Cindy tak bisa tidur nyenyak. Ia terbangun gelisah. Berkali-kali mengembuskan napas panjang ternyata tidak juga membuat hatinya lega.Satu tahun terakhir, Cindy menyadari bahwa ia telah jatuh cinta pada Marvin. Lelaki yang selama ini membimbingnya dalam bekerja. Bahkan jauh sebelum itu, lelaki itu telah mengambil perhatiannya. Sejak masih menjadi mahasiswa tingkat pertama, ia sudah terpesona dengan penampilan Marvin.Kebersamaan yang mereka lalui saat bekerja, membuat Cindy merasa memiliki harapan. Setiap hari, perhatian demi perhatian ia berikan. Marvin tampak senang dan tidak keberatan dengan semua pemberian dan pesan-pesan yang dikirim Cindy.Wanita berparas manis itu melangkah ke meja riasnya. Ia bercermin dan bertanya di dalam hati, ‘Apakah dirinya tidak cukup pantas untuk seorang Marvin?’Sekali lagi, ia mengembuskan napas. Dengan langkah berat, ia mengambil laptopnya. Jari-jarinya menekan tuts keyboard dengan lancar. Tak terasa, satu air mata lolos mengalir ke pipi.***Pagi ha
Last Updated : 2023-04-20 Read more