"Hari ini sudah selesai, kamu bisa lepaskan semua beban yang ada. Ada Ayah dan Mas Bima, tenang, ya. Hidup itu memang perlu sekali gesekan dan hari ini sudah berakhir," jawab Bu Fatimah lembut.Aku tahu itu hanya sebuah kalimat penghibur bagiku, Tuhan memang seringkali mengajakku untuk bersenam jantung dan hari ini kejadian masa lampau telah lagi di buka. Sakit? Jelas hatiku teramat terusik dan teriris.Padahal aku sudah pergi jauh dari kampung, tapi tetap saja dia mengusik ketenangan ini. Perlahan suara dari luar mulai hilang dan redup. Mas Bima dan Ayah masuk dengan memandang diriku sendu."Sudah, dia sudah pergi. Kalau datang lagi, akan Mas buat perhitungan yang lebih jauh dari ini. Kamu tenang saja, ya. Namun, aku heran kenapa dia bisa tahu alamat rumah ini?" Mas Bima duduk dengan pandangan menelisik, hingga pada akhirnya aku pun tertuju pada seseorang yang sama dengan apa yang dipikirkan oleh Kakak lelakiku tersebut."Bukan aku, Mas, dia nggak berani datang ke rumah dan bertemu d
Last Updated : 2023-04-03 Read more