“Yura, kamu kenapa?”Gani panik, menoleh pria berbaju merah yang Yura bilang adalah pengawalnya. Ia memanggil pria itu dengan suara lantang agar bisa segera membantu Yura.Pengawal itu kaget dan bergegas mendekat, dia mengecek kondisi Yura lalu dengan gesit membopongnya menuju mobil.Gani yang tak mungkin meninggalkan gadis itu sendiran pun ikut naik ke mobil, dia bahkan tak peduli dengan minuman yang sudah dia cicipi tapi belum dibayar.“Apa maag mbak Yura kambuh?” tanya pengawal itu.Yura tak menjawab, dia hanya menggeleng karena merasakan perutnya terasa seperti diremas kuat.“Om cepetan! Aku takut ini bukan maag tapi kandunganku,”ucap Yura yang masih meringis menahan sakit.Gani bertambah panik, dia meraih tangan Yura yang sudah berkeringat dingin. “Tenang saja! kandunganmu pasti baik-baik saja,”ucapnya.Meski sangat menyukai Yura, tapi Gani tidak ingin berpikiran jahat, dia tahu Yura pasti akan sangat sedih jika sampai kehilangan calon bayinya.“Gan, aku takut. Tolong jangan perg
Terakhir Diperbarui : 2023-05-09 Baca selengkapnya