Home / Romansa / Istri Kesayangan CEO / Chapter 1201 - Chapter 1210

All Chapters of Istri Kesayangan CEO: Chapter 1201 - Chapter 1210

2194 Chapters

Bab 1201

“Kamu lagi bohongi aku?” tanya Hanny dengan sangat kecewa lantaran merasa Steve sedang tidak fokus.“Tuan putriku! Apa mungkin aku akan membohongi kamu di saat seperti ini? Kita sudah hampir mati! Sebenarnya kamu tahu nggak apa itu artinya mati? Setelah mati, kamu akan menghilang dari dunia ini!” jerit Steve dengan frustrasi.“Apa kamu takut mati?” tanya Hanny dengan mengangkat-angkat alisnya.Steve menjawab tanpa ragu sama sekali, “Takut! Tentu saja aku takut! Aku nggak ingin mati. Aku ingin hidup di dunia ini. Aku masih belum bosan hidup. Kenapa aku harus mati?”Hanny mengangguk dengan tenang. “Oke, aku mengerti.”Meski merasakan ada yang aneh dengan nada bicara Hanny, Steve juga tidak berpikir kebanyakan. Sebab dia sungguh merasa tidak enak badan saat ini. Perutnya keroncongan, tubuhnya terasa sangat lelah, sekarang tenggorokannya juga terasa sangat kering. Jadi, Steve memilih untuk tidak bersuara agar tidak membuang-buang tenaganya.Satu malam ini dilewati dengan sangat sengsara. H
Read more

Bab 1202

Setibanya di depan pintu, tampak Adam sudah menunggu di luar sana. Dia berjalan maju, membukakan pintu untuk Yuna. “Nona Yuna, Nona sedang menunggumu.”Yuna mengangguk, lalu berjalan maju beberapa langkah. Saat hampir memasuki rumah, tiba-tiba Yuna menghentikan langkahnya, lalu membalikkan tubuhnya untuk menatap Adam.Adam berdiri di tempat dengan raut wajah dingin.“Adam.” Seingat Yuna, Monica memanggilnya dengan panggilan itu. Sepertinya ingatan Yuna tidak salah, si lelaki tampak terkejut ketika mendengar panggilan itu.Yuna pun tersenyum, lalu melanjutkan, “Adam, apa di rumah ini masih ada nona lain selain Nona Monica?”Adam tidak menjawab. Hanya saja, rasa keterkejutan di wajahnya tertangkap basah oleh Yuna.Sepertinya tebakan Yuna tidak salah. Monica memang bermasalah.Awalnya Yuna mengira Monica akan menunggunya di sofa ruang tamu. Namun malah tidak terlihat siapa-siapa di ruang tamu. Saat ini, Adam pun berkata, “Nona Yuna, mohon ikuti aku.”Yuna mengikuti langkahnya, naik ke lan
Read more

Bab 1203

“Belum lama juga,” balas Yuna, “Menurutku, kalian nggak terlalu mirip.”“Gimana kamu bisa menyadarinya? Apa bedanya di antara aku sama dia?” Monica merasa sangat penasaran. Selama bertahun-tahun ini, tidak ada yang menyadari masalah bahwa mereka berdua adalah dua orang yang berbeda.Yuna memalingkan kepalanya sembari menggaruknya. Dia berpikir sejenak, baru berkata, “Emm, harusnya kamu sadar ada aura berbeda di tubuh orang yang latihan seni bela diri. Sementara, adikmu nggak bisa seni bela diri, ‘kan?”“Emm.” Monica mengangguk tidak menyangkal. “Dia nggak bisa seni bela diri. Dia nggak berbakat dalam masalah ini. Apalagi, kondisi tubuhnya juga sangat lemah. Setelah diobati dalam jangka panjang, kondisinya baru tergolong stabil.”“Jadi, sebenarnya nggak susah untuk bedain. Hanya saja, awalnya aku nggak kenal sama kamu, ditambah lagi kalian memang mirip, misalnya dari cara bicara, kebiasaan gerak-gerik, dan setiap hal kecil. Semuanya memang mirip!” Setelah dipikir-pikir, Yuna memang semp
Read more

Bab 1204

“Kehidupan itu pada dasarnya adalah sebuah tempat liburan tanpa arah. Dulu, aku hanya fokus dalam mengejar karierku. Kemudian, aku menyadari sebenarnya masih banyak yang lebih penting daripada karier. Selama ini aku selalu terburu-buru untuk mengejar mimpiku, aku lupa untuk melihat pemandangan di sekitar. Terkadang hidup melambat, merasakan apa yang terjadi di sekitar, juga adalah hal yang indah. Bisa jadi, suasana hati yang bagus akan membantu dalam meningkatkan karier kita.”Ketika Yuna mulai menyantaikan diri, Yuna juga sempat merasa panik lantaran tidak terbiasa untuk hidup santai. Kemudian, seiring perut semakin membesar, pusat perhatian Yuna juga mulai beralih ke anak di dalam kandungannya. Apalagi setelah melakukan pendidikan prenatal, Yuna bertemu dengan beberapa ibu hamil dan mencium aroma susu unik yang hanya dimiliki oleh bayi kecil saja. Selain itu, Yuna juga bisa mencium bau asam yang muncul pada ibu hamil lantaran terlalu sibuk hingga lupa merawat diri mereka sendiri.Mun
Read more

Bab 1205

Sebenarnya alasan utama kenapa Monica bisa meragukan kitab itu karena kitab itu sudah lama di tangannya, tetapi Brandon tidak pernah mencarinya sama sekali.Padahal Monica sudah memutar otak untuk bisa mencuri kitab rahasia itu. Sekarang kitab sudah ada di tangannya. Sesuai logika, jika benda yang begitu penting dicuri, Brandon pasti akan mengerahkan seluruh tenaga untuk kembali mendapatkannya.Namun semuanya terlalu tenang, seolah-olah semuanya tidak pernah terjadi saja. Steve juga pernah mengatakan, Brandon tidak pernah mencarinya dan dia kelihatan tidak memedulikannya.Jadi, apa alasan Brandon tidak memedulikannya? Alasannya cuma satu, yaitu kitab rahasia itu palsu.Sebenarnya jebakan yang diciptakan itu bukanlah untuk Steve, bisa jadi untuk dirinya sendiri. Setelah dipikir dengan saksama, sepertinya semuanya semakin masuk akal.“Apa kitab rahasia asli itu masih di tangan kalian?” Monica menarik napas dalam-dalam. Dia berusaha menenangkan hatinya yang kalut, lalu bertanya. Yuna men
Read more

Bab 1206

“Kemudian, setelah aku latihan selama beberapa tahun, guruku mengatakan tidak ada yang bisa dia ajarkan lagi. Dia pun menyuruh kakekku untuk menjemputku. Sebelum pulang, dia memberiku satu kotak kitab suci. Guruku berpesan agar aku bisa membacanya.”Saat itu Brandon terdiam sejenak, lalu melanjutkan, “Setelah aku membaca kitab-kitab itu, akhirnya aku mengerti, tidak peduli jurus apa yang ingin kita pelajari, hal pertama yang harus kita kuasai itu adalah ilmu batin. Sebab, ilmu batin adalah inti dari segala hal. Tak peduli betapa hebatnya jurus seni bela diri yang kamu pelajari, yang paling penting adalah hati seseorang. Selain itu, ilmu batin bukan hanya berlaku dalam ilmu seni bela diri, juga berlaku dalam dunia bisnis. Terkadang jawaban duniawi bisa ditemukan dalam kitab rahasia.”Setelah mendengar ucapan Brandon waktu itu, Yuna sempat bercanda, “Betul juga, kalau kamu kelamaan di dalam gunung, bisa jadi kamu akan jadi biksu.”Hampir saja suaminya ini akan terbebas dari nafsu duniawi
Read more

Bab 1207

“Kamu keracunan?” Kening Yuna tampak berkerut ketika melihat kondisinya.Monica juga tidak menyangkal, dia mengangguk dengan perlahan. Tidak ada yang mengetahui masalah dirinya keracunan. Sebab, jika masalah ini sampai tersebar, pasti ada banyak musuh di luar sana yang datang mencarinya. Hal itu pun akan membahayakan keselamatannya.Adam tahu keuntungan dan kerugian dalam masalah ini. Jadi, dia pun merahasiakannya. Namun tak disangka, Nona Monica malah memberi tahu rahasia ini kepada Yuna Dia spontan merasa sangat kaget.Yuna terdiam sejenak. Dia berusaha memutar otaknya untuk berpikir sejenak, lalu menyimpulkan, “Jadi, orang yang meracunimu itu adalah adik kembarmu?”Kali ini, Monica-lah yang merasa terkejut. Dia spontan mengangkat kepala untuk melihat Yuna. “Gimana kamu bisa mengetahuinya?”Selain Steve dan Hanny, sepertinya hanya Adam yang mengetahui masalah ini. Namun, Adam tidak mungkin akan memberitahunya. Jadi, bagaimana Yuna bisa mengetahuinya?Yuna menghela napas, lalu berkata
Read more

Bab 1208

Monica menatap Steve dengan tatapan meremehkan. “Jujur saja, aku sungguh nggak habis pikir, kenapa si Hanny bisa suka sama kamu? Sebenarnya apa bagusnya dari lelaki seperti kamu? Apa yang membuatnya terpesona sama kamu?”“Iya, aku nggak berguna sama sekali. Aku juga nggak bisa apa-apa. Jadi, aku nggak mungkin bisa lukai kamu. Kamu lepasin aku, ya!” Steve terdiam sejenak, lalu memalingkan kepalanya ke sisi Yuna. “Yuna … hmm … Nona Yuna, kamu datang untuk selamatin ommu, ‘kan? Kamu bawa aku kembali ke Kediaman Setiawan, ya? Gimanapun, Mama nggak mungkin nggak hiraukan aku.”Melihat sosok Steve yang takut mati itu, Yuna sungguh kehabisan kata-kata.Berbeda dengan Brandon, dia tidak pernah sekalipun merasa takut ketika menghadapi masalah kematian. Meskipun dunia kiamat, raut wajah Brandon tidak akan berubah sama sekali, seolah-olah semuanya berada di bawah kendalinya. Selama bersama dengan Brandon, Yuna pun akan merasa sangat tenang.Ternyata Steve memang bukan anggota Keluarga Setiawan. D
Read more

Bab 1209

“Kalau begitu, sekarang aku biarkan kamu pergi bersama dia. Aku akan beri kebebasan kepada kalian. Apa kamu bersedia?” tanya Monica dengan langsung.Kedua mata Hanny spontan terbelalak. Jelas sekali, Hanny tidak memercayainya.“Rencana apa lagi yang sedang kamu susun? Kamu bisa langsung terus terang, nggak usah bertele-tele!”Yuna juga tidak mengerti apa yang sedang dipikirkan Monica. Hanya saja, Yuna tahu dia pasti memiliki maksud tersembunyi. Yuna pun hanya duduk dan menyaksikan saja.“Serius, aku beri kalian satu kesempatan. Bukankah kamu sangat menyukainya? Jangan-jangan kamu nggak mau pergi bersamanya, lalu hidup bersama untuk selamanya?”Jujur saja, tawaran Monica sungguh menggoda hati Hanny. Meskipun semua itu hanyalah sebuah jebakan, Hanny juga bersedia masuk ke dalam jebakan itu.Saat ini hati Hanny sudah tergerak. Dia memalingkan kepalanya untuk menatap Steve, lalu kembali menatap kakaknya. “Katakan saja, apa persyaratannya?”Bagaimanapun juga mereka berasal dari rahim yang s
Read more

Bab 1210

“Hanny, jangan bertindak gegabah!” Steve membujuknya.Hanny menggeleng, lalu menggenggam tangan Steve sembari berkata, “Meski aku nggak punya tangan, aku masih punya kaki, mata, mulut …. Kita masih bisa cari cara untuk bertahan hidup. Aku sudah pernah bilang sebelumnya, asalkan aku bisa bersamamu, aku pun nggak peduli dengan segalanya.”“Tapi ….”“Tak disangka, ternyata kamu begitu setia!” dengus Monica dengan dingin. “Kamu harus pikir dengan saksama. Kamu akan kehilangan kedua tanganmu dan juga diusir dari Keluarga Yukardi. Lelaki yang kamu sukai juga sudah kehilangan segalanya. Bagaimana kalian bisa melewati kehidupan kalian di kemudian hari?”“Kamu itu nggak punya hati dan juga nggak ngerti cinta. Mana mungkin kamu akan mengerti!” Hanny merasa tidak puas.Monica memberi isyarat mata kepada Adam. Kemudian terdengar suara keras. Sebilah pisau tajam jatuh ke atas lantai.“Coba kamu pikirkan lagi. Setelah pisau ini memotong tanganmu, nggak ada gunanya kamu menyesali perbuatanmu.”Yuna m
Read more
PREV
1
...
119120121122123
...
220
DMCA.com Protection Status