Home / Romansa / CINTA SATU MALAM DENGAN CEO / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of CINTA SATU MALAM DENGAN CEO: Chapter 131 - Chapter 140

392 Chapters

131. Halalkan atau Tinggalkan

“Jadi aku harus menolak Marvin?”“Aku rasa sebaiknya begitu, Le.”“Sayang banget.”“Itu namanya cobaan. Kamu diuji sama Allah melalui pesona Marvin.”Leah merenungi nasibnya. Usianya tahun ini sudah dua puluh tujuh tahun. Namun, belum ada tanda-tanda lelaki yang serius ingin menikahinya.“Betul juga kata orang tua di Indonesia, ya. Kalau wanita mengejar karir, maka jodohnya akan sulit.”“Jangan percaya pada mitos. Yang penting, kamu perbaiki dulu dirimu. Setelah itu, akan datang lelaki baik melamarmu. ”“Perbaiki gimana? Aku kan nggak rusak.”Sandra terkekeh dan mencubit gemas lengan sahabatnya. “Bukan itu maksudku.”“Terus apa dong?” Leah mengusap-usap tanda merah di lengannya akibat cubitan sang sahabat.Wanita di samping Leah mendadak serius. Ia menatap sahabatnya dalam-dalam dan berkata, “Jujur. Kapan terakhir kamu sholat?”Leah tersenyum tak enak hati dan menjawab, “Lupa.”Sandra menggeleng prihatin. “Coba kamu mendekatkan diri dengan Sang Pencipta, Le. Mungkin jodohmu masih dita
last updateLast Updated : 2023-04-24
Read more

132. Dendam Berkelanjutan

Baik Marvin maupun Aldric tersentak mendengar pernyataan Sandra. Kalimat halus yang keluar dari bibir wanita berhijab itu mengandung sindirin keras. Walapun diucapkan dengan wajah dan tutur kata yang lembut.Ketika kembali ke ruangannya, Marvin menjadi gelisah. Ia sangat mengerti maksud perkataan Sandra. Yang menjadi pikirannya saat ini, apa istri Aldric itu juga menyarankan hal yang sama pada Leah?Sementara itu di ruang kerja Aldric.“My love, kenapa bicara seperti itu pada Marvin? Kamu tidak lihat ia shock mendengar ucapanmu,” keluh Aldric.“Sebaiknya aku berterus-terang. Sebelum hubungan mereka semakin jauh. Akan sulit bagi mereka untuk saling melepaskan nantinya.”Aldric hanya dapat menggeleng samar. Ia mengamati istrinya yang menyesap teh dengan tenang.***Valerie tersenyum kala mendapat laporan. Ia telah mempelajari kebiasaan Aldric dan Sandra satu minggu ini. Hingga ia tau, akhir-akhir ini, wanita yang paling dibencinya itu sering menemani mantan tunangannya di kantor.Mudah
last updateLast Updated : 2023-04-25
Read more

133. Hamil?

Aldric seketika membulatkan mata. Lelaki itu segera mendekati istrinya. Dengan penuh sayang, ia memeluk dan mencium puncak kepala Sandra.“Kamu hamil, My love?”Sandra menggeleng lemah. "Baru dua minggu lalu aku selesai haid. Tidak. Aku rasa aku tidak hamil, Aldric."Raut kecewa tersirat di wajah Aldric. Namun begitu, ia tidak ingin menampakkannya kepada istri maupun putranya. Bahkan Alex terlihat antusias saat Madam Mary menduga Sandra muntah-muntah karena hamil.Dokter pengganti datang. Ia memeriksa Sandra. Dokter juga menanyakan beberapa hal pada Sandra dan Aldric.“Jadi benar istriku tidak hamil?”“Gejalanya memang seperti tanda-tanda awal kehamilan. Tetapi menurut perhitungan, istri Anda memang belum terlambat datang bulan. Jadi, kita tunggu hasil pemeriksaan laboratorium.”“Lalu mengapa istri saya muntah-muntah?”“Apa ada makanan atau minuman baru yang Anda konsumsi, Nyonya?”“Tidak,” Aldric yang menjawab. “Istriku makan dan minum biasa saja. Tidak ada menu baru,” timpalnya lagi
last updateLast Updated : 2023-04-26
Read more

134. Email Curhatan

Dengan mata berbinar, Marvin menekan tombol enter. Email terbuka seketika. Penuh konsentrasi, asisten Aldric itu membaca kata demi kata dari Cindy.Dear Marvin,Boleh kan sekarang aku memanggilmu Marvin saja? Karena saat ini, aku bukan pegawaimu lagi.Pertama, aku mau meminta maaf. Aku mengundurkan diri dari Perusahaan Osborn tanpa pamit padamu. Terus terang, aku tidak sanggup menghadapimu, mengatakan bahwa aku memilih pulang kampung memenuhi panggilan orang tua. Aku juga merasa berat, tetapi demi mencari kebahagianku sendiri, aku harus melakukannya.‘Mencari kebahagiaan sendiri? Apa maksudnya? Bukankah Cindy bahagia bisa bekerja di perusahaan besar di pusat kota?’ gumam Marvin dalam hati. Ia lalu melanjutkan membaca surat.Kedua, Aku mau berterima kasih. Atas segala kesempatan, bimbingan juga kebersamaan kita. Aku akan selalu ingat, bagaimana kamu selalu membantuku menyelesaikan tugas dari Tuan Aldric. Aku tidak pernah menyangka dapat bekerja pada Perusahaan Osborn. Dengan gaji besa
last updateLast Updated : 2023-04-26
Read more

135. Terlambat Tiga Puluh Menit

Marvin berdiri di depan sebuah rumah sederhana dengan halaman yang luas. Rumah kombinasi dinding bata dan kayu itu tampak terlihat baru dipugar. Asri, bersih dan tertata rapi.‘Sepertinya keluarga Cindy merupakan keluarga yang cukup terpandang di kota ini,’ gumam Marvin dalam hati.Kesimpulan itu ia dapat setelah melihat penampakan rumah lain. Di sekeliling rumah orang tua Cindy, terdapat belasan rumah sederhana. Sangat berbeda dengan fasad rumah mantan sekertaris Aldric tersebut.Lelaki itu menoleh ke kiri dan kanan. Tidak tampak seseorang baik di halaman maupun sekitar rumah. Bahkan rumah itu pun tertutup rapat.Marvin menghampiri seorang yang berada di sebrang jalan. “Maaf, Pak. Saya mau bertanya.”“Ya?”Marvin menunjuk rumah Cindy. “Apa benar itu rumah Cindy?”Lelaki yang diajak berbicara menoleh lalu mengangguk. “Iya, benar.”“Baik kalau begitu. Saya rasa tidak ada orang di sana. Jadi, saya akan menunggu di dalam mobil saja,” cetus Marvin.Lelaki itu mengamati Marvin kemudian ber
last updateLast Updated : 2023-04-27
Read more

136. Racun untuk Sandra

Aldric membaca email dari Marvin. Lelaki itu mengembuskan napas panjang. Prihatin pada apa yang menimpa asistennya. Dalam kurun waktu satu minggu, ia telah dihempaskan dua wanita.Dalam email, Marvin juga mengungkapkan bahwa ia akan pulang lebih cepat. Cuti yang direncanakan berlangsung lima hari, tidak akan ia gunakan. Besok pagi, asisitennya itu akan kembali.“My love,” panggil Aldric.“Ya?”“Kemari sebentar,” pinta Aldric.Wanita berhijab itu menghampiri suaminya. Aldric meminta istrinya duduk di pangkuannya. Setelah itu, lelaki itu memperlihatkan email dari Marvin.Sandra menangkupkan kedua tangannya di mulut. “Ya Allah. Jodoh memang tidak terduga. Ternyata Cindy pandai sekali menyimpan perasaannya selama satu tahun belakangan ini.”“Aku kasihan pada Marvin, My love,” ucap Aldric sambil melingkari lengannya pada pinggang Sandra.“Setiap manusia sudah ada jodohnya. Kita doakan saja Marvin mendapatkan yang terbaik.”Tiba-tiba, Sandra memijat kening. Mual kembali datang. Sejak tadi,
last updateLast Updated : 2023-04-27
Read more

137. Berpura-pura Baik

Tiga hari berlalu. Tidak ada bukti yang mengarah pada dalang yang meracuni Sandra. Keadaan kantor kini kembali normal.“Aku tetap akan mencari bukti dan memberikan sangsi atas apa yang dilakukan terhadap istriku,” tegas Aldric.“Ya, saya setuju, Tuan,” balas Marvin.Lalu Aldric menghela napas berat. “Itu artinya aku harus mendekatkan diri dengan Valerie dan mencari tau sendiri.”Marvin menatap Tuannya dengan pandangan tidak setuju. “Anda yakin akan menggunakan cara itu, Tuan?”“Aku yakin cara itu yang tercepat. Aku tidak sabar ingin menghukumnya atas apa yang ia lakukan pada istriku.”“Tetapi, anda juga membahayakan diri anda, Tuan. Nyonya Sandra pun tidak akan rela, anda berhubungan lagi dengan Nona Valerie.”Pertimbangan Marvin benar. Ada perjanjian tak tertulis di antara Aldric dan Sandra. Istrinya sangat yakin jika Valerie mampu membuat Aldric terjerat kembali pada mantan tunangannya itu. Sementara, Aldric merasa ia tidak pernah terpesona oleh Valerie.“Aku akan merahasiakan penye
last updateLast Updated : 2023-04-28
Read more

138. Niat Jahat Valerie

Seketika wajah Alonso sangat senang mendengar jawaban Aldric. Kepalanya mengangguk-angguk bersemangat. Jari jempolnya mengacung pada putra satu-satunya itu.“Selamat ya, Aldric. Kamu memang pantas mendapatkan yang terbaik,” ucap Valerie dengan suara yang dilembutkan.“Terima kasih, Val. Kamu sendiri bagaimana? Sudah siap menjadi CEO perusahaan ayahmu?”“Akh, jangan mengingatkanku pada hal itu. Aku sangat stress. Terutama saat kamu tidak lagi membantuku,” gerutu Valerie.Aldric tersenyum setengah bibir. Dulu, saat masih berstatus kekasih hingga bertunangan, Aldric bukan saja membantu, tetapi juga mengurusi perusahaan Valerie. Sekarang, ia memang tidak lagi merasa perlu ikut campur pada perusahaan itu.“Tolong kamu bantu Valerie, nak. Orang lain saja yang memulai bisnis kamu bantu, masa wanita yang berteman denganmu sejak kecil ini malah berjuang sendirian,” cetus Helen.“Betul, Aldric. Bantu Valerie untuk menjalankan perusahaan ayahnya. Apalagi perusahaan percetakan itu juga merupakan
last updateLast Updated : 2023-04-28
Read more

139. Satu Kamar Bersama Mantan

Valerie tersenyum puas mendengar kabar bahwa Marvin akan cuti panjang. Kesempatannya mendekati Aldric akan semakin mudah. Biasanya asisten setianya itu selalu menjadi pelindung Aldric.Sudah satu minggu, Valerie dan Aldric bersama. Terkadang mereka bertemu secara rahasia di sebuah restoran. Atau di perusahaan Valerie.Wanita langsing itu melonjak senang. Aldric baru saja mengatakan bahwa ia akan menemaninya tugas ke luar kota. Mereka akan mengunjungi salah satu klien besar yang berminat bekerja sama dengan perusahaan Valerie.Di lain pihak, Aldric harus terus berbohong pada Sandra. Satu malam, ia mengatakan ada pertemuan dengan klien yang tak lain adalah Valerie. Dan kini, ia pun harus kembali berbohong.“Maafkan aku, My love. Aku hanya dua hari saja di luar kota,” sesal Aldric sambil memperhatikan Sandra mengepak koper untuknya.“Iya. Aku mengerti. Kamu pasti sangat sibuk karena Marvin sedang cuti,” balas Sandra.“Jangan pergi ke mana-mana selama aku tidak di penthouse ya,” pinta Ald
last updateLast Updated : 2023-04-29
Read more

140. Gara-gara Obat Tidur

Alarm subuh dari jam tangan Aldric berbunyi. Lelaki itu menggeliat dan segera bangun. Ia memandang sekelilingnya, lalu menajamkan penciuman. Kenapa aroma tubuh Valerie begitu lengket di tubuhnya?Pengusaha mapan itu segera masuk ke kamar mandi dan berbilas diri. Sambil menikmati kucuran air hangat, Aldric mengingat-ingat apa yang Valerie lakukan hingga aroma tubuhnya menempel pada dirinya.Saat tak menemukan jawaban, lelaki itu menggeleng kesal. Tiba-tiba, pintu kamar mandi terbuka. Valerie masuk dengan lingerienya.‘Sial! Aku lupa mengunci pintu karena tidak terbiasa,” umpat Aldric.“Maaf, aku kebelet pipis,” ucap Valerie yang dengan santainya mengangkat lingerie dan duduk di toilet.Tanpa menjawab, Aldric segera mengambil handuk dan menutupi tubuhnya. Secepat yang ia bisa, lelaki itu keluar dari kamar mandi. Sambil terus beristigfar, pengusaha itu memakai pakaiannya.Valerie mendengus kasar. Dalam bayangan liarnya, ia paling tidak, bisa membuat Aldric kembali menyatukan diri dengann
last updateLast Updated : 2023-04-29
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
40
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status