Yuna pergi ke sebuah toko busana gaya tradisional terbesar di Jalan Merak 789. Dekorasi di dalam toko sangatlah kuno. Dapat tercium aroma vanila di dalam ruangan. Tamu di dalam tidaklah banyak. Pramuniaga di toko juga tidaklah banyak. Jadi, Yuna bebas memilih busana sendiri.Yuna berputar-putar di rak terusan. Semua terusan yang digantung di sana adalah busana pas bodi. Jika Yuna mengenakan terusan itu, perut buncitnya pun akan menonjol. Jadi, pakaian-pakaian ini tidaklah cocok dengannya.Kemudian, Yuna jalan-jalan ke rak lainnya. Seorang pramuniaga pun datang untuk melayaninya. “Ibu ingin memilih … terusan, ya?”Si pramuniaga sempat tertegun sejenak ketika menyadari cara berpakaian Yuna.Semua orang yang datang ke toko adalah kalangan atas. Kualitas kain busana di toko ini juga tingkat atas dengan harga yang sangat tinggi.Berhubung sedang tren gaya kuno pada belakangan ini, banyak yang mengikuti tren merasa diri mereka lebih tinggi daripada yang lain. Jadi, mereka sangat meremehkan o
“Tapi ….” Si pramuniaga magang merasa ragu. Saat dia hendak mengatakan sesuatu, si senior langsung memotong, “Tapi apa tapi? Kalau aku suruh kamu ambil, ya ambil. Kenapa kamu lamban sekali?”Dengan sangat terpaksa, si anak magang mengambilnya.Tak lama kemudian, sebuah terusan berwarna hijau bambu diperlihatkan di depan Yuna. Dari kualitas kain hingga cara rajutan, jelas sekali pakaian ini adalah pakaian mahal. Terusan warna hijau bambu dihiasi dengan simpul bambu membuat terusan terlihat berkelas.Yuna pun menyukainya.Dari sikap anak magang tadi, Yuna yakin bahwa harga dari terusan ini tidaklah murah. Jika tidak, tidak mungkin terusan ini akan disimpan di dalam gudang. Ditambah lagi dengan sikap arogan si pramuniaga, jelas sekali dia ingin mempermalukan Yuna. Yuna berlagak tidak mengerti. Dia pun mengangguk dengan berkata, “Bagus, aku ingin mencobanya.”Baru saja Yuna hendak mengulurkan tangannya, si pramuniaga arogan langsung menarik pakaiannya, lalu berkata dengan ketus, “Maaf, pa
Si pramuniaga melihat Yuna mengeluarkan sebuah kartu hitam. Dia hanya pernah melihat kartu itu sekali saja. Dengar-dengar hanya ada lima orang yang memiliki kartu itu di dunia ini.Astaga!Wanita hamil yang kelihatan biasa ini malah memiliki latar belakang yang luar biasa!Si anak magang tidak kenal dengan kartu itu. Hanya saja, dia tahu terusan ini tidak boleh dijual. Dia segera menjelaskan, “Ibu, maaf, gaun ini sudah dipesan orang lain. Jadi, kami nggak boleh menjualnya kepadamu.”“Nggak boleh dijual?” Yuna mengangkat-angkat alisnya. Yuna melihat ke sisi pramuniaga yang arogan tadi. “Nggak boleh dijual? Apa kamu lagi permainkan aku?”“Maaf! Gimana kalau kamu lihat model pakaian yang lain, masih ada model baru yang bagus-bagus ….”Si anak magang terus meminta maaf, tetapi Yuna malah mengangkat tangannya untuk menghalanginya. “Masalah ini nggak ada hubungannya sama kamu. Dia yang suruh kamu buat ambil pakaian ini. Dia juga bilang aku harus bayar dulu baru boleh mencobanya. Sekarang ak
Yuna mengangkat alisnya menatap pramuniaga di hadapannya. Si wanita memang kelihatan sangat sopan saat ini, tetapi dapat terlihat ketidakpuasan di dalam tatapannya.Kartu di tangan Yuna memang membuatnya tidak berani bersikap arogan lagi. Hanya saja, semua pelanggan di toko ini adalah kalangan orang kaya, apalagi pemilik dari terusan ini. “Ibu ….” Si pramuniaga melengkungkan ujung bibirnya ke atas. “Gimana kalau kamu pilih yang lain?”Memangnya kenapa kalau ada uang! Ada banyak orang kaya di ibu kota. Hanya saja, meskipun wanita ini kaya, dia juga mesti tunduk terhadap kekuasaan.Yuna memalingkan wajahnya, lalu merapikan pakaiannya yang kusut. Tatapannya kemudian beralih ke sisi terusan itu. “Aku ini orangnya sangat keras kepala. Aku cuma suka sama terusan ini. Emm, apa kamu yakin kamu nggak ingin menjualnya?”Kalimat terakhir Yuna membuat jantung si pramuniaga hampir terasa copot. Dia tidak berani melihat Yuna, hanya berkata, “Ibu memang pandai bercanda. Kami buka toko, mana mungkin
Belakangan ini sepertinya Brandon pernah mengungkit nama itu. Dengar-dengar Edgar sangat menyayangi putrinya. Brandon juga diundang dalam acara ulang tahun Bella pada bulan depan. Brandon mengatakan dia akan membawa Yuna pergi bersama.Waktu itu Yuna tersenyum. Untuk apa Yuna si ibu hamil menghadiri acara ulang tahun anak muda, apalagi mereka tidak saling kenal. Emm, Edgar memang adalah tokoh besar. Hanya saja … tidak berarti si pramuniaga boleh bersikap kurang ajar!“Oh ya?” Yuna melihat si pramuniaga, lalu tersenyum. “Tapi apa hubungannya sama aku?”“Kamu ….”“Aku hanya tahu terusan ini direkomendasikan oleh kalian. Sekarang aku ingin membelinya, tapi kalian malah nggak menjualnya! Benar, ‘kan?” Sembari berbicara, Yuna mengeluarkan ponselnya. “Kalau begini, aku terpaksa harus bertanya pada manajer kalian. Apa begini cara berbisnis toko kalian!”Raut wajah pramuniaga langsung berubah pucat. Dia sungguh tidak menyangka si bumil sulit untuk dihadapi. Padahal dia sudah mengatakan terusa
Waktu masih belum pukul 18.30, tetapi aula Middle Garden telah dipadati oleh banyak tamu undangan.Mereka datang lebih awal juga bukan karena ingin berbicara tentang bisnis mereka, tetapi karena murid terakhir dari Juan akan datang hari ini.Juan adalah tokoh besar dalam dunia pengobatan tradisional. Konon katanya, murid Juan dapat dihitung dengan satu jari, tidak lebih dari lima orang. Dia sangat selektif dan keras terhadap mereka. Namun, beberapa tahun yang lalu, dia tiba-tiba menerima seorang murid lagi. Dia bahkan mengumumkan ke publik bahwa murid itu adalah murid terakhir yang akan dia ajarkan.Semua orang sangat penasaran siapa yang beruntung mendapatkan penghargaan tersebut. Yang paling penting adalah kabarnya murid baru itu masih muda, tetapi dia malah begitu disukai oleh Juan. Identitas murid terakhir itu sangatlah misterius, tidak dikenal oleh banyak orang.Namun, orang-orang yang hadir di acara ini adalah teman-teman lama yang saling mengenal satu sama lain. Tentu saja, tida
Namun Yuna juga tidak mempermasalahkannya. Dia akan menunggu sekitar sepuluh menit lagi. Jika lelaki itu tidak datang, jangan salahkan Yuna meninggalkan acara ini.“Bu Susan, omonganmu memang masuk akal. Tapi aku rasa kamu jangan terlalu keras kepala.” Gerald menepuk-nepuk pundak Susan, lalu berkata dengan datar.“Pak Gerald, kamu tidak mengerti perasaanku. Meskipun Bella itu keponakanku, aku menganggapnya sebagai putri kandungku sendiri. Kalau bukan karena Pak Juan tidak menampakkan diri lagi, aku juga tidak mungkin akan menaruh harapan di diri seorang anak muda. Haish ….”“Kamu juga jangan terlalu khawatir. Nona Bella pasti akan baik-baik saja!”Selesai berbicara, suara langkah kaki semakin menjauh. Sepertinya mereka sudah berjalan pergi.Yuna melihat jam, lalu berencana untuk berjalan pergi. Pada saat ini, terdengar suara dari belakang. “Kamu lagi menguping?” Suara itu tidaklah tinggi, tetapi terdengar tajam. Dia pun bertanya dengan nada tidak bersahabat.Yuna terdiam sejenak, lalu
Si lelaki mengenakan kemeja berwarna biru dan putih. Usianya masih sangat muda, tetapi dia kelihatan sangat dewasa.Begitu masuk ke dalam aula, tatapan semua orang spontan tertuju pada dirinya. Orang-orang yang mengenali lelaki itu langsung mendekatinya.“Tuan, kamu sudah datang!”“Tuan, dengar-dengar penelitianmu sudah ada hasilnya, ya? Bagaimana kalau kita membahasnya?”“Tuan, kamu datang sendiri? Bagaimana dengan gurumu? Tidak datang, ya?”Tadi Susan terlihat sangat hati-hati ketika membahas masalah Chermiko. Namun sebenarnya berita itu sudah menjadi rahasia umum di kalangan dunia pengobatan tradisional. Semuanya beranggapan bahwa Chermiko adalah murid terakhir dari Juan.Buktinya, mereka berdua memiliki marga yang sama, bisa jadi mereka berdua memiliki hubungan kerabat. Jika tidak, mana mungkin Juan akan menjadikan Chermiko menjadi murid terakhirnya? Konon katanya, Chermiko adalah murid kesayangan Juan. Lelaki muda menghentikan langkahnya, lalu melihat ke sisi orang yang berbicara
Yang paling penting sekarang, jika Rainie tidak bisa bekerja sama dengan Fred, dia sudah tidak punya tempat lagi untuk pergi.“Sejujurnya, selama ini aku selalu meneliti tentang cara mengendalikan pikiran orang lain!” jawab Rainie dengan tegas, setelah melalui pemikiran yang matang.Dengan satu jari menyusuri tulang hidungnya, Fred mengulangi ucapan Rainie. “Pikiran?”Kurang lebih Fred mengerti ke mana arah penelitian yang Rainie maksud.“Kamu pasti pernah main boneka yang dikendalikan pakai tali, ‘kan? Kurang lebih seperti it.”“Jadi kamu bisa mengendalikan perilaku orang lain seperti boneka? Terus apa menariknya?!”Fred memiliki ambisi untuk mengendalikan Yuraria, bahkan seluruh dunia. Akan tetapi yang dia inginkan adalah mengendalikan orang lain yang masih hidup, agar mereka tunduk di bawahnya, bukannya boneka yang tidak memiliki pemikirannya sendiri. Apa serunya mengendalikan orang yang mudah untuk dikendalikan.“Oh, jelas ini menarik banget!” kata Rainie. “Aku tahu kamu mau orang
Fred tidak berkomentar ataupun membalasnya. Dia hanya menatap wajah dan mata Rainie dengan serius. Meski tidak berkata apa-apa, dalam hatinya dia tahu setiap tutur kata yang wanita yang ada di depan matanya ini ucapkan sangat akurat. Setelah situasi tenggelam dalam kesunyian singkat, Fred berdeham dan bertanya.“Nama kamu ….”“Rainie.”“Orang itu sudah mati dari beberapa hari yang lalu. Berarti kamu juga sudah lama memegang barang itu, tapi kenapa kamu baru datang sekarang?”“Awalnya aku juga nggak tahu apa ini. Aku terus mencari mencari kalian tapi nggak berhasil. Setelah itu aku ditangkap sama Brandon dan kawan-kawannya.”“Brandon?! Brandon dan temannya?”“Iya! Aku berhasil kabur dengan susah payah dan langsung teringat sama kamu. Aku tahu kamu cuma yang bisa kasih semua yang aku mau. Dan cuma aku yang bisa membantu kamu!” kata Rainie dengan rasa percaya diri yang membumbung tinggi.“Gimana kamu bisa kabur dari mereka?”Perhatian Fred tertuju kepada hal itu. Dia sudah merasakan langs
Sekarang di dalam ruang kantor itu hanya ada Fred dan wanita tersebut. Fred masih tak bergerak di kursinya seraya mengamati wanita itu. Pakaiannya lusuh dan terlihat sangat kasihan meski dia sudah berusaha untuk bersikap elegan.“Kamu ….”“Aku Rainie, bawahannya asisten yang paling kamu percaya itu. Aku pernah bekerja ….”“Aku nggak tertarik kamu siapa. Aku cuma mau tahu apa tujuan kamu datang ke sini? Dari mana kamu tahu aku kepalanya di sini?”“Soal itu, ya. Sebenarnya awalnya aku juga nggak tahu siapa yang bertanggung jawab atas organisasi ini, sampai … aku menemukan kartu nama yang ada bosku pegang.”“Kartu nama apa? Maksud kamu kepingan kecil itu? Itu paling cuma koin untuk main game atau sejenisnya,” kata Fred menyangkal. Dia tentu saja tidak mau secepat itu mengakuinya. Yang dia lakukan sekarang ini adalah menguji apakah Rainie benar-benar tahu sesuatu atau hanya sekadar asal bicara.Akan tetapi Rainie sudah menduga hal seperti ini pasti terjadi. Dia tidak tampak kebingungan dan
“Yang Mulia jangan berpikir begitu. Kita justru saling menguntungkan satu sama lain. Yang Mulia bisa kembali muda, sedangkan aku mendapat kekuasaan penuh. Bukankah begitu lebih bagus?”“Hmph!”Sang Ratu sudah malas membicarakan ini. Namun bagi Fred itu tidak masalah. Selama semua berjalan sesuai dengan rencananya, apa yang ingin dia capai sebentar lagi akan berhasil. Tidak ada lagi seorang pun yang bisa menghentikannya. Di saat itu pula dari luar Fred mendengar suara lirih yang memanggilnya.“Pak Fred!”“Ada apa?”Sebenarnya Fred sedikit kesal karena dia sudah berpesan untuk jangan mengganggu kecuali ada hal penting. Namun lagi-lagi yang datang adalah mereka. Fred masih lebih suka dengan si cacat yang menjadi bos Rainie dan Shane dulu. Meski cacat secara fisik, dia cukup pintar dan banyak membantu Fred. Sayang sekali dia sudah tidak ada …. Tanpa berpikir panjang, Fred melihat di tangan orang itu ada sebuah botol kecil seperti botol parfum yang dijual di luar sana. Perbedaannya, cairan
“Apa lagi ini?”Dalam berkas yang berisikan surat wasiat tersebut tertulis jelas bahwa sang Ratu mengetahui kesehatannya yang makin menurun dan sudah dekat ajalnya, karena itu selagi masih sadar, sang Ratu dengan sukarela menyerahkan posisinya kepada keturunannya, dan Fred diberikan kepercayaan penuh untuk menjadi penasihat mereka.“Kamu masih berani mengaku nggak mau merebut posisiku?! cucuku usianya baru empat tahun, tahu apa merea? Lagi pula bukannya menurunkan ke anakku, tapi malah langsung ke cucuku. Orang waras pasti sudah tahu apa maksudnya ini.”“Nggak juga, cucu Yang Mulia sangat pintar dan punya bakat untuk jadi penguasa yang baik. Saya cuma bertugas memberi nasihat, tapi pada akhirnya kekuasaan tertinggi tetap jatuh kepada mereka. Terkait masalah pewaris, apa Yang Mulia masih nggak sadar juga seperti apa mereka? Mereka sama sekali nggak cocok untuk jadi penguasa!”“Fred, kenapa baru sekarang aku sadar kalau ternyata ambisimu setinggi itu, ya?”“Bukan, Yang Mulia. Yang Mulia
Ketik sang Ratu tersadar, dia sudah berada di atas kasur. Dia berbaring dengan sangat nyaman ditutupi oleh selimut yang rapi. Di sampingnya ada semacam alat medis yang mengeluarkan suara nyaring. Walau demikian, sang Ratu tidak merasa nyaman.“Fred! Fred!” sahutnya.Mengira tidak akan ada yang datang, tak disangka Fred sendiri yang muncul di hadapannya.“Ada yang bisa dibantu, Yang Mulia?”“Lepasin aku!”“Wah, sayang sekali Yang Mulia, tapi nggak bisa! Eksperimennya sudah mau kita jalankan dua hari lagi. Yang Mulia nggak boleh ke mana-mana sampai dua hari ke depan.”“Eksperimen apaan. Kamu cuma mau membunuhku dan mengambil alih jabatanku, bukan?”“Yang Mulia, saya mana berani melakukan itu. Kalau saya membunuh Yang Mulia, apa saya perlu menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk membangun lab dan semua eksperimen ini? Saya benar-benar berniat baik untuk Yang Mulia, tapi Yang Mulia malah terbuai sama omongan si cewek licik itu dan nggak percaya lagi sama saya. Sayang sekali!” kata Fre
“Aku?” kata Chermiko. “Nggak, aku cuma merasa itu terlalu aneh! Apa pun yang keluar dari mulut cewek gila itu, aku ….”Kata-kata yang hendak Chermiko katakan tersangkut di lehernya saat ditatap oleh Shane. Tadinya dia mau bilang tidak akan menganggap serius apa pun yang Rainie katakan, tetapi setelah dipikir-pikir, dia juga akan berpikir hal yang sama dengan Shane.“Oke, mau dia benar-benar bisa menghilang atau nggak, selama masih ada kemungkinan itu benar sekecil apa pun, kita harus cari tahu!” kata Brandon. Dia tidak menganggap ini sebagai sesuatu yang patut ditertawakan. Kalau sampai Rainie melarikan diri, maka bahaya terhadap masyarakat akan sangat besar.“Shane, jaga anak-anak!”Brandon pertama-tama langsung menghubungi Edgar agar dia bisa mengerahkan koneksinya untuk mencari Rainie di setiap sudut kota. ***Pintu kamar di mana Ratu sedang tidur siang diketuk sebanyak tiga kali, kemudian pintu itu dibuka begitu saja tanpa seizinnya. Sang Ratu membuka matanya sejenak dan langsung
“Seaneh apa pun ini pasti ada penjelasannya,” kata Brandon. Dia mengamati bantal di atas kasur itu dan menaruhnya kembali, lalu berkata, “Ayo kita keluar dulu sekarang!”Di kamar itu sudah tidak ada orang dan sudah tidak perlu dikunci lagi. Mereka berdua pun satu per satu keluar dan setela mereka kembali ke tempat Shane berada.“Rainie benar-benar menghilang?” tanya Shane.“Iya,” jawab Chermiko menganggu.“Kok bisa? Apa ada orang lain dari organisasi itu yang menolong dia?”“Aku nggak tahu.”Tidak ada satu orang pun di antara mereka yang tahu mengapa Rainie bisa menghilang. Mereka bertiga sama bingungnya karena tidak ada penjelasan yang masuk di akal. Brandon tak banyak bicara, dia mengerutkan keningnya membayangkan kembali ada apa saja yang dia lihat di kamar itu. Dia merasa ada sesuatu yang mengganjal pikirannya, tetapi dia tidak tahu apa itu.Shane, yang entah sedang memikirkan apa, juga tiba-tiba berkata, “Apa mungkin …? Nggak, itu mustahil ….”“Apaan? Apa yang nggak mungkin?” Cher
Chermiko sudah menahannya sebisa mungkin, tetapi suara gemetar bercampur dengan napas terengah-engah tetap saja menakutkan untuk didengar. Saat mendengar itu, Shane langsung terbelalak dan menyahut, “Apa?!”“Rainie … Rainie nggak ada di kamarnya!” kata Chermiko sembari menunjuk ke belakang.“Ngomong yang jelas, kenapa dia bisa nggak ada?” Ucapan ini datang dari belakang, membuat Chermiko kaget dan menoleh, dan menemukan ternyata Brandon sudah ada di belakangnya entah dari kapan.Brandon baru tidur sebentar dan belum lama terbangun. Semua masalah yang mereka alami membuat kualitas tidurnya terganggu. Anak dan istri tidak ada, dan sekarang ditambah lagi dengan sekian banyak masalah serius yang datang tak habis-habis. Bagaimana dia bisa tidur lelap? Apalagi sekarang ada dua bayi yang entah anaknya atau bukan datang membutuhkan penjagaan.Tidur singkat sudah cukup untuk memulihkan energinya, setelah itu Brandon mandi dan mengganti pakaian, lalu turun untuk melihat anak-anaknya, dan ternyat