Share

Bab 238 : Sakit, Tapi Tak Berdarah

"Zie, apa aku boleh menjenguknya?"

"Sekarang? Sean, ini masih siang bolong."

"Kalau nanti malam, kita pasti akan sama-sama capek."

Sean menegakkan badan, dia menggeser tubuh mendekat ke arah Zie lalu tersenyum manis menggoda. Ia mengangguk-angguk memberi kode agar Zie setuju melakukan hohohehe dengannya.

Zie gemas, tapi dia juga tidak bisa menolak ajakan mendayung nirwana dengan sang suami. Zie lantas melingkarkan tangan ke leher Sean, dia mengecup sekilas bibir pria itu sebelum dibalas dengan ciuman penuh gairah. Mereka saling membelit lidah, hingga lama kelamaan tangan Zie mulai menarik kaus yang dikenakan suaminya, dan meloloskan kain penutup itu dari tubuh Sean.

Mereka masih saling menautkan bibir, sampai pada akhirnya apa yang Sean inginkan akan segera terpenuhi. Dia memegang pinggang Zie yang sudah duduk di atas pangkuan, posisi seperti ini adalah yang paling aman dan dianjurkan oleh dokter kandungan, untuk menghindari perut Zie tertindih atau tertekan. Sean benar-benar sud
Adinasya Mahila

jangan lupa gemnya buat Nyai Serapinah ya geng

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (17)
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
ws gk sabar baca kisah selanjutnya...
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Zie jgn lupa janji nya ntar malam yah hihi
goodnovel comment avatar
Dewi Setianingrum
wkwk kira2 Zie bakalan menepati janjinya gak yaa
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status