Share

Bab 1210

Penulis: Awan
“Hanny, jangan bertindak gegabah!” Steve membujuknya.

Hanny menggeleng, lalu menggenggam tangan Steve sembari berkata, “Meski aku nggak punya tangan, aku masih punya kaki, mata, mulut …. Kita masih bisa cari cara untuk bertahan hidup. Aku sudah pernah bilang sebelumnya, asalkan aku bisa bersamamu, aku pun nggak peduli dengan segalanya.”

“Tapi ….”

“Tak disangka, ternyata kamu begitu setia!” dengus Monica dengan dingin. “Kamu harus pikir dengan saksama. Kamu akan kehilangan kedua tanganmu dan juga diusir dari Keluarga Yukardi. Lelaki yang kamu sukai juga sudah kehilangan segalanya. Bagaimana kalian bisa melewati kehidupan kalian di kemudian hari?”

“Kamu itu nggak punya hati dan juga nggak ngerti cinta. Mana mungkin kamu akan mengerti!” Hanny merasa tidak puas.

Monica memberi isyarat mata kepada Adam. Kemudian terdengar suara keras. Sebilah pisau tajam jatuh ke atas lantai.

“Coba kamu pikirkan lagi. Setelah pisau ini memotong tanganmu, nggak ada gunanya kamu menyesali perbuatanmu.”

Yuna m
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1211

    “Karena aku paham sama kamu. Setelah kamu mematahkan kakinya, kamu masih akan meminta yang lain. Sebenarnya kamu nggak ingin beri kebebasan kepada kami dan nggak berencana untuk melepaskanku. Aku nggak pergi lagi. Kamu bunuh aku saja!” ucap Hanny dengan panjang lebar.Monica tidak berbicara. Kedua matanya hanya menatap ke sisi Steve. Saat ini, dia malah hanya menunduk dan tidak berbicara sama sekali. Dia bahkan tidak bermaksud untuk mengutarakan pendapatnya.“Bukankah kalian berdua saling mencintai? Bukankah kalian rela mengorbankan segalanya demi satu sama lain? Kenapa? Sekarang aku beri kalian kesempatan, tapi kamu malah nggak rela untuk mengorbankan satu kakimu?” Setiap ucapan Monica ditujukan kepada Steve.“Om,” panggil Yuna, “Dia rela berkorban banyak demi kamu, kenapa … kamu nggak mengatakan apa-apa?”“Apa lagi yang perlu aku katakan?” Steve menatap Yuna, lalu berkata dengan sedikit marah, “Memangnya apa lagi yang bisa aku katakan? Apa aku harus bilang aku bersedia untuk kehilang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1212

    “Hanny!” Monica langsung membangkitkan dirinya. Dia hendak menghalangi aksi adiknya. Yuna juga terkejut hendak melangkah maju. Namun, semuanya sudah terlambat.Siapa pun tidak menyangka Hanny akan tiba-tiba melakukan hal seperti ini. Saat ini, Adam mengadang di hadapan Monica. Dia sungguh khawatir majikannya akan terluka. Pisau ditancapkan ke dalam perut. Hanny terlihat sangat kesakitan, tetapi dia malah tersenyum, lalu jatuh ke samping dengan perlahan.“Hanny!” Monica berlari ke hadapan Hanny, lalu memeluknya. Hanya saja, tubuh lemah Monica tidak sanggup menahan Hanny. Mereka berdua pun jatuh ke lantai. Untung saja, ada Adam yang memapahnya.“Hanny! Apa kamu gila! Apa pantas kamu meninggal demi lelaki seperti itu? Apa pantas?” jerit Monica dengan terkejut dan marah. Hatinya juga terasa sakit.Sementara itu, Hanny yang berbaring di dalam pelukan Monica malah tersenyum dengan sangat gembira. Salah satu tangannya menekan pisau ke dalam perut, sedangkan tangan yang satu lagi diangkat. Ta

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1213

    Steve terbengong sejenak. Namun, Yuna tidak menunggu jawabannya dan langsung membalikkan tubuhnya untuk berjalan pergi.Adam mengendarai mobil. Monica duduk di baris belakang sembari memeluk Hanny yang semakin melemah itu. Masih terasa sedikit embusan hangat dari hidung Hanny. Hanya saja, sepertinya napas itu bisa menghilang kapan saja.“Hei, kamu nggak boleh mati! Aku nggak izinin kamu buat mati! Kamu nggak boleh mati, sudah dengar belum?” ucap Monica dengan kasar, “Kalau kamu berani mati, aku pasti akan beri pelajaran kepadamu. Sudah dengar belum? Kamu nggak boleh mati!”Namun, kali ini Hanny tidak melakukan respons apa-apa lagi. Dia tidak menuruti maupun membantah sama sekali.Adam mengendarai mobil dengan serius. Dia melihat sekilas dari kaca spion tengah dan dia semakin terkejut saja.Majikannya yang biasanya bahkan tidak pernah menangis ketika mengalami luka serius itu malah sedang meneteskan air mata. Tetesan air mata itu menetes jatuh ke wajah Hanny.Saat Yuna keluar dari Kedia

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1214

    Saat Monica menyadarkan diri, langit di luar sana sudah menggelap. Dia mengamati sekeliling, lalu menyadari dirinya sedang berada di kamar pasien dengan tangan dipasang jarum infus. Dia memalingkan kepalanya, lalu tampak Yuna sedang duduk di samping sembari mengupas jeruk.Aroma wangi jeruk memenuhi satu kamar. Dia mengangkat kepalanya, lalu tersenyum. “Sudah bangun?”“Kenapa kamu … bisa ada di sini?” tanya Monica dengan suara serak.“Mesti ada yang menjagamu di sini. Lagi pula aku juga nggak ada kerjaan, jadi aku temani kamu sebentar.” Yuna terdiam sejenak, lalu melanjutkan, “Emm … turut berduka cita, ya.”Kali ini Monica terbengong. Dia baru menyadari apa yang terjadi pada Hanny sebelumnya. Dia pun tersenyum getir. “Turut berduka cita? Heh! Sejak kecil, aku sadar dia pasti akan meninggal. Kalau aku hidup, dia nggak boleh hidup di dunia ini. Kalau dia hidup, itu berarti aku mesti mati. Sekarang apa yang ditakuti dari kutukan itu sudah terjadi. Kelak … aku juga nggak usah takut lagi.”

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1215

    Kediaman Setiawan, kediaman yang sudah didirikan selama berabad-abad ini kelihatannya agak berbeda dari sebelumnya. Seolah-olah telah terjadi banyak perubahan dalam beberapa waktu ini.Di dalam kamar Amara, Steve sedang berlutut di depan ranjang. Sosok Amara kelihatan kurus dan ubannya juga kelihatan semakin banyak saja.Ketika melihat Steve, suasana hati Amara terasa sangat kalut. Dia memejamkan matanya dan tidak berbicara. Hanya saja, air matanya tak berhenti menetes.“Ma, maafkan aku! Aku harap aku masih bisa memanggilmu Mama lagi. Aku … aku sudah menyadari kesalahanku,” ucap Steve dengan nada rendah.“Aku sudah berpikir sebelumnya. Masalah ini bukan sepenuhnya salahmu. Aku … aku tidak mendidikmu dengan baik, makanya kamu baru bisa menjadi seperti sekarang ini.” Amara memejamkan matanya dan berbicara dengan nada sengau, “Kalau kamu ingin memintaku untuk memasukkan kamu kembali dalam daftar Keluarga Setiawan, aku sarankan kamu tidak usah mengatakannya lagi. Mulai saat ini, aku tidak

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1216

    Stella tersenyum sembari menggendong Kenzi. “Waktu itu sepertinya kamu juga berkata seperti ini. Bukankah kamu nggak tega? Menurutku, Kenzi-ku ini sangat penurut. Oh ya, bukankah Tuan Brandon mengatakan dia akan mengajari anaknya sendiri? Di mana dia?”“Jangan ungkit lagi! Waktu itu, pernah sekali Brandon membawanya ke perusahaan. Dia hampir memasukkan tangannya ke dalam mesin penghancur kertas. Brandon sungguh syok waktu itu. Setelah kejadian itu, dia nggak pernah bawa Kenzi ke perusahaan lagi. Katanya, semuanya dibicarakan lagi setelah dia gede.” Yuna menggeleng.Setelah membereskan studio, Stella melihat ke luar sekilas, orang yang menjemputnya sudah datang. “Aku pergi dulu. Hari ini Tuan Brandon agak aneh. Biasanya dia akan selalu datang awal untuk menjemputmu. Kenapa dia masih belum datang?”Yuna tersenyum. “Hari ini dia ada urusan. Dia jemputnya agak telat. Kamu pulang saja dulu.”“Apa kamu bisa sendiri?” Melihat si Kenzi yang susah diatur itu, Stella pun bertanya dengan tidak te

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1217

    Setelah pulang ke rumah, tampak ada sebuah mobil berhenti di dalam pekarangan. Dapat diketahui bahwa ada yang bertamu.“Tuan Shane datangnya tepat waktu sekali,” ucap Yuna sambil melihat mobil.Brandon menggendong Kenzi menuruni mobil, lalu mengulurkan tangan yang satu lagi untuk memapah Yuna. “Namanya ada perlu.”“Kamu nggak boleh bicara seperti ini. Bisnis itu hubungan timbal balik,” balas Yuna dengan suara ringan.Selama setengah tahun ini, Shane memang sering berhubungan dengan mereka. Dia juga sudah mengalihkan beberapa bisnisnya ke dalam negeri.Pusat bisnis Shane memang masih di luar negeri. Hanya saja, sekarang dia lebih sering menetap di dalam negeri. Awalnya Brandon sempat merasa curiga mengira Shane akan mengalihkan bisnisnya ke dalam negeri. Hanya saja, setelah menyadari tidak ada gerak-gerik sama sekali dan hanya melakukan pesanan besar terhadap studio Yuna, Brandon pun baru merasa lega.Ditambah lagi, setelah kelahiran Kenzi, Kenzi pun suka bermain dengan Arles. Jadi, hub

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 1218

    Brandon yang berwajah datar langsung memaki, “Tidak akan ada kesempatan itu!”Shane dan Yuna pun terdiam.Yuna mengusap perut kecilnya. Seandainya anak di dalam perutnya ini adalah perempuan, sepertinya Brandon akan sangat memanjakannya.Saat Yuna mengandung anak pertama dulu, Brandon pun sangat menginginkan anak perempuan. Ketika dokter memberi tahu anak yang dikandung Yuna adalah anak lelaki, kedua matanya pun terbelalak.Untung saja Kenzi sangat imut dan lincah, perlahan-lahan Brandon pun menunjukkan sikapnya sebagai seorang ayah. Sekarang ketika mendengar kabar kehamilannya, apalagi janinnya adalah anak kembar, Brandon merasa sangat gembira. Dia merasa Tuhan pasti menganugerahkan anak perempuan untuknya.Sekarang, anak di dalam kandungan masih belum lahir di dunia ini. Shane malah ingin menjadikan putrinya sebagai menantu, mana mungkin Brandon tidak marah?“Sudahlah, kalian berdua jangan berdebat hal membosankan seperti ini.” Yuna berdiri untuk melerai. Dia pun mengalihkan topik pe

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2399

    Harus diakui, setiap tutur kata yang Yuna ucapkan sangat mengena di sanubari Ratu. Memang benar meski Ratu tidak bisa lagi menunggu, toh sekarang ada waktu kosong. Tidak ada salahnya bagi Ratu untuk memberi kesempatan kepada yuna untuk mencoba. Kalau yuna gagal, tinggal lakukan sesuai dengan rencana awal.Rencana R10 ini sejak awal memang sudah mendapat berbagai macam halangan. Pertama adalah perlawanan dari anaknya sendiri, kemudian jika diumumkan pun, entah akan seperti apa kritik dan tekanan dari opini publik. Namun di luar semua itu, yang paling penting adalah bahwa Ratu sendiri juga tidak yakin dengan keputusannya sendiri.Dari luar, Ratu mungkin terlihat tegas. Namun hanya dia sendiri yang tahu kalau sebenarnya dia pun sering meragukan keputusannya. Jika Ratu tidak ragu, pada hari itu juga dia akan tetap melanjutkan eksperimennya, bukan malah menunggu seperti sekarang. Dengan diberhentikannya eksperimen R10 untuk sementara, Ratu makin bimbang.“Kamu butuh apa?” tanya Ratu. Berhub

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2398

    Saat Yuna mengatakan itu, ekspresi wajah Ratu masih tidak berubah. Ratu hanya menutup kelopak matanya untuk menutupi sorotan yang terpancar dari bola matanya. Tentu saja pada awal eksperimen ini dilakukan, dia menyembunyikan faktanya dari semua orang agar tidak ada yang tahu.Eksperimen ini sejatinya adalah sesuatu yang membahayakan nyawa manusia. Ratu tahu betul akan hal tersebut, karena untuk membuat dia hidup abadi, dia harus mengorbankan nyawa orang lain. Kalau sampai ada satu orang saja yang tahu dan kemudian tersebar luas, tentu saja seluruh dunia akan mengecamnya.Namun di sisi lain, Ratu tidak mungkin dan tidak akan mau menyerah. Makanya saat melakukan penelitian, dia hanya memberikan satu resep kepada setiap grup, kemudian meminta mereka untuk menjalankan eksperimen sesuai dengan instruksi yang tertera di setiap lembaran resepnya.Tentu untuk menutupi agar orang lain tidak bisa menerka apa yang sedang mereka lakukan, Ratu memberikan banyak resep yang sebenarnya sama sekali tid

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2397

    Suara anak kecil yang menggemaskan itu membuat Yuna teringat, sewaktu dia terakhir kali bertemu dengan Nathan, saat itu dia memang sedang hamil. Seketika mendengar itu, Yuna pun tersenyum seraya memegangi perutnya yang kini sudah rata, “Mereka sudah lahir.”“Adik cowok, ya?” tanya Nathan penasaran.“Ada cowok dan cewek. Anak Tante yang lahir ada dua, lho!” ujar Yuna tersenyum sembari mengangkat dua jarinya.Sorot mata Nathan seketika bercahaya. Perasaannya yang sejak awal murung dan penuh waspada langsung berubah menjadi jauh lebih ceria selayaknya anak kecil pada umumnya.“Dua adik?! Wah, Tante hebat banget!”“Hahaha, makasih, ya! Nanti Tante ajak kamu ketemu mereka kalau ada kesempatan,” ujar Yuna tersenyum, nada bicaranya pun jauh lebih lembut saat dia berbicara dengan anak kecil. Melihat Nathan membuat Yuna teringat dengan anak-anaknya sendiri, hanya saja ….“Aku juga kangen sama mereka, tapi … kayaknya aku nggak bisa ketemu mereka lagi,” ucap Nathan dengan suaranya yang kian menge

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2396

    Mungkin sekarang Nathan sudah tidak lagi disembunyikan seperti pada saat Fred yang memimpin. Namun tentu saat itu banyak hal yang Fred lakukan secara diam-diam. Dia mengira dia bisa menyembunyikan semuanya dari orang lain bahkan dari sang Ratu sekalipun. Namun dia tidak tahu bahwa sebenarnya Ratu sudah mengetahuinya sejak awal.Di luar kamar tempat Nathan ditahan ditempatkan seorang penjaga. Yuna sempat dicegat saat dia mau masuk ke dalam. Yuna menduga mungkin ini adalah perintah dari Ratu. Mereka semua juga diawasi dan dapat berkomunikasi dengan intercom.Nathan sangat patuh sendirian di dalam tidak seperti kebanyakan anak seumurannya. Bahkan sewaktu melihat Yuna, dia masih bisa tersenyum dengan santun dan menyapanya.“Halo, Tante.”“Kamu masih mengenali aku?” tanya Yuna.“Iya, Tante Yuna,” jawab Nathan mengangguk.Yuna pernah menyelamatkan nyawa Nathan saat mereka berada di Prancis. Yuna juga banyak membantu Nathan dan ada suatu waktu Nathan sering main ke rumah Yuna, tetapi kemudian

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2395

    Tangan yang mulanya Ratu gunakan untuk mengelus wajah Ross langsung ditarik. Raut wajahnya juga dalam sekejap berubah menjadi berkali-kali lipat lebih sinis.“Jadi dari tadi kamu ngomong panjang lebar ujung-ujungnya cuma mau aku membuang eksperimen ini.”“Aku mau kamu merelakan diri sendiri,” kata Ross sambil berusaha meraih tangan ibunya lagi, tetapi Ratu menghindarinya.“Aku cape. Kamu juga balik ke kamarmu saja untuk istirahat,” ucap sang Ratu seraya berpaling.“Ma ….”Sayangnya panggilan itu tidak membuat Ratu tergerak, bahkan untuk sekadar menoleh ke belakang pun tidak.“Ricky!”Ricky yang dari awal masih menunggu di depan pintu segera menyahut, “Ya, Yang Mulia.”“Bawa Ross balik ke kamarnya.”Saat Ricky baru mau masuk untuk mengantar pangerannya pergi, Ross langsung berdiri dan bilang, “Aku bisa jalan sendiri.”Maka Ross pun segera berbalik pergi, tetapi belum terlalu jauh dia melangkahkan kakinya, dia kembali menoleh ke belakang dan berkata, “Ma, aku tahu apa pun yang aku bilang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2394

    Seketika itu Ratu syok karena dia jarang sekali melihat anaknya bersikap seperti ini. Saking syoknya sampai dia tidak bisa berkata-kata dan hanya terdiam menatap dan mendengar apa yang dia sampaikan.“Ma, aku tahu sebenarnya kamu pasti takut. Takut tua, takut mati, takut masih banyak hal yang belum diselesaikan. Aku thau kamu juga bukannya egois. Kamu melakukan eksperimen ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi karena masih banyak hal yang mau kamu lakukan.”Di saat mendengar kata-kata Ross, tanpa sadar mata Ratu mulai basah, tetapi dia berusaha untuk menahan laju air matanya.“Aku juga tahu kamu pasti sudah capek. Orang lain melihat kamu berjaya, tapi aku tahu setiap malam kamu susah tidur, bahkan terkadang waktu aku pulang malam dan melewati kamarmu, aku bisa dengar suara langkah kaki lagi mondar-mandir. Kamu pasti capek banget karena harus menanggungnya sendirian. Sering kali aku mau membagi beban itu, tapi ….”Sampai di situ Ross terdiam dan tidak lagi meneruskan ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2393

    “Aku nggak pernah dengar tentang itu,” sahut Ross dengan tenang.“Jelas kamu nggak pernah dengar. Itu hal yang sangat mereka rahasiakan, nggak mungkin mereka mau kamu tahu.”“Jadi Mama sendiri tahu dari mana?” Ross bertanya balik.“....” Ratu berdeham seraya berpaling, dia lalu mengatakan, “Aku punya jalur informasiku sendiri. Terserah kamu percaya atau nggak, tapi itu benar.”“Aku bukanya nggak percaya, tapi kamu yang takut aku nggak percaya. Kalau memang dirahasiakan, pastinya nggak akan mudah untuk mendapat informasi itu. Aku cuma penasaran dari mana kamu tahu itu. Tentu saja kamu bisa bilang informasi itu didapat dari jalur informanu sendiri, tapi coba pikir lagi. Kamu sudah melakukan eksperimen ini selama bertahun-tahun, tapi siapa yang tahu sebelum ini terbongkar? Atau kamu pikir kamu lebih pandai merahasiakan ini dari mereka?”“.… Ross, kamu ….”Saat Ratu baru mau berbicara, dia lagi-lagi disela oleh Ross yang bicara dengan suara pelan. “Ma, tolong jangan marah. Kamu marah karen

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2392

    Bagaimanapun yang namanya anak sendiri, ketika sudah meminta maaf, amarah Ratu sudah tidak lagi berkobar.“Iya, aku tahu aku salah,” kata Ross menunduk. “Aku nggak sepantasnya ngomong begitu.”“Kamu benar-benar sadar kalau salah?” tanyanya. “Angkat kepalamu. Tatap mataku.”Lantas Ross perlahan mengangkat kepalanya sampai matanya bertatapan, tetapi tetap tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan apa-apa. Selagi menatap Ross dalam-dalam, Rat tersenyum dan berkata, “Ross, kamu nggak tahu kamu salah. Tatapan mata kamu memberi tahu kalau kamu sebenarnya masih nggak rela!”Bagaimana mungkin Ratu tidak memahami anaknya sendiri. Tatapan mata Ross mengatakan dengan sangat jelas kalau dia masih tidak mengaku salah, tetapi dia hanya mengalah agar ibunya tidak marah. Hanya saja setelah mengalami masa kritis dan setelah mengobrol dengan Juan dan Fred, pemikiran dan suasana hati Ratu sudah sedikit berubah.“Ross, kamu sudah lama tinggal di negara ini, jadi pemikiran kamu sudah terpengaruh sama

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2391

    Ricky sudah menunggu di luar menantikan Ratu keluar dari kamar tersebut. Dia langsung memegang kursi roda tanpa mengatakan apa-apa, dan mendorongnya dalam kesunyian. Begitu pun dengan Ratu, dia juga hanya diam saja selama mereka berjalan menuju lift.“Pangeran Ross minta bertemu,” kata Ricky.Ratu memejamkan kedua matanya guna menyembunyikan perasaan yang mungkin bisa terlihat dari sorotan mata. Dia tidak menjawab dan hanya mengeluarkan desahan panjang. Walau begitu, Ricky mengerti apa yang ingin Ratu sampaikan dan dia pun tidak lagi banyak bertanya.Seiringan dengan lift yang terus naik, tiba-tiba Ratu berkata, “Bawa dia temui aku.”“Yang Mulia?”“Bawa dia temui aku.”Selesai Ratu berbicara, kebetulan lift juga sudah sampai di lantai tujuan. Ratu mendorong kursi rodanya sendiri keluar dari lift. Ricky sempat tertegun sesaat, tetapi kemudian dia kembali menekan tombol lantai di mana Ross berada.Tak lama kemudian, Ricky mengantar Ross masuk kamar tidur Ratu. Dia mengetuk pintunya, teta

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status