'Tidak, Mas Adji tidak akan semudah itu percaya dengan omongan Rizki,' gumamku hebat. 'Tapi, mengapa dia tidak menolongku hari ini?' Rasa ragu kini merenggut kepercayaan diriku. "Oh iya, satu lagi, Nay. Sekarang kamu harus angkat kaki dari kamarku karena aku akan tidur dengan istriku tercinta, Pritta." Rizki tertawa culas. "Lina," panggil Rizki nyaring. Tidak berapa lama Lina pun datang. "Iya, Tuan Riski. Ada apa?" "Bawa Naya ke kamar belakang dan bersihkan kamar ini karena Nyonya Pritta akan tidur di sini.""Baik, Tuan.""Mari, Nyonya Naya!" Lina melepaskan rantai yang melingkar di kakiku, dia mengantarkan aku ke ruangan belakang, tempat para pembantu namun bukan di kamar melainkan di dalam gudang yang sudah lama tidak digunakan. "Maaf ya Nyonya Naya, dengan terpaksa Nyonya harus tidur di sini dulu. Tadi Lina sempat bersihkan ruangan ini meski tidak seratus persen." "Nggak apa, Lin. Lagian kamu nggak salah apa-apa. Makasih, Lin sudah baik sama aku." "Iya, Nyonya Naya."Suara
Last Updated : 2023-01-31 Read more