Home / Romansa / CINTA SATU MALAM DENGAN CEO / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of CINTA SATU MALAM DENGAN CEO: Chapter 121 - Chapter 130

392 Chapters

121. Mulai Cemburu Lagi

Marvin kembali ke ruangannya. Pikirannya tetap tertuju pada sikap Cindy yang berubah. Entah kerasukan apa wanita itu hingga menjadi wanita berperangai dingin. Asisten Aldric itu duduk dan membuka bungkusan dari Sandra. sambil makan puding, ia memikirkan pekerjaannya hari ini. Seharusnya tidak ada yang terlalu penting. Sejak kampanye berakhir, kehidupan berbisnis kembali normal. Aldric dan Marvin kini bisa lebih fokus pada perusahaan saja. Lelaki itu juga mulai memikirkan kehidupan pribadinya yang sebelumnya tak pernah sempat ia pikirkan. Awalnya, setelah setahun bekerja dengan Aldric, mereka mulai kewalahan. Aldric kemudian meminta Marvin untuk mencari seorang sekertaris untuk memudahkan dan melancarkan urusan adminitrasi. Cindy adalah adik kelas Marvin. Wanita berparas manis itu langsung menyetujui persyaratan yang diberikan Perusahaan Osborn untuk menjadi sekertaris CEO. “Apa aku sanggup menjadi sekertaris Tuan Aldric?” tanya Cindy saat itu. “Aku akan mengajarimu. Tenang saja.
last updateLast Updated : 2023-04-17
Read more

122. Masakan Padang

Sandra menepuk pelan dan mengelus rahang suaminya. Ia telah paham pada sifat cemburu Aldric. Yang ia kurang suka, suaminya itu seperti tidak kenal tempat saat marah ataupun saat ingin mengungkapkan rasa sayang.Seperti saat ini, jelas-jelas mereka bersama Marvin dan Cindy. Aldric dengan santainya berbicara seolah-olah mereka hanya berdua. Sandra harus menahan diri dan bersabar agar tidak terpancing emosi.“Jadi kamu mengizinkan Alex ikut pertandingan berkuda?”“Selama itu bukan modus Ivan untuk bertemu denganmu. OK. Aku sendiri yang akan mengantar Alex. Kamu tidak perlu ikut ke Jerman,” tukas Aldric.“Yaah … tapi aku mau ikut,” rengek Sandra. “Aku tidak pernah absen mengantar Alex bertanding apapun. Lagipula, Alex pasti menolak jika kamu melarangku ikut.”Aldric terdiam sejenak. “Kamu mau ikut karena Alex atau karena mau bertemu Ivan?” sindir Aldric.“Ish … kami ini!” Sandra memukul lengan atas suaminya yang keras karena otot. “Kalau ngomong suka ngaco,” imbuhnya lagi sambil memberen
last updateLast Updated : 2023-04-18
Read more

123. Apa Artinya?

Cindy mengangguk. Ia memang masih janggal untuk makan nasi. Wanita itu mencicipi lontong dan satenya.“Bagaimana?” tanya Marvin.“Aku suka. Pedas dan bumbu rempahnya terasa sekali.”“Aku lebih suka yang aman saja. Olahan ayam, seperti ayam goreng atau ayam pop.”“Sepertinya Tuan Aldric juga tidak menikmati masakan padang?”“Iya. Tuan Aldric belum terbiasa dengan semua makanan Indonesia.”Keduanya berbisik pelan, lalu menatap sepasang suami istri yang terlihat romantis. Sandra menyuapi suaminya dengan tangan. Sementara, Aldric hanya memperhatikan istrinya dan sesekali mengusap-usap punggung Sandra.“Coba terong, ya?”Aldric mengangguk pasrah. Ia menerima suapan tangan istrinya yang masuk ke mulutnya. Mulutnya bergerak dan kemudian wajahnya menampakkan ekspresi aneh.“Nggak suka, My love,” protesnya. “Aneh rasanya, seperti berlendir.&
last updateLast Updated : 2023-04-18
Read more

124. Hilang Kepercayaan

Dalam perjalanan kembali ke penthouse, Aldric lebih banyak terdiam. Suasana hatinya selalu memburuk saat bertemu Noel. Kenapa harus teman dekatnya itu yang jatuh cinta pada istrinya?Aldric menoleh ke samping. Istri cantiknya sedang berbagi pesan dengan keluarga di Indonesia. Sandra pasti sedang bercerita tentang restoran Padang yang baru saja mereka sambangi.“Semua titip salam untukmu, Aldric,” ucap Sandra sambil memasukkan ponselnya k etas.“Waalaykumussalam,” jawab Aldric singkat. “By the way, akhir-akhir ini kamu sudah tidak pernah memanggilku dengan sebutan sayang lagi.”Sandra tercenung. Ia menyadari perkataan Aldric benar. Masalah suaminya yang saat itu lebih mementingkan Valerie dibanding dirinya masih membekas di hati.“Apa kamu sekarang meragukan rasa sayangmu kepadaku?” tanya Aldric lagi.“Kita bicara di penthouse saja, ya.” Sandra memberikan kode bahwa ia merasa tak enak hati bertengkar karena ada Marvin dan Cindy.“Marv, Cindy, tutup telinga kalian!” titah Aldric. Tentu
last updateLast Updated : 2023-04-19
Read more

125. Memilih Mundur

Seminggu sudah perang dingin berkumandng di antara Marvin dan Cindy. Walaupun mereka tampak tetap profesional dalam pekerjaan. Akhirnya, Aldric pun merasakan perubahan pada pribadi keduanya.Namun begitu, Aldric tidak ambil pusing. Ia sendiri sedang memiliki masalah dengan Sandra. Rasa cemburunya masih bersarang di hati. Bagaimana ia mengurusi pribadi Marvin dan Cindy, jika ia saja sedang tidak mood pada kehidupannya sendiri.“Anda yakin tidak membawa pengawal lain selain Lee?” tanya Marvin.“Tidak perlu. Kami hanya sebentar di Jerman. Setelah Alex selesai bertanding, kami akan langsung pulang,” jawab Aldric.“Baiklah.”“Tolong siapkan saja pesawat jet ku. Juga hotel terbaik di Jerman.”“Semua sudah siap, Tuan.”Aldric mengangguk. Setelah Marvin keluar dari ruangannya, ia berselancar di dunia maya. Mengetikkan salah satu nama di google.Lelaki itu semakin kesal. Pemili
last updateLast Updated : 2023-04-19
Read more

126. Surat Resign

Cindy tak bisa tidur nyenyak. Ia terbangun gelisah. Berkali-kali mengembuskan napas panjang ternyata tidak juga membuat hatinya lega.Satu tahun terakhir, Cindy menyadari bahwa ia telah jatuh cinta pada Marvin. Lelaki yang selama ini membimbingnya dalam bekerja. Bahkan jauh sebelum itu, lelaki itu telah mengambil perhatiannya. Sejak masih menjadi mahasiswa tingkat pertama, ia sudah terpesona dengan penampilan Marvin.Kebersamaan yang mereka lalui saat bekerja, membuat Cindy merasa memiliki harapan. Setiap hari, perhatian demi perhatian ia berikan. Marvin tampak senang dan tidak keberatan dengan semua pemberian dan pesan-pesan yang dikirim Cindy.Wanita berparas manis itu melangkah ke meja riasnya. Ia bercermin dan bertanya di dalam hati, ‘Apakah dirinya tidak cukup pantas untuk seorang Marvin?’Sekali lagi, ia mengembuskan napas. Dengan langkah berat, ia mengambil laptopnya. Jari-jarinya menekan tuts keyboard dengan lancar. Tak terasa, satu air mata lolos mengalir ke pipi.***Pagi ha
last updateLast Updated : 2023-04-20
Read more

127. Bertepuk Sebelah Tangan

“Jadi seminggu ini aku melihat keanehan sikapmu karena kamu akan resign?”Cindy tidak menjawab pertanyaan Aldric. Ia tidak bisa berbohong, namun juga tidak mungkin jujur. Perubahan sikapnya karena ia jatuh cinta pada Marvin namun ternyata cintanya bertepuk sebelah tangan.“Terima kasih atas tanda tangannya, Tuan. Saya pamit.”“Tunggu!”Aldric mencegah Cindy yang akan menuju pintu untuk keluar dari ruangannya. Sekertaris Aldric itu terpaku di tempat. Saat ini air matanya telah mengalir. Jika ia membalik tubuhnya, Aldric akan tau bahwa ia menangis.Secepat yang ia bisa, Cindy menghapus air mata. Aldric kini telah berdiri di depannya, menghalangi pintu. Tatapan mata Tuannya membuatnya yakin bahwa Aldric mencurigai sesuatu.“Kamu menangis?”“Maaf, Tuan. Tiba-tiba saja air mata saya jatuh. Sebenarnya saya sedih harus meninggalkan tempat ini,” lirih Cindy.Pengusaha mapan it
last updateLast Updated : 2023-04-20
Read more

128. Ragu

Leah menghentikan langkah. “Kamu serius?”“Apa aku terlihat bercanda?” tanya Marvin.Wanita yang memakai sweater oversize yang dipadu celana jeans ketat itu menatap mata Marvin. Ia memang merasa akhir-akhir ini Marvin sangat perhatian. Tetapi ia tidak mau salah paham pada perasaannya sendiri.“Aku tidak tau … “ Leah menjeda kalimatnya.“Kamu tidak perlu menjawab sekarang. Aku tau kamu masih harus memikirkannya baik-baik.”Leah mengangguk. “Terima kasih atas pengertianmu. Maaf, aku belum bisa menjawab sekarang.”“Boleh aku tau, apa yang membuatmu ragu?”“Salah satunya keyakinan kita yang berbeda,” jawab Leah tegas.“Bukankah banyak pasangan di dunia yang bahkan menikah berbeda keyakinan? Aku pun memiliki teman yang pasangannya berbeda iman,” ungkap Marvin. “Dan hingga mereka memiliki dua orang anak, kehidupan rumah tangganya baik-baik saja,” imbuhnya lagi.Wanita di samping Marvin terdiam. Ia membenarkan pernyataan Marvin. Tetapi hatinya tetap tidak dapat terima jika bersuamikan seseor
last updateLast Updated : 2023-04-21
Read more

129. Kosong

Marvin hampir saja menjatuhkan ponselnya. Ia membulatkan mata menatap layar yang telah kosong. Aldric telah memutuskan sambungan telepon, karena pertandingan Alex akan segera dimulai. ‘Apa tadi Aldric bilang? Cindy resign?’ Asisten Aldric itu sangat tidak percaya. Lelaki itu menekan nomer kantor dan mengumpat pelan. Suara komputer membalas teleponnya. Ia sampai lupa hari ini adalah akhir pekan dan kantor tidak beroperasi. Dengan gusar, Marvin mengecek ponselnya. Dari mulai pesan, panggilan telepon dan email. Tidak ada satu pun dari Cindy. Sekali lagi ia mengumpat. Pasti Tuan Aldric sedang jahil padanya. Tidak mungkin sekertaris Bosnya itu tiba-tiba mengundurkan diri. Leah merasakan perubahan Marvin. Lelaki itu tampak lebih pendiam. Dahinya sering berkerut dalam. Walaupun begitu, fokus dan pekerjaannya tetap baik. “Leah, aku harus kembali hari Senin pagi. Ada masalah di kantor,” ungkap Marvin saat mereka sedang makan malam. “Oh ya? Ada apa?” “Entahlah. Tuan Aldric menyuruhku untu
last updateLast Updated : 2023-04-22
Read more

130. Tidak Direstui

Marvin mendadak berubah dingin dan ketus pada semua orang. Kevin, sekertaris baru Aldric harus pontang-panting di hari pertamanya bekerja mengikuti perintah Marvin. Semua yang dilakukan Kevin dikritik dan dianggap salah oleh asisten Aldric itu.“Ada apa denganmu? Kenapa hari ini marah-marah terus?” tanya Aldric heran saat melihat Marvin membentak Kevin di depannya.“Tidak ada. Hanya sekertaris baru itu lamban sekali kerjanya,” ptotes Marvin.“Omong kosong. Kinerjanya masih tergolong cukup baik. Apalagi ini hari pertamanya bekerja. Tambahan lagi, Cindy sudah menyelesaikan semua tugas kita selama satu minggu,” kilah Aldric.Marvin terduduk. Sambil mengembuskan napas berat, ia berkata, “Tolong ceritakan pada saya, bagaimana Cindy bisa resign?”“Jadi karena Cindy resign kamu uring-uringan?”“Saya sangat lega kita memiliki Cindy sebagai tim kerja. Kita sudah sangat mempercayainya. Keluarnya wanita itu berarti saya harus mengajari banyak hal lagi pada Kevin.”“Tetapi, aku lihat Kevin cukup
last updateLast Updated : 2023-04-23
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
40
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status