Share

Bab 231 : Jangan Mengusik!

Zie dengan sabar menunggu Bagus menjawab, pria itu nampak berpikir sambil menggerakkan jari kanannya seolah sedang berhitung. Sejenak Bagus diam, kemudian menjawab dengan nada frustasi.

“Entahlah! Mungkin saat berumur dua puluh tahun.”

“Tapi kamu benar-benar sudah bertobat ‘kan?” selidik Zie, dia menyipitkan mata curiga.

“Iya, aku sudah tidak bekerja seperti itu lagi setelah menyelamatkanmu hari itu. Aku bertemu dengan seorang wanita yang sangat baik hati, tapi sayang Tuhan lebih sayang padanya dan dia dipanggil lebih dulu.”

Zie merasa prihatin, dia tepuk pundak Bagus untuk menguatkan setelah itu kembali ke pembahasan mereka di awal.

“Jadi bagaimana? Kamu mau tidak menjadi sekretaris suamiku?”

“Berapa gajinya? Kalau cocok aku mau.”

“Aku akan mengabarimu nanti, entah kenapa aku lebih percaya padamu ketimbang orang lain, mungkin karena kamu adalah cupid (dewa cinta) kami.” Zie tertawa, dia membuat Bagus membuang muka karena kesal.

“Dewa cinta apa? Nasib percintaanku saja sungguh menyesa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (21)
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
semoga kandungan Yura baik" saja
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Duh ...jgn sampai kandungan Yura knapa2 ya
goodnovel comment avatar
Yessy Susanti
smoga Yura baik² aj y
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status