Share

142. Pengkhianatan

Penulis: ReyNotes
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-30 22:00:41

Sandra sangat memaklumi kesibukan Aldric. Dengan asisten kepercayaannya yang cuti, sekertaris baru, suaminya pasti cukup kerepotan menjalankan perusahaan. Tak ada sedikit pun kecurigaan bahwa suaminya bermain rahasia.

Hingga suatu hari, sebuah paket datang. Amplop besar bertuliskan nama Sandra dengan spidol merah menyala. Wanita yang sedang sendirian di ruang tamunya menerima paket tersebut dari Madam Mary.

“Pengirimnya mengatakan dari seseorang yang anda kenal, Nyonya,” ucap Madam Mary yang segera menunduk santun dan pergi meninggalkan Sandra.

‘Siapa? Leah atau Luke atau … mungkin Noel?’ tanya Sandra pelan.

Tanpa banyak menduga lagi, Sandra membuka ikatan sampul keras itu. Lembaran demi lembaran foto kini berada di tangannya. Tangan itu seketika gemetaran. Netranya membendung airmata. Mulutnya tak berhenti mengucap nama Allah dan beristigfar.

Setiap lembaran foto terdapat tanggal lengkap dengan jamnya. Sandra paham,

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Heri Prambanan
penulisnya linglung dan sepertinya pembenci Islam
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   143. Bermonolog

    Sore harinya, Aldric pulang lebih cepat. Selepas Sandra dan Alex pergi dari kantornya, ia merasa tidak tenang. Perubahan Sandra membuatnya ingin segera kembali ke penthouse.“Apa besok kamu mau menemaniku bekerja di kantor?” tanya Aldric saat mereka telah di kamar.“Tidak. Besok, aku harus menemani Alex berlatih berenang.”Aldric menghela napas. Kenapa juga akhir-akhir ini, ia sering lupa pada jadwal Alex? Biasanya ia ikut serta mengatur kegiatan putranya itu.“Setelah itu? Kamu free kan? Ke kantorku, ya?”Sandra menggeleng. “Aku mau masak. Persediaan rendang dan makanan frozen kita habis,” tolak Sandra.Wanita di samping Aldric membuka jubah tidurnya. Ia berjalan ke sisi tempat tidur. Setelah mematikan lampu pada sisinya, Sandra berkata,” Selamat malam, Aldric.”Entah kenapa, Aldric merasa ada yang salah. Sandra seperti tidak biasanya. Bahkan malam ini mereka tidak sempat be

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-01
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   144. Pertemuan Terpaksa

    Pukul tiga dini hari, Aldric terbangun. Ternyata semalaman ia tidur bersama Alex. Perlahan, lelaki itu bangkit dan menuju kamarnya.Di sudut kamar, lampu menyala. Aldric menoleh dan melihat Sandra menangis terduduk di atas sajadah. Lelaki berpiyama itu terpaku di tempat. Batinnya tersentuh melihat istrinya menangis, entah karena apa.“San?” Aldric menyentuh bahu Sandra perlahan.Sandra menoleh dan segera menghapus air matanya. “Ka-kamu dari mana?”“Maaf, aku tertidur di kamar Alex. Apa yang kamu tangisi, My love?” tanya Aldric yang kini ikut duduk bersimpuh di samping istrinya.Wanita cantik itu menghela napas dan menjawab perlahan, “Masalahku.”“Ceritakan apa masalahmu? Aku ingin membantumu,” tegas Aldric.Sandra menggeleng. “Kamu tau? Ada kalanya manusia butuh sendiri untuk merenungi apa yang terjadi dalam hidupnya. Seperti itulah aku sekarang.”Kini, Aldric yang menggeleng. “Dan kamu tau, terkadang, manusia butuh seseorang untuk sekedar menumpahkan isi hatinya. Seperti itulah aku d

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-01
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   145. Pencetak Keturunan

    Valerie mendengus menyebalkan. “Sok tegar!”Lalu, Valerie mengambil satu map dari atas meja. Wanita langsing itu berjalan mengelilingi Sandra. Kemudian, berdiri tepat di depan istri Aldric.“Beberapa minggu ini, aku dan Aldric kembali menjalin hubungan intim.”Wanita itu berkata pelan dan sangat jelas. Semua ia lakukan agar Sandra mencerna setiap kata yang ia ucapkan. Setiap kata yang akan membuat wanita di depannya meradang dan terluka dalam.Valerie kemudian melanjutkan, “Kamu pasti paham, apa maksudnya dengan hubungan intim.”“Kamu harus sadar, Aldric tidak sepadan denganmu. Wanita di bawah standard!” hina Valerie.“Cukup! Katakan, apa rencana Aldric?” bentak Sandra pelan namun penuh ketegasan.“Jangan memerintahku!” desis Valerie dengan galak. “Terserah aku mau bicara apapun.”Sandra yang berotak cerdas berpikir sejenak. Yang Valerie inginkan adalah ia meninggalkan Aldric. Wanita itu akan mendapatkan keinginannya.“Aku hanya tidak mau membuang waktu, Valerie. Aku sudah katakan bah

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-02
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   146. Makan Malam Romantis

    Sandra menatap pakaian dalam pada plastik transparan itu. Jelas, itu bukan miliknya. Wanita itu mengembuskan napas beratnya lagi.“Mengapa baru sekarang kamu memberikan ini kepadaku, Madam?”“Saya ragu, Nyonya. Yang saya yakini, in bukan kepunyaan Nyonya karena saya hapal semua barang milik Tuan dan Nyonya.”“Iya. Itu memang bukan milikku,” lirih Sandra.Madam Mary kembali mendekati Sandra. Mengelus-elus punggung Nyonyanya untuk sekedar memberikan ketenangan. Walaupun pelayan setia itu tau pasti, wanita itu tidak mungkin merasa baik-baik saja.“Terus-terang, Nyonya. Saya tidak sepenuhnya percaya pada semua yang diutarakan Nona Valerie.”“Tapi semua ucapannya memiliki bukti yang nyata, Madam.”“Bukti-bukti itu bisa direkayasa.”“Entahlah, Madam. Sejak awal menikah hingga sekarang, aku memang masih ragu apakah Aldric benar-benar mencintaiku atau tidak? Rasanya aku tidak percaya, lelaki berpengaruh di negara besar mau menikahiku.”Pelayan wanita itu menggeleng tak setuju. “Saya telah ber

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-02
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   147. Tertuduh Selingkuh

    “Aku tau kamu marah. Tolong, mengerti. Aku melakukannya juga untukmu.”Wanita yang diajak Aldric bicara tertunduk kembali. Airmatanya telah mengalir deras ke pipi. Sandra menghapus cepat airmatanya.“Aku tidak marah. Aku juga mengerti. Tetapi, aku juga ingin kamu mengerti bahwa aku tak sanggup lagi mempertahankan rumah tangga ini,” lirih Sandra.Aldric tersentak. “Jangan begitu, My love. Aku janji, aku akan menyelesaikan semuanya. Valerie akan menanggung akibat karena telah menyakitimu.”“Lalu kamu, kamu pikir kamu tidak menyakitiku dengan segala kebohonganmu?” desis Sandra.“Aku berbohong agar kamu tidak overthingking, My love. Aku sangat takut mengatakan padamu karena kamu pasti akan stress memikirkannya.”“Dan kamu pikir aku tidak stress melihat ini semua?” geram Sandra sambil menunjuk semua bukti yang terdapat di atas meja.“I-ini tidak seperti yang terlihat. Aku tidak bermesraan seperti ini, tidak tidur dengan Valerie atau apapun yang terlihat di foto. Aku hanya … ““Cukup, Aldri

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-03
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   148. Kepingan hati

    “Innalillahi,” lirih Ustadz Rachman.“Maukah Ustadz membantu saya? Sandra tidak percaya bahwa saya dijebak.”“Sebentar, Tuan. Istri saya ingin menyampaikan sesuatu.”Ustadz Rachman kemudian terdengar berbicara dalam bahasa Indonesia dengan istrinya. Aldric menunggu beberapa saat. Hingga kemudian, pemuka agama itu kembali bicara.“Maaf, Tuan.”“Tidak apa-apa, Ustadz.”“Istri saya mengatakan, Sandra telah menulis pesan kepadanya dan bercerita tentang masalah rumah tangga kalian.”“Lalu, Ustadz?”Ustadz Rachman terdiam sejenak. “Sebaiknya kalian bicarakan masalah ini dengan seorang konselor rumah tangga.”“Apa Ustadz mau membantu kami?”“Saya bukan seorang konselor rumah tangga tetapi saya akan carikan waktu untuk membantu, Tuan.”“Baik, Ustadz. Saya tunggu kabarnya. Terima kasih. Assalamualaykum.”“Waalaykumussalam.”Sisa malam itu, Aldric berbaring telentang menatap langit-langit kamarnya. Udara malam itu terasa begitu dingin. Tentu saja, ia telah terbiasa tidur memeluk istrinya. Namun

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-03
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   149. Konseling Suami-Istri

    Aldric mengulangi pertanyaannya, “Kamu percaya wanita itu, My love?”“Aku mempercayai segala bukti yang ia berikan.”“Bukti yang ia rekayasa tepatnya,” tegas Aldric.Perlahan Aldric mendekati istrinya. Lelaki itu menghapus lembut pipi Sandra yang basah oleh airmata. Setelahnya, Aldric merengkuh tubuh yang masih terisak itu masuk ke dalam pelukannya.“Maafkan, aku. Aku akan terus mengucapkan kata itu walaupun kamu tidak menerimanya.”“Aku memaafkanmu, Aldric. Aku sadar diri. Memang sejak awal kita memaksakan diri untuk bersama.”“Tapi, aku mencintaimu, My love.”Sandra menggeleng perlahan. “Itu bukan cinta, Aldric. Kita hanya bersama demi Alex.”“Jadi, kamu sekarang juga tidak percaya bahwa aku mencintaimu, My love?”“Apa kamu percaya perasaanmu itu benar?”Rasanya percuma mulut Aldric berbuih dengan kata cinta. Sandra tetap merasa ia tidak seharusnya terluka karena cinta. Baginya cinta itu maha indah di mata dan di hati.“Bagaimanapun, saat ini kamu adalah istriku, My love. Aku berhak

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-04
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   150. Sementara Berpisah

    Sandra menjelaskan berbagai keberatannya. Selama ia berumah tangga, ia mengaku tidak tenang. Belum lagi, masalah dengan orang tua Aldric yang tidak kunjung merestui pernikahan mereka.Masih menurut Sandra, suaminya tidak pernah berusaha mendekatkan dirinya dengan mertuanya. Wanita itu merasa lebih banyak mengalah dan pasrah. Namun tidak dengan masalah perselingkuhan.Aldric memejamkan mata saat Sandra berkeluh kesah. Apa yang diungkapkan istrinya memang benar. Ia memang masih perlu banyak belajar menjadi seorang suami.“Tuan Aldric, ada yang ingin anda sampaikan?” tanya Ustadz Rachman setelah Sandra selesai.Aldric menggeleng pelan lalu berujar, “Saya memaklumi dan mengerti apa yang diutarakan istri saya. Saya tidak akan menyangkalnya.”Semua terdiam. Mereka menunggu kelanjutan kalimat yang diucapkan Aldric. Lelaki itu berpikir sejenak, lalu menoleh pada istrinya.“Aku hanya menginginkan satu hal. Tetap bisa bertahan pada rumah tangga kita.”“Sandra, apa kamu masih mau memberikan suam

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-04

Bab terbaru

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   392. Akhir yang Bahagia

    Sandra berhasil menembus komunitas pendidikan di Inggris. Namanya diperhitungkan dan selalu dibawa-bawa saat ada perbincangan mengenai sistem pendidikan internasional. Bahkan, seringkali Sandra menjadi pembicara ataupun moderator pada seminar bergengsi di negara-negara Eropa. Karir Aldric pun semakin meningkat. Ia tidak perlu lagi mengontrol perusahaannya. Uang-uang yang ia investasikan kini sudah bekerja untuk dirinya dengan menghasilkan pundi-pundi kekayaan yang sangat besar. Sore ini, keadaan mansion kembali ramai. Keluarga Javier dan keluarga Osborn serta sahabat-sahabat Aldric dan Sandra berkumpul untuk merayakan kesuksesan Sandra. Malam ini, wanita cantik itu akan menerima penghargaan dari sebuah media pendidikan sebagai salah satu wanita yang cukup berpengaruh di Inggris. “Cantik sekali,” puji Aldric menatap penampilan istrinya. “Terima kasih, sayang. Kamu juga tampan sekali.” Sandra balas memuji suaminya yang telah menggunakan stelan jas mewah yang elegan senada dengan gaun

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   391. Keluarga Ideal

    Semua kepala menengok ke arah kepala pelayan. Saat lelaki itu bergeser dan memperlihatkan tamu yang datang, Sandra menutup mulutnya. Sementara, Aldric mengembangkan senyum.“Madam Mary!” pekik Alex. Anak lelaki itu segera berlari mendekat dan memeluk tamu yang ternyata adalah Madam Mary dan Jason.Aldric berdiri menyalami tamu-tamunya. Sementara Sandra masih terduduk dengan satu tangan menutup mulutnya. Dengan pandangan haru, wanita itu menatap Madam Mary, mantan pelayan setia Aldric yang juga selalu menjaganya dan Alex di masa sulit mereka.“Nyonya Sandra,” sapa Madam Mary seraya mengulurkan tangannya.Sandra menatap tangan tersebut, ia berdiri lalu memeluk wanita setengah baya di depannya. Bahagia sekali mendapat kunjungan dari orang yang menyayangi mereka. Jason, suami Madam Mary sekaligus mantan pelayan setia Helen dan Alonso pun salling berjabatan dengan penuh haru.“Ayo, silahkan duduk,” ajak Aldric.“Maaf, Tuan. Kenalkan, ini putra kami, Daniel.” Madam Mary menggiring putranya

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   390. Sandra Bule

    “Mommy, Abang mau jaga Adik Nayya malam ini. Abang tidur di kamar Adik, ya?” pinta Alex.“Mmm … sebaiknya Abang Alex tanya Daddy. Biasanya, Nayya tidur bersama Daddy,” ucap Sandra dengan lembut pada putranya.Aldric yang mendengar permintaan putranya dan jawaban Sandra, seketika teringat pada nasehat Marvin.“Boleh. Tentu saja, Abang Alex boleh tidur menjaga Adik Nayya,” balas Aldric cepat.Jawaban Aldric membuat Sandra menoleh menatap suaminya. Tumben sekali, ia mau dipisahkan dengan Nayya malam ini. Aldric menangkap tatapan heran istrinya.“Lagipula, Daddy kangen tidur berdua saja dengan Mommy,” imbuh Aldric lagi.“Yeayyy … Abang tidur sama Adik.” Alex melonjak-lonjak senang. Tetapi, kemudian, Alex teringat akan sesuatu.“Tapi, Dad, kalau Adik Nayya menangis, Abang harus bagaimana?”“Ada baby monitor di kamar Adik. Jadi, kalau Adik Nayya menangis, kami akan dengar. Mommy akan datang dan menyusui Adik Nayya.”“Oh, oke.” Alex mengacungkan jari jempolnya.Menjelang tidur, Aldric dan Sa

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   389. Menikmati Peran Baru

    Sandra menggeleng samar mendengar bisikan suaminya. Ia tidak langsung menjawab karena ada suster bersama mereka. setelah Nayya menyusu dengan tenang, suster menjauhi mereka.Pebisnis mapan itu menatap mulut bayinya yang sedang menghisap. Kedua pipinya terlihat kembang kempis. Tangan mungil Nayya mengenggam jari kelingking ibunya.“Sepertinya nikmat sekali,” canda Aldric.“Memang nikmat ya, Nay. Soalnya Nayya cuma boleh minum ASI saja,” balas Sandra.“Nayya, Daddy boleh minta, nggak?”Aldric memang berbicara pada bayinya. Tapi, tentu saja pertanyaan itu ditujukan pada ibunya. Sandra mencebikkan bibir merespon perkataan sang suami.“Apa rasa ASI, sih, My love?”“Mana aku tau? Aku kan tidak pernah mencoba. Pertanyaan yang aneh.”Aldric terkekeh. “Kok, kamu jadi sensitif begitu. Nanti Nayya jadi terganggu dengan suara Mommy yang tidak ramah.”“Maaf, ya, Nay. Daddy suka usil sama Mommy,” Sandra berkata pada bayinya dengan senyum di bibir.“Daddy ‘kan cuma bertanya, karena Nayya belum bisa

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   388. Menertawakan Masa Lalu

    Alex mendorong stroller Nayya dibantu Aldric. Sandra melingkari lengannya pada pinggang suaminya. Pintu kaca besar otomatis terbuka saat mereka akan keluar.Kebetulan, Keluarga Javier dan orang tua Aldric pun sedang berada di taman. Bahkan Marvin, Leah dan Kevin juga tampak mengobrol akrab dengan kakak-kakak Sandra.“Marv, Kev, Kalian ke sini?” sapa Aldric.“Leah,” Sandra pun menyapa dan memeluk sahabatnya.“Kami ‘kan belum menjenguk Sandra dan bayi kalian,” cetus Marvin. “Tuan Alonso mencegah kami mengunjungi rumah sakit karena nanti Sandra tidak dapat istirahat.”“Iya, maaf. Itu juga permintaanku.”“By the way, selamat, ya,” ucap Marvin. Mereka berpelukan secara maskulin yang kemudian juga diikuti dengan Kevin.“Bagaimana kabarmu, Sandra?” tanya Marvin.“Semakin hari semakin membaik, insyaAllah,” balas Sandra.“Marv sayang, lihat Nayya deh. Cantik sekali,” ucap Leah yang memperlihatkan Nayya dalam dekapannya.“Apa kamu sudah cuci tangan, Leah?” Aldric mengerutkan dahi melihat putrin

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   387. Kompak

    Akhirnya Sandra kembali ke mansion. Seorang suster senior rekomendasi dari rumah sakit, ikut diboyong Helen. Wanita tua itu tidak memperdulikan protes yang keluar dari mulut putranya saat lelaki itu mengatakan tidak membutuhkan seorang suster.“Kamu akan butuh. Kasihan Sandra jika tidak ada yang membantu mengurus bayinya!” ucap Helen tegas kepada Aldric.“Aku yang akan membantu Sandra, Mom. Aku mau mengurus Nayya sendiri,” kilah Aldric.“Tidak bisa. Kamu juga belum berpengalaman. Yang ada, Sandra nanti malah tambah stress dibantu kamu.”Aldric mengembuskan napas panjangnya. Ia akhirnya mengalah. Apalagi, tidak ada satu pun keluarga yang mendukungnya. Semua setuju, Sandra membutuhkan bantuan seorang suster di mansion.Keadaan Sandra sendiri sudah lebih baik. Setelah berbaring dan mendapat perawatan di rumah sakit selama tiga hari, kini wanita itu mulai bergerak aktif. Walaupun terkadang, gerakannya terhenti karena

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   386. Assalamualaykum, Adik Nayya

    Alex menggenggam rangkaian bunga indah di tangan kanan. Tangan kirinya memegang kotak berwarna merah muda. Anak lelaki tampan itu membawa hadiah yang akan ia persembahkan untuk ibu dan adik perempuannya.Di sampingnya Alzam berjalan membawa bungkusan. Bungkusan berisi susu almond untuk putri tercinta yang baru saja melahirkan bayi perempuan cantik. Minuman itu diyakini berkhasiat untuk melancarkan produksi ASI.Setelah mengetuk pintu, Alzam membuka pintu. Alonso segera berdiri saat melihat besannya masuk. Mereka berpelukan dengan akrab.“Selamat pagi. Bagaimana kabar cucu cantik kita hari ini?”“Ia sedang menyusu.” Helen menoleh pada tirai tertutup di samping mereka.“Oh, baiklah. Susu almond untuk ibu menyusui aku letakkan di dalam lemari pendingin, ya.”“Iya.”Alex lalu menghampiri Grandma dan Grandpanya. Anak lelaki itu mencium telapak tangan keduanya. Helen dan Alonso membalas dengan mengecup sayang kepala serta pipi cucu tampan mereka.“Apa kamu membawa bunga untuk Mommy?” tanya

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   385. Pasca Melahirkan

    Helen mengamati bayi cantik di dalam dekapannya. Ia berdiri dan mengayun pelan sambil terus tersenyum. Tangannya pun tak henti mengelus kulit halus cucu cantiknya.“Cantik sekali cucu grandma, ya,” puji Helen. Entah sudah berapa puluh kali ia mengucapkan kalimat tersebut sejak melihat Nayya.Hingga Alonso datang menghampiri dan kini berdiri di samping istrinya. Lelaki tua itu juga ikut mengelus kepala baby dan sesekali menciumnya.“Sudah! Jangan diciumi terus. Nanti Nayya bangun!” desis Helen galak.Sandra terkekeh. “Sama seperti Aldric semalam, Mom. Nayya sedang asyik menyusu malah dicium-cium hingga akhirnya menangis.”Kepala Helen menggeleng mendengar penuturan menantunya. Wanita itu meletakkan Nayya sangat hati-hati di dalam box bayi. Lalu, box tersebut ia tutup dengan kelambu halus.“Kamu mau makan, darling?” tanya Helen.“Boleh, Mom.”“Eits, sudah. Di ranjang saja. Biar Mommy yang antar makananmu.” Helen mencegah Sandra yang akan turun dari tempat tidur.Sandra menurut. Ia duduk

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   384. Kekesalan Alex

    Tak hentinya Aldric menatap wajah mungil di dekapan Sandra. Bayi perempuan cantik itu sedang menyusu pada ibunya. sesekali, lelaki itu mencium pelan kepala sang putri.“Sayang!” protes Sandra. “Nanti dulu cium-ciumnya. Dia sedang menyusu.”“Baby cantik wangi sekali, My love. Dia pakai parfum bayi apa?”Sandra terkekeh geli mendengar pernyataan suaminya. “Bayi belum boleh pakai pewangi apapun, sayang. Ini murni aroma tubuh Baby.”“Benarkah? Kok wangi sekali?” Aldric kembali mencium rambut dan pipi putrinya.Gerakan Aldric membuat bayi yang sedang menyusu itu berhenti mengisap sari makanan dari sang ibu. Matanya menatap Sandra. Kepala mungil bayi perlahan bergerak mengusel dada di hadapannya.“Tuh ‘kan, Baby jadi berhenti menyusu karena kamu ganggu,” gerutu Sandra. Wanita itu lalu mencoba memasukkan kembali area areolanya ke dalam mulut bayinya.Namun, bayi pe

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status