“Biar, Ida yang buka pintunya, Mas!” seru Ida sembari berjalan ke arah ruang tamu dengan cepat.Ida mengintip dari lubang siapa yang datang, ternyata adalah Abbas berserta mamahnya.Lalu dengan cepat Ida membuka pintu itu dan terkejutlah mereka berdua saat pintu itu terbuka, karena orang yang telah mencuri hati mereka tepat berdiri di depan mereka dengan mengulas senyum yang indah merekah bagikan mawar merah.“Assalamu’alaikum!” sapa Ida, tetapi tidak dijawab oleh mereka karena hanya fokus satu arah saja yaitu Ida yang bagi mereka kelak menjadi bagian keluarga itu.“Bu Romlah, Assalamu’alaikum!” ucapnya lagi masih mengulas senyumannya.“Maaf, Bu!” sedikit berteriak sehingga mereka tersadar dari lamunannya.“Oh, maafkan kami, Wa’alaikumsalam!” jawab mereka bersamaan dengan sedikit gugup.“Ayuk, Bu, Mas, silakan masuk sudah di tunggu!” ajak Ida dan menyuruh mereka masuk dan menuju meja makan.“Ba-baik, terima kasih, Sayang,” jawab Bu Romlah dengan bahagia.“Ayo, Bas, buruan nanti saja
Read more