Satu bulan berjalan, Rafandra sudah jarang bertemu dengan Kayana. Dirinya kini tengah sibuk dengan berbagai proyek yang harus dikerjakan dalam waktu singkat. Rafandra bahkan hampir lupa dengan misinya mendekati Kayana. Di lain pihak, Kayana merasa ada yang aneh dengan hidupnya. Ada rasa kosong yang ia rasakan, tak ada ketenangan lagi. Entahlah, ini semua karena siapa. Kayana terdiam di depan jendela kantornya yang menghadap ke jalan raya. Hari masih sore, tapi isi kepalanya menyuruhnya untuk pulang cepat. Ia lelah, ingin istirahat secepatnya. Lima belas menit ia termenung, ia pun tersadar dari lamunannya. "Udah jam lima, katanya mau pulang cepat?" Abil memanggil Kayana dari balik meja kerjanya. Kayana menoleh. "Pulang sama siapa?" "Pesan taksi online," jawab Kayana malas. "Pulang sama aku saja," ajak Abil. Kayana menggelengkan kepalanya menolak ajakan Abil. "Nanti pacar kamu marah." Abil ingin bertanya sekali lagi, tapi Kayana sudah meluncur pergi dari ruangan. Sepertinya suli
Last Updated : 2023-02-25 Read more