Pov Amar Aku lalu ikut berdiri, ingin menyusul ibu ke kamarnya. Jika aku tak bisa merayu Lilis karena terlalu keras kepala, berarti aku harus bisa merayu ibu. "Ya Allah, Bu. Lilis itu bukan Arumi. Aku tidak bisa merayunya. Coba ibu yang bicara ke Lilis. Dia kan menantu pilihan ibu." Aku berkata setelah duduk di ranjang tidur. Ibu sudah berbaring. Aku merasa jenuh dengan keinginan ibu. Jika Lilis memiliki sifat seperti Arumi, sangat mudah untuk aku merayunya. Tetapi dia perempuan yang sangat keras kepala. Sekali katakan tidak, akan tetap tidak. "Kamu kan suaminya, Amar. Masa tidak bisa membujuknya." "Lilis menantu pilihan ibu. Aku tidak tahu cara untuk mengambil hati Lilis. Jika ibu ingin dia ke dukun, ibu saja yang katakan padanya, aku tidak bisa …. Nanti saja kita bicarakan lagi, Bu. Aku mau keluar dulu," ujarku langsung berdiri, sebelum ibu kembali mengeluarkan kalimat yang membuat aku ingin berteriak. Memang sebaiknya aku keluar mencari udara segar. Kalau terus berada di rum
Last Updated : 2023-05-23 Read more