pak Gerald, kamu tidak mengerti perasaanku. Meskipun Bella itu keponakanku, aku menganggapnya sebagai putri kandungku sendiri. Kalau bukan karena Pak Juan tidak menampakkan diri lagi, aku juga tidak mungkin akan menaruh harapan di diri seorang anak muda. Haish ….”“Kamu juga jangan terlalu khawatir. Nona Bella pasti akan baik-baik saja!”Selesai berbicara, suara langkah kaki semakin menjauh. Sepertinya mereka sudah berjalan pergi.Yuna melihat jam, lalu berencana untuk berjalan pergi. Pada saat ini, terdengar suara dari belakang. “Kamu lagi menguping?” Suara itu tidaklah tinggi, tetapi terdengar tajam. Dia pun bertanya dengan nada tidak bersahabat.Yuna terdiam sejenak, lalu
Read more
PREV
1
...
121122123124125
...
220
DMCA.com Protection Status