Perut Eryk terasa seperti diaduk-aduk karena melihat pemandangan yang menakutkan itu. Rasa traumanya masih tersisa. Meski kini dia sudah memiliki kekuatan untuk mengendalikan roh summon, tapi turun langsung ke sana dan bersikap seolah-olah dia sebagai pahlawan adalah hal yang selalu Eryk hindari.Eryk masih terpaku dari tempatnya berada di atap. Turun ke bawah terasa jauh sekali. Dia pikir bisa sampai di bawah sana dengan beberapa lompatan, tapi setelah itu apa? Dia menelan ludah dan melangkahkan kaki melewati langkan.“Itu bukan urusanku!” gumam Eryk.“Ya, itu memang bukan urusanmu, Wayland. Sudah kukatakan sejak awal, sebaiknya kita pergi dari sini. Kau malah terus mengikuti pria itu. Apa sebenarnya yang ingin kau ketahui?” protes White.Ketika pertanyaan White meluncur masuk ke dalam kesadaran Eryk, pemuda itu kembali memfokuskan pikiran.“Kau benar, White. Tujuanku mengikuti Kepala Penjara Jarvis tidak lain hanya karena rasa penasaran. Dan entah ini suatu kebetulan atau bukan, aku
Baca selengkapnya