Home / Romansa / CINTA SATU MALAM DENGAN CEO / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of CINTA SATU MALAM DENGAN CEO: Chapter 141 - Chapter 150

392 Chapters

141. Berkas Satu Malam

Sambil menunggu pesanan mereka datang, Aldric sibuk dengan ponselnya. Wanita di hadapannya mendesah berkali-kali meminta perhatian. Namun, lelaki itu tidak perduli.Aldric kemudian meletakkan ponselnya di meja dan berucap, “Jika kamu masih ada urusan di sini, silahkan. Dalam waktu dua jam dari sekarang, aku akan kembali ke London.”Wanita bermake up lengkap itu membulatkan mata. “Ta-tapi pesawat kita …”“Aku akan dijemput jet pribadiku.”“Kamu jahat!” rengek Valerie.“Val!" sentak Aldric tak sabar. "Kamu bukan anak kecil yang takut bepergian sendirian. Apalagi ini masih di Inggris. Aku banyak pekerjaan. Kamu tau sendiri, Marvin sedang cuti.”Valerie berusaha untuk tidak melanjutkan amarahnya. Ia harus mampu menaklukkan Aldric dengan kehalusan pribadinya. Walaupun itu harus dilakukan dengan kepura-puraan.“Ya, sudah,” balas Valerie dengan datar.Mereka kembali ke hotel. Aldric ternyata sudah mengepak semua perlengkapannya. Namun, ia tak sadar, saat Valerie mengembalikan kemejanya, wani
last updateLast Updated : 2023-04-30
Read more

142. Pengkhianatan

Sandra sangat memaklumi kesibukan Aldric. Dengan asisten kepercayaannya yang cuti, sekertaris baru, suaminya pasti cukup kerepotan menjalankan perusahaan. Tak ada sedikit pun kecurigaan bahwa suaminya bermain rahasia.Hingga suatu hari, sebuah paket datang. Amplop besar bertuliskan nama Sandra dengan spidol merah menyala. Wanita yang sedang sendirian di ruang tamunya menerima paket tersebut dari Madam Mary.“Pengirimnya mengatakan dari seseorang yang anda kenal, Nyonya,” ucap Madam Mary yang segera menunduk santun dan pergi meninggalkan Sandra.‘Siapa? Leah atau Luke atau … mungkin Noel?’ tanya Sandra pelan.Tanpa banyak menduga lagi, Sandra membuka ikatan sampul keras itu. Lembaran demi lembaran foto kini berada di tangannya. Tangan itu seketika gemetaran. Netranya membendung airmata. Mulutnya tak berhenti mengucap nama Allah dan beristigfar.Setiap lembaran foto terdapat tanggal lengkap dengan jamnya. Sandra paham,
last updateLast Updated : 2023-04-30
Read more

143. Bermonolog

Sore harinya, Aldric pulang lebih cepat. Selepas Sandra dan Alex pergi dari kantornya, ia merasa tidak tenang. Perubahan Sandra membuatnya ingin segera kembali ke penthouse.“Apa besok kamu mau menemaniku bekerja di kantor?” tanya Aldric saat mereka telah di kamar.“Tidak. Besok, aku harus menemani Alex berlatih berenang.”Aldric menghela napas. Kenapa juga akhir-akhir ini, ia sering lupa pada jadwal Alex? Biasanya ia ikut serta mengatur kegiatan putranya itu.“Setelah itu? Kamu free kan? Ke kantorku, ya?”Sandra menggeleng. “Aku mau masak. Persediaan rendang dan makanan frozen kita habis,” tolak Sandra.Wanita di samping Aldric membuka jubah tidurnya. Ia berjalan ke sisi tempat tidur. Setelah mematikan lampu pada sisinya, Sandra berkata,” Selamat malam, Aldric.”Entah kenapa, Aldric merasa ada yang salah. Sandra seperti tidak biasanya. Bahkan malam ini mereka tidak sempat be
last updateLast Updated : 2023-05-01
Read more

144. Pertemuan Terpaksa

Pukul tiga dini hari, Aldric terbangun. Ternyata semalaman ia tidur bersama Alex. Perlahan, lelaki itu bangkit dan menuju kamarnya.Di sudut kamar, lampu menyala. Aldric menoleh dan melihat Sandra menangis terduduk di atas sajadah. Lelaki berpiyama itu terpaku di tempat. Batinnya tersentuh melihat istrinya menangis, entah karena apa.“San?” Aldric menyentuh bahu Sandra perlahan.Sandra menoleh dan segera menghapus air matanya. “Ka-kamu dari mana?”“Maaf, aku tertidur di kamar Alex. Apa yang kamu tangisi, My love?” tanya Aldric yang kini ikut duduk bersimpuh di samping istrinya.Wanita cantik itu menghela napas dan menjawab perlahan, “Masalahku.”“Ceritakan apa masalahmu? Aku ingin membantumu,” tegas Aldric.Sandra menggeleng. “Kamu tau? Ada kalanya manusia butuh sendiri untuk merenungi apa yang terjadi dalam hidupnya. Seperti itulah aku sekarang.”Kini, Aldric yang menggeleng. “Dan kamu tau, terkadang, manusia butuh seseorang untuk sekedar menumpahkan isi hatinya. Seperti itulah aku d
last updateLast Updated : 2023-05-01
Read more

145. Pencetak Keturunan

Valerie mendengus menyebalkan. “Sok tegar!”Lalu, Valerie mengambil satu map dari atas meja. Wanita langsing itu berjalan mengelilingi Sandra. Kemudian, berdiri tepat di depan istri Aldric.“Beberapa minggu ini, aku dan Aldric kembali menjalin hubungan intim.”Wanita itu berkata pelan dan sangat jelas. Semua ia lakukan agar Sandra mencerna setiap kata yang ia ucapkan. Setiap kata yang akan membuat wanita di depannya meradang dan terluka dalam.Valerie kemudian melanjutkan, “Kamu pasti paham, apa maksudnya dengan hubungan intim.”“Kamu harus sadar, Aldric tidak sepadan denganmu. Wanita di bawah standard!” hina Valerie.“Cukup! Katakan, apa rencana Aldric?” bentak Sandra pelan namun penuh ketegasan.“Jangan memerintahku!” desis Valerie dengan galak. “Terserah aku mau bicara apapun.”Sandra yang berotak cerdas berpikir sejenak. Yang Valerie inginkan adalah ia meninggalkan Aldric. Wanita itu akan mendapatkan keinginannya.“Aku hanya tidak mau membuang waktu, Valerie. Aku sudah katakan bah
last updateLast Updated : 2023-05-02
Read more

146. Makan Malam Romantis

Sandra menatap pakaian dalam pada plastik transparan itu. Jelas, itu bukan miliknya. Wanita itu mengembuskan napas beratnya lagi.“Mengapa baru sekarang kamu memberikan ini kepadaku, Madam?”“Saya ragu, Nyonya. Yang saya yakini, in bukan kepunyaan Nyonya karena saya hapal semua barang milik Tuan dan Nyonya.”“Iya. Itu memang bukan milikku,” lirih Sandra.Madam Mary kembali mendekati Sandra. Mengelus-elus punggung Nyonyanya untuk sekedar memberikan ketenangan. Walaupun pelayan setia itu tau pasti, wanita itu tidak mungkin merasa baik-baik saja.“Terus-terang, Nyonya. Saya tidak sepenuhnya percaya pada semua yang diutarakan Nona Valerie.”“Tapi semua ucapannya memiliki bukti yang nyata, Madam.”“Bukti-bukti itu bisa direkayasa.”“Entahlah, Madam. Sejak awal menikah hingga sekarang, aku memang masih ragu apakah Aldric benar-benar mencintaiku atau tidak? Rasanya aku tidak percaya, lelaki berpengaruh di negara besar mau menikahiku.”Pelayan wanita itu menggeleng tak setuju. “Saya telah ber
last updateLast Updated : 2023-05-02
Read more

147. Tertuduh Selingkuh

“Aku tau kamu marah. Tolong, mengerti. Aku melakukannya juga untukmu.”Wanita yang diajak Aldric bicara tertunduk kembali. Airmatanya telah mengalir deras ke pipi. Sandra menghapus cepat airmatanya.“Aku tidak marah. Aku juga mengerti. Tetapi, aku juga ingin kamu mengerti bahwa aku tak sanggup lagi mempertahankan rumah tangga ini,” lirih Sandra.Aldric tersentak. “Jangan begitu, My love. Aku janji, aku akan menyelesaikan semuanya. Valerie akan menanggung akibat karena telah menyakitimu.”“Lalu kamu, kamu pikir kamu tidak menyakitiku dengan segala kebohonganmu?” desis Sandra.“Aku berbohong agar kamu tidak overthingking, My love. Aku sangat takut mengatakan padamu karena kamu pasti akan stress memikirkannya.”“Dan kamu pikir aku tidak stress melihat ini semua?” geram Sandra sambil menunjuk semua bukti yang terdapat di atas meja.“I-ini tidak seperti yang terlihat. Aku tidak bermesraan seperti ini, tidak tidur dengan Valerie atau apapun yang terlihat di foto. Aku hanya … ““Cukup, Aldri
last updateLast Updated : 2023-05-03
Read more

148. Kepingan hati

“Innalillahi,” lirih Ustadz Rachman.“Maukah Ustadz membantu saya? Sandra tidak percaya bahwa saya dijebak.”“Sebentar, Tuan. Istri saya ingin menyampaikan sesuatu.”Ustadz Rachman kemudian terdengar berbicara dalam bahasa Indonesia dengan istrinya. Aldric menunggu beberapa saat. Hingga kemudian, pemuka agama itu kembali bicara.“Maaf, Tuan.”“Tidak apa-apa, Ustadz.”“Istri saya mengatakan, Sandra telah menulis pesan kepadanya dan bercerita tentang masalah rumah tangga kalian.”“Lalu, Ustadz?”Ustadz Rachman terdiam sejenak. “Sebaiknya kalian bicarakan masalah ini dengan seorang konselor rumah tangga.”“Apa Ustadz mau membantu kami?”“Saya bukan seorang konselor rumah tangga tetapi saya akan carikan waktu untuk membantu, Tuan.”“Baik, Ustadz. Saya tunggu kabarnya. Terima kasih. Assalamualaykum.”“Waalaykumussalam.”Sisa malam itu, Aldric berbaring telentang menatap langit-langit kamarnya. Udara malam itu terasa begitu dingin. Tentu saja, ia telah terbiasa tidur memeluk istrinya. Namun
last updateLast Updated : 2023-05-03
Read more

149. Konseling Suami-Istri

Aldric mengulangi pertanyaannya, “Kamu percaya wanita itu, My love?”“Aku mempercayai segala bukti yang ia berikan.”“Bukti yang ia rekayasa tepatnya,” tegas Aldric.Perlahan Aldric mendekati istrinya. Lelaki itu menghapus lembut pipi Sandra yang basah oleh airmata. Setelahnya, Aldric merengkuh tubuh yang masih terisak itu masuk ke dalam pelukannya.“Maafkan, aku. Aku akan terus mengucapkan kata itu walaupun kamu tidak menerimanya.”“Aku memaafkanmu, Aldric. Aku sadar diri. Memang sejak awal kita memaksakan diri untuk bersama.”“Tapi, aku mencintaimu, My love.”Sandra menggeleng perlahan. “Itu bukan cinta, Aldric. Kita hanya bersama demi Alex.”“Jadi, kamu sekarang juga tidak percaya bahwa aku mencintaimu, My love?”“Apa kamu percaya perasaanmu itu benar?”Rasanya percuma mulut Aldric berbuih dengan kata cinta. Sandra tetap merasa ia tidak seharusnya terluka karena cinta. Baginya cinta itu maha indah di mata dan di hati.“Bagaimanapun, saat ini kamu adalah istriku, My love. Aku berhak
last updateLast Updated : 2023-05-04
Read more

150. Sementara Berpisah

Sandra menjelaskan berbagai keberatannya. Selama ia berumah tangga, ia mengaku tidak tenang. Belum lagi, masalah dengan orang tua Aldric yang tidak kunjung merestui pernikahan mereka.Masih menurut Sandra, suaminya tidak pernah berusaha mendekatkan dirinya dengan mertuanya. Wanita itu merasa lebih banyak mengalah dan pasrah. Namun tidak dengan masalah perselingkuhan.Aldric memejamkan mata saat Sandra berkeluh kesah. Apa yang diungkapkan istrinya memang benar. Ia memang masih perlu banyak belajar menjadi seorang suami.“Tuan Aldric, ada yang ingin anda sampaikan?” tanya Ustadz Rachman setelah Sandra selesai.Aldric menggeleng pelan lalu berujar, “Saya memaklumi dan mengerti apa yang diutarakan istri saya. Saya tidak akan menyangkalnya.”Semua terdiam. Mereka menunggu kelanjutan kalimat yang diucapkan Aldric. Lelaki itu berpikir sejenak, lalu menoleh pada istrinya.“Aku hanya menginginkan satu hal. Tetap bisa bertahan pada rumah tangga kita.”“Sandra, apa kamu masih mau memberikan suam
last updateLast Updated : 2023-05-04
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
40
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status